KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: ARI PRABOWO J KARYA TULIS ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: ARI PRABOWO J KARYA TULIS ILMIAH

BAB II TINJAUAN TEORI. disebabkan oleh virus, dan merupakan suatu peradangan yang menyebabkan. lumen pada bronkiolus (Suriadi & Rita, 2006).

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan

BAB I KONSEP DASAR. dan produksi mukus meningkat, yang menimbulkan obtruksi jalan nafas

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas tentang permasalahan yang

BAB I KONSEP DASAR A. PENGERTIAN

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK KOMPREHENSIF I DENGAN DIAGNOSA MEDIS PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

D. Patofisiologi Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan

KELOMPOK III. Siti Rafidah K Sri Rezkiana andi L Nadia Intan tiara D Arsini Widya Setianingsih

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB III RESUME KEPERAWATAN


BAB I PENDAHULUAN. pasien tersebut. Pasien dengan kondisi semacam ini sering kita jumpai di Intensive

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

Disusun Oleh : Olivia Nurul Masruroh J

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa penyakit yang dapat menggangu sistem oksigenasi yaitu seperti TBC,

ASUHAN KEBIDANAN PADA By U USIA 3 BULAN DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. N DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKOPNEUMONIA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan peradangan brokioli yang lebih kecil.edema membran

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : NOLDI DANIAL NDUN NPM :

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEW BORN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RIZKIAN ADI SAPUTRA J

BAB I PENDAHULUAN. Bronkitis menurut American Academic of Pediatric (2005) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bronchitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada bronkus. Bronchitis

DEFINISI BRONKITIS. suatu proses inflamasi pada pipa. bronkus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penyakit Paru Obstruktif Kronik selanjutnya disebut PPOK atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR SECARA LENGKAP

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. BAB ini penulis akan membahas tentang penerapan posisi semi fowler untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

aureus, Stertococcus viridiansatau pneumococcus

A. lisa Data B. Analisa Data. Analisa data yang dilakukan pada tanggal 18 April 2011 adalah sebagai. berikut:

ASUHAN KEPERAWATAN PNEUMONIA

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

PENGKAJIAN PNC. kelami

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN A DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DIARE DI RUANG MINA RS PKU HUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I KONSEP DASAR. stadium yaitu stadium kataral, stadium erupsi, dan stadium konvalensi. Morbili adalah suatu penyakit yang sangat menular karena

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. Y DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKITIS DI RUANG ANGGREK 8 RSUD SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI.

VENTRIKEL SEPTAL DEFECT

BAB II KONSEP DASAR. normal sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai spektrum penyakit dari tanpa gejala atau infeksi ringan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.Latar Belakang. Anak merupakan aset masa depan yang akan melanjutkan pembangunan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S KHUSUSNYA PADA TN.S DENGAN TUBERKULOSIS(TBC) DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari

Jika tidak terjadi komplikasi, penyembuhan memakan waktu 2 5 hari dimana pasien sembuh dalam 1 minggu.

BAB 1 PENDAHULUAN. memulihkan fungsi fisik secara optimal(journal The American Physical

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

Dika Fernanda Satya Wira W Ayu Wulandari Aisyah Rahmawati Hanny Dwi Andini Isti Hidayah Tri Amalia Nungki Kusumawati

BAB I PENDAHULUAN. normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. maka masa balita disebut juga sebagai "masa keemasan" (golden period),

BAB III TIJAUAN KASUS. Pada bab ini penulis akan membicarakan tentang tinjauan kasus dari pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk-batuk terutama pada malam

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN RUMAH ISPA PUSKESMAS DTP CIGASONG

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. akhir tahun 2011 sebanyak lima kasus diantara balita. 1

LAPORAN PENDAHULUAN ANEMIA

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095

ASUHAN KEBIDANAN PADA An. E USIA 8 TAHUN DENGAN VARICELLA. Nur Hasanah* dan Heti Latifah** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. negara di seluruh dunia (Mangunugoro, 2004 dalam Ibnu Firdaus, 2011).

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADIA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN SUHU TUBUH (HIPERTERMI)

BAB I PENDAHULUAN. Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu

Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

BAB III ANALISA KASUS

BAB I PENDAHULUAN. berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gr disebut low birth weight infant (berat

MONITORING DAN ASUHAN KEPERAWATANA PASIEN POST OPERASI

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB III TINJAUAN KASUS. Dalam tinjauan kasus ini penulis menerapkan Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan di indonesia terutama pada anak-anak. Diare harus

BAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

LAPORAN KASUS / RESUME DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

BAB III TINJAUAN KASUS

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk

Pemakaian obat bronkodilator sehari- hari : -Antikolinergik,Beta2 Agonis, Xantin,Kombinasi SABA+Antikolinergik,Kombinasi LABA +Kortikosteroid,,dll

BAB I KONSEP DASAR. dalam kavum Pleura (Arif Mansjoer, 1999 : 484). Efusi Pleura adalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKIOLITIS DI RUANG MINA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Oleh: ARI PRABOWO J.200.090.055 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN : BRONKIOLITIS DI RUANG MINA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh : Ari Prabowo, 2012, 60 halaman ABSTRAK Latar belakang : Bronkiolitis merupakan penyakit pernafasan bawah akut yang dapat sembuh dengan sendirinya dan hanya memerlukan pengobatan, seperti analgesik, antipiretik, dan humiditas. Pasien anak dengan bronkiolitis terkadang memerlukan perawatan yang intensif, apabila komplikasi tidak ditangani akan mengakibatkan kefatalan. Tujuan : Memberikan pengalaman kepada penulis dalam penatalaksanaan dan pendokumentasian asuhan keperawatan pada pasien anak dengan bronkiolitis. Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik pada pasien dan melihat pada catatan medik yang telah didokumentasikan Kesimpulan : Diagnosa yang muncul pada An. A dengan bronkiolitis adalah ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus dan penyempitan jalan napas, ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme dan output yang berlebih, gangguan pola tidur berhubungan dengan distress pernapasan dan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen. Kata Kunci : asuhan keperawatan, sistem pernapasan: bronkiolitis, Respiratory syncytial virus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bronkiolitis adalah infeksi saluran pernapasan paling serius yang diderita bayi berusia di bawah 12 bulan, lebih sering disebabkan oleh respiratory syncytial virus (RSV). Bronkiolitis adalah alasan paling banyak untuk anak dirawat di rumah sakit dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Berdasarkan data dari Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta yang menunjukan awal 2012 sampai bulan pertengahan bulan Mei 2012 sudah mencapai 6 penderita dan diperkirakan masih akan meningkat lagi dari tahun sebelumnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat kasus tersebut sebagai judul karya tulis ilmiah. B. Tujuan penulisan 1. Tujuan umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: Agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan berdasarkan data dan keluhan-keluhan yang di dapat dari pasien. 2. Tujuan khusus dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah agar penulis dan para pembaca mengetauhi tentang: a. Pengertian penyakit bronkiolitis b. Etiologi penyakit bronkiolitis c. Patofisiologi penyakit bronkiolitis

d. Pathway penyakit bronkiolitis e. Manifestasi klinis penyakit bronkiolitis f. Komplikasi penyakit bronkiolitis g. Penatalaksanaan medis dan keperawaatan penyakit bronkiolitis h. Pemeriksaan penunjang penyakit bronkiolitis i. Pengkajian data dasar penyakit bronkiolitis j. Diagnosa keperawatan dan intervensi penyakit bronkiolitis BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Bronkiolitis adalah penyakit infeksi akut saluran pernapasan bawah terutama pada bagian bronkiolus yang sebagian besar disebabkan oleh virus RSV (Respiratory syncytial virus), dan virus lainnya adalah Adenovirus, virus Influenza, virus Parainfluenza, Rhinovirus, serta Mikoplasma pneumonia yang banyak terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun, yang sebelumnya telah diawali dengan ISPA terlebih dahulu.

2. Pathway (Gambar 1.1) Faktor penyebab virus, bakteri, orang lain yang terinfeksi Infeksi saluran pernapasan atas Penetrasi patogen pada mukosa saluran pernapasan Timbul respon inflamasi akut Peradangan pada bronkiolus Hipertrofi kelenjar mukosa dan bronkiolus Edema pada bronkiolus Hospitalisasi Kurang Informasi Aktivitas silia dan fagositosis Penurunan kapasitas vital paru Cemas Kurang Pengetahuan Peningkatan sekresi bronkiolus Ketidakseimbangan ventilasi Penumpukan Mukus Obstruksi bronkiolus Anoreksia Suplai O 2 Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Hiposekmia PaCO 2 Pusat termoregulasi di hipotalamus merespon Gangguan pertukaran gas Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Hipertermi Pusat termoregulasi di hipotalamus merespon Peningkatan suhu tubuh Peningkatan metabolisme tubuh Resiko Kekurangan Volume Cairan Aswhill & Droske,(2002). Wong, (2004). Suriadi, (2010) Modifikasi

3. Komplikasi Menurut Mandal (2008) 1. Pada RSV primer, 1% kasus membutuhkan perawatan di Rumah Sakit. 2. Komplikasi utama adalah : gagal napas, Apnea, hipoksia dan Bronkiolitis obliterans 4. Penatalaksanaan Medis Tatalaksana bronkiolitis pada bayi bersifat suportif, yaitu pemberian oksigen, minimal handling pada bayi, cairan intravena dan kecukupan cairan, penyesuaian suhu lingkungan agar oksigen minimal, tunjangan respirasi bila perlu dan nutrisi. Setelah itu barulah digunakan bronkodilator (Magdalena, 2008 dalam bukunya Nastiti) 5. Pemeriksaan Penunjang Menurut Mansjoer (2008). 1. Foto dada AP dan lateral 2. Analisis gas darah 3. Pemeriksaan deteksi cepat antigen RSV B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian Keperawatan Menurut Suriadi (2010) fokus pengkajian keperawatan pada bronkilotis adalah : a. Kaji tanda-tanda distress pernapasan selama fase akut

b. Kaji adanya suara atau bunyi napas tambahan c. Kaji saturasi oksigen melalui oximetry d. Kaji tanda-tanda dehidrasi e. Kaji adanya batuk yang tidak efektif f. Kaji sistem kardiovaskuler Dan melakukan pula pengkajian pola kesehatan fungsional menurut Gordon. Sebagai data tambahan untuk menegakan diagnosa keperawatan 2. Konsep Tumbuh Kembang Menurut Sigmund Freud anak usia 1 tahun 4 bulan berada pada fase anal yaitu : Pada tahap anal (usia 1 sampai 3 tahun) wilayah anal menjadi fokus ketertarikan seksual mereka. Menurut Sowden pertumbuhan dan perkembangan anak Toddler (1-3 Tahun) yaitu : 1. Karakteristik Fisik a. Berat badan : Berat badan toddler bertambah sebesar 2,2 kg pertahun b. Tinggi badan : Tinggi badan meningkat kira-kira 7,5 cm per tahun c. Lingkar kepala : Lingkar kepala meningkat 2,5 cm per tahun B. Diagnosa Keperawatan 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus dan penyempitan jalan napas. (Wong, 2008) 2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan edema bronkiolar dan peningkatan produksi mukus yang kental. (Carpenito, 2009)

3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi. (Suriadi, 2010) 4. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningktan metabolisme dan output yang berlebih. (Carpenito, 2009) 5. Resiko kekurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh dan peningkatan kehilangan melalui ekshalasi. (Carpenito, 2009) 6. Kecemasan keluarga berhubungan dengan penyakit dan atau hospitalisasi anak. (Wong, 2008) 7. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi cara merawat anak di rumah.(carpenito, 2009) BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Umum Pasien Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 9 11 Mei 2012 di ruang Mina kamar 3.6 Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Data di peroleh dari status pasien, keluarga pasien, pasien dengan metode wawancara dengan keluarga dan observasi. Identitas pasien bernama An. A, laki-laki. berumur 1 tahun 3 bulan, Tanggal masuk Rumah Sakit 9 Mei 2012, no.cm 0223429, di bangsal Mina,

dengan diagnosa masuk Bronkiolitis. Sebagai penanggung jawabnya adalah : nama Ny. S, umur 36 tahun adalah orang tua (ibu kandung). Keluhan utama adalah pada An. A yang mengalami panas,seseg, batuk, kalau batuk ngekel, keluar dahak sehabis batuk, pilek, BAB cair ada sedikit ampas B. Analisa Data (Tabel.1.5) Data Etiologi Problem Peningkatan produksi mukus dan penyempitan jalan napas DS : Keluarga pasien mengatakan anak seseg, batuk ± 2 minggu yang lalu, kalau batuk ngekel, keluar dahak, muntah kalau habis batuk, pilek DO : a. Keadaan Umum : lemah b. Kesadaran : Compos mentis c. TTV : N : 120x/menit, S : 38,5ºC, Rr : 44x/menit d. Batuk ngekel, keluar dahak e. Hidung terdapat sekret dan lendir f. Terdengar suara wheezing saat ekspirasi g. Terdengar ronkhi di paru-paru kanan di lobus tengah bagian posterior h. Terdapat cuping hidung Ketidakefektifan bersihan jalan napas DS : Keluarga pasien mengatakan anak sejak 3 hari yang lalu panas dan BAB cair ada sedikit ampas, Keluarga pasien mengatakan An. A nafsu makan turun, Keluarga pasien mengatakan An. A berat badannya turun 1 kg DO : a. BB : 10 kg NCHS menunjukan BB anak diantara 25-50 persentil. b. Makan habis ¼ porsi c. BAB lebih dari 3x sehari dan cair ada Peningkatan metabolisme, intake yang kurang dan output yang berlebih Resiko ketidakseimbang an nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

sedikit ampas d. BAK belum sejak jam 07.00 WIB DS : Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu pasien susah tidur, kalau tidur sebentar sebentar terbangun karena kadang seseg atau batuknya, selama di rumah sakit karena suasana rumah sakit yang ramai dan selalu minta digendong ibunya DO : a. Tidur ± 8 jam perhari b. Keadaan Umum : lemah c. Kesadaran : Compos mentis d. Ada lingkaran hitam dibawah mata e. Mata terlihat sayup f. Rr : 44x/menit g. Terdapat cuping hidung Ketidakefektifan pola nafas dan ketidak seimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen. Gangguan pola tidur C. Intervensi 1. Dx. 1 intervensi yang dilakukan adalah : a. Observasi TTV dan Respirasi b. Batasi aktivitas fisik anak c. Ajarkan anak dan orang tua pemberian nebulizer yang benar 2. Dx.2 intervensi yang dilakukan adalah : a. Kaji status nutrisi pasien b. Lakukan pemeriksaan fisik abdomen pasien c. Timbang BB pasien setiap hari d. Kaji adanya mual dan muntah e. Mengkaji adanya BAB cair atau diare

3. Dx.3 intervensi yang dilakukan adalah : a. Monitor ttv b. Jadwalkan kunjungan pasien c. Beri posisi yang nyaman BAB IV HASIL PEMBAHASAN A. Diagnosa Keperawatan Yang Muncul di Kasus 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus dan penyempitan jalan napas. (Hockenberry, 2008). Diagnosa ini diprioritaskan menjadi diagnosa utama karena kebutuhan dasar fisiologis manusia menurut Maslow yang paling utama yang harus segera diatasi adalah oksigenasi. Setelah dilakukan pengkajian pada An. A 2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh behubungan dengan peningkatan metabolisme, intake yang kurang dan output yang berlebih. (Carpenito, 2007). Diagnosa ini ditegakan sebagai diagnosa kedua karena tanda dan gejala yang muncul saat tinjauan kasus. Setelah dilakukan pengkajian pada An. A.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakefektifan pola napas dan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen. (Carpenito, 2007). Diagnosa ini muncul dalam tinjauan kasus tetapi tidak ada dalam tinjauan pustaka dan diangkat oleh penulis dengan mempertimbangkan tanda dan gejala yang muncul saat pengkajian langsung pada pasien. B. Hasil Evaluasi 1. Diagnosa I Evaluasi hasil yang diharapkan diakhir tindakan adalah jalan napas kembali efektif. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam pada An. A didapatkan hasil teratasi sebagian, dikarenakan dari enam rencana tindakan keperawatan hanya lima yang dapat dilakukan, rencana tindakan dilanjutkan. 2. Diagnosa II Evaluasi hasil yang diharapkan diakhir tindakan adalah masalah nutrisi anak kembali adekuat. Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada An. A selama 2 x 24 jam didapatkan hasil teratasi sebagian, rencana tindakan dilanjutkan. 3. Diagnosa III Evaluasi hasil yang diharapkan diakhir tindakan adalah anak dapat istirahat tidur secara optimal. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3

x 24 jam pada An. A didapatkan hasil masalah gangguan tidur teratasi, rencana tindakan dihentikan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari asuhan keperawatan pada An. A penulis melakukan tindakan selama 3 x 24 jam dan penulis menemukan 3 diagnosa keperawatan yang muncul pada An. A yaitu : 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan proses infeksi dan penyempitan jalan napas 2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme, intake yang kurang dan output yang berlebih 3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan ketidakefektifan pola napas dan ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen. Dari ketiga diagnosa diatas, telah dilakukan tindakan sesuai dengan intervensi keperawatan dan kemudian di peroleh hasil semua masalah keperwatan teratasi. B. Saran

1. Bagi Instansi Rumah sakit Perlunya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara komprehensif, tepat dan cermat. 2. Bagi Tenaga Perawat Untuk lebih memberikan informasi dan memberikan pelayanan kesehatan secara optimal 3. Bagi tenaga kesehatan yang lain Untuk lebih memberikan informasi dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk kesembuhan pasien, DAFTAR PUSTAKA Allen, E.K. (2010). Profil Perkembangan Anak : PRAKELAHIRAN HINGGA USIA 15 TAHUN. Edisi ke-5. Jakarta : PT. Indeks. Behrman, E.R. (2004). Nelson TEXTBOOK OF PEDIATRICS. Edisi ke-17. China :SAUNDERS An Imprint of Elsevier. Carpenito, J.L. (2009). Diagnosis Keperawatan : Aplikasi pada praktik Klinis. Edisi ke-9. Jakarta: EGC. Crain, W. (2007). TEORI PERKEMBANGAN : Konsep dan Aplikasi. Edisi ke-3. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Fitzgerald, A, Dominic. Journal of Paediatrics and Child Health : Viral Bronchiolitis for the clinician. Department of Respiratory Medicine, The Children s Hospital at Westmead, New South Wales, Australia. 2 September 2009 : 160-166. Hasan, R. & Alatas, H. (2007). Buku Kuliah : Ilmu Kesehatan Anak. Jilid ke-3. Jakarta : Infomedika.