2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI OBENKYO PADA SMARTPHONE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF HIRAGANA

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN METODE PENUGASAN (RESITASI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KATAKANA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomi-perdagangan, hubungan antar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai penelitian banyak dilakukan guna meningkatkan kemampuan belajar

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, khususnya bahasa asing akan mempermudah komunikasi serta. memperlancar hubungan kerjasama dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ninna Anggi Ristiani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang sudah menjadi salah satu bahasa yang banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. Huruf dalam bahasa Jepang disebut dengan moji. Huruf-huruf dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2014 EFEKTIVITAS PERMAINAN KETOK PALU UNTUK MEMOTIVASI SISWA D ALAM MENGUASAI HURUF HIRAGANA D AN KATAKANA

2016 PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASOSIASI GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN HURUF HIRAGANA DASAR PADA SISWA SMA KELAS X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa, kita harus memiliki empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, karena komunikasi yang baik di tunjang oleh kemampuan bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dalam lima tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. dan dipelajari oleh berbagai kalangan di Indonesia, karena bahasa Jepang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan ada empat, yaitu kana

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Desi Siti Nuraeni,2014

BAB I PENDAHULUAN. antar bangsa, sebagai anggota masyarakat bahasa. Selain bahasa ibu, bahasa asing

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU KARUTA DALAM PEMBELAJARAN KANJI

BAB I PENDAHULUAN. bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Gorys Keraf 1984:16 ).

ANALISIS KESULITAN BELAJAR HURUF HIRAGANA PADA SISWA KELAS X SMAN 24 BANDUNG. Studi Deskriptif pada siswa kelas X SMA Negeri 24 Bandung

BAB I PENDAHULUAN. penting karena melalui bahasa manusia dapat berinteraksi. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan akan

Bab 1. Pendahuluan. membangun suatu hubungan komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat. karakter yang sulit, khas,dan khusus (Haryono, 2005 : 1 ).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyaksikan kejadian di suatu negara pada waktu bersamaan dengan bantuan

1.1. Latar Belakang. Universitas Sumatera Utara

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia ditingkatkan untuk disesuaikan dengan taraf perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar kadang kala membosankan apabila materi yang

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat canggih yang beredar di masyarakat. Ihsan (2011) menyatakan bahwa sejalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk mengerti

BAB I PENDAHULUAN. atau menghasilkan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Secara sederhana,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

LAMPIRAN. 1. Apakah Anda mempunyai komputer di rumah (PC) atau laptop?? Ya (menuju nomor 2) Tidak (menuju nomor 3)

Bab I. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bahasa merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa asing seperti bahasa Jepang, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. bangsa asing yang dalam proses pembelajarannya dianggap tidak mudah,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Efektivitas Metode Cooperative Learning

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dapat dinyatakan dengan dua cara, yaitu melalui media lisan dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia semakin banyak masyarakat yang mempelajari bahasa Jepang

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam informasi yang diterima dari seseorang kepada orang lain. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang memiliki lebih dari satu

BAB I PENDAHULUAN. 話すということは人と人の間で意思を伝えるあう いわゆるコミュニケーションであり その形には 1 人たい 1 人 1 人対多数 多数対 1 人などがある (Ogawa, 1984, hlm. 636)

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikembangkan keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi lisan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluannya. Meskipun demikian, kaum muda mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya, tidak ada masyarakat negara lain yang memakai bahasa Jepang

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa asing bukanlah suatu hal yang mudah. Perbedaan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami banyak perubahan pola hidup dan pola konsumsi mereka,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Jepang. Tiga aksara lainnya adalah huruf romaji, huruf hiragana dan

MEDIA INTERAKTIF OBOEYASUI KANJI 4 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN KANJI N4. Lista Srikandi*

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka manusia dapat dikatakan tersesat dalam menjalani hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama dengan munculnya beberapa smartphone yang masuk ke Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan asal usulnya, kosakata bahasa Jepang terbagi atas wago,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Sejak beredarnya handphone. seperti pada saat menggunakan telepon kabel.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepribadian, kecerdasan dan memiliki akhlak mulia, serta keterampilan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karenanya manusia melakukan

97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. cukup meningkat. Hal ini, didasarkan akan kebutuhan masyarakat akan. pentingnya bahasa asing itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METOD E COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) D ALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBUAT KALIMAT BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herlin Marliyana, 2014

WRITING VOCABULARY INDONESIAN INTO JAPANESE KATAKANA LETTER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang telah banyak berkembang. dari zaman ke zaman. Bahasa juga merupakan bagian penting di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

Bab 1. Pendahuluan. Istilah linguistik dalam bahasa Jepang disebut dengan 言語学 gengogaku,

Bab 1. Pendahuluan. Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Untuk


BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Smartphone

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini penggunaan telepon genggam (handphone) sudah

LEARNING MOTIVATION KANJI ON STUDENTS OF JAPANESE LANGUAGE EDUCATION STUDY PROGRAM UNIVERSITY OF RIAU

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini pemanfaatan teknologi sangatlah berkembang dikalangan masyarakat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya inovasi-inovasi yang telah dibuat di dunia ini, seperti telepon seluler yang berkembang dan berinovasi menjadi telepon pintar atau biasa disebut dengan smartphone. Seperti yang dikemukakan oleh Darmawan (2012, hlm 2) : Perkembangan teknologi saat ini semakin maju dan berkembang secara pesat, terutama dalam perangkat telekomunikasi yaitu telepon seluler. Bila dilihat ke belakang, perangkat telepon pertama kali di temukan oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Perangkat telekomunikasi semakin berkembang pesat mulai saat diimplementasikannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasianya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler (Darmawan, 2012, hlm. 2). Tidak hanya berhenti sampai di sini, perkembangan telepon seluler semakin pesat di zaman modern ini. Telepon seluler yang biasanya hanya dapat digunakan untuk sekedar menelfon dan mengirimkan surat elektronik (SMS), saat ini sudah berinovasi menjadi sebuah telepon pintar, atau yang biasa disebut smartphone. Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/telepon_cerdas, telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Lembaga riset GFK Asia mengeluarkan hasil surveynya terkait jumlah pembelian gadget smartphone di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Hasilnya, Indonesia telah membeli

2 sebanyak 14,8 juta smartphone dengan harga pengeluaran US$ 3,33 miliar (Rp. 39,1 triliun). Hal ini sekaligus membuat Indonesia berada pada peringkat pertama sebagai negara paling konsumtif dalam hal pembelian smartphone di Asia Tenggara. Dengan hasil survey tersebut, dapat diketahui bahwa penggunaan smartphone di Indonesia cukup banyak. Saat ini, dengan adanya smarthphone serta kecanggihan berbagai fitur dan aplikasi di dalamnya, smartphone dapat dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran, karena dengan menggunakan smartphone, layanan pembelajaran bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Dengan adanya smartphone dapat membantu proses pembelajaran bahasa Jepang, karena saat ini di dalam smartphone sudah banyak software atau aplikasi untuk pembelajaran bahasa Jepang. Salah satunya adalah aplikasi untuk pembelajaran huruf kana. Bahasa Jepang (nihongo) adalah bahasa yang dipakai oleh bangsa Jepang yang dipakai sebagai dasar pemikiran yang membedakan bahasa Jepang dengan bahasa-bahasa asing lain yang ada di dunia seperti bahasa Inggris, bahasa Perancis, bahasa Cina, bahasa Indonesia, bahasa Korea, dan sebagainya. Bahasa Jepang adalah bahasa yang unik, salah satu keunikannya terdapat pada huruf Jepang. Berbeda dengan bahasa-bahasa lain di dunia yang rata-rata penulisan bahasanya memakai huruf alfabet. Untuk penulisan bahasa Jepang memakai 3 macam huruf, yaitu huruf kanji, kana, dan romaji. Huruf kana mencakup hiragana dan katakana, kedua-duanya termasuk onetsu moji yaitu huruf-huruf yang menyatakan sebuah silabel yang tidak memiliki arti tertentu. Huruf hiragana adalah huruf-huruf yang berbentuk seperti あ い う え お dan sebagainya. Huruf hiragana terbenuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang melengkung. Sedangkan huruf katakana adalah huruf-huruf yang berentuk seperti ア イ ウ エ オ dan sebagainya (Sudjianto dan Dahidi, 2012, hlm. 73).

3 Pada saat ini, hampir di setiap SMA yang mempelajari bahasa Jepang harus bisa menguasai huruf hiragana yang biasanya huruf hiragana ini di pelajari sebelum mempelajari huruf katakana. Menurut hasil observasi yang penulis lakukan di SMAN 15 Bandung, dapat diketahui bahwa terdapat permasalahan, yaitu siswa kesulitan untuk membaca huruf hiragana. Oleh karena itu, dalam pembelajaran huruf hiragana diperlukan alat atau media yang menarik untuk membantu siswa dalam meningkatan kemampuan membaca huruf hiragana. Karena dengan melakukan pemilihan media yang menarik, siswa akan lebih tertarik, tidak merasa bosan dan mudah untuk mengingat huruf hiragana, terlebih lagi. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang semakin canggih, dan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Jepang, penulis bermaksud untuk meneliti penggunaan aplikasi obenkyo pada smartphone untuk meningkatkan kemampuan membaca huruf hiragana bagi siswa SMA dengan judul : Efektivitas Penggunaan Aplikasi Obenkyo Pada Smartphone Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hiragana B. Rumusan Masalah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana sebelum proses pembelajaran meggunakan aplikasi obenkyo? 2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana sesudah proses pembelajaran menggunakan aplikasi obenkyo? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana sebelum dan sesudah menggunakan aplikasi obenkyo?

4 4. Apakah aplikasi obenkyo efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana? 5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan aplikasi obenkyo untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana? C. Tujuan Peneletian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahu sejauh mana kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana sebelum proses pembelajaran menggunakan aplikasi obenkyo. 2. Untuk mengetahui adakah peningkatan yang terjadi terhadap kemampuan membaca huruf hiragana setelah proses pembelajaran menggunakan aplikasi obenkyo. 3. Untuk mengetahu adanya perubahan yang signifikan pada kemampuan siswa dalam membaca huruf hiragana antara sebelum dan sesudah proses pembelajaran menggunakan aplikasi obenkyou. 4. Untuk mengetahui keefektivitasan aplikasi obenkyo terhadap meningkatkan kemampuan membaca huruf hiragana. 5. Untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan aplikasi obenkyo dalam meningkatkan kemampuan membaca huruf hiragana. D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Manfaat Teoritis Memberikan gambaran yang jelas mengenai aplikasi obenkyo, dan memberikan petunjuk bagaimana cara menggunakan

5 aplikasi obenkyo agar memberikan motivasi kepada siswa untuk menguasai huruf hiragana, dan aplikasi ini bisa digunakan dikemudian hari untuk pembelajaran huruf hiragana selanjutnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis 1.) Bagi Peneliti Dapat mengetahui efektif atau tidak meningkatkan kemampuan membaca huruf hiragana dengan menggunakan aplikasi obenkyo ini terhadap siswa SMA yang baru mengenal Bahasa Jepang dan huruf hiragana, dan jika efektif, bisa digunakan sebagai media ajar jika menjadi seorang guru. 2.) Bagi Guru Di saat jaman sudah semakin modern, di harapkan dapat menjadi media pembelajaran alternatif dalam mata pelajaran Bahasa Jepang. 3.) Bagi Siswa Bagi pembelajar bahasa Jepang, huruf hiragana adalah salah satu huruf yang harus dikuasai, sedangkan bagi pembelajar yang baru mengenal huruf hiaragana mungkin akan sedikit merasa kesulitan untuk megingatnya. Beberapa faktor yang menjadi kesulitan bagi pembelajar yang baru mengenal huruf hiragana adalah cara menulis huruf hiragana, bentuk huruf hiragana, dan pelafalan huruf hiragana. Oleh karena itu, dengan menggunakan aplikasi obenkyo ini bisa menjadi suatu jalan keluar atau cara untuk

6 mempermudah dalam mengingat huruf hiragana dan meningkatkan kemampuan membaca huruf hiragana. 4.) Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini dan bisa menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. E. Struktur Organisasi Skripsi Didalam karya ilmiah ini, penulis membaginya menjadi 5 bab, yaitu : Pada bab I ini berisikan tentang latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan, dan jadwal pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya, pada bab II berisikan landasan teori tentang penjelasan dan pengertian yang menyangkut dengan teori-teori yang bersangkutan. Pada Bab III menjelaskan tentang metode, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data yang di gunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian pengefektifitasan penggunaan aplikasi obenkyo pada smartphone untuk mengingat huruf kana, dan pada bab IV memaparkan mengenai analisis data dan pengolahan hasil data tes dan angket. Selanjutnya, pada bab terakhir, yaitu bab V berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.