BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

AUTOMASI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi membawa konsekuensi dilakukakannya proses pengolahan data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM OTOMASI PERPUSTAKAAN DAERAH JAWA TENGAH

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

Kata kunci: Layanan berbasis teknologi informasi (TI) dan pengelolaan perpustakaan sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Vinna Indahtianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk pembelajar yang dinamis, karena pada hakekatnya belajar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan harus memiliki strategi yang tepat sebagai penyedia informasi agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan publik dibidang perpustakaan, diselenggarakan atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi diiringi dengan perkembangan teknologi yang disebut

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

PENDIDIKAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STAIN PEKALONGAN (Junaeti, S.Sos)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

Teknologi Informasi Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari manusia purba hingga sekarang. Perpustakaan juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN.

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG EFEKTIF DAN EFISIEN. Yunus Abdul Halim

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diperoleh melalui jalur non-formal salah satunya melalui perpustakaan.

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 040/871/ KPAD/ 2015

INOVASI PERPUSTAKAAN BERBASIS TEKNOLOGI UNTUK LAYANAN INFORMASI, PENELITIAN DAN REKREASI DI STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perpustakaan di Indonesia terjadi dengan sangat

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

PENGEMBANGAN METODE BALANCED SCORE CARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI E-LIBRARY. Dr. Rusman, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai kegiatan manusia untuk memperoleh hiburan setelah lelah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

PROFIL PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS WIDYATAMA : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu sarana yang wajib dimiliki oleh semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN MENUJU ERA PERPUSTAKAAN DIGITAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sragen terletak di Jl. Raya

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

PERAN PERPUSTAKAAN DIGITAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI ERA GLOBALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 alinea empat menyatakan empat pokok cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan melalui layanan informasi dan bahan bacaan. Manajemen

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti perkembangan teknologi sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya jika suatu kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. penulis memilih Perpustakaan Pengadilan Negeri Sukoharjo karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan banyak anak atau orang tua agar bisa bersekolah disana.


BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. maka UPT Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta menerapkan. bahan pustaka perpustakaan. Untuk menunjang sistem automasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Optimalisasi Layanan Koleksi Audio Visual di Perpustakaan ISI Surakarta oleh Sartini. Abstrak

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IMPLEMENTASI PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN LIMA TAHAP SKENARIO EVOLUSI DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 4 MALANG

BAB II LANDASAN TEORI. perpustakaan disebut juga sebagai bibliotheek, dalam bahasa jerman

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. Analisis Perencanaan ( Planning ) Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah merupakan Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang juga sekaligus sebagai asset bangsa yang nantinya kelak akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pustaka artinya kitab, buku. Batasan istilah perpustakaan adalah sebuah

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Layanan buku..., Harianto, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang bersama -sama dengan unit lain

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era digital seperti sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif bagi perluasan pengetahuan melalui informasi yang disuguhkan berupa beraneka bahan bacaan. Perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat dimanfaatkan oleh seorang pelajar ataupun masyarakat umum. Perbaikan akan mutu pendidikan suatu masyarakat selaras dengan kecerdasan masyarakat itu sendiri, maka kelahiran perpustakan di tengah-tengah masyarakat menjadi salah satu aspek pendorong peningkatan mutu pendidikan. adalah: Fungsi dan tujuan perpustakaan berdasarkan Undang-Undang Perpustakaan Perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk mencerdasakan dan keberdayaan bangsa. Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. (UU No. 43 Tahun 2007 Pasal 2 dan 3) Pasal tersebut menerangkan bahwa pada dasarnya fungsi dan tujuan perpustakaan adalah untuk mencerdaskan bangsa. Diantaranya perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan. 1

2 Perpustakaan sebagai wahana pendidikan selayaknya mampu berintegrasi dengan sistem pendidikan tersebut. Dalam hal ini perpustakaan harus dapat menjadi pusat sumber belajar bagi terlaksananya proses pembelajaran. Lebih jauh dari itu perpustakaan harus dapat berkontribusi terhadap terlaksananya pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education). Pendidikan sepanjang hayat yaitu layanan pendidikan kepada semua orang tanpa mengenal batasan usia berupa perluasan informasi. Perpustakaan harus dapat memberikan suatu pelayanan yang berkualitas terhadap pemustakanya. Pelayanan yang berkualitas adalah pelayanan yang berorientasi pada pemustaka sebagai pengguna perpustakaan. Blasius Sudarsono (2006) berpendapat bahwa: Perpustakaan, pusat dokumentasi, pusat informasi, atau apapun istilahnya merupakan sebuah institusi yang dibangun untuk kepentingan masyarakat. Oleh karena itu, layanan yang dilakukan selalu berorientasi pada masyarakat, sebagai pengguna informasi. Dalam perkembangannya, kebutuhan pemustaka selalu berubah-ubah baik dari segi keragamannya maupun aksesnya. Mobilitas manusia yang semakin cepat menimbulkan tuntutan hidup yang beragam namun praktis. Hal tersebut juga berdampak pada kebutuhan pemustaka yang semakin luas. Pemustaka membutuhkan semakin banyak informasi, namun di sisi lain tidak memiliki banyak waktu untuk berlama-lama atau sekedar datang ke perpustakaan. Efisiensi dan efektifitas menjadi pertimbangan utama pemustaka dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

3 Kondisi ini menuntut adanya perubahan layanan perpustakaan dari yang bersifat konvensional ke sistem layanan yang lebih modern. Perpustakaan dalam hal ini harus bertransformasi atau menyesuaikan diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tuntutan tersebut diperjelas pada pasal 14 ayat 3 UU No. 43 Tahun 2007 yaitu, Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Di tengah kemajuan ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya teknologi informasi, perpustakaan harus mampu memberikan nilai tambah pada upaya pemanfaatan informasi melalui ekspansi dan inovasi. Selain mempermudah dan memperluas akses, perpustakaan hendaknya mampu melakukan manajemen pengetahuan secara maksimal. Pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan menjadi sebuah alternatif bagi perluasan informasi dan akses yang cepat bagi pemustakanya. Hal tersebut kiranya dapat menjawab berbagai tuntutan pemustaka. Karena dengan pemanfaatan teknologi informasi akan dapat mengotomatiskan berbagai kegiatan atau pelayanan perpustakaan. Supriyanto dan Muhsin (2008: 13) berpendapat, Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari mempermudah pertukaran informasi dan data antar wilayah sehingga penyebaran pengetahuan menjadi begitu cepat. Kemajuan paling terlihat adalah pada penggunaan teknologi informasi dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi cepat dan dilakukan secara otomatis.

4 Konsep pemanfaatan teknologi informasi ini dikenal pula dengan sebutan otomasi perpustakaan. Menurut Hassan Nur (2007), Otomasi perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). Dengan pengotomasian perpustakaan ini, maka beberapa pekerjaan manual di perpustakaan dapat diefisienkan. Selain itu proses pengelolaan data koleksi akan lebih akurat. Hal ini akan menguntungkan bagi pustakawan karena pekerjaannya akan semakin mudah dan cepat. Begitu pula bagi pemustaka, pemustaka akan mendapatkan pelayanan yang berkualitas. Hal tersebut berefek pada kepuasan pemustaka dalam menggunakan jasa perpustakaan. Supriyanto dan Muhsin (2008: 17) berpendapat bahwa, Semakin canggih dan otomatis kinerja perpustakaan maka semakin maju perpustakaan itu. Alasannya sederhana dengan teknologi informasi maka akan lebih banyak yang dikerjakan dan dilayani. yaitu: Menurut Ikhwan Arif (2003), terdapat faktor penggerak otomasi perpustakaan 1. Kemudahan mendapatkan produk IT 2. Harga semakin terjangkau untuk memperoleh produk IT 3. Kemajuan dari teknologi informasi 4. Tuntutan layanan masyarakat serba klick Alasan lain: 1. Mengefisienkan dan mempermudah pekerjaan dalam perpustakaan 2. Memberikan layanan yang lebih baik kepada pengguna perpustakaan 3. Meningkatkan citra perpustakaan 4. Pengembangan infrastruktur nasional, regional, dan global.

5 Sedangkan menurut Suyoto (2007), alasan mengapa perpustakaan perlu diotomasikan adalah: 1. Terjadinya ledakan informasi 2. Efisiensi 3. Globalisasi 4. Prestise 5. Tersimpannya informasi tahan lama, tidak mudah rusak 6. Keragaman informasi yang dikelola 7. Tutuntan terhadap pengguna untuk dilayani dengan cepat dan tepat Konsep dan implentasi otomasi perpustakaan bukanlah hal baru dalam dunia perpustakaan. Namun, di Indonesia baru populer seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang mulai berkembang pesat. Belakangan ini otomasi perpustakaan mulai menjadi model perkembangan perpustakaan di Indonesia. Hasil survey IPB sementara menunjukan bahwa 92.6% perpustakaan telah dilengkapi dengan komputer, walaupun sebagian besar masih memiliki antara satu samapai lima unit komputer (48%), dan hanya 12% saja yang memiliki komputer lebih dari 20 unit (media.diknas.go.id/media/document/5745.pdf) Perpustakaan melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan salah satunya adalah pelayanan sirkulasi. Pelayanan sirkulasi dapat dikatakan kegiatan yang utama dalam perpustakaan. Pelayanan ini memberikan keleluasaan pemustaka dalam membaca atau mengkaji bahan pustaka di manapun dia berada dan kapanpun dia mau. Pada pelayanan sirkulasi ini pemustaka dapat melakukan peminjaman bahan pustaka agar bahan pustaka tersebut dapat dibaca dan dikaji di tempat lain dengan waktu yang tidak terbatas.

6 Dari berbagai pelayanan perpustakaan, pelayanan sirkulasi merupakan pelayanan perpustakaan yang paling banyak melakukan pengotomasian dalam kegiatannya. Dikutip dari Supriyanto dan Muhsin (2008: 106) bahwa, Manajeman anggota dan sirkulasi merupakan jantungnya sistem otomasi perpustakaan karena di sinilah banyak kegiatan manual yang digantikan oleh komputer dengan jalan mengotomasinya. Otomasi perpustakaan diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi pelayanan sirkulasi. Menurut Rahayuningsih (2007: 102), Dengan sistem terotomasi proses peminjaman, pengemablian, menjadi cepat dan mudah. Proses peminjaman satu eksemplar buku oleh seseorang peminjam dengan sistem manual memerlukan waktu relatif lebih lama dengan serangkaian tahap-tahap yang dilalui. Diterapkannya sistem terotomasi dapat mempersingkat waktu dan mengurangi tahap yang harus dilalui. Sebagai contoh perbandingan waktu dan tahap dalam layanan peminjaman buku di Perpustkaan USD dangan penggunaan program NCI Bookman. Peminjaman buku secara manual membutuhkan waktu 3 menit dengan 8 tahap. Dedangkan peminjman koleksi secara terotomasi hanya membutuhkan waktu 4 detik dengan 4 tahap. Perpustakaan memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi didirikan untuk mencapai tujuan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan menurut Wijayanti (dalam Rahayuningsih, 2007: 7) fungsi perpustakaan perguruan tinggi yaitu (1). fungsi edukasi, (2). fungsi informasi, (3). fungsi riset, (4). fungsi rekreasi, dan (5). fungsi deposit.

7 Perpustakaan perguruan tinggi memberikan layanan bahan-bahan pustaka para mahasiswa, dosen, dan karyawan perguruan tinggi tersebut. Sama halnya dengan pelayanan perpustakaan pada umumnya, pentingnya pemanfaatan teknologi informasi di perpustakaan perguruan tinggi dipertegas dalam UU No. 43 Tahun 2007 yaitu, Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan visinya Universitas Pelopor dan Unggul (a leading and outstanding university) dituntut untuk selalu dapat mengantisipasi perkembangan jaman yang terus berkembang. Universitas Pendidikan Indonesia untuk menjadi universitas pelopor dan unggul sesuai visinya harus mampu selalu mengikuti setiap perkembangan ilmu pengetahuan termasuk teknologi informasi. Universitas Pendidikan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan akademik berupa pelayanan informasi bagi mahasiswa, dosen, dan karyawan UPI, dipandang perlu memiliki perpustakaan modern. Perpustakaan modern adalah perpustakaan yang telah bergerak dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian perpustakaan semi modern dengan penggunaan katalog (index), ke perpustakaan mutakhir berbasis digital yang memiliki keunggulan dan kecepatan pengaksesan. Mengingat kunjungan perpustakaan UPI yang rata-rata perharinya dapat mencapai 1000 lebih pengunjung tentu pelayanan yang serba praktis dan cepat sangat

8 dibutuhkan oleh perpustakaan dan pemustakanya. Berikut merupakan data statistik pengunjung perpustakaan UPI pada bulan April 2009: Tabel 1.1 Statistik Sirkulasi Perpustakaan UPI Bulan April 2009 Tanggal Buku yang dipijam Jumlah Peminjam (unique) Jumlah pengunjung 1 9 7 1.000 2 15 11 1.159 3 12 9 1.266 4 4 4 1.241 6 13 9 1.754 7 30 20 4.649 8 7 7 1.549 13 74 49 767 14 104 63 821 15 225 128 1.535 16 223 124 1.681 17 142 88 927 18 86 51 1.821 20 208 159 1.463 21 256 144 1.408 22 225 129 1.516 23 118 62 1.477 24 103 62 3.308 25 32 19 235 27 287 160 1.619 28 246 147 1.980 29 248 140 1.193 30 232 140 995 Total 2.971 1.732 35.364 Sumber: Perpustakaan UPI Dalam mengatasi hal tersebut perpustakaan UPI telah berjalan menuju perpustakaan yang lebih modern. Perpustakaan UPI telah memanfaatkan teknologi informasi dengan melakukan perubahan pelayanan perpustakaan ke arah perpustakaan yang terotomasi.

9 Saat ini perpustakaan telah melakukan technicaal processing dan layanan perpustakaan secara automasi dengan menggunakan soft-ware Open Vilbio. Pada tahun anggaran 2003/2004 sekitar 45% koleksi perpustakaan telah dapat diakses oleh pengguna melalui OPAC (Online Public Acces Catalog) dan 100% pengguna perpustakaan telah terdata dalam sistem informasi perpustakaan. Selain itu Perpustakaan memiliki e-mail: pustaka-upi@telkom.net dan website : http://perpustakaan.upi.edu (http://www.upi.edu/?c=info&s=lembaga&l=perpustakaan) Perpustakaan UPI juga telah memiliki perangkat komputer yang memadai untuk menunjang pelayanan perpustakaan. Perpustakaan UPI juga telah cukup lama menggunakan sistem barcode scanner untuk pelayanan sirkulasi atau peminjaman, dan kini telah memiliki sistem Electronic Library Management System (ELIMS). Dengan pemanfatan tersebut Perpustakaan UPI dapat dikatakan perpustakaan modern. Perpustakaan UPI dalam beberapa kegiatannya telah memanfaatkan teknologi informasi atau dengan kata lain perpustakaan UPI telah melakukan otomasi perpustakaan. Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Otomasi Perpustakaan dengan Pelayanan Sirkulasi Perpustakaan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (Persepsi Mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan)

10 B. Rumusan Masalah Fokus utama penelitian ini adalah hubungan otomasi perpustakaan dengan layanan sirkulasi perpustakaan. Secara terperinci identifikasi masalah dalam penelitian ini dibatasi dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran otomasi perpustakaan di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia? 2. Bagaimana gambaran pelayanan sirkulasi perpustakaan di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia? 3. Seberapa besar hubungan otomasi perpustakaan dengan pelayanan sirkulasi di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran tentang otomasi perpustakaan di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Gambaran tentang pelayanan sirkulasi perpustakaan di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia. 3. Hubungan otomasi perpustakaan dengan pelayanan sirkulasi perpustakaan di Perpustakan Universitas Pendidikan Indonesia.

11 D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, di antaranya: 1. Bagi Perpustakaan, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan sistem otomasi perpustakaan dan peningkatan kualitas layanaan perpustakaan, khususnya di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. 2. Bagi Jurusan, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dalam pemecahan masalah-masalah pendidikan khususnya dalam bidang perpustakaan. 3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam pengaplikasian teori yang dimiliki untuk menganalisis fakta, gejala yang terjadi, dan dapat ditarik kesimpulan untuk dipertanggungjawabkan. E. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan pengertian dalam penelitian ini, maka peneliti mengemukakan definisi operasioal sebagai berikut: 1. Otomasi perpustakaan : diartikan sebagai sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan teknologi informasi (TI). 2. Pelayanan sirkulasi perpustakaan : layanan pengguna yang berkaitan denngan peminjaman, pengembalian, dan perpanjangan koleksi. Namun layanan sirkulasi perpustakaan bukan hanya sekedar pekerjaan peminjaman, pengembalian, dan

12 perpanjangan koleksi saja, melainkan suatu kegiatan menyeluruh dalam proses pemenuhan kebutuhan pengguna melalui jasa sirkulasi. F. Asumsi Untuk menghindari ketidaksesuaian antara masalah yang diteliti dengan pembahasan, maka dipandang perlu untuk menetapkan asumsi. berikut: Menurut Komaruddin dan Yooke Tjuparmah S. Komaruddin (1998:22), Asumsi dalam karya tulis ilmiah menetapkan faktor-faktor yang diawasi sehingga tidak mempengaruhi variabel yang sedang diamati. Asumsi mungkin berhubungan dengan syarat-syarat, kondisi-kondisi dan tujuan. Asumsi memberikan hakekat bentuk dan arah argumentasi. Berkaitan dengan hal itu, maka penulis mengajukan asumsi penelitian sebagai 1. Otomasi layanan perpustakaan dengan menggunakan teknologi informasi dapat menjalankan sistem layanan secara otomatis. 2. Perpustakaan UPI telah melakukan otomasi perpustakaan dengan penggunaan Komputer, ELIMS, OPAC, Barcode Scenner, dan perangkat otomasi perpustakaan lainnya. 3. Otomasi perpustakaan di Perpustakaan UPI berjalan lancar, maka pelayanan sirkulasi di Perpustakaan UPI akan berjalan baik

13 G. Hipotesis Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian, sebagaimana yang dikemukakan Suharsimi Arikunto (2002:64), Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuka melalui data yang terkumpul. Sedangkan menurut Sugiyono (2001:39), Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah biasanya disusul dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sedangkan penelitian ini menggunakan hipotesis: Ho : Tidak terdapat hubungan yang positif antara otomasi perpustakaan dengan pelayanan sirkulasi perpustakaan. H 1 : Terdapat hubungan yang positif antara otomasi perpustakaan dengan pelayanan sirkulasi perpustakaan.