KONVERSI DATABASE ACCESS KE MySQL DATA KEPEGAWAIAN PADA INSTANSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEPARA

dokumen-dokumen yang mirip
DATA FLOW DIAGRAM. Terminator Proses Data Store Alur Data. Terminator Proses Data Store Alur Data

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

PENG. Tek. SIA 2. Materi Alat Perancangan sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

Teknik Dokumentasi. Komang Anom Budi Utama, SKom

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu paket atau application suite. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB III LANDASAN TEORI. waktu berdasarkan rencana pengaturan urutan kerja, daftar atau tabel kegiatan

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 BAYAT

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. khususnya di bidang perbidanan dalam suatu wilayah kerja. BPS hanya

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

Langkah-Langkah Analisis Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK PADA KANTOR KEPALA DESA UJUNGRUSI KABUPATEN TEGAL

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB III LANDASAN TEORI. rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENDATAAN PENDUDUK TINGKAT DESA

Agenda. Analisis Kebutuhan (Pert. 4) Tujuan dari analisis kebutuhan 19/10/2010. Requirement Analysis (Analisis Kebutuhan)

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PERUSAHAAN HANDUK LUMINTU

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat.

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 1 DEMAK

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi Pendataan Tamu Hotel

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini peran basis data sangat menonjol. Pemrosesan Basis Data

BAB III LANDASAN TEORI

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

SISTEM INFORMASI PEMBUKUAN BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN DAGANG LA BRUNDORE COOKIES SEMARANG

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DATA PASIEN RAWAT JALAN PADA KLINIK AKUPUNTUR DAN HOME CARE SEHAT MIGOENANI

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN BERKAS USUL KENAIKAN PANGKAT PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB III LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HASIL PENELITIAN JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. dikutip oleh Supardi & Leonard mengatakan, Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,

BAB III TAHAPAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. aplikasi penjualan perangkat komputer pada CV. Data Baru. Tahap-tahap tersebut

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

MULYADI, IR, M.SI DOSEN TETAP STMIK NURDIN HAMZAH JAMBI ABSTRAK I. PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. KIDANG MAS KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. komputer. Dalam hal ini komputer sangat berperan aktif dalam penyebaran

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. disusun guna menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SUKU CADANG PADA DEPARTEMEN UTILITY SPINNING PT. BATAMTEX Ida Riyana*, Agung Budi Prasetijo**, R.

SISTEM INFORMASI PRESENSI DAN PENGGAJIAN KARYAWAN DI TOKO BOBOHOMART BANJARNEGARA. Oleh : Dwi Nurdiani

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI PUSKESMAS MASARAN I SRAGEN

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB II LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

APLIKASI PEMBUATAN DAFTAR KONTRAK SOFTWARE APLIKASI DI PT.TOTAL SOLUSI PRIMA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

PEMODELAN DATA. Di Susun Oleh : Linda Liana Dosen Pengampu : Wahyu Hari Haji M.Kom

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

Data flow diagram (DFD) adalah representasi grafis yang mengalir. data visualisasi (desain terstruktur). Pada DFD, item data mengalir dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi Informasi (TI) hampir

Transkripsi:

KONVERSI DATABASE ACCESS KE MySQL DATA KEPEGAWAIAN PADA INSTANSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEPARA Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Diponegoro 1B Jogoloyo Demak Telpon (0291) 686227 Abstrak : Adanya kebutuhan data yang diperlukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi, khususnya untuk kepentingan promosi jabatan. diperlukan keakurasian data yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, langkah yang ditempuh dengan mengadakan rekonsiliasi data. Salah satu langkah yang ditempuh dengan cara menyamakan struktur database dan versi database dengan menggunakan MySQL. Tingginya instensitas mutasi data kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara selaku pengelola data kepegawaian masih menggunakan MS Access dalam pengolahan database kepegawaian. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan konversi database Access ke database MySQL. Permasalahan dalam kegiatan ini mencakup tiga hal, pertama bagaimana perancangan database yang dapat disesuaikan dengan database Badan Kepegawaian Daerah Provinsi. Kedua bagaimana langkah-langkah konversi database MS Access ke MySQL dengan SQLyog. Ketiga bagaimana langkah- langkah update data mutasi kepegawaian ke MySQL. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan data BKD Provinsi, dan memberi kemudahan pengelolaan berbagai jenis data mutasi kepegawaian. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah merancang dan membuat database kepegawaian melalui beberapa tahapan. Tahapantahapan tersebut antara lain membuat analisis database lama, rancangan diagram entity relationship, menterjemahkan diagram ERD ke dalam database fisik, konversi database, dan menguji relasi antar tabel dan pengisian tabel database. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah database dapat memudahkan administrator data kepegawaian untuk memenuhi data ke Badan Kepegawaian Provinsi, dan memudahkan update berbagai jenis mutasi data kepegawaian dengan cepat dan akurat.berdasarkan hasil kegiatan diatas disarankan kepada Badan Kepegawai daerah Kabupaten Jepara mengadakan pengadaan server yang memadai. Untuk menjaga ke akuratan data dalam database, operator update database harus memahami fungsi input dan output proses. Kata kunci : database, konversi, MySQL, entitas PENDAHULUAN Perkembangan dunia informasi yang semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang mampu menunjang berbagai kebutuhan dan permintaan informasi dari pengguna membuat informasi telah menjadi suatu kebutuhan utama. Oleh karena itu, sarana yang cepat dan tepat untuk mengakses, mengolah dan menyimpan sumber informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam suatu kegiatan. Salah satu komponen penting pada teknologi informasi adalah basis data (database). Penggunaan basis data dimaksudkan sebagai sarana tempat penyimpanan data atau informasi yang terkomputerisasi. Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting pada sistem informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut. Untuk mengelola sumber informasi 77 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 77

tersebut yang pertama kali dilakukan adalah merancang suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan secara maksimal. Database dapat menjadi sumber data bersama bagi banyak pemakai komputer sesuai dengan kebutuhannya pada saat yang bersamaan. Artinya pada saat yang sama, pemakai komputer lain dapat menambah, mengubah atau manghapus data dari dalam database. Pemakaian bersama ini menyebabkan timbulnya masalah keamanan data dan privasi pemakaian. Suatu database dapat dibuat secara privat agar hanya dapat digunakan oleh pemakai tertentu, dan ada pula database yang dibuat untuk kebutuhan pemakaian bersama agar bisa digunakan oleh banyak user atau pemakai. Semua itu tergantung dari aplikasi yang digunakan apakah aplikasinya berbentuk Single User atau Multi User. Keakuratan data dalam proses informasi data akan menjadi hal yang sangat penting terutama mengenai data pegawai. Karena data tersebut diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam membantu proses pengambilan keputusan, baik untuk promosi jabatan, mutasi antar instansi, penghitungan kebutuhan pegawai. Adanya kebutuhan data yang diperlukan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi, khususnya untuk kepentingan promosi jabatan terutama usulan dari kabupaten atau kota, diperlukan keakurasian data yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, langkah yang ditempuh dengan mengadakan rekonsiliasi data antara data yag ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten dan Kota dengan Badan Kepegawaian Daerah provinsi. Dari hasil rekonsiliasi data dihasilkan beberapa langkah untuk memenuhi kebutuhan database yang ada di Badan Kepegawaian Daerah provinsi, diantaranya dengan menyamakan struktur database dan versi database dengan menggunakan MySQL. Dan dengan menyamakan pengkodean yang ada di BKD Kabupaten dan Kota dengan database yang ada di Badan Kepegawaian daerah Provinsi. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara selaku pengelola data kepegawaian masih menggunakan MS Access dalam pengolahan database Konversi 78 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 78 78 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

kepegawaian. Tingginya instensitas mutasi data kepegawaian khususnya di subbidang pengolahan dan penyajian data. Banyaknya permintaan data baik untuk memenuhi permintaan dari bidang-bidang yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara maupun dari instansi luar sehingga diperlukan database yang mempunyai performa handal, fitur-fitur, dan tool yang dapat memenuhi permasalah di atas dengan cepat dan akurat. Salah satu database yang handal dan free software adalah MySQL. Dengan adanya permasalahan tersebut maka diperlukan konversi database Access ke database MySql. Dengan konversi ini memudahkan administrator data kepegawaian untuk mengupdate berbagai jenis mutasi data kepegawaian dengan cepat dan akurat. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Basis Data Database atau biasa disebut basis data adalah sekumpulan data atau informasi yang teratur berdasarkan kriteria tertentu yang saling berhubungan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam suatu informasi, karena berfungsi sebagai basis penyediaan informasi bagi pemakainya. Menurut Andi (1991) database adalah segala hal yang berhubungan dengan pengolahan data, sedangkan menurut Harianto (2002: 3) menyebutkan bahwa database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi yang ditunjukkan dengan kunci (key) dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup tertentu. Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda menurut Chou dalam Kadir (1999: 9) mendefinisikan basis data sebagai kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tata cara yang khusus. Menurut Fabbri dan Schwab, basis data adalah sistem berkas terpadu yangdirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. Menurut Date, sistem basis data pada dasarnya dalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan (Kadir, 1999: 9). Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa basis data adalah sistem berkas terpadu 79 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 79

yang dirancang untuk memelihara informasi, meminimalkan pengulangan data dan dapat membuat informasi tersebut tersedia setiap saat dibutuhkan. Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report dari data. Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisiensi yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Mengapa basis data penting? Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah: a. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan olehorganisasi saat sekarang dan masa yang akan datang. b. Cara pemasukan data sehingga memudahkan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak- hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani. c. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem. d. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, modifikasi, pencurian dan gangguan-gangguan lain. Langkah Perancangan Basis Data Secara Umum Dalam membuat suatu Basis Data diperlukan suatu langkah atau tahapan supaya pengorganisasian file dapat menjadi lebih baik. Langkah utama tersebut adalah : a. Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan alat Konversi 80 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 80 80 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. 1. Komponen DFD a. Terminator atau Entitas luar Adalah Entitas diluar sistem yang berkomunikasi/ berhubungan langsung dengan sistem. Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang,organisasi, perusahaan / departemen yang berada diluar sistem yang akan dibuat, diberi nama yang berhubungan dengan sistem tersebut dan biasanya menggunakan kata benda. Hal yang perlu diperhatikan tentang terminator : 1. Alur data yang menghubungkan terminator dgn sistem, menunjukkan hubungan sistem dgn dunia luar. 2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur yang berkaitan dgn Terminator. 3. Hubungan yang ada antar terminator tidak digambarkan dalam DFD. b. Komponen Proses Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses/kegiatan yang sedang dilakukan. Ada 4 kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dgn input dan output : Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan tentang proses : 1. Proses harus memiliki input dan output. 2. proses dapat dihubungkan dengan komponen terminator, data store atau proses melalui alur data. 3. Sistem / bagian / divisi / departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan 81 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 81

komponen proses. c. Komponen Data Store Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store dapat berupa file/database yang tersimpan dalam disket, harddisk atau bersifat manual seperti buku alamat, file folder. Yang perlu diperhatikan tentang data store : 1. Alur data dari proses menuju data store, hal ini berarti data store berfungsi sebagai tujuan/ tempat penyimpanan fari suatu proses (proses write). 2. Alur data dari data store ke proses, hal ini berarti data store berfungsi sebagai sumber/proses memerlukan data (proses read). 3. Alur data dari proses menuju data store dan sebaliknya berarti berfungsi sebagai sumber dan tujuan. d. Alur Data Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data / paket data dari satu bagian ke bagian lainnya. Alur data dapat berupa kata, pesan, formulir/ informasi. 2. Levelisasi Data Flow Diagram Penggambaran dari suatu sistem dengan menggunakan Data Flow Diagram dimulai dengan satu diagram konteks yang merupakan Data Flow level tertinggi. Diagram konteks menggambarkan sistem dengan lingkungan luar sistem yang berhubungan secara langsung. Level yang kedua adalah diagram zero atau diagram level nol. Diagram ini merupakan penguraian (dekomposisi) dari proses sistem yang ada pada diagram konteks. Dengan kata lain, diagram zero menggambarkan hubungan proses utama yang ada di dalam sistem, baik hubungan dengan terminator, proses maupun data store. Level berikutnya adalah diagaram level satu, level dua dan seterusnya sampai level Konversi 82 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 82 82 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

detail. Diagram level satu adalah hasil dekomposisi dari proses-proses yang ada pada diagram zero. Diagram level dua adalah hasil dekomposisi dari proses-proses yang ada pada diagram level satu dan seterusnya. Sedangkan diagram level detail adalah Data Flow Diagram yang memiliki proses terkecil yang berarti proses tersebut sudah tidak dapat didekomposisikan kembali. b. Menentukan tipe-tipe file Basis data dibentuk dari suatu kumpulan file. File dalam pemrosesan transaksi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. File induk File induk merupakan file yang terpenting pada suatu sistem. Sebuah file induk merupakan file yang digunakan untuk menyelesaikan tugas pokok tertentu dan dipelihara secara teratur. Contoh : Sistem kepegawaian memerlukan file induk tentang data pegawai, data skpd, disamping data lainnya. Jenis informasi pada file cenderung tetap, tetapi isi informasinya sering berubah. File induk selalu diperbaharui dengan menggunakan file transakasi. 2. File transaksi File transaksi berisi informasi yang digunakan untuk memperbaharui file induk. Contoh : data golongan pegawai akan membentuk file transaksi, data inilah yang akan digunakan untuk memperbaharui record pada file induk. 3. File Data Transaksi Pada umumnya file diperbaharui apabila ada kejadian. Informasi tentang pegawai baru dimasukkan melalui terminal. Jika file hilang/rusak dan tidak ada rekaman lain, maka akan sulit untuk membuat data kembali dengan tepat. Maka penyelesaiannya adalah apabila terjadi transaksi 83 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 83

langsung dicatat pada file data transaksi sebagai cadangan, dan dapat disimpan pada piringan (disc) atau pita. 4. File Kesalahan Selama file transaksi diproses untuk menunjang file induk, mungkin ditemukan kesalahan pada rekaman transaksi yang lolos dari proses sebelumnya. Menghentikan program setiap kali terjadi kesalahan dan membetulkan kesalahan diniliai tidak menguntungkan sehingga setiap kesalahan direkam pada file kesalahan. Kesalahan tersebut kemudian diperiksa untuk dikoreksi atau diprogram. 5. File Laporan Waktu yang tersedia untuk sebuah pencetak sangat terbatas sehingga operasi multiproses sangat mungkin terjadi pemrosesan 2/3 kegiatan sekaligus yang sama-sama membutuhkan proses pencetakan. Jika hanya tersedia 1 printer maka hanya bisa dikerjakan satu kegiatan. Dua kegiatan lain akan ditahan dan disimpan sebahai file cetakan. File demikian disebut file laporan, bila hasil keluarannya berupa laporan-laporan tertentu. Jika printer sudah kosong file laporan tersebut akan dicetak. 6. File Sementara Suatu file sementara penyimpanannya dapat disimpan sementara dalam sebuah pita atau piringan (disc) untuk disiapkan melakukan proses peralihan. 7. File Penunjang File penunjang merupakan kutipan sebuah file induk dan kadang-kadang kutipan sebuah file transaksi. Frekuensi penggunakan file penunjang tergantung pada frekuensi perubahan isi file dan benyaknya rekaman transaksi yang dgunakan untuk pembaharuan file. Konversi 84 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 84 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

File penunjang digunakan untuk membuat kembali file induk yang mengalami kerusakan. 8. File Sejarah (History) Seringkali suatu sistem memelihara informasi untuk periode waktu tertentu. Misal untuk menghasilkan laporan statistik yang lebih dari satu tahun, sehingga beberapa informasi harus dikumpulkan pada file sejarah. Contoh : data pegawai yang sudah pensiun tidak perlu disimpan pada file sekarang, namun dapat dipindahkan ke file sejarah karena akan jarang diproses. 9. File Pustaka File yang digunakan untuk menyimpan program program. 10. File Kerja File ini berisi record-record yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dibuat sebuah program dan dipakain oleh program lain sebagai masukan. Biasanya file ini dibuat pada waktu proses pemilahan (sortir). 11. File Program File ini berisi perintahperintah untuk memproses data. Perintah ditulis dalam bahasa pemrograman. c. Membuat akses dan organisasi file Akses file (file access) adalah suatu metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file. File dapat diakses dengan dua cara yaitu secara urut (sequential access) atau secara langsung (direct access atau random access). Metode urut dilakukan dengan membaca atau menulis suatu record di file dengan membaca terlebih dahulu mulai dari record pertama, urut sampai dengan record yang diinginkan. Metode akses langsung dilakukan dengan cara langsung membaca record pada posisinya di file tanpa membaca dari record pertama terlebih dahulu. 85 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 85

Organisasi file adalah pengaturan dari suatu record secara logika dalam file dihubungkan satu dengan lainnya. File dapat diorganisasikan secara urut atau secara acak. Walaupun organisasi file dan pengaksesan file dapat dipandang secara terpisah, tetapi biasanya pembahasan mengenai organisasi file menyangkut keduanya, yaitu sebagai berikut : 1. File urut merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan secara urut pula. 2. File urut berindeks atau sering disebut ISAM (Indexed Sequential Access Method) merupakan file dengan organisasi secara urut dengan pengaksesan secara langsung. 3. File akses langsung atau disebut juga dengan file alamat langsung merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan secara langsung. MySQL MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal. MySQL menjadi sangat populer karena MySQL bersifat free (tidak perlu membayar dalam menggunakannya) pada berbagai platform (unix/windows). SQLyog SQLyog adalah aplikasi client MySQL yang sangat popular digunakan di Indonesia. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna melakukan administrasi maupun melakukan pengolahan data MySQL dengan menjalankan aplikasi dengan command dalam bentuk interaksi grafis seperti menekan tombol, membuka menu pulldown, dan seterusnya. Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan dalah metode analisis deskriptif. Dan metode pengembangan data base database menggunakan teknik ERD (Entitiy- Relationship diagram). sebuah Entity- Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu Konversi 86 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 86 86 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy- Relationship diagram, ER diagram, atau ERD. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan Database Tahap pertama dalam perancangan database adalah menentukan lingkup proyek atau sistem yang ditangani dan selanjutnya dijabarkan ke dalam bentuk Data Flow Diagram (DFD). Data Flow Diagram merupakan proses yang membentuk siklus yang dapat mempermudah dalam merancang sistem basis data karena di dalamnya menyangkut juga alur data yang diterangkan melalui gambar dimana semua bagian yang terkait dalam pembuatan program aplikasi akan jelas hubungannya. Perencangan database dapat dilakukan menggunakan teknik entity relationship model. Pada model ER ini data yang ada dalam dunia nyata ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadi sebuah diagram, yaitu diagram ER ( Entity Relationship) yang akan menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi). Data Flow diagram (DFD) DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Context Diagram Gambar 1. Context Diagram 87 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 87

DFD Level 0 Terdapat beberapa field yang harus dirubah dan di sesuaikan dengan kebutuhan database baru. Perubahan yang paling mendasar terdapat pada field kd_unor dan beberapa field yang referensinya di sesuaikan dengan data referensi Gambar 2. DFD Level 0 dari BKD Provinsi dan Badan ERD Kepegawaian Negara (BKN). Gambar 3. ERD Konversi Tabel PNS Langkah konversi tabel pegawai a. Konversi tabel pegawai ke tabel pns langkah awal adalah merubah data acces ke dalam excel. Gambar 4. Hasil Konversi Tabel PNS Konversi Tabel Diklat Jabatan Gambar 4.24 Gambar hasil konversi tabel diklatjab b. kemudian menentukan fieldfield yang akan dikonversi dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada pada tabel pns Mysql. Gambar 5. Hasil Konversi Tabel Diklatjab Konversi 88 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 88 88 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono

Hasil Koneksi Tabel Untuk mengecek apakah relasi antar tabel berjalan dengan baik, coba membuat tabel jabatan struktural dengan menggabungkan tabel jab, tabel kd_unor, tabel pns, dan tabel kd_gol. Ketikan syintak pada front editor SELECT b.nm_skpd_p, b.jab_unor, c.nama, b.nm_esel,c.tgllhr, c.kd_gol, d.nm_gol, c.tmtgol,tmt_pltk FROM jab a LEFT JOIN refunor b ON a.kd_unor=b.kd_unor LEFT JOIN pns c ON a.pns_id=c.pns_id LEFT JOIN refgol d ON c.kd_gol=d.kd_gol WHERE c.kd_stathkm<>'11' AND c.kd_stathkm<>'12' AND c.kd_stathkm<>'13' ORDER BY b.kd_unor Gambar 6. Hasil Koneksi Tabel KESIMPULAN 1. Pembuatan database baru di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jepara melalui beberapa tahapan. Pertama tahapan analis database bertujuan untuk mengidentifikasi database yang sudah ada dan mengetahui kebutuhan untuk database baru. Kedua, tahapan perancangan database untuk penyusunan tabel dan relasi antar tabel. Ketiga implementasi, yaitu pembuatan database secara rill. Keempat konversi database, yaitu memasukan data dari database lama ke database baru.kelima pengujian yang merupakan tahap akhir untuk menguji relasi antar tabel. 2. Dengan adanya database baru maka pemrosesan berbagai mutasi kepegawaian yang merupakan produk dari BKD dapat di updatekan dengan cepat. 3. Web suport, sehingga mudah diintegrasikan dengan aplikasi sektoral dalam lingkup pemerintah daerah. 4. Update teratur, yaitu dengan danya tool untuk update otomatis 89 JURNAL TEKNIK - UNISFAT, Vol. 8, No. 2, Maret 2013 Hal 77-90 89

DAFTAR PUSTAKA Adhit.net. Manajemen Database dengan SQL YOG (1). http://adhit.net/2012/09/manaje men-database-dengan-sqlyog-1/ Aditya, Nur Alan., 2011. Jago PHP dan MySQL. Jakarta: Dunia Komputer El Said, Fairuz,. Sistem Basis Data Entity Relasionship Diagram (ERD). http://fairuzelsaid.wordpress.co m/2010/03/16/sistem-basis-dataentity-relationship-diagramerd/#more-1831 Ningrum Tias, I, Data Flow Diagram. http://iratyasningrumdfd.blogspot.com/ (2008) Sutana, E., 2011. Basis Data dalam Tinjauan Konseptual. Yogyakata: Penerbit ANDI Utomo, Prasetyo. 2006. Sistem Database Koprasi Pegawai Republik indonesia Harapan kecamatan Gemuh Kendal Dengan Program Visual Basic 6.0. Semarang Fakultas MIFA UNNES Semarang. Wahana, K., 2010. Panduan Belajar MySQL Database Server. Semarang: Mediakita. Konversi 90 JURNAL Database TEKNIK Access - UNISFAT, ke MySQL Vol. Data 8, No. Kepegawaian 2, Maret 2013 pada Hal Instansi 77-90 Badan 90 90 Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara Adi Yanto, Achmad Nuruddin Safriandono