PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN GEOMETRI MENURUT STANDAR PENGAJARAN NCTM DENGAN SETTING KOOPERATIF DI SMP NEGERI 22 JAMBI.

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

Serambi Akademica, Vol. III, No. 2, November 2015 ISSN :

EFEKTIFITAS PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS SISWA

PENGEMBANGAN MATERI KESEBANGUNAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SMP NEGERI 5 TALANG UBI

PENANAMAN NORMA-NORMA SOSIAL MELALUI INTERAKSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB III METODE PENELITIAN

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh :

Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab metode penelitian ini akan diuraikan mengenai pendekatan dan

Kata Kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Hasil Belajar Matematis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

PENINGKATAN PEMBELAJARAN GEOMETRI DENGAN SOAL OPEN ENDED MENANTANG SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI. Endah Ekowati 1 dan Kukuh Guntoro 2.

PROSIDING ISBN :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PROGRAM LINIER MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS X JASA BOGA 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 PALEMBANG

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

BELAJAR KONSEP PEMBAGIAN MELALUI PERMAINAN MEMBAGI PERMEN DENGAN DADU

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS V SD NEGERI 2 AMBON

PENERAPAN PENDEKATAN TEMATIK UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS 1 PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 15 SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN

390 Jurnal Pendidikan Sains, Volume 1, Nomor 4, Desember 2013, Halaman

PEMBELAJARAN KUBUS DAN BALOK MENURUT STANDAR PENGAJARAN NCTM DENGAN SETTING KOOPERATIF

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)

Pembelajaran Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers Melalui Pendekatan Matematika Realistik untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA

MENDESAIN SENDIRI SOAL KONTEKSTUAL MATEMATIKA *

PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA PEMBELAJARAN PECAHAN DI SMP. Di sampaikan pada Pelatihan Nasional PMRI Untuk GuruSMP Di LPP Yogyakarta Juli 2008

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL KONTEKSTUAL MELALUI COOPERATIVE LEARNING DI KELAS VIII 1 SMP NEGERI 2 PEDAMARAN OKI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan),

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

PROSIDING ISBN :

Jurnal EDUCATIO Jurnal Pendidikan Indonesia

*Keperluan korespondensi, telp: ,

Iswandi Abdullah, I Nyoman Murdiana, dan Dasa Ismaimuza

MELALUI TUTUP KALENG BERBENTUK LINGKARAN Oleh : Nikmatul Husna

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Saharah, I Nyoman Murdiana, dan Baharuddin Paloloang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat peneliti melaksanakan penelitian adalah SDN Orimalang

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENINGKATAN ANTUSIAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA SMP KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI

Edumatica Volume 04 Nomor 01, April 2014 ISSN:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL JIGSAW PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMPN 7 MUARO JAMBI

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. berupa uraian-uraian atau kalimat. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGGUNAAN ICEBERG DALAM PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

PROSIDING ISBN :

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KRACAK

KHETRINA CITRA PUSPITA SARI 1 DWI AVITA NURHIDAYAH, M. Pd 2 1. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo 2. Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BRAIN-STORMING PADA MATERI KEBUTUHAN MANUSIA

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

PENGEMBANGAN MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUM LIMAS YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PMRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALEMBANG

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

Soejadi (dalam Junaidi pada Blogspot.com, 2011) mengemukakan. bahwa:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PENDEKATAN RME DI KELAS I

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

Oleh: Soejiati SDN 1 Wonoanti Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA

MENEMUKAN RUMUS LUAS LAYANG - LAYANG MELALUI KONTEKS PERMAINAN LAYANG - LAYANG Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif dalam pencapaian prestasi belajar yang optimal. Hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

IG.A.K. Wardani (2009: 10.7), yang menyatakan bahwa: Pemerintah telah berupaya keras meningkatkan profesionalitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

HELEN SAGITA SIMBOLON NIM RSA1C213002

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia khususnya para siswa di tingkat pendidikan Sekolah Dasar hingga

PEMBELAJARAN RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA MENURUT PRINSIP KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS XI IPA MAN CENDIKIA JAMBI

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP Rohati Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP univ. Jambi Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Km 14 Mendalo Darat Jambi email : rohatismart@yahoo.com Abstrak Pendekatan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika mampu mengaitkan pengalaman kehidupan nyata dengan materi matematika. Matematika sebagai suatu bentuk aktivitas manusia, bukan hanya sekedar objek yang harus ditranfer dari guru ke siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajaran materi bangun ruang dengan pendekatan materi realistik dan respon siswa terhadap pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung di SMP Negeri 22 Palembang. Dari hasil penelitian pada saat proses pembelajaran dan ketika siswa menjawab LKS diperoleh gambaran siswa mampu mengerjakan LKS dengan baik dengan rata-rata nilai baik. Hasil tes akhir menunjukkan siswa yang memperoleh skor 60 sebanyak 77% dari jumlah siswa. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Disini siswa terlibat secara aktif didalam menemukan volume kerucut dengan melakukan percobaan penakaran beras menggunakan media tabung dan kerucut. Interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru juga muncul pada saat proses pembelajaran. Kata Kunci: Bangun Ruang sisi Lengkung, Pendidikan Matematika Realistik A. PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaikbaiknya untuk memperoleh hasil maksimal. Soejadi (1994:1) mengemukakan bahwa satu-satunya wadah kegiatan yang dapat dipandang dan seyogyanya berfungsi sebagai sumber daya manusia yang bermutu tinggi adalah pendidikan, baik pendidikan jalur sekolah maupun jalur luar sekolah. Pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dicapai dengan terlaksananya pendidikan yang tepat waktu dan tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sejalan dengan upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekolah merupakan lembaga formal penyelenggara pendidikan yang akan mencetak generasi-generasi muda penerus estafet perjuangan bangsa. Pembelajaran Materi..Page 58

Untuk mencetak generasi penerus yang akan memimpin bangsa ke depan di perlukan sebuah proses pendidikan yang baik yang mampu mengakomodir dan meningkatkan kemampuan peserta didik secara maksimal. Hal ini bisa dilihat dari proses belajar mengajar yang ada di kelas. Penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) menuntut guru untuk menguasai isi atau materi bidang studi yang akan diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi tersebut. Selain itu guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, sehingga guru dapat memainkan perannya sebagai fasilitator bagi pembelajaran siswanya. Sebagai penyelenggara PBM guru juga harus dapat mengembangkan sikap positif siswa dan dapat merespon ide-ide mereka. Guru harus dapat menerapkan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan khususnya inovasi pembelajaran di kelas sebagaimana yang telah direkomendasikan para pakar pendidikan agar dapat memenuhi tuntutan kurikulum. Salah satu hal yang bisa dilakukan oleh guru dalam menciptakan inovasi pembelajaran di kelas adalah dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang dapat membuat siswa tertarik dalam belajar. Salah satu pendekatan pembelajaran yang popular dikembangkan saat ini adalah PMRI (Pendidikan Matematika Realistik Indonesia). Pendekatan PMRI ini dikembangkan khusus untuk pelajaran Matematika. PMRI ini mampu menjawab keluhan sebagian siswa bahwa matematika itu susah, sulit untuk dipahami dan menjadi momok yang menakutkan. Dengan menggunakan PMRI aktivitas pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Menurut Hans Freudental, pencetus ide pendidikan matematika realistik, bahwa matematika sebagai suatu bentuk aktivitas manusia, bukan sekedar objek yang harus ditranfer dari guru ke siswa (Gravemeijer, 1994). Salah satu materi yang dipelajari di sekolah menengah pertama adalah materi bangun ruang sisi lengkung yang membutuhkan pendekatan pembelajaran yang sesuai agar konsep yang dipelajari bisa dipahami dengan baik oleh siswa. Salah satu pendekatan yang coba diterapkan peneliti dalam hal ini adalah pendekatan matematika realistik. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah memaparkan bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajaran materi bangun ruang dengan pendekatan materi realistik dan respon siswa terhadap pembelajaran materi bangun ruang sisi lengkung di SMP Negeri 22 Palembang. Bagi peneliti dan guru bidang studi matematika sangat berguna untuk bisa mengetahui hasil dan respon siswa terhadap desain lembar kerja siswa yang sudah dibuat. B. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research). Adapun jenis penelitian tindakan yang dipilih adalah penelitian tindakan partisipan, di mana peneliti terlibat secara langsung mulai dari awal penelitian sampai berakhirnya penelitian. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena memenuhi beberapa karakteristik (Moleong, 2002:2). Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Palembang yang berjumlah siswa yang langsung dijadikan subjek penelitian. Sedangkan siswa yang diambil sebagai subjek wawancara adalah 4 siswa dengan pertimbangan agar memudahkan fokus perhatian dan pengamatan sehingga mencapai Pembelajaran Materi..Page 59

refleksi mendalam. Prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah (1) tes, (2) observasi selama kegiatan pembelajaran, (3) wawancara terhadap subjek wawancara, (4) pencatatan lapangan, (5) perekaman, dan (6) angket siswa. Teknik analisa data yang digunakan adalah model alir yang dikemukakan oleh Miles & Huberman (1992:18) yang meliputi kegiatan (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan serta verifikasi. Untuk menjamin keabsahan data dalam penelitian ini digunakan teknik kriteria derajat kepercayaan (Moleong, 2002:175). Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 3 cara dari 7 cara yang dikembangkannya meliputi: (1) ketekunan pengamatan, (2) triangulasi, (3) pemeriksaan sejawat. Pelaksanaan penelitian ini dibagi ke dalam dua tindakan, yaitu tindakan I dan tindakan II. Tindakan I adalah melaksanakan pembelajaran Volume tabung. Tindakan II adalah melaksanakan pembelajaran volume kerucut. Pelaksanaan masing-masing tindakan dilakukan sesuai dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis' (dalam Hopkins, 1985:34). Model ini meliputi tahap (l) merencanakan (plan), (2) melaksanakan (act), (3) mengamati (observe), dan (4) merefleksi (reflect) yang membentuk suatu siklus. Siklus dalam suatu tindakan akan diulang sampai kriteria yang ditetapkan dalam setiap tindakan tercapai. Kriteria untuk masing-masing tindakan terdiri dari kriteria proses dan kriteria hasil. Kriteria proses adalah jika hasil observasi telah mencapai skor 75%. Sedangkan kriteria hasil adalah jika 75% siswa mendapat skor 60 pada tes akhir tindakan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan peneliti dan 2 orang pengamat selama kegiatan pembelajaran pada tindakan I, maka dapat diperoleh beberapa informasi berikut. Temuan penelitian ini berupa temuan pada guru dan temuan pada siswa yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan I dan tindakan I. Disini siswa menemukan kembali rumus dari volume kerucut dengan menggunakan rumus volume tabung. Kemudian menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan seharihari yang berhubungan dengan volume kerucut. Pada waktu pelaksanaan pembelajaran siswa kelas VIII baru selesai mengikuti pelajaran olahraga. Jadi mereka masih memakai baju olahraga pada saat pembelajaran. Awalnya para siswa masih belum berkonsentrasi mengikuti pelajaran. Tetapi setelah peneliti memberikan motivasi dan akan memberikan reward bagi siswa yang bisa menjawab soal-soal dengan baik, para siswa menjadi antusias mendengarkan penjelasan awal dari peneliti. Pada tahap awal peneliti membagi siswa di kelas tersebut menjadi 6 kelompok dengan tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 atau 7 orang. Setelah siswa membagi kelompok kemudian peneliti memberikan penjelasan awal dan membagikan LKS dan meminta setiap anggota kelompok memahami apa yang harus dikerjakan dalam LKS tersebut selama 2 menit. Setelah siswa memahami apa yang harus dikerjakan dalam LKS tersebut, siswa diminta mengerjakan soal nomor 1 sampai soal nomor 5. untuk soal nomor 2 setiap kelompok tidak mengalami kesulitan menidentifikasi nama dari masing-masing gambar yang diberikan. Ada beberapa kelompok yang langsung memberikan nama sesuai dengan bentuknya. Selama proses pembelajaran, peneliti dengan dibantu oleh dua orang observer, memantau proses interaksi siswa di dalam kelompoknya masing-masing. Masih ada Pembelajaran Materi..Page 60

siswa yang belum bisa bekerja sama dengan sesama anggota kelompoknya atau cenderung bekerja sendiri. Disini peneliti mencoba mengarahkan siswa agar bekerja bersama-sama membahas LKS. Selanjutnya inti dari pelaksanaan uji coba penerapan PMRI ini adalah siswa memiliki kemampuan utuk bisa menemukan rumus volume kerucut dengan menggunakan bangun ruang yang lain yaitu tabung. Perumusan volume kerucut dapat ditunjukkan melalui peragaan penakaran beras atau kacang hijau dengan menggunakan sebuah kerucut beserta tabung pasangannya. Adapun tabung pasangan adalah tabung yang mempunyai ukuran alas yang sama dengan alas kerucut dan tinggi yang juga sama dengan tinggi kerucut. Bangun kerucut yang peneliti buat cukup sederhana. Dengan menggunakan kertas yang agak tebal peneliti membuat alat peraga kerucut yang alasnya sama dengan media tabung yang peneliti disiapkan. Alat peraga tabung nya merupakan wadah dari tempat permen yang banyak ditemukan di warung-warung atau toko. Beberapa kelompok sangat antusias mengisi beras ke dalam kerucut kemudian memindahkannya kedalam tabung. Hal ini mereka lakukan berkali-kali sehingga mereka bisa menemukan hubungan antara volume kerucut dengan volume tabung. Langkah selanjutnya mereka mengisi lembar kerja siswa. Peneliti kemudian memperhatikan masing-masing jawaban kelompok siswa tentang hubungan antara volume kerucut dengan volume tabung. Setelah diperiksa ratarata bisa menjawab bahwa 3 volume kerucut sama dengan volume tabung atau dapat dikatakan bahwa volume kerucut sama dengan 1/3 dari volume tabung, walaupun masih ada kelompok yang kurang tepat dalam menjawabnya. Kelompok V menemukan hubungan bahwa volume kerucut tidak jauh berbeda dengan volume tabung. Hal ini disebabkan karena mereka kurang memahami percobaan yang mereka lakukan untuk menemukan hubungan antara volume kerucut dengan volume tabung. Setelah siswa mampu menemukan volume kerucut dengan percobaan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya siswa menjawab pertanyaan soal soal yang berhubungan dengan mencari volume kerucut. Masih ada kekeliruan siswa dalam menjawab seperti terlihat pada gambar 1. Disini siswa belum memahami soal dengan baik, masih terpaku kepada rumus. Gambar 1. Siswa belum memahami soal dengan baik Peneliti tetap memandu siswa agar bisa menyelesaikan soal-soal dengan benar. Untuk soal-soal nun rutin siswa masih susah mencerna. Selama ini soal-soal yang mereka kerjakan adalah soal-soal yang biasa saja. Mereka mencari volume ketika sudah diketahui jari-jari dan tingginya. Pada saat diberikan soal-soal open ended yang hanya diketahui volumenya, sementara mereka diminta mencari jari-jari dan tingginya, siswa langsung bingung. Peneliti mencoba memberikan penjelasan kepada siswa bagaimana Pembelajaran Materi..Page 61

menyelesaikan soal-sola non rutin tersebut. Akhirnya ada beberapa kelompok yang bisa menjawab dan memberikan solusi yang kreatif (gambar 2). Gambar 2. Jawaban siswa yang kreatif Soal terakhir yang peneliti berikan adalah melengkapi tabel. Nilai yang diketahui hanya volume kerucut. Yang ditanyakan adalah jari-jari dan tingginya. Pada awalnya siswa bingung mengisi titik-titik pada tabel tersebut. Selama ini mereka diberikan soal yang sudah diketahui jari-jari dan volumenya. Ketika peneliti sudah mengarahkan siswa bagaimana cara menjawabnya, ada beberapa kelompok yang berhasil menjawab soal soal tersebut. Pada gambar 2 kelompok IV memisalkan jarijari kerucutnya 5 cm. Kemudian dengan menggunakan rumus volume kerucut didapatkan tingginya 3.2 cm. Selama proses pembelajaran interaksi antara siswa dengan siswa dalam kelompok lebih terasa, demikian juga interaksi antara siswa dengan guru. Siswa merasakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan konteks dunia nyata lebih mudah dan menyenangkan. Di akhir pembelajaran guru memberikan reward kepada kelompok yang mengerjakan LKS dengan baik dan kelompok yang bisa bekerja sama dengan dibantu oleh 2 observer. Hasil tes akhir menunjukkan siswa yang memperoleh skor 60 sebanyak 77% dari jumlah siswa. Di akhir pembelajaran guru mewawancarai 4 orang siswa yang mewakili teman sekelas mereka dan meminta siswa memberikan kesan-kesannya terhadap pelajaran matematika hari itu. Mereka ternyata memberikan komentar bahwa pembelajaran hari itu menyenangkan para siswa juga berharap setiap pelajaran matematika diberikan alat peraga yang bisa memudahkan mereka memahami materi pelajaran matematika yang diberikan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap subjek wawancara baik pada tindakan I maupun tindakan II, serta hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif dan tingkat pemahaman siswa terhadap materi juga sangat baik. Keempat subjek wawancara menyatakan senang dengan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Mereka merasa tugas yang diberikan menantang pemikiran. Pembentukan kelompok belajar membuat pekerjaan mereka terselesaikan dengan baik. Pelaksanaan diskusi kelas melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya dan saling menghargai pendapat orang lain. Siswa merasa pembelajaran ini dapat memahamkan mereka terhadap materi yang diberikan. Pembelajaran Materi..Page 62

D. SIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik pada pokok bahasan volume tabung dan kerucut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Disini siswa terlibat secara aktif didalam menemukan volume kerucut dengan melakukan percobaan penakaran beras menggunakan media tabung dan kerucut. Interaksi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru juga muncul pada saat proses pembelajaran. 2. Saran Dalam pembelajaran matematika dibutuhkan proses yang baik dan menyenangkan agar siswa bisa menikmati belajar. Hal ini bisa tercapai jika guru-guru bisa kreatif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan media yang menarik dalam proses pembelajaran. Di samping itu juga guru harus mampu memilih pendekatan pembelajaran yang tepat agar diperoleh hasil yang memuaskan. Salah satu pendekatan yang bisa dicobakan oleh guru adalah dengan menerapkan pendekatan PMRI yang bisa menjadi salah satu solusi umembuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan. DAFTAR PUSTAKA Gravemeijer. 1994. Developing Realistic Mathematics Education. Utrecht: CD-β Press/ Freudenthal Institute. Miles, M.B., & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press. Moleong, L.J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Soedjadi, R. 1994. Memantapkan Matematika Sekolah sebagai Wahana Pendidikan dan Pembudayaan Penalaran. Media Pendidikan Nasional No. 4 Th. 3. Surabaya: PPS IKIP Surabaya. Zulkardi. 2002. Developing A Learning Environment On Realistc Mathematics Education For IndonesianUniversity of Twente, Enschede. The Nederlands. Student Teachers. Disertation. ISBN. Pembelajaran Materi..Page 63