BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa kata-kata (Verbal), melainkan ada bentuk lainya, seperti komunikasi non- Verbal. karena pada dasarnya manusia dilahirkan sebagai mahluk sosial, dengan arti manusia mengalami proses social. Interaksi sosial dan komunikasi sebagai faktor proses tersebut. Bertemunya orang-orang secara badaniah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam satu kelompok sosial. Seperti yang ada di atas dapat dikatakan bahwa syarat mutlak untuk melakukan suatu interaksi adalah 1 adanya kontak sosial, dan 2 adanya kontak komunikasi, kontak sosial diartikan suatu 2 orang atau kelompok yang melakukan proses secara bersamasama, yaitu berkomunikasi, baik secara langsung atau (verbal) atau tidak secara langsung (non-verbal). Dengan adanya tanda itu dapat diambil bahwa kedua belah pihak siap untuk berinteraksi sosial. Komunikasi sendiri tidak harus dilakukan dengan secara langsung (verbal) akan tetapi secara tidak langsung (non Verbal) contoh dari komunikasi ini adalah dengan tanda (sign), gambar, tulisan dan masih banyak lagi. Dari berbagi contoh yang ada di sebutkan tujuan utama dari itu adalah berkomunikasi dan pesan kita dapat tersampaikan dengan baik pada komunikan kita. Fungsi Komunikasi sendiri adalah sebagai komunikasi social untuk membangun konsep diri dan aktualisasi suatu kelompok dan meredam dari tekanan dan ketegangan, komunikasi sendiri dapat menjadi hiburan dan memupuk hubungan dengan pihak dan kelompok yang lain (DeddyMulyana, 2008: 5-6). Dan dengan adanya perkembangan teknologi saat ini lahirlah media audio visual yang didalamnya mencakup karya audio visual berupa Iklan, Film, video dan masih banyak lagi. Film adalah sebuah media penyimpanan gambar atau biasa disebut celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan kimiawi peka terhadap cahaya). Bertitik tolak dari situlah, maka film dalam arti tayangan audio visual dipahami sebgai potongan-potongan gambar bergerak. Kecepatan perputaran potongan gambar mencapai 1
24 gambar per detik (24-25 frame per seconds/fps). Secara universal film adalah rangkaian gambar bergerak yang membentuk suatu cerita atau biasa disebut dengan Movie atau Video, film secara kolektif disebut dengan sinema, yang jika di artikan di dalam ekonomi sebagai ajang bisnis, dan penguasaan pasar industri (Panca javandalasa, 2011 :1-2). Film dapat melakukan komunikasi visual melalui pelaku dramatik, gerak dan ekspresi serta komunikasi verbal melalui dialog, seperti puisi dan musik. Film menggunakan irama yang kompleks dan halus, khususnya seperti puisi ia berkomunikasi melalui citra, metafora dan lambang lambang. Film merupakan media komunikasi yang tidak terbatas ruang lingkupnya. Hal ini dipengaruhi oleh unsur cita rasa, tema dan unsur visualisasi yang saling berkesinambungan. Unsur-unsur tersebut merupakan modal dasar sinematik yang mampu membawa penonton masuk ke dalam isi cerita dan seolah-olah penonton sedang mengalami seperti apa yang sedang berlangsung di layar. Film pada umumnya dibangun dengan banyak tanda ( sign ). Tanda-tanda itu dipakai oleh pembuat film sebagai alat untuk mengartikulasi apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Dengan munculnya tanda-tanda pada film, kadang membuat khalayak penonton sulit untuk menangkap arti dari makna dibalik tanda tersebut. Film juga merupakan sebuah media yang unik, dengan kelengkapan dan kekhususannya yang membedakan dari bentuk bentuk kesenian lainnya. Film menyajikan kisahnya secara lengkap dalam bentuk dramatis, dengan maksud bahwa film lebih banyak memperlihatkan dari pada menceritakan. Film begitu tergantung pada unsur unsur visual dan non verbal, yang tidak mudah untuk diutarakan dalam bentuk tulisan. Sebuah skenario menuntut begitu banyak tambahan dalam imajinasi kita, sehingga tidak bisa menghayati hanya dengan membaca skenarionya. Karena kebanyakan skenario dibuat bukan untuk dibaca tetapi untuk diingat. Dalam hal ini film menjadi medium ekspresi artistik, yaitu menjadi alat bagi seniman film untuk mengutarakan ide, gagasan, lewat suatu wawasan keindahan secara unik seiring perkembangan teknologi film. Film sangat berpengaruh terhadap khalayak penonton, hal ini disebabkan oleh adanya unsur Pesan dari pembuat film, yaitu : unsur budaya, sosial, psikologis, penyampaian bahasa film, dan unsur unsur yang menarik atau merangsang imajinasi khalayak. 2
Dengan pengertian yang ada penulis memilih salah satu karya terbaik sineas Indonesia yaitu film 5 cm yang release pada 12.12.12 dan dalam perjalananya film ini meraih banyak penghargaan di FFB (Festival Film Bandung) 2013 sebagai : 1. FilmTerpuji: 5CM 2. Sutradara Terpuji Rizal Mantovani untuk film '5 CM' 3. Penata Editing Terpuji : Sastha Sunu dalam film '5 CM' 4. Penata Kamera Terpuji : Deni Irawan dalam film '5 CM' Film 5 cm merupakan film yang mengandung pesan cinta dalam pengemasan cerita dan tema yang berbeda dalam penyajian film ini, dan hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian atau analisis tentang Pesan cinta pada film tersebut. Dalam skripsi ini, difokuskan pada Pesan cinta yang terdapat dalam film 5 cm. Dalam setiap adegan pada film ini diyakini oleh penulis banyak terdapat penggambaran-penggambaran Pesan Cinta khususnya yang dilakukan oleh tokoh, setting, warna, angle, shot dan audio dalam film ini, karena dalam hal ini banyak memunculkan tanda (sign) yang menunjukan indikasi rasa cinta manusia. Film 5 cm merupakan salah satu film yang menceritakan tentang perilaku manusia yang berbeda dari biasanya yaitu ditujukan pada salah satu scene yang menyebutkan Suatu hari mereka berlima merasa jenuh dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya. dari alur inilah mengapa film ini mempunyai alur cerita menarik yang mampu memainkan pemikiran audience yang memang di buat sebagai audience yang pasif oleh filmmaker. Dalam objek penelitian terdahulu banyak peneliti yang mengabaikan pentingnya objek penelitian. Dan dewasa ini banyak sekali film maker yang mengabaikan isi dan edukasi dari karya audio visual, mereka lebih mementingkan materi dan perkembangan jaman serta teknologi. Banyak film-film dan sineas yang menjual sensualitas, urban legend yang dikombinasiakan dengan realita yang ada dengan genre Horor. Seperti Hantu Taman Lawang, Setan budeg dan jelangkung, yang memang didalamnya banyak 3
film maker yang hanya menjual sensualitas dari aktris-aktris panas yang di rekrut oleh production house. Film 5 cm ini menjawab kerinduan masyarakat indonesia yang memang butuh suatu tontonan yang bagus dan layak dinikmati. Dalam film 5 cm ini banyak unsur-unsur persahabatan dan cinta yang memang menarik jika diteliti. Film ini diadaptasi dari Novel karangan Donny Dhirgantoro yang memang menjadi best seller. Peneliti tertarik meneliti film ini sebagai objek penelitian karena dalam film ini di yakini banyak terkandung unsur makna cinta dan persahabatan dalam simbol konotatif dan denotatif, serta agar masyarakat lebih paham akan arti simbol dan ideologi serta latar belakang dari pembuatan karya audio visual. Peneliti menggunakan analisis semiotik dengan tujuan selain untuk mendeskripsikan isi yang tampak (manifest content) dapat juga mendeskripsikan isi yang tersembunyi (latent content). Dengan menganalisa film tersebut dari perpaduan audio dan visual sebuah film tidak selalu diartikan sama, tergantung pada penikmatnya. Pentingnya hal ini adalah untuk menjadikan analisis semiotik sebagai sarana untuk menganalisa peristiwa, kejadian yang dianggap sebagai tanda dari proses komunikasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini diberi judul: Analisis Makna Cinta dan Persahabatan dalam Film fiksi (Analisis Semiotik pada film 5 cm karya Rizal Mantovani) 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalahnya yaitu : Apa Makna pesan Cinta dan Persahabatan yang terkandung pada Film fiksi 5 cm karya Rizal Mantovani? 4
1.2 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.2.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna pesan cinta dan persahabatan dalam film fiksi 5cm karya Rizal Mantovani. 1.2.2 Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Memberikan sumbangan terhadap perkembangan studi ilmu komunikasi Audio Visual, Memberikan gambaran tentang makna pesan cinta dan persahabatan dalam film fiksi 5cm karya Rizal Mantovani, dan dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang ilmu semiotika yang berdasar pada pesan dibalik tanda yang ada. 2. Secara Praktis Dapat memiliki manfaat bagi perkembangan dan pendalaman bagi peminat studi komunikasi khususnya produksi film sehingga mampu menjadi acuan bagi studi-studi berikutnya. 5