BAB III LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung

Terminal penumpang bandar udara

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

EVALUASI PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 Ayat. sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

PROYEKSI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN TERMINAL BUILDING BANDAR UDARA (STUDI KASUS: BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU)

BAB II: STUDI PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Gambar 3.1. Bandar udara dibagi menjadi dua bagian utama yaitu sisi udara (air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kapasitas Terminal Penumpang Di Bandar Udara SMB II Palembang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA NGURAH RAI BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH I DITJEN PERHUBUNGAN UDARA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RAKOR FASILITASI (FAL) UDARA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang ada yaitu pada tahun 2028 perkiraan jumlah penumpang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1986), Bandar Udara adalah. operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

standar Peraturan Direktur Jenderal EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan jasa penunjang bandara di kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG DI BANDAR UDARA ADISUTJIPTO-YOGYAKARTA

ANALISIS KELAYAKAN TERMINAL PENUMPANG 1A BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG INTERNASIONAL BANDAR UDARA JUANDA. Karina Shaska Dosen Pembimbing : Ir. Hera Widiyastuti, MT

ANALISIS PENINGKATAN KAPASITAS TERMINAL BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA DENGAN VARIASI SISTEM PEMROSESAN

2015, No Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 75); 5

Evaluasi dan Proyeksi Kebutuhan Terminal Building Bandar Udara (Studi Kasus Minangkabau International Airport)

BAB III: DATA DAN ANALISA

ANALISIS TINGKAT KEBUTUHAN TERMINAL PENUMPANG DI BANDAR UDARA EL TARI KUPANG

Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4 1

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

PERENCANAAN PERLUASAN RUANG TUNGGU TERMINAL DOMESTIK BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Adisutjipto telah mencapai 5,8 juta penumpang atau lima kali lipat

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

EVALUASI KINERJA TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SENTANI JAYAPURA

Perancangan Ulang Interior Terminal Keberangkatan Bandar Udara Syamsudin Noor

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA Nomor : SKEP/91/V/2007 TENTANG PENILAIAN KINERJA BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

Development Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept

Perancangan fasilitas bagi pengguna khusus di bandar udara

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) E-1

BAB II BATASAN DAN PENGERTIAN TENTANG BANDAR UDARA

Kata Kunci : Transposrtasi, Bandara, Terminal Penumpang Bandara Pusako Anak Nagari, Ikon Daerah

Rambu - rambu terminal bandar udara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

cxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt

BAB I PENDAHULUAN. 1. Fasilitas Pelayanan Elektronika Pengamanan terdiri dari X-Ray, Walk

ABSTRACT. ii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN OBJEK

KANTOR OTORITAS BANDARA WILAYAH IV BALI, AGUSTUS 2017 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Evaluasi Kinerja Gate Assignment pada Terminal 1 Keberangkatan Domestik Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya

TESIS ANALISIS TEKNIS PELAYANAN FASILITAS SISI DARAT BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

KEBUTUHAN RUANG TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA DI KULON PROGO YOGYAKARTA

PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian sebagai pendorong, penggerak kemajuan suatu wilayah.

PENGEMBANGAN TERMINAL 3 SOEKARNO-HATTA INTERNATIONAL AIRPORT (SHIA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL

TERMINAL BARU BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BANDAR UDARA DAN TERMINAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN dan tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015

Terminal kargo bandar udara

Dosen Konsultasi : Ir. Hera Widiastuti, MT. Ayu Aprilischa ( )

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI.. viii DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

EVALUASI TERMINAL KEBERANGKATAN DOMESTIK BANDAR UDARA INTERNASIONAL HANG NADIM BATAM

ANALISIS FASILITAS TERMINAL KEBERANGKATAN BANDAR UDARA SENTANI, JAYAPURA, PAPUA. Oleh: Carla Claudia Octavania Wairo NPM :

KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA YOGYAKARTA, 21 S.D 22 APRIL 2016

TUGAS AKHIR STUDI KINERJA CHECK-IN COUNTER TERMINAL BANDAR UDARA SULTAN BABULLAH TERNATE TERHADAP TINGKAT PELAYANAN PENUMPANG DISUSUN OLEH :

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN BANDARA

BAB II PROSES BISNIS. Sebuah korporat dalam perjalanan usahanya tentunya terkait atau didukung oleh

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

KESIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN SISTEM IN-TOWN CHECK-IN PADA STASIUN KERETA API SEBAGAI FASILITAS PENDUKUNG MODA AKSES UTAMA MENUJU BANDARA BARU DI TEMON KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Hairul Azhar, 2014 kajian kapasitas terminal penumpang dan apron bandar udara h.as. hanandjoeddintanjungpandan

BAB 4 ANALISIS DATA Sejarah Singkat PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Husein

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada 125 responden, kuesioner

Pelabuhan Teluk Bayur

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

PERENCANAAN GEDUNG TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tanggung Jawab Pengangkut di Beberapa Moda Transportasi

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Lapangan Terbang Sebuah lapangan terbang melingkupi kegiatan yang sangat luas, yang mempunyai kebutuhan yang berbeda.sistem lapangan terbang dibagi dua, yaitu sisi darat (land side) dan sisi udara (air side), yang keduanya dibatasi oleh terminal. (Basuki, 1986) Untuk lebih jelas mengenai bagian bagian dari suatu sistem bandar udara,dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini : Gambar 3.1 Bagian-bagian dari Suatu Sistem Bandar Udara 15

16 3.2 Standar Luas Terminal Penumpang 3.2.1 Standar luas terminal penumpang domestik Luas bangunan terminal penumpang didasarkan atas jumlah pelayanan penumpang/tahun dan jumlah penumpang waktu sibuk. Tabel 3.1 Standar Luas Terminal Penumpang Domestik Standar Luas Terminal Catatan No Jumlah m 2 /jumlah penumpang/tahun penumpang waktu sibuk Total/m 2 1 0-25000 - 120 2 25001-50000 - 240 3 50001-100000 - 600 Standar terminal luas ini 4 100001-150000 10-5 150001-500000 12-6 500001-1000000 14 - belum memperhitungkan kegiatan komersial 7 > 1000001 Dihitung - lebih detail Sumber : Terminal Penumpang Bandar Udara, SKEP 347/XII/1999 (Acuan ICAO Annex 9 tentang Fasilitas)

17 3.2.2 Standar luas terminal penumpang internasional Luas bangunan terminal penumpang didasarkan atas jumlah pelayanan penumpang/tahun dan jumlah penumpang waktu sibuk. Tabel 3.2 Standar Luas Terminal Penumpang Internasional Standar Luas Terminal Catatan m 2 /jumlah No Jumlah penumpang Total/m 2 Standar luas penumpang/tahun waktu terminal ini sibuk belum 1 200000-600 memperhitungkan 2 >200000 17 Dihitung lebih detail - kegiatan komersial Sumber : Terminal Penumpang Bandar Udara, SKEP 347/XII/1999 (Acuan ICAO Annex 9 tentang Fasilitas) 3.3 Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Keberangkatan Bandar Udara Standar teknis pengoperasian digunakan untuk mengetahui cara cara perhitungan dan uraian yang terkait dengan penentuan nilai standar tersebut. Standar ini juga dipergunakan dalam penentuan kelayakan teknis fasilitas bandar udara umum dan khusus yang mengacu pada peraturan peraturan yang berlaku serta berisi ketentuan ketentuan yang harus dipenuhi oleh tiap tiap fasilitas

18 baik sisi udara maupun sisi darat serta peralatan pemeliharaan umum pada bandar udara umum. Salah satu fasilitas sisi darat bandar udara adalah bangunan terminal penumpang baik terminal kedatangan maupun terminal keberangkatan. Fasilitas terminal keberangkatan bandar udara antar lain : 1. Kerb Lebar kerb keberangkatan untuk jumlah penumpang waktu sibuk di bawah 100 orang adalah 5 m dan 10 m untuk jumlah penumpang waktu sibuk diatas 100 orang. Secara umum panjang kerb keberangkatan adalah panjang bagian depan yang bersisian dengan jalan dari bangunan terminal tersebut. Tabel 3.3Lebar Kerb Standar Penumpang waktu sibuk Lebar kerb minimal Panjang (orang) (m) (m) 100 5 Sepanjang Bangunan 100 10 Terminal Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 2. Hall keberangkatan Hall atau ruang keberangkatan harus cukup luas untuk menampung penumpang datang pada waktu sibuk sebelum mereka masuk menuju ke check in area. (SKEP/77/VI/2005) Untuk menghitung luas hall keberangkatan dapat digunakan rumus : A = 0,75 { a ( 1 + f ) + b } + 10... ( 3-1 )

19 Keterangan : A = Luas hall keberangkatan (m²). a = Jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk. b = Jumlah penumpang transfer. f = Jumlah pengantar atau penumpang (2 orang). Tabel 3.4 Persyaratan Luas Hall Keberangkatan Besar Terminal Luas Hall Keberangkatan (M²) Kecil 132 Sedang 133 165 Menengah 265 1320 Besar 1321 3960 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 3. Security gate Jumlah gate disesuaikan dengan banyaknya pintu masuk menuju area steril. Jenis yang digunakan dapat berupa walk through metal detector, hand held metal detector serta baggage x-ray machine. Minimal tersedia masingmasing satu unit dan minimal 3 orang petugas untuk pengoperasian satu gate dengan ketiga item tersebut.

20 Tabel 3.5 Kebutuhan Security gate Besar Terminal Jumlah Security Gate (unit) Kecil 1 Sedang 1 Menengah 2 4 Besar 5 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 4. Ruang tunggu keberangkatan Ruang tunggu keberangkatan harus cukup untuk menampung penumpang waktu sibuk selama menunggu waktu check in, dan selama penumpang menunggu saat boarding setelah check in. Pada ruang tunggu dapat disediakan fasilitas komersial bagi penumpang untuk berbelanja selama waktu menunggu.(skep/77/vi/2005) Untuk menghitung luas ruang tunggu keberangkatan dapat digunakan rumus, Keterangan : A = c ((ui + vk )/30) m 2 (+10%)... (3-2 ) A = Luas ruang tunggu keberangkatan (m²). c = Jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk. u = Waktu menunggu terlama (60 menit). i = Proporsi penumpang menunggu terlama (0,60). v = Waktu menunggu tercepat (20 menit). k = Proporsi penumpang menunggu tercepat (0,4).

21 Tabel 3.6 Luas ruang tunggu Besar Terminal Jumlah Luas Ruang Tunggu Kecil 75 Sedang 75 147 Menengah 147 734 Besar 734 2200 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 5. Check in area Check in area harus cukup untuk menampung penumpang waktu sibuk selama mengantri untuk check in. (SKEP/77/VI/2005). Untuk menghitung luas check in area dapat digunakan rumus, Keterangan : A = 0,25 ( a + b ) m² (+10%)... ( 3-3 ) A = Luas area check in (m²). a = Jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk. b = Jumlah penumpang transfer.

22 Tabel 3.7 Persyaratan luas check in area Besar Terminal Luas Check in Area (m²) Kecil 16 Sedang 16 133 Menengah 34 165 Besar 166-495 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 6. Check in counter Meja check in counter harus dirancang dengan untuk dapat menampung segala peralatan yang dibutuhkan untuk check in (komputer,printer,dll), dan memungkinkan gerakan petugas yang efisien. (SKEP/77/VI/2005). Untuk menghitung jumlah meja pada check in counter dapat digunakan rumus, N = (a + b) / 60 x t1counter (+ 10%)... ( 3-4 ) Keterangan : N = Jumlah meja. a = Jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk. b = Jumlah penumpang transfer (20%). t1 = Waktu pemrosesan check in per penumpang (2menit/penumpang).

23 Tabel 3.8 Persyaratan jumlah check in counter Besar Terminal Jumlah Check - in Counter Kecil 3 Sedang 3-5 Menengah 5-22 Besar 22-66 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 7. Tempat duduk Kebutuhan tempat duduk diperkirakan sebesar 1/3 penumpang pada waktu sibuk. (SKEP/77/VI/2005). Untuk menghitung jumlah tempat duduk digunakan rumus, N = 1/3 x a... (3-5 ) Keterangan : N = Jumlah tempat duduk dibutuhkan. a = Jumlah penumpang waktu sibuk.

24 Tabel 3.9 Persyaratan jumlah tempat duduk Besar Terminal Jumlah tempat Duduk Kecil 19 Sedang 20-37 Menengah 38-184 Besar 185-550 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 8. Fasilitas umum ( toilet ) Untuk toilet, diasumsikan bahwa 20% dari penumpang waktu sibuk menggunakan fasilitas toilet. Kebutuhan ruang per orang ~ 1 m².penempatan toilet pada ruang tunggu, hall keberangkatan, hall kedatangan. Untuk toilet para penyandang cacat besar pintu mempertimbangkan lebar kursi roda. Toilet untuk usia lanjut perlu dipasangi railing di dinding yang memudahkan para lansia berpegangan.(skep/77/vi/2005). Untuk menghitung luasan toilet dapat digunakan rumus, A = P x 0,2 x 1 m² + 10 %... ( 3-6 ) Keterangan : A = Luasan toilet. P = Jumlah penumpang waktu sibuk.

25 Tabel 3.10 Persyaratan Luasan Toilet Besar Teminal Luas Toilet (m²) Kecil 7 Sedang 7 14 Menengah 15 66 Besar 66-198 Sumber : Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara, SKEP/77/VI/2005 3.4 Kelengkapan Ruang dan Fasilitas 3.4.1 Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang (Domesik dan Internasional) Jenis, luas dan kelengkapan dari bangunan terminal penumpang disesuaikan dengan luas bangunan yang merupakan representasi dari jumlah penumpang yang dilayani dan kopleksitas fungsi dan pengguna yang ada. Kelengkapan ruang dan fasilitas bangunan terminal penumpang standar dijelaskan dalam tabel berikut.

26 Tabel 3.11 Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang (Domesik dan Internasional) Fasilitas Kelengkapan ruang dan fasilitas a. Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) b. Ruang lapor diri (check in area) c. Ruang tunggu keberangkatan Terminal standar 120 m 2 (domestik) (departure lounge) d. Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) e. Toilet pria dan wanita f. Ruang administrasi g. Telepon umum (public telephone) h. Fasilitas pemadam api ringan i. Peralatan pengambilan bagasi tipe meja j. Kursi tunggu

27 Lanjutan Tabel 3.11Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang (Domesik dan Internasional) Fasilitas Kelengkapan ruang dan fasilitas Terminal standar 240 m 2 (domestik) a. Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) b. Ruang lapor diri (check in area) c. Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge) d. Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) e. Toilet pria dan wanita f. Area komersial g. Kantor airline h. Ruang administrasi i. Telepon umum (public telephone) j. Fasilitas pemadam api ringan k. Peralatan pengambilan bagasi tipe gravity roller l. Kursi tunggu

28 Lanjutan Tabel 3.11 Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang (Domesik dan Internasional) Fasilitas Kelengkapan ruang dan fasilitas Terminal standar 600 m 2 (domestik) a. Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) b. Ruang lapor diri (check in area) c. Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge) d. Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) e. Toilet pria dan wanita untuk umum f. Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan g. Area komersial h. Kantor airline i. Ruang simpan barang hilang j. Telepon umum (public telephone) k. Fasilitas pemadam api ringan l. Peralatan pengambilan bagasi tipe gravity roller m. Kursi tunggu

29 Lanjutan Tabel 3.11 Kelengkapan ruang dan fasilitas terminal penumpang (Domesik dan Internasional) Terminal standar 600 m 2 (Internasional) a. Teras kedatangan dan keberangkatan (curb side) b. Ruang lapor diri (check in area) c. Ruang tunggu keberangkatan (departure lounge) d. Ruang pengambilan bagasi (baggage claim) e. Toilet pria dan wanita untuk umum f. Toilet pria dan wanita ruang tunggu keberangkatan g. Area komersial h. Kantor airline i. Ruang simpan barang hilang j. Fasilitas fiskal k. Fasilitas imigrasi dan bea cukai l. Fasilitas karantina m. Telepon umum (public telephone) n. Fasilitas pemadam api ringan o. Peralatan pengambilan bagasi tipe gravity roller p. Kursi tunggu Sumber : Terminal Penumpang Bandar Udara, SKEP 347/XII/1999 (Acuan ICAO Annex 9 tentang Fasilitas)

30 3.4.2 Fasilitas lain Kelengkapan ruang dan fasilitas lain bangunan terminal penumpang dijelaskan dalam tabel berikut. Tabel 3.12 Kelengkapan ruang dan fasilitas lainnya Fasilitas Kelengkapan dan fasilitas Penyediaan ramp untuk setiap perbedaan ketinggian lantai di dalam bangunan Fasilitas penyandang cacat terminal penumpang (bagi pengguna kursi roda) Fasilitas untuk penumpang (Ruang konsesi) Restoran, kios, salon, kantor pos dan giro, bank, money changer, dan lain-lain Kantor pengelola, ruang mekanikal dan Fasilitas Penunjang terminal/bandar udara elektrikal, ruang komunikasi, ruang kesehatan, ruang rapat, ruang pertemuan, dapur, catering, fasilitas perawatan pesawat udara. Fasilitas parkir Jumlah lot = 0,8 x penumpang waktu sibuk Luas = Jumlah Lot x 35 m 2 Sumber : Terminal Penumpang Bandar Udara, SKEP 347/XII/1999 (Acuan ICAO Annex 9 tentang Fasilitas)

31 3.4.3 Standar luas ruang terminal penumpang Standar minimal luas ruang terminal penumpang di tentukan dalam tabel perhitungan kebutuhan ruang sebagai berikut. Tabel 3.13 Perhitungan Kebutuhan Ruang Terminal Penumpang No Jenis Fasilitas Kebutuhan ruang keterangan 1 Kerb keberangkatan Panjang kerb : L = 0,095 a.p meter (+10%) 2 Hall keberangkatan Luas area : A = 0,75 (a ( 1+ f )+ b) 3 Counter check in Jumlah meja : N = (a+b)/60 X t1counter (+ 10%) 4 Area check in Luas area : A = 0,25 (a+b)m 2 + (10%) 5 Pemeriksaan passport berangkat Jumlah meja : N = (a+b)/60 X t1posisi (+ 10%) m 2 a = jumlah penumpang berangkat pada waktu sibuk b = jumlah penumpang transfer c = jumlah penumpang datang pada waktu sibuk f = jumlah pengunjung/ pengantar penumpang t1 = waktu pemrosesan check in/ penumpang (menit) t2 =waktu pemrosesan passport/ penumpang (menit) p = proporsi

32 Lanjutan Tabel 3.13 Perhitungan kebutuhan ruang terminal penumpang 6 Pemeriksaan passport Jumlah meja : penumpang yang datang 7 Area pemeriksaan passport 8 Pemeriksaan security (terpusat) 9 Pemeriksaan security (gate hold room) N = (b+c)/60 X t1posisi (+ 10%) Luas Area : A = 0,25 (b+c) m 2 Jumlah X-Ray : N = (a+b)/300 unit Jumlah X-Ray : 10 Gate hold room Luas area : 11 Ruang tunggu keberangkatan (belum termasuk ruang konsesi) 12 Baggage claim area (belum termasuk claim devices) 13 Baggage claim devices N = 0,2 (m/(g-h)) unit A = (m.s) m 2 Luas Area : A = c ((ui + vk )/30) m 2 (+10%) Luas area : A = 0,9 c m 2 (=10%) Wide body aircraft : N = c.q / 425 Narrow body aircraft : N = c.r / 300 menggunakan mobil/taksi u = rata-rata waktu menunggu terlama (menit) v = waktu menunggu tercepat (menit) i = proporsi penumpang menunggu terlama k = proporsi penumpang menunggu tercepat m = max jumlah kursi pesawat terbesar yang dilayani s = kebutuhan ruang/penumpang g = kedatangan awal penumpang sebelum boarding di Gate Hold Room h = kedatangan terakhir penumpang sebelum boarding

33 Lanjutan Tabel 3.13 Perhitungan kebutuhan ruang terminal penumpang 14 Kerb kedatangan Panjang kerb : L = 0,095 c.p meter (+10%) 15 Hall kedatangan Luas area : (belum termasuk A = 0,375 (b +c+2 ruang-ruang c f ) m 2 (+10%) konsesi) di Gate Hold Room q = proporsi penumpang datang dengan menggunakan wide body aircraft r = proporsi penumpang datang dengan menggunakan narrow body aircraft Sumber : Terminal Penumpang Bandar Udara, SKEP 347/XII/1999 (Acuan ICAO Annex 9 tentang Fasilitas)