34 III. METODE KAJIAN 3.1 Batas Kajian Karena keterbatasan waktu dan dana maka penulis membatasi kajian ini pada satu yaitu RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan yang mewakili masyarakat yang berada di tepi Sungai Kapuas di Kota Pontianak. Batas kajian ini adalah kajian terapan deskriptif, yaitu berupaya untuk memahami ciri-ciri dan sumber-sumber masalah manusia dan masyarakat, menyumbangkan kepada konsep yang dapat digunakan untuk merumuskan program dan intervensi penanganan masalah. Adapun aras kajian yang digunakan adalah objektif mikro, yaitu membahas tentang pola perilaku, tindakan interaksi langsung antara pengkaji dan anggota dalam suatu lingkungan masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sampah. 3.2 Strategi Kajian Strategi yang digunakan pada kajian ini adalah studi kasus karena studi kasus menggunakan pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan mengapa lebih eksplanatori. Hal ini disebabkan pertanyaan-pertanyaan seperti ini berkenan dengan kaitan-kaitan operasional yang menuntut pelacakan waktu tersendiri dan bukan sekedar frekuensi atau kemunculan. Hal ini tidak bisa mengandalkan survey atau telaah rekaman arsip melainkan harus menyelenggarakan apa yang disebut dengan analisis histories atau studi kasus. Sehingga dengan studi kasus merupakan instrumental yang bersifat deskriptif terhadap permasalahan RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan yang tinggal di sekitar daerah tumpukan sampah. 3.3 Tempat dan Waktu Kajian
35 Kajian ini dilakukan di RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak. Alasan memilih lokasi penelitian ini karena selama berpuluh-puluh tahun masyarakat hidup dengan sungai yang penuh sampah dan tidak mendapatkan pelayanan pengangkutan sampah dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Pelaksanaan kajian akan dilakukan pada saat pelaksanaan Praktek Lapangan I, Praktek Lapangan II dan Pelaksanaan Kajian. Waktu pelaksanaan kajian dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kajian No Kegiatan 1. Pemetaan sosial Tahun 2008 (bulan) Tahun 2009 (bulan) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 2. Evaluasi program 3. Pembuatan rencana kerja lapangan (proposal) 4. Pengumpulan data kajian 5. Pengelolaan, analisis data dan penyusunan laporan 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan teknik yang berkaitan dengan alat-alat atau instrumen sarana untuk memperoleh data. Menurut sifatnya data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan adalah: 1. Wawancara semi-terstruktur yaitu pada wawancara yang semi-terstruktur ini menggunakan pertanyaan yang terbuka. Isu-isu relevan diharapkan diikuti lagi oleh pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih banyak informasi. Informan yang diwawancarai adalah para pejabat teras, atau kelompok yang dipilih, atau
36 campuran kelompok-kelompok. Pelaksanaan wawancara dengan memperhatikan: a. Rangkaian wawancara. Rangkaian wawancara yang dilakukan dengan tokoh-tokoh kunci yang berbeda, kelompok yang berbeda, serta dengan orang yang mempunyai spesialisasi, merupakan urutan yang sangat berguna dalam pengumpulan data. b. Pengajuan pertanyaan. Pengajuan pertanyaan yang langsung pada pokok masalah tanpa banyak bertele-tele membuat wawancara menjadi lebih dinamis. 2. Focus Group Discussion (FGD) yaitu kegiatan untuk memahami kemampuan dan kemauan masyarakat berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada untuk merancang program pengembangan masyarakat. FGD dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti. 3. Pengamatan langsung/observasi yaitu pengamatan terhadap struktur fisik, perbedaan-perbedaan sosial, sikap, tindakan-tindakan, dan simbol baik sendiri-sendiri maupun kebersamaan memberikan informasi yang penting untuk menyusun pertanyaan yang terfokus. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui dokumentasi yaitu mempelajari arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang terkait dengan penanganan sampah. Matriks 3.1 Tujuan dan Teknik Pengumpulan Data No. Tujuan Aspek Sumber data Cara Pengumpulan Data 1. Mengetahui pola berbasis masyarakat di Kompleks Perumahan Dwi Ratna di Kota Pontianak. 2. Memahami pengembangan - Cara pengelolaan sampah - Pembentukan pengelolaan sampah secara swadaya Operasional penanganan sosial: - Pewadahan sampah Kompleks Perumahan Dwi Ratna RT 02 RW 07 - Observasi - Observasi
37 berbasis masyarakat bagi pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak 3. Mengidentifikasi masalah pengelolaan sampah yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak 4. Mengembangkan bentuk program berbasis masyarakat yang dapat dibangun bagi pinggir Sungai Kapuas di Kota Pontianak - Pengumpulan sampah - Pembuangan sampah - Pengolahan sampah Fakor penghambat dan pendorong masyarakat dalam Ketidakberdayaan : - Ketidakberuntunga n - Kekuasaan terhadap definisi kebutuhan Modal sosial : - Kepemimpinan - Dana - Sumberdaya material - Pengetahuan - Proses pengambilan keputusan - Teknologi - Organisasi - Tokoh masyarakat - Ketua RT RT 02 RW 07 - Tokoh masyarakat - Ketua RT RT 02 RW 07 - Tokoh masyarakat - Ketua RT - Dinas terkait - LSM - Pengusaha - FGD - Observasi - FGD Pengelolaan lingkungan sosial: - Pengelompokan sosial - Penataan sosial - Media sosial - Pranata sosial - Pengendalian dan pengawasan sosial Strategi pengembangan kelembagaan 3.5 Analisis Data
38 Pada tahap awal adalah pengumpulan data primer dan data sekunder yang telah diperoleh di lapangan menurut subjek penelitian. Data yang terkumpul disunting untuk menentukan kelengkapan dan keabsahan data. Selanjutnya data ditelaah dan dihimpun berdasarkan fakta-fakta menurut unit analisisnya. Adapun tahap reduksi data yang dilakukan sebagai berikut: 1. Unitasi data, yaitu melakukan identifikasi informasi hasil dialog yang memiliki makna dan relevan dengan konsep-konsep yang diteliti. Informasi yang diperoleh dari lapangan (hasil wawancara, hasil diskusi kelompok terfokus, dan foto) pada umumnya direkam dan dicatat, sehingga memudahkan melakukan tahapan unitasi informasi. 2. Kategorisasi data, merupakan kegiatan pengelompokkan informasi hasil unitasi. Kategorisasi data tidak hanya dilakukan melalui kegiatan pengelompokkan aspek-aspek penelitian, namun juga mulai pilah-pilah tingkatan informasi yang relevan. 3. Analisis dan interprestasi, yaitu langkah yang sepenuhnya dilakukan oleh penulis untuk konseptualisasi informasi yang telah dikategorikan, termasuk dalam langkah ini dilakukan juga analisis data secara induktif dengan menggunakan content analysis yaitu satu proses yang tujuannya membuat informasi yang berhasil dihimpun menjadi jelas dan membuatnya menjadi eksplisit. 3.6 Penyusunan Rancangan Program Penyusunan rancangan program menggunakan pendekatan partisipasi yang mengutamakan peran serta sesuai dengan keinginan dan kemauan RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan sebagai subjek dari pengembangan masyarakat. Model yang digunakan adalah model pengembangan masyarakat. Teknik yang akan digunakan adalah FGD dengan masyarakat dalam rangka pemberdayaan RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut Kecamatan Pontianak Selatan Kota Pontianak. Rancangan program disusun dengan langkah-langkah sebagai berikut:
39 1. Membahas dan menentukan masalah yang dihadapi sesuai dengan pendapat RT 02 RW 07 Kelurahan Benua Melayu Laut. 2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat dan membuat pilihan berbagai alternative penanganan sampah sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga penyusunan rancangan program.