HUBUNGAN MITRAL VALVE AREA (MVA) DENGAN HIPERTENSI PULMONAL PADA STENOSIS MITRAL JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN MITRAL VALVE AREA (MVA) DENGAN HIPERTENSI PULMONAL PADA STENOSIS MITRAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang SMF Kardiologi dan Kedokteran

BAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang

BAB IV METODE PENELITIAN

PERAN EKOKARDIOGRAFI DALAM PENEGAKAN DIAGNOSIS DAN PENILAIAN SEVERITAS STENOSIS MITRAL. Basuki Rahmat Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi. Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2016 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI PADA PASIEN LANSIA DENGAN ATRIAL FIBRILASI LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN LAMA MENDERITA HIPERTIROIDISME SECARA KLINIS DENGAN KELAINAN FUNGSI VENTRIKEL KIRI JANTUNG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Hipertensi menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu kondisi

Abstract ASSOCIATION OF ATRIAL FIBRILLATION AND ISCHEMIC STROKE ANALYSIS FROM RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

PROFIL EKG PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK JANTUNG (ECG Profile of Hypertension patients in Outpatient Cardiac Unit)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

GAMBARAN PERESEPAN ACE INHIBITOR PADA PASIEN GAGAL JANTUNG YANG DIRAWAT INAP DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2013

HUBUNGAN SKOR APRI DENGAN DERAJAT VARISES ESOFAGUS PASIEN SIROSIS HATI KARENA HEPATITIS B

PERNYATAAN. diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LAMA RAWAT INTENSIVE CARE UNIT (ICU) PASIEN PASCA OPERASI JANTUNG DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang keilmuan penelitian ini adalah ilmu anestesiologi dan terapi intensif.

GAMBARAN PERESEPAN DIGOKSIN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG YANG BEROBAT JALAN DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery

JUMLAH PASIEN MASUK RUANG PERAWATAN INTENSIF BERDASARKAN KRITERIA PRIORITAS MASUK DI RSUP DR KARIADI PERIODE JULI - SEPTEMBER 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

Pratiwi Nurvita Permatasari 1, Charles Limantoro 2, Yosef Purwoko 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PROLAPSUS UTERI DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Jantung merupakan suatu organ yang berfungsi memompa darah ke

BAB 4 METODE PENELITIAN. Manajemen ICU, dan ICU RSUP dr. Kariadi Semarang. Penelitian dimulai bulan

PERAN TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR ORANG TUA TERHADAP PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK

ABSTRAK. Gambaran Ankle-Brachial Index (ABI) Penderita Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 Di Komunitas Senam Rumah Sakit Immanuel Bandung

INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

KELENTURAN ATRIOVENTRIKULAR PADA STENOSIS MITRAL

BAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1

MORTALITAS OPERASI JANTUNG GANTI KATUP DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI 2014 DESEMBER 2014 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN JUMLAH VOLUME DRAINASE WATER SEALED DRAINAGE DENGAN KEJADIAN UDEMA PULMONUM RE- EKSPANSI PADA PASIEN EFUSI PLEURA MASIF

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan

PENCEGAHAN REAKTIVASI DEMAM REMATIK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sehingga aliran darah balik vena paru akan menuju ke atrium kanan serta

ABSTRAK. PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) DAN KOPI ARABICA (Coffea arabica) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA DEWASA

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

HUBUNGAN APACHE II SCORE DENGAN ANGKA KEMATIAN PASIEN DI ICU RSUP DR. KARIADI LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KATA PENGANTAR. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat-nya penulis dapat

KORELASI LAMA DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEFROPATI DIABETIK : STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT DOKTER KARIADI SEMARANG JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan kesehatan suatu negara. Menurunkan angka kematian bayi dari 34

HUBUNGAN PERILAKU PENCARIAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN KETERLAMBATAN PASIEN DALAM DIAGNOSIS TB PARU DI BBKPM SURAKARTA SKRIPSI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2012

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

PERBEDAAN PENGLIHATAN STEREOSKOPIS PADA PENDERITA MIOPIA RINGAN, SEDANG, DAN BERAT LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jantung dan pembuluh darah (26,3%). Ditemukan angka kematian akibat penyakit

HUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN KOLONOSKOPI PADA PASIEN KELUHAN BERAK DARAH DENGAN KEJADIAN TUMOR KOLOREKTAL DI RSUP DR.

Sodiqur Rifqi. Bagian kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di bagian bangsal bedah Rumah

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan pada penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

PERBEDAAN ANTARA JUMLAH LEUKOSIT DARAH PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DENGAN APENDISITIS PERFORASI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang keilmuan Obstetri dan Ginekologi.

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP PENINGKATAN INDEKS RASIO KARDIOTORAKS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT JANTUNG REMATIK PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN TAHUN

HUBUNGAN USIA TERHADAP DERAJAT DIFERENSIASI KANKER PAYUDARA PADA WANITA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

MORTALITAS OPERASI JANTUNG GANTI KATUP DI RSUP DR KARIADI SEMARANG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA TB PARU DI PUSKESMAS PAMARICAN KABUPATEN CIAMIS PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER : Triswaty Winata, dr., M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian Ilmu Penyakit Dalam.

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

Universitas Sumatera Utara-RSUP-HAM Medan

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH PASIEN DENGAN JENIS STROKE DI RUANG RAWAT INTENSIF RSUP DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB IV METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu gizi. RSUP Dr. Kariadi Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karsinoid, sistemik lupus erimatosus, reumatoid artritis, mukopolisakaridosis dan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

Hubungan Kadar Gula Darah dengan Glukosuria pada Pasien Diabetes Mellitus di RSUD Al-Ihsan Periode Januari Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN. global. Prevalensi FA meningkat seiring dengan pertumbuhan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN MITRAL VALVE AREA (MVA) DENGAN HIPERTENSI PULMONAL PADA STENOSIS MITRAL JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum FACHRI SETIAWAN 22010110130172 PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

HUBUNGAN MITRAL VALVE AREA (MVA) DENGAN HIPERTENSI PULMONAL PADA STENOSIS MITRAL Fachri Setiawan*, Ilham Uddin**, Sefri Noventi Sofia*** ABSTRAK Latar belakang: Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik. Bertambahnya angka kejadian penyakit demam rematik juga meningkatkan angka kejadian penyakit hipertensi pulmonal yang merupakan komplikasi dari stenosis mitral. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara mitral valve area dengan hipertensi pulmonal pada pasien stenosis mitral di RSUP Dr Kariadi Semarang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan data sekunder hasil ekokardiografi dan rekam medik. Sampel sebanyak 21 pasien stenosis mitral yang memenuhi kriteria tertentu. Dari hasil ekokardiografi didapatkan nilai mitral valve area dan right ventricle systolic pressure. Uji statistik menggunakan uji korelasi pearson. Hasil: Pemeriksaan ekokardiografi pada pasien stenosis mitral didapatkan sebanyak 4,76% menderita stenosis mitral ringan, 23,81% menderita stenosis mitral sedang dan 71,43% menderita stenosis mitral berat. Rata-rata luas mitral valve area 0,81 ± 0,36 cm. Hasil pemeriksaan ekokardiografi pada pasien stenosis mitral juga didapatkan sebanyak 42,86% menderita hipertensi pulomonal sedang dan 57,14% menderita hipertensi pulmonal berat. Rata-rata nilai right ventricle systolic pressure 60,16 ± 21,51 mmhg. Pada uji Pearson didapatkan hasil terdapat korelasi negatif derajat kuat antara mitral valve area dan right ventricle systolic pressure (r = -0,618, p = 0,001). Kesimpulan: Mitral valve area memiliki korelasi negatif yang kuat dengan hipertensi pulmonal pada stenosis mitral

Kata kunci: Stenosis mitral, mitral valve area, hipertensi pulmonal. * Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ** Staff Pengajar Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro *** Staff Pengajar Bagian Fisika Medik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro THE CORRELATION BETWEEN MITRAL VALVE AREA AND PULMONARY HYPERTENSION IN MITRAL STENOSIS ABSTRACT Fachri Setiawan*, Ilham Uddin**, Sefri Noventi Sofia*** Background The most frequent cause of mitral stenosis is rheumatic fever. The increase in the incidence of rheumatic fever also increases the incidence of pulmonary hypertension is a complication of mitral stenosis. Aim To find out how the relationship between the mitral valve area in patients with pulmonary hypertension in Dr Kariadi General Hospital Semarang. Method This is an observational analytic study using secondary data from echocardiography and medical records. Sample of 21 patients with mitral stenosis who meet certain criteria. Values obtained from the results of echocardiography mitral valve area and right ventricular systolic pressure. Statistical test using Pearson correlation test. Result Based on echocardiography, 4,76% had mild mitral stenosis, 23,81% moderate mitral stenosis and 71,43% severe mitral stenosis. Mean of mitral valve area is 0,81 ± 0,36 cm. 42,86% patients with mitral stenosis showed moderate pulmonary hypertension and 57,14% patients with mitral stenosis showed severe pulmonary hypertension. Mean of right ventricle systolic pressure is 60,16 ± 21,51 mmhg. The Pearson correlation test showed a negative correlation with a strong degree between mitral valve area and right ventricle systolic pressure. Conclusion There is a correlation with a strong degree between mitral valve area and pulmonary hypertension in mitral stenosis. Key words Mitral stenosis, mitral valve area, pulmonary hypertension

* Undergraduate student of Faculty of Medicine Diponegoro University ** Departement of Cardiology Faculty of Medicine Diponegoro University *** Departement of Medical Physics Faculty of Medicine Diponegoro University PENDAHULUAN Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. 1 Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat juga disebabkan oleh gangguan katup kongenital, kalsifikasi anular katup yang masif, ataupun penyakit sistemik lainnya seperti karsinoid, SLE, arthritis rematik, dan mukopolisakaridosis. 2 Kurang lebih 60% pasien dengan katup mitral rematik tidak memberikan riwayat adanya demam rematik. Hampir 50% dari karditis rematik akut belum memberikan dampak signifikan pada katup. 3 Kira-kira 25% dari seluruh penyakit jantung rematik menyebabkan stenosis mitral, 40% kombinasi antara stenosis mitral dan regurgitasi mitral. Kurang lebih 38% dari seluruh stenosis mitral adalah multivalvuler, 35% melibatkan katup aorta dan 6% melibatkan katup trikuspidal. Katup pulmonal jarang terkena. Dua pertiga dari seluruh kasus rematik adalah wanita. Interval waktu terjadinya kerusakan katup akibat demam rematik bervariasi dari beberapa tahun sampai lebih dari 20 tahun. 4 Kejadian stenosis mitral semakin meningkat di kawasan Asia seiring dengan peningkatan penyakit demam rematik. Carapentis memperkirakan 15,6 juta penduduk dunia menderita penyakit jantung rematik, dengan kasus baru demam rematik akut 470 ribu penduduk dan 233 ribu orang meninggal akibat demam rematik akut dan penyakit jantung rematik. Anak-anak usia sekolah di Cina yang terkena penyakit jantung rematik adalah 176.500 anak, sedangkan negara Asia lainnya berkisar 102 ribu pertahunnya. 5 Benua dengan angka kematian tertinggi akibat penyakit jantung rematik adalah Afrika 5,7 per 1000 penduduk dan Asia Tenggara 7,6 per 1000 penduduk. Di negara maju telah

terjadi penurunan kejadian penyakit jantung rematik yaitu berkisar 1,2-1,8 per 1000 penduduk. 6 Bertambahnya angka kejadian penyakit demam rematik juga meningkatkan angka kejadian penyakit hipertensi pulmonal yang merupakan komplikasi dari stenosis mitral. Hipertensi pulmonal merupakan komplikasi tersering dari stenosis mitral. Penelitian sebelumnya menunjukkan terdapat hubungan antara mitral valve area dengan hipertensi pulmonal berat pada pasien stenosis mitral. 7 Hasil penelitian Shentanu Pande, 2009, menunjukkan terdapat hubungan antara mitral valve area dengan right ventricle systolic pressure pada pasien preoperasi penggantian katup mitral. 8 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara luas mitral valve area dengan hipertensi pulmonal pada pasien dengan stenosis mitral di RSUP Dr Kariadi Semarang. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah observasional analitik retrospektif dengan desain belah lintang (cross sectional) dengan sampel pasien stenosis mitral yang diperiksa di RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah. Sampel pada penelitian ini adalah pasien stenosis mitral yang diperiksa di RSUP Dr Kariadi Semarang, Jawa Tengah yang memenuhi kriteria telah menjalani pemeriksaan ekokardiografi di RSUP Dr Kariadi Semarang dibuktikan dengan hasil ekokardigrafi dan rekam medik. Subjek dengan penyakit jantung bawaan, regurgitasi mitral sedang sampai berat, stenosis aorta dan regurgitasi aorta sedang sampai berat, Usia > 60 tahun, riwayat hipertensi tidak terkontrol, hipertensi disertai gagal ginjal akut dan hipertrofi ventrikel kiri, penyakit paru obstruksi kronik dan pasien dengan data tidak lengkap tidak diikutsertakan dalam penelitian. Berdasarkan perhitungan besar sampel untuk uji korelasi dengan besar koefisien korelasi 0,6; nilai α = 0,05 dan nilai β = 0,1; besar sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 21 orang. Pada periode penelitian dijumpai 38 pasien stenosis mitral yang diperiksa di RSUP Dr Kariadi

Semarang. Sebanyak 21 penderita masuk kedalam kriteria inklusi sedangkan sebanyak 17 penderita masuk ke dalam kriteria eksklusi. Variabel bebas pada penelitian ini adalah mitral valve area (MVA) yang diperoleh dari pemeriksaan ekokardiografi transtorakal dengan metode plannimetri. Hasilnya dikatakan stenosis mitral berat jika mitral valve area <1,0 cm 2, stenosis mitral sedang jika mitral valve area 1,0-1,5 cm 2 dan stenosis mitral ringan jika mitral valve area >1,5 cm 2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah hipertensi pulmonal yang diperoleh dari ekokardiografi transtorakal dengan metode Doppler yang nilainya mendekati nilai RVSP (Right Ventricel systolic Pressure). Hasilnya dikatakan hipertensi pulmonal jika nilai RVSP >30 mmhg. Uji hipotesis korelasi antara mitral valve area dan hipertensi pulmonal dianalisis dengan uji korelasi Pearson karena data berdistribusi normal. Nilai p dianggap bermakna apabila p<0,05. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program komputer. HASIL Penelitian ini telah dilakukan pada pasien stenosis mitral yang diperiksa di RSUP Dr Kariadi Semarang mulai bulan September 2013-Maret 2014. Sampel didapat dari Instalasi Jantung dan Pembuluh Darah dan Instalasi Rekam Medik di RSUP Dr Kariadi Semarang mulai bulan September 2013 - Maret 2014. Besar sampel minimum yang didapatkan dengan rumus besar sampel adalah 21 sampel. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling sampai didapatkan 21 sampel yang memenuhi kriteria penelitian.

Karakteristik subjek penelitian Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian Variabel Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah (%) 5 (23,81%) 16 (76,19%) Nilai Standar deviasi Satuan Usia Minimum Maksimum Rata-rata 22 59 41,28 ± 10,94 Tahun Stenosis mitral Hipertensi pulmonal Stenosis mitral berat Irama jantung Ringan Sedang Berat Sedang Berat HP Sedang HP berat Fibrilasi atrium Irama sinus normal 1 (4,76%) 5 (23,81%) 15 (71,43%) 9 (42,86%) 12 (57,14%) 4 (26,67%) 11 (73,33%) 15 (71,43%) 6 (28,57%) HP= Hipertensi Pulmonal Tabel 2. Karakteristik ekokardiografi sampel Variabel Minimum Maksimum Rerata Standar Deviasi Satuan LA 35 78 52,28 ±10,11 mm TAPSE 12,33 48,27 20,35 ±8,92 cm LVEF 37 70 53,94 ±9,39 %

MVA 0,4 1,8 0,81 ±0,36 cm 2 RVSP 36,3 105,39 60,16 ±21,51 mmhg Tabel 2 menunjukkan bahwa mitral valve area pada pasien stenosis mitral memiliki rata-rata 0,81 ± 0,36 cm 2. Diameter atrium kiri pada pasien stenosis mitral mengalami dilatasi dengan rata-rata 52,28 ± 10,11 cm. Nilai right ventricle systolic pressure mengalami peningkatan dengan rata-rata 60,16 ± 21,51 mmhg. Hubungan mitral valve area dengan hipertensi pulmonal pada stenosis mitral Tabel 3. Hubungan mitral valve area dengan hipertensi pulmonal Koefisien korelasi dengan right Mitral valve area ventricle systolic pressure Mitral valve area (cm 2 ) -0,618 (p = 0,001) Tabel 3 menujukkan adanya korelasi negatif yang bermakna antara mitral valve area dan right ventricle systolic pressure. Derajat korelasi antara mitral valve area dan right ventricle systolic pressure termasuk derajat kuat (r=- 0,618). PEMBAHASAN Penelitian ini berlangsung bulan Maret - Juni 2014 dengan sampel penderita stenosis mitral periode September 2013 - Maret 2014. Diagnosis stenosis mitral ditegakan melalui hasil ekokardiografi. Penelitian ini kembali menunjukkan sebagian besar diderita oleh perempuan sebanyak 16 orang (76,19%) dibandingkan laki-laki 5 orang (23,81%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Mohammad Reza Movahed dkk, 2006, yang menunjukkan jumlah penderita stenosis mitral perempuan berdasarkan hasil ekokardiografi sebesar 12.926 atau 53%, angka ini lebih besar dibandingkan jumlah penderita stenosis mitral berjenis kelamin laki-laki sebesar 11.339 atau 47%. 9 Penelitian

lain yang dilakukan oleh Peverill dkk, menemukan prevalensi jenis kelamin wanita dengan stenosis mitral lebih besar, yaitu 95,6%. 10 Hasil penelitian ini juga menunjukkan penderita stenosis mitral yang memiliki irama jantung fibrillasi atrium sebanyak 15 orang (71,43%) jumlah ini lebih banyak dibandingkan penderita stenosis mitral yang memiliki irama jantung sinus normal sebanyak 6 orang (28,57%). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Gamra dkk, 2011, yang menunjukkan prevalensi fibrilasi atrium pada penyakit jantung katup sebesar 26,7% dengan penyakit katup mitral menyumbang angka terbanyak 91,9%. 11 Fibrilasi atrium pada penderita stenosis mitral lebih berhubungan dengan dilatasi atrium kiri. Penelitian ini dilakukan oleh Zafar Niaz dkk, 2005, yang menunjukkan terdapat korelasi signifikan antara dilatasi atrium kiri dengan fibrilasi atrium (p = 0,000). Rerata diameter pada sampel penelitian ini adalah 52,28 mm ± 10,11. Nilai ini lebih kecil dibandingkan penelitian Niaz dkk sebesar 56,72 mm ± 9,41. 12 Penelitian sebelumnya merujuk nilai 45 mm sebagai cut off point dilatasi atrium kiri pada stenosis mitral 12-14, sehingga rerata atrium kiri pada penelitian ini mengalami dilatasi. Penelitian ini menemukan 5 pasien dengan diameter atrium kiri kurang dari 45 mm. Niaz dkk 12 dan Keren dkk 13 mengungkapkan bahwa fibrilasi atrium yang terjadi pada penderita stenosis mitral tidak berhubungan dengan luas area katup mitral. Niaz dkk dengan 112 pasien memiliki rerata area katup mitral 1,0624 ± 0,3525 cm. Rerata katup mitral pada penelitian ini adalah 0,81 ±0,36 cm 2. Pada penelitian ini sebanyak 15 sampel memiliki luas area katup mitral < 1,0 cm 2. Beberapa teori mengatakan perubahan struktur jantung akibat stenosis mitral dapat memicu proses remodelling baik pada ventrikel atau atrium. Proliferasi dan diferensiasi dari fibroblas menjadi miofibroblas, peningkatan deposisi jaringan ikat merupakan penyebab utama perubahan struktur jantung.

Perubahan struktur tersebut berakibat kelainan elektrikal antara otot dan serabut konduksi memungkinkan inisiasi fibrilasi atrium. 14 Hasil penelitian hubungan MVA dengan hipertensi pulmonal pada penderita stenosis mitral didapatkan luas MVA memiliki korelasi yang kuat dan arah korelasi negatif (r = -0,681) dengan hipertensi pulmonal. Penelitian ini sama dengan penelitian Shentanu Pande, 2009, yang menunjukkan terdapat korelasi negatif (r = -0,349, p = 0,005) antara RVSP dengan luas MVA pada pasien preoperatif penggantian katup mitral. 8 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Shentanu Pande adalah pada penelitian ini penderita stenosis mitral yang disertai dengan regurgitasi mitral sedang, stenosis aorta sedang hingga berat dan regurgitasi aorta sedang hingga berat masuk kriteria eksklusi, sehingga angka korelasi pada penelitian ini menjadi lebih kuat. Pada penelitian ini juga dilakukan uji korelasi antara RVSP dengan LA. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat korelasi antara RVSP dengan ukuran atrium kiri (p = 0,258). Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Shantanu Pande dkk, 2009, yang menemukan tidak terdapat korelasi antara LA dengan RVSP pada pasien preoperatif penggantian katup mitral. 8 Uji korelasi pearson juga dilakukan untuk melihat korelasi antara MVA dengan LA. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak terdapat korelasi antara MVA dengan LA (p = 0,445). Pada penelitian ini juga menemukan bahwa tidak semua penderita stenosis mitral berat memiliki komplikasi hipertensi pulmonal berat. Penelitian ini menemukan 4 penderita stenosis mitral berat yang memiliki komplikasi hipertensi pulmonal sedang. Hal ini dimungkinkan karena pengaruh compliace atrium kiri. Semakin rendah compliace atrium kiri maka hipertensi pulmonal lebih mudah terjadi. Hal ini dikemukakan oleh Schwammenthal dkk, 2000, yang menunjukkan terdapat korelasi bermakna (p = 0,025) antara compliance atrium dengan pulmonary arterial pressure (r= -0,85). Compliance atrium dapat diukur

menggunakan metode non invasif. Compliance atrium kiri dihitung dari rasio MVA dan E-wave downslope. 15 Keterbatasan penelitian ini adalah data yang didapatkan dari hasil ekokardiografi yang seringkali tidak lengkap. Penelitian ini juga tidak menyingkirkan gangguan katup penyerta yang menyertai stenosis mitral seperti regurgitasi mitral ringan, stenosis aorta ringan. Gangguan katup penyerta pada stenosis mitral memberikan efek pada peningkatan hipertensi pulmonal. KESIMPULAN DAN SARAN Mitral valve area memiliki korelasi negatif kuat (r = -0,618) yang bermakna (p = 0,001) dengan hipertensi pulmonal pada stenosis mitral. Penderita stenosis mitral lebih banyak diderita perempuan dibandingkan lakilaki. Irama jantung fibrilasi atrium ditemukan lebih banyak terjadi pada penderita stenosis mitral dibandingkan irama sinus normal. Perlu dilakukan sosialiasi mengenai gejala dan tanda demam rematik pada masyarakat sehingga penyakit stenosis mitral dapat lebih dini dikenali. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain yang mempengarui hipertensi pulmonal pada pasien stenosis mitral seperti compliance atrium kiri dan faktor dari paru-paru. Perlu penelitian lebih lanjut yang bersifat prospektif menggunakan intervensi guna memperoleh data yang lebih baik dan akurat. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ilham Uddin, Sp.JP, FIHA, dr. Sefri Noventi Sofia, Sp.JP, dr Sodiqur Rifqi, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, dr. Novi Anggriyani, Sp.JP, seluruh staff SMF Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, seluruh staff instalasi rekam

medik dan instalsi jantung dan pembuluh darah yang telah membantu terselenggranya penelitian ini dan memberikan masukan serta saran yang membangun dalam penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Rilantono, Lily l. 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012. p.279-287. 2. Thamilarasan M, Civello K, Griffin BP. Mitral Valve Disease. Dalam: Griffin BP, Topol EJ, ed. Manual of cardiovascular medicine. Second edition. Philadelpia: Lippincot Williams and Wilkins ;2004. p.314 3. Hurst JW, Walsh RA, Fuster V, Fang JC. Hurst s the heart manual of cardiology. 13 th edition. New York: McGraw-Hill; 2012. p. 1687-1690. 4. Braunwald E, Bonow RO. Braunwald s heart disease: a textbook cardiovascular medicine. 9 th edition. Philadelphia: Saunders; 2012. 5. Carapentis JR. Rheumatic heart disease In Asia. Circulation. 2008 December 16;118(25):2748-53. 6. Catherine M. Otto ROB. Valvular heart disease. Philadelphia: W.B Saunders; 2009. 7. Tabbalat Ramzi A et al. Effect of severe pulmonary hypertension on the calculation of mitral valve area in patients with stenosis mitral. American Heart Journal. February 1991;121(2):489-493. 8. Pande Shentanu, Surendra K Agarwal, Udgeath Dir, Amit Chaudary, Sudep K, et al. Pulmonary arterial hypertension in rheumatic mitral stenosis: does it affect right venrtricular function and outcome after mitral valve replacement?. Interactive Cardiovascular and Thoracic Surgery. 2009; 9: 421-425. 9. Mohamad Reza Movahed. Increased Prevalence of Mitral Stenosis in women. Journal American Society of Echocardiography. July

2006;19:911-913. 10. Peverill RE, Harris G, Gelman J, Gan TE, Harper RW, Smolich JJ. Effect of warfarin on regional left atrial coagulation activity in patients with mitral stebosis. Am J Cardiology. 1997;79:339-43. 11. Gamra H, Brule LN, Chiang CE, Lewalter T, Murin J, Rosenqvist M, et al. Management of valvular atrial fibrillation in Real-Life Practice: Insight from Realise AF Survey. Circ. 2011;124: A 12992. 12. Niaz Z, Razzaq A, Saleem K, Aziz B, Nazar T, Maqsood U, et al. Atrial fibrillation in mitral stenosis and its correlation with left atrial size, mitral valve area and left atrial trombus. Biomedica. 2005;21:80-2. 13. Keren G, Etzion T, Sherez J, Zelcer A, Meqidish R, Miller H, et al. Atrial fibrillation and atrial enlargement in patient with mitral stenosis. American Heart Journal. 1987;114(5):1146-55. 14. Veenhuyzen GD, Simpson CS, Abdollah H. Atrial fibrillation. Clin Med Assoc J. 2004;171:755-60. 15. Ehud Schwammenthal, ZviVered, Oren Agranat, Elieser Kaplinsky, Babeth Rabinowitz and Micha S. Feinberg. Impact of Atrioventricular Compliance on Pulmonary Artery Pressure in Mitral Stenosis: An Exercise Echocardiographic Study. Circulation 2000;102:2378-84.