Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. Makalah. diajukan untuk melengkapi. Persyaratan mencapai gelar

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS IDENTITAS BUDAYA DALAM DE VEERTIGSTE DAG KARYA FRANS LOPULALAN

Bab II LANDASAN TEORI

KAJIAN IDENTITAS BUDAYA DALAM FRAGMEN FAMILIEFEEST KARYA THEODOR HOLMAN

BAB VII RAGAM SIMPUL

BAB V. Kesimpulan. Studi mengenai etnis Tionghoa dalam penelitian ini berupaya untuk dapat

PRONOMINA DALAM BAHASA BELANDA (HET VOORNAAMWOORD) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT DALAM BAHASA BELANDA (DE ZIN) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

KALIMAT PASIF DALAM BAHASA BELANDA 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

KAMUS KECIL INDONESIA - BELANDA; BELANDA - INDONESIA : Dr. Sugeng Riyanto, M.A. Dini Saraswati, S.S.

BAB 1 PENDAHULUAN. We live in a world where identity matters. (Gilroy dalam Kathryn

BAB 4 KESIMPULAN. 69 Universitas Indonesia. Memori kolektif..., Evelyn Widjaja, FIB UI, 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS MAKNA KIASAN PUISI DE WOLKEN KARYA MARTINUS NIJHOFF DARI SUDUT PANDANG TOKOH AKU

: Astrina Nadia Wandasari NPM : : Eliza Gustinelly S.S., M.A. NIP : : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Analisis Ragam Bahasa Remaja Laki-Laki dan Perempuan dalam Novel Remaja Ik ben jouw vriend niet meer karya Peter van Beek. Makalah Non-Seminar

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang penduduknya memiliki

UNIVERSITAS INDONESIA. Makalah Non-Seminar. Mutiara Aprilliannov. Pembimbing. Dr. Lilie Mundalifah Roosman

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

NAAR NEDERLAND HANDLEIDING

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UMB IRA PURWITASARI S.SOS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

The Influence of Shu s Invasion of Nanman towards the Region

BAB II DATA DAN ANALISA

HUBUNGAN DIALOG KREATIF DENGAN PENGALAMAN HISTORIS SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

Menemukan Tempat Saya Sangat ingin memiliki

MEDIA & CULTURAL STUDIES

Cerita sang pejuang. Haduuh ayah kenapa aku harus menjual makanan ini sekarang. Aku mau. Aku memberi ikan gurame kepada salah satu ibu-ibu yang sedang

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

Pengembangan Budaya memiliki empat Konteks: 2. Melestarikan dan menghargai budaya

Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian ( )

ABSTRACT. Maranatha Christian University

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Bab 5 PENUTUP. 1. Faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebencian Hd. a. Ayah Hd melakukan poligami. contoh yang baik bagi anaknya.

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak suku, etnis dan budaya. Salah satunya adalah suku

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENUTUP. identik dengan bacaan-bacaan liar dan cabul yang mempunyai corak realisme-sosialis.

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam budaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ETNOMATEMATIKA (Ethnomathematics)

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB I PENDAHULUAN. namun akhirnya menetap di Indonesia. Mereka berbaur dengan penduduk

NIET DAN GEEN PENGINGKARAN DALAM BAHASA BELANDA (NEGATIE) 1 Sugeng Riyanto (Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran)

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA

Pelajaran 1-6 PENGANTAR

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

PENGEMBANGAN GAME ANAK UNTUK PERKEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PSIKOMOTORIK

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, bahasa maupun sikap dan perasaan (Kamanto Sunarto, 2000:149).

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1954 TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP ORANG ASING YANG BERADA DI INDONESIA

KOMUNIKASI ANTARBUDAYA ETNIS TIONGHOA DAN PRIBUMI DI KOMPLEK PURI KATELIA INDAH KECAMATAN MEDAN JOHOR KOTA MEDAN SKRIPSI

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

BAB II KAJIAN LITERATUR

Terkuak Sejarah Soekarno Tidak Pernah Dibuang ke Boven Digul,

Definisi tersebut dapat di perluas di tingkat nasional dan atau regional.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PEWAYANGAN PUNAKAWAN

Bab 7 PENUTUP A. Kesimpulan 1. Praktik Makan Patita

I. PENDAHULUAN. kebudayaan Jawa dengan mengacu pada buku History Of Java dan membandingkannya

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... x. 1.1 Latar belakang...

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh.

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

v Universitas Kristen Maranatha

Hubungan Komunikasi Antar Pribadi Antara Warga Amerika dan Warga Medan yang tergabung di Lembaga Language and Cultural Exchange Medan.

MULTIKULTURALISME DI INDONESIA MENGHADAPI WARISAN KOLONIAL

ABSTRAK. Kata Kunci: Cantik, Inovatif, Modern dan Kerajinan Tangan. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR INTERNAL KOTA

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 10LATIHAN SOAL CHAPTER 10

LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota)

HUBUNGAN HUKUM PERJANJANJIAN KERJA BERSAM (PKB) Oleh H. MOESTOPO, SE, SH, MH

Cover Page. The handle holds various files of this Leiden University dissertation.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. menjalankan sinkretisme Islam dibandingkan sinkretisme Jawa dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS Nunik Sugesti

BAB I PENDAHULUAN. Proyek-proyek perumahan, gedung-gedung bertingkat dan pembenahan

ABSTRAK PEMBUATAN VIDEO DOKUMENTER WAYANG SENGGOL JAKARTA SEBAGAI APRESIASI DALAM MELESTARIKAN SALAH SATU KEBUDAYAAN JAKARTA. Oleh

Transkripsi:

Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf Makalah diajukan untuk melengkapi Persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora Oleh: Prilly R Nathalya NPM : 0906529275 Program Studi Belanda FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA 2013

ABSTRACT Prilly R Nathalya (0906529275) : Cultural identity construction of the character ik in Onder de sneeuw een Indisch Graf. (Supervisor: Eva Catarina Tresnawaty S.S., M.Hum) This paper asks about how the establishment of one cultural identity grows while they re not in their homeland anymore. The word Diaspora has been understood as the dissemination of certain group of people -notably the Jewish and Chinese- to other country or land. Nowadays it has been used to refer every people or groups that leaves their homeland to other countries. In this case, the Mollucans that moved to the Netherland since they don t want to be under the name of Indonesia. In short, this paper will also explain of the influence of diaspora itself to the shape of identity of the immigrant from Mollucas that has stayed in the Netherland in Onder de sneeuw een Indisch Graf. Keywords: The shape of Cultural identity; Mollucans; The Netherland; Diaspora. iii

ABSTRAK Prilly R Nathalya (0906529275) : Konstruksi Identitas Budaya tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf. (Pembimbing: Eva Catarina Tresnawaty S.S., M.Hum) Makalah ini bertanya tentang perkembangan pembangunan identitas budaya suatu kelompok ketika mereka tidak tinggal di daerah asli mereka lagi. Diaspora dulu dikenal sebagai penyebaran kelompok tertentu khususnya orang Yahudi dan Cina ke negara atau daerah lain. Namun sekarang term diaspora telah dipakai untuk menyebut setiap orang yang meninggalkan negara asal ke negara lain. Dalam kasus ini, orang-orang Maluku yang pindah ke Belanda dengan alasan menolak bergabung dengan Indonesia. Singkatnya, makalah ini akan menjelaskan tentang pengaruh diaspora dalam pembentukan identitas imigran Maluku yang tinggal di Belanda dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch Graf. Kata kunci: Pembentukan identitas budaya; Maluku; Belanda; Diaspora iv

DAFTAR ISI Halaman Pengesahan ABSTRAK DAFTAR ISI ii iii v BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Rumusan Masalah 2 1.3. Pendekatan Teori 2 BAB 2 PEMBAHASAN 5 2.1. Analisis 5 BAB 3 KESIMPULAN 10 BIBLIOGRAFI 11 v

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika Indonesia masih menjadi koloni Belanda, Nederlands-Indië 1, banyak orang-orang Belanda yang datang untuk berdagang dan atau menjadi tentara. Didorong oleh kebutuhan tentara yang banyak, pemerintah Belanda mendirikan KNIL 2 pada tahun 1830. Orang-orang pertama yang direkrut dalam KNIL adalah orang-orang dari Afrika 3 lalu berikutnya orang pribumi direkrut, dan salah satunya orang-orang Maluku. Antara tahun 1945 sampai 1963, banyak pendatang baru dari Hindia Belanda, kira-kira berjumlah totalnya 300.000 orang, mereka adalah orang Belanda yang trauma pada pendudukan Jepang, orang Indis, dan bekas anggota KNIL yang ingin tinggal di Belanda. Salah satu penulis yang mengangkat cerita tentang kehidupan imigran Maluku di Belanda adalah Frans Lopulalan. Ia sendiri memang berdarah Maluku. Frans Lopulalan lahir pada tanggal 4 November 1953 dan dibesarkan di Belanda dalam lingkungan dan pengaruh tradisi Maluku yang kental. Ayahnya adalah seorang mantan anggota tentara KNIL yang memilih untuk berepatriasi ke Belanda. Frans Lopulalan telah menulis beberapa karya, yaitu Onder de sneeuw een Indisch graf (1985), dan Dakloze herinneringen (1994). Liesbeth (dalam Verhalen die om woorden smeken Frans Lopulalan en de Molukse identiteit) menyatakan bahwa kedua cerita tersebut dapat dianggap sebagai autobiografi keluarga. Frans 1 Hindia Belanda, nama awal Indonesia selama masa pendudukan Belanda. 2 Koninklijk Nederlands-Indische Leger dibentuk di Hindia Belanda dengan fungsinya di Hindia Belanda sebagai tentara Kerajaan di Hindia Belanda. 3 Pemerintah Belanda pada tahun 1831-1872 merekrut kira-kira 3085 orang Afrika ke Indonesia dari Elmina yang terletak sekitar 12 kilometer dari Cape Coast, sisi selatan Republik Ghana ke Batavia, Hindia Belanda, untuk kepentingan militer di Hindia Belanda saat itu. (van Kessel 2005: 9) 1

Lopulalan selain menulis 2 karya tersebut, beliau juga menulis beberapa cerita pendek lain yang diterbitkan dalam kumpulan cerita bersama dengan karya penulis lainnya. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana Identitas budaya tokoh ik dikonstruksikan dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf? 1.3. Pendekatan Teori Untuk menganalisis identitas tokoh ik dalam cerita Onder de sneeuw een Indisch graf karya Frans Lopulalan akan digunakan teori identitas budaya yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Identitas budaya menurut Stuart Hall (Cultural Identity and Diaspora, 1990: 222), Identitas budaya dapat dilihat melalui dua perspektif, yaitu Identity as being dan Identity as becoming. Identity as being dipahami sebagai: The first position defines cultural identity in terms of one, shared culture, a sort of collective one true self, hiding inside the many other, more superficial or artificially imposed selves, which people with shared history and ancestry hold in common. Within this terms of definition, our cultural identities reflect the common historical experiences and shared cultural codes which provide us, as one people, with stable, unchanging and continuous frames of reference and meaning, beneath the shifting divisions and vicissitudes of our actual history. Stuart Hall (1990: 223) Identitas budaya dalam Identity as being didefinisikan sebagai identitas yang satu, dimiliki bersama, sebentuk indentitas dasar yang dimiliki juga oleh orang lain yang memiliki kesamaan leluhur dan latar belakang sejarah. Sekelompok orang ini adalah satu walaupun terlihat di permukaan bahwa mereka berbeda. This second position recognises that, as well as the many points of similarity, there are also critical points of deep and significant difference which constitute what we really are ; or rather since history has intervened what we have become.... Cultural identity, in this second sense, is a matter of becoming as well as of being. It belongs to the 2

future as much as to the past. It is not something which already exists, transcending place, time, history and culture.cultural identities come from somewhere, have histories. Stuart Hall (1990: 225) Identity as becoming menurut Hall dalam perpektif yang kedua ini masih dalam literatur yang sama, menyadari bahwa terlepas dari banyaknya kesamaan ciri, tetap saja ada ciri-ciri krusial yang menunjukkan adanya perbedaan yang mana didasari oleh siapa sesungguhnya kita, namun karena intervensi sejarah, anggapan siapa sesungguhnya kita berubah menjadi kita telah menjadi siapa. Identitas ada di masa depan dan masa lalu, dan identitas juga bukan sesuatu yang sudah ada, melainkan identitas tersebut ada melebihi waktu, tempat, sejarah, dan budaya. Identitas tidak beku di satu masa saja (masa lalu), tetapi ia adalah subjek dari permainan sejarah, budaya, dan kekuasaan yang sifatnya berkelanjutan. 162), yaitu, Satu lagi formulasi Identitas budaya yang dikemukakan oleh Dusek (1996: The degree to which one feels he or she belongs to a particular ethnic group and how that influence one s feeling s perception, and behavior Dalam definisi ini, Dusek menyatakan bahwa orang dapat merasa sebagai anggota/bagian dari suatu budaya/etnis tertentu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perasaan dan perilakunya. Individu yang merasa menjadi bagian suatu budaya/etnis membuktikan bahwa Identitas budaya tidak terlepas dari adanya suatu perasaan memiliki (sense of belonging) dari setiap anggota-anggotanya. Identitas yang terbangun terkait erat dengan diaspora. Istilah diaspora secara umum dalam Wikipedia (bahasa Yunani kuno διασπορά, "penyebaran atau penaburan benih") digunakan untuk merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis manapun yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan tanah air etnis tradisional mereka; penyebaran mereka di berbagai bagian lain dunia, dan perkembangan yang dihasilkan karena penyebaran dan budaya mereka. Mulanya, istilah Diaspora digunakan oleh orang-orang Yunani untuk merujuk kepada warga suatu kota kerajaan yang bermigrasi ke wilayah jajahan dengan maksud kolonisasi untuk mengasimilasikan wilayah itu ke dalam kerajaan. 3

Diaspora dalam bahasan ini merujuk pada konteks post-kolonial yang melingkupi situasi politik maupun budaya yang berakar dalam kolonialisme Barat sejak abad ke-19 hingga abad ke-20, saat pergerakan diasporik berlangsun secara konsisten sebagai akibat dari tercerabutnya sekelompok orang dari wilayah jajahan di Dunia Ketiga ke pusat-pusat kapitalis metropolitan barat (Wu, 1991). Laevi dan dan Swedenburg (1991) juga memberikan uraian mengenai diaspora, yaitu, diaspora merupakan suatu migrasi secara massif kelompokkelompok orang kulit berwarna (non-kulit putih) ke jantung pusat Eropa selama dan sesudah kolonialisme Barat. Ciri-ciri umum diaspora meliputi: Hubungan sosial yang direkatkan oleh ikatan sejarah dan geografi, sehingga secara umum diaspora dilihat sebagai: a) akibat dari migrasi sukarela atau terpaksa dari satu lokasi rumah, setidaknya dua negara, b) kesadaran mempertahankan identitas kolektif yang sering berkelanjutan dengan mengacu pada mitos etnis suatu asal, pengalaman sejarah, dan beberapa jenis geografis, c) melembagakan jaringan pertukaran dan komunikasi yang melampaui negara-negara teritorial dan menciptakan organisasi-organisasi komunal baru di tempat-tempat pemukiman, d) mempertahankan berbagai hubungan eksplisit dan implisit dengan kampung halaman mereka, e) membangun solidaritas dengan anggota co-etnis di negara-negara lain, dan f) ketidakmampuan atau keengganan untuk sepenuhnya diterima oleh tuan rumah masyarakat sehingga memupuk perasaan keterasingan, penolakan, keunggulan, atau jenis perbedaan lainnya. 4

BAB 2 PEMBAHASAN Onder de sneeuw een Indisch graf adalah sebuah autobiografi yang ditulis oleh Frans Lopulalan tentang bagaimana orang-orang Maluku yang bermigrasi hidup di Belanda. Dalam cerita ini, beliau menceritakan tentang masa remajanya ketika tinggal di Woerden, kamp orang-orang Maluku, kematian kakak lelaki dan adik perempuannya dan juga kematian ayahnya, mantan prajurit KNIL. Di dalam buku juga diceritakan tentang bagaimana anak orang Maluku yang bermigrasi ke Belanda dan bagaimana orang-orang tersebut menjalani hidupnya di Belanda berdampingan dengan orang Belanda. Dalam cerita ini motif perbedaan, rasa terasing, kerinduan pada kampung halaman, dan rasa kekeluargaan yang erat tergambar dengan kuat. 2.1 Analisis Pemerintah Belanda merasa bertanggung jawab atas keselamatan bekas serdadunya, jadi pemerintah Belanda pada tahun 1950 mengeluarkan kebijakan untuk membawa bekas serdadu mereka (KNIL) ke Belanda, dan diantara orangorang tersebut ada sejumlah orang-orang Maluku yang tergabung di dalam KNIL. Orang-orang Maluku yang pindah ke Belanda inilah merupakan salah satu contoh kasus diaspora yang terjadi disamping kasus-kasus lain seperti bangsa afrika, bangsa Cina (Tionghoa), bangsa Roma 1, dan bangsa Yahudi. Analisis akan lebih difokuskan pada tokoh ik sebagai pencerita sekaligus tokoh yang memiliki kultur Maluku yang diajarkan oleh orang tuanya (identitasnya sebagai orang Maluku), usaha tokoh ik untuk beradaptasi dengan kultur 1 Lebih dikenal sebagai orang Gypsi, suatu kelompok masyarakat yang secara tradisional 'tersebar' di Eropa; mereka berasal dari Asia Selatan (atau mungkin India utara), dan kini semakin 'tersebar' setelah Holocaust Jerman Nazi. 5

lingkungan barunya, Belanda, dan apakah ik memiliki rasa memiliki terhadap lingkungan barunya. Tokoh ik dalam cerita dibesarkan dengan budaya Maluku sejak kecil. Rasa kekeluargaan ik jelas melekat pada dirinya, orang Maluku digambarkan dalam cerita ini memiliki rasa kekeluargaan yang kental. Dijelaskan oleh Dusek, rasa memiliki anggota kelompoklah yang menentukan erat atau tidaknya hubungan antar anggota dalam etnis yang sama. Hal tersebut diceritakan dalam teks, ketika ia dibawa ke Groningen, mengunjungi rumah saudaranya. Ketika mengantar ik di halte bus, ayah ik berkata,..je hoeft niet bang te zijn. Jij bent nog klein, maar je vader was al een man van éénendertig toen we in Nederland kwamen. Ik droeg je broer op mijn arm toen ik zonder cent op zak voet aan wal zette in Rotterdam. Wat moest ik in dit vreemde land? Waar moest ik je moeder en je broer van te eten geven? Toen heb ik de gezichten gezien van mijn ouders en die geur geroken van kruidnagels. Hoe ver je ook gaat, je familie is altijd in de buurt. Je hoeft nooit echt bang te zijn Hal ini memperlihatkan bahwa ayah ik menanamkan pikiran bahwa keluarga tidak saling meninggalkan, keluarga adalah tempat kembali. Sejak kecil, ik diberikan semacam sugesti bahwa keluarga akan selalu ada disaat senang maupun susah. Itulah salah satu nilai atau kultur yang ditanamkan oleh keluarga Maluku. Rasa memiliki budaya Maluku masih sangat jelas diperlihatkan oleh tokoh ik dalam cerita ini. Terlihat dalam kutipan dibawah ini, Trut, dacht ik, Goede sier maken met onze taal omdat je je zo nodig anders moet voordoen dan die patserige van pa. Maar als je echt anders zou zijn dan die man met zijn afkeer van Indisch eten omdat dat soortvreemd voedsel zou zijn, dan zou je uit eerbied met je vingers van het Maleis aflijven. Nee, Liesje, je bent net zo goed behept met een superioriteitsgevoel. Alsof je het Maleis beter zou kunnen spreken dan onze dominee. Alsof jouw loempia s smakkelijker zouden zijn dan die van mijn moeder. Rasa kepemilikan bahasa sebagai identitas Maluku melalui penjelasan diatas terlihat masih melekat kuat dalam diri ik. Bahasa sebagai identitas 6

memaknai perbedaan dalam sebuah keragaman adalah sebuah kepentingan (Mahsun, 2010: 97). Penggunaan bahasa melayu bagi ik mencerminkan identitas dirinya sebagai orang Maluku. Tokoh ik sebagai generasi kedua tidak menciptakan budaya hibrid Het vreemdde mij dat niemand bij mij aan tafel kwan zitten en dat men op weg naar het toilet in een boog om mij heen liep. Pada awal cerita, tokoh ik tidak terlihat oleh orang-orang. Orang melewatinya saja ketika ingin ke kamar mandi, orang-orang juga tidak mau duduk di sampingnya. Walaupun ik melakukan hal yang sama dengan pengunjung kafe lain, minum dan merokok, tidak ada yang mau mendekatinya. Karena ia berbeda, ia tidak terlihat seperti seorang Belanda, seperti syarat keanggotaan suatu kelompok, tokoh ik tidak berkulit putih, secara fisik ia tidak sama seperti orang Belanda pada umumnya. Selain itu, ik adalah pendatang baru, idealnya, orang yang baru akan mempelajari kebiasaan orang-orang di lingkungan barunya dan menyesuaikan diri. Namun tokoh ik bersikap pasif, menunggu untuk didatangi dan tidak memulai percakapan terlebih dahulu. Kenyataan bahwa tokoh ik lahir dan besar di Belanda, tidak serta merta menjadikan ik diterima dengan mudah sebagai orang Belanda karena satu kesamaan, yaitu tempat lahir. Ditambah lagi dengan kejadian Assen 2. Orang Belanda merasa perlu untuk menjauhi pendatang baru dari Maluku. Ik keek van mijn bierglas op naar de mensen om mij heen, en weer terug, en realiseerde mij opens dat ik alleen maar monden zag bewegen en geen geluiden meer horde. Dalam kutipan diatas terlihat bahwa ik yang tidak mengerti apa yang orang bicarakan dalam kafe menyimbolkan ik yang merasa terasing, bukan salah 2 Pendudukan di Wassenaar (1970), Amsterdam (1975), Bovensmilde (1977) dan Assen (1978) dan pembajakan kereta api di Wijster (1975) dan De Punt (1977) sangat menggoyang masyarakat Belanda, maupun masyarakat Maluku sendiri. 7

satu dari pengunjung kafe, karena ia tidak bisa mendengar apa yang orang-orang di kafe bicarakan 3. Dalam cerita juga diceritakan bagaimana ik berhenti belajar ketika ditanya Lodewijk, sepupu ik menanyakan alasan mengapa ik berhenti belajar. Sindsdien ben je afgegleden. Wat is dat voor een vertoning om je studie zomaar af te breken? Ik menjawab, Lodewijk, het heeft geen enkele zin om in dit land sociale wetenschappen te studeren. Ik heb van jou leren fietsen, jullie zijn neven van mij, maar ik spreek jullie steeds aan met broer.. Terlihat dalam cuplikan ini, ik menutup diri dari lingkungan barunya, padahal dengan sekolah, diharapkan ia akan mampu menjadi seseorang yang bisa menjembatani antara kultur keluarga Malukunya dengan kultur Belanda, kultur lingkungan barunya. Dapat dilihat bahwa tokoh ik tidak memiliki situasi kultur yang fleksibel atau dalam kata lain ia tidak memfungsikan etnisitas situasionalnya untuk mencoba membaur dengan lingkungan sekitar. Tokoh ik tidak berusaha membangun hubungan kultur Malukunya dengan kultur Belanda dengan belajar di sekolah Belanda. Tokoh ik sama sekali tidak merasa Belanda adalah tempat yang nyaman untuk ia tinggali, jelas, karena ik sendiri yang menutup diri dan tidak peduli dengan lingkungan Belanda serta tidak memiliki motivasi untuk menjalin hubungan baik dengan orang Belanda. 3 Diaspora kadang dilihat sebagai ketidakmampuan atau keengganan untuk sepenuhnya diterima oleh tuan rumah masyarakat sehingga memupuk perasaan keterasingan, penolakan, keunggulan, atau jenis perbedaan lainnya. (Steven Vertovec, 1999) 8

Tokoh ik merasa Belanda bukan rumahnya, akan tetapi merasa Maluku juga bukan tempat tinggalnya. Ik lahir dan besar di Belanda, namun ayah ik membesarkannya dengan kultur Maluku saja. Ada rasa kesenjangan budaya ketika ik keluar dengan kebiasaan Malukunya ketika berinteraksi dengan orang Belanda. 9

BAB 3 KESIMPULAN Masyarakat dunia sekarang ini bukanlah lagi masyarakat homogen, melainkan heterogen dengan berbagai keragaman ciri fisik, budaya, kebiasaan, aturan, norma, bahasa, dan sebagainya. Tidak hanya terjadi di sebuah negara saja, tetapi juga terjadi juga dalam hubungan antar individu yang terjadi di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan multikultur ini merupakan sebuah wacana baru bagi kehidupan dunia. Keadaan multikultur ini juga bisa dikatakan sebagai suatu kesempatan untuk menciptakan sebuah integrasi budaya, yang merupakan perpaduan dari budayabudaya yang ada, dalam kasus ini, budaya Maluku dan Belanda. Secara teoritis, idealisme ini mudah dikatakan tetapi sulit untuk diwujudkan. Bagaimana seseorang memandang orang lain yang berbeda fisik, kebiasaan, budaya, membuat individu secara tidak sadar menciptakan garis batas dalam interaksi mereka dengan individu yang lain. Tokoh ik secara individu berhasil mempertahankan budaya Malukunya di Belanda, namun terlihat dalam cerita, ia tidak bisa dan tidak berusaha untuk mengintegrasikan budaya Malukunya dengan Belanda. Ik cenderung menutup diri dari lingkungan baru dan menciptakan garis batas yang begitu kontras antara dirinya dengan orang Belanda. Ik tidak berusaha menciptakan hubungan yang baik antara kultur Malukunya dengan kultur Belanda. Akibatnya, ia merasa terasing, karena ia tidak mau membuka dirinya untuk menerima budaya baru. 10

BIBILIOGRAFI I. Buku Lopulalan, Frans. Onder de sneeuw een Indish graf. Haarlem: In de Knipscheer, 1985. Mahsun. Genolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Rutherford, Jonathan. Identity: Community, Culture, Difference. London: Lawrence & Wishart, 1990. Van Kessel, Inneke. Merchants, Missionaries, & Migrants : 300 years of Dutch Ghanaian Relations. Amsterdam: KIT Publishers, 2002. ------------------------. Zwarte Hollanders : Afrikaanse soldaten in Nederlands Indië. Amsterdam: KIT Publishers, 2005. II. Internet MUSLIM DIASPORA DALAM ISU IDENTITAS, GENDER, DAN TERORISME, Aji Damauri http://ejournal.sunan-ampel.ac.id/index.php/islamica/article/viewfile/568/460 diakses pada tanggal 1 Februari 2013, 7.01 Wie is Frans Lopulalan http://franslopulalan.wordpress.com/wie-is-frans-lopulalan/ diakses pada tanggal 27 Desember 2012, 13.28 Diaspora http://id.wikipedia.org/wiki/diaspora diakses pada tanggal 1 Februari 2013, 7.02 11

Globalisasi dan Diaspora Cina dalam perspektif Post-kolonial: Dinamika Strategi Ekonomidan Identitas Budaya, November 2004 http://jurnalsospol.fisipol.ugm.ac.id/index.php/jsp/article/view/201/196 diakses pada tanggal 1 Februari 2013, 7.01 Mengenal Kelompok Orang-Orang Asal Indonesia di Belanda, Hamus Rippin KONSTRUKSI IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT IMIGRAN TURKI DI JERMAN DALAM FILM KEBAB CONNECTION, Aditya Ari Prabowo http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/127003-rb11p361ki-konstruksi%20identitas- Literatur.pdf diakses pada tanggal 5 Februari 2013, 1.08 http://politik.kompasiana.com/2012/10/17/mengenal-kelompok-orang-orang-asalindonesia-di-belanda-496425.html diakses pada tanggal 3 Februari 2013, 14.45 Museum Maluku Ditutup Hari Ini (1 Oktober 2012), Maulana Ibrahim http://sejarah.kompasiana.com/2012/10/01/museum-maluku-ditutup-hari-ini-1- oktober-2012-498203.html diakses 19 Januari 2013, 1.24 Aankomst Repatrianten in Nederland http://www.anp-archief.nl/page/241668/nl diakses pada tanggal 25 Desember 2012, 1.14 Verhalen die om woorden smeken Frans Lopulalan en de Molukse identiteit, Liesbeth Dolk http://www.dbnl.org/tekst/_ind004199801_01/_ind004199801_01_0010.php diakses 14 Februari 2013, 14.07 Three meanings of diaspora, exemplified among South Asian religions, Steven Vertovec, 1999 http://www.transcomm.ox.ac.uk/working%20papers/diaspora.pdf diakses pada tanggal 3 Februari 2013, 12.45 12