BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Informasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan Metode Pigeon Hole untuk Menentukan dan Mengelompokkan Peserta KKN Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Proses pengembangan sistem ini menggunakan metode System Development Life

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

PERTEMUAN 7 QUIZ ONLINE

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( SIKLUS HIDUP PERANGKAT LUNAK )

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

Tugas Softskill. Universitas Gundarma. : Sistem Informasi Manajemen. : Waldhi Supriono NPM : Kelas : 2 DB 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

Pertemuan 3 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

System Analysis. Sistem dan Teknologi Informasi TIP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. dari pemikiran-pemikiran manusia yang semakin maju, hal tersebut dapat. mendukung bagi pengembangan penyebaran informasi.

System Development Life Cycle (SDLC)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)TAHUN AKADEMIK 2014/2015 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

MATERI PEMODELAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI RPL

BAB II LANDASAN TEORI. Teori teori yang digunakan sebagai landasan dalam desain dan. implementasi dari sistem ini adalah sebagai berikut :

APLIKASI INFORMASI DATA HASIL SURVEY TARIF SEWA RUMAH PADA BNP KOTA BANDAR LAMPUNG. Belanitami Putri ¹,Eko Win Kenali.²,Eko Subyantoro.³.

BAB I PENDAHULUAN. berada di berbagai belahan dunia. Melalui media ini, mereka dapat memperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

SIKLUS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (SDLC)

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek data penulis adalah Sistem Informasi Penjualan Produk untuk

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Hartono, 2005). atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM ABSTRAK

PENDAHULUAN. A. Berorientasi Objek. 1. Karakteristik dari Objek

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

BAB 4 Pendekatan-Pendekatan Pengembangan Sistem

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

Hanif Fakhrurroja, MT

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN...

KATA PENGANTAR. 2. CV ANAQU PUTRA KARYA yang telah bersedia memberikan data untuk menjadi bahan studi kasus proyek akhir ini.

BAB1. PENDAHULUAN Siklus hidup sistem (SLC) SDLC Systems Development Life Cycle Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Life Cycle

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN JUDUL... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berikut adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

L/O/G/O Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi

Meeting 3_ADS. System Development Life Cycle (SDLC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN...

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah... 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Perancangan tingkat usability. Analisis. Identifikasi Pola Interaksi

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. akan di pergunakan sebagai bahan penulisan laporan tugas akhir.

Yang menjadi rumusan masalah dalam pengerjaan proyek akhir ini adalah sebagai berikut :

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Apa itu pendekatan sistem?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK. Karmilasari

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

Pengembangan Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun Awalnya

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : Peramalan, Least Square, Moving Average

MODEL PENGEMBANGAN SISTEM

3.3 Metode Pengumpulan Data Studi Pustaka ( Library Research Method Wawancara ( Interview

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode memberikan pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN Unila bertujuan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik dan dunia bermasyarakat. Kegiatan KKN Unila harus merespon terhadap kuatnya tekanan globalisasi saat ini, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat di Provinsi Lampung (KKN Unila, 2013). 2.2 Pigeon Hole Prinsip Pigeon Hole menyatakan bahwa jika terdapat n merpati pada m rumah merpati, dimana n > m, maka terdapat rumah merpati yang memuat paling sedikit dua merpati (John and Cordelia, 2006). Michael Edward Factor dalam penelitiannya yang berjudul caching in a data processing system using the pigeon hole principle, penelitian ini berkaitan dengan sistem pengolahan data menggunakan prinsip Pigeon Hole. Prinsip Pigeon Hole digunakan untuk caching

6 dalam sistem pengolahan data melibatkan resolusi nama path file hirarki menjadi representasi inti file. Sistem pengolahan data komputer biasanya menyediakan sebuah interface antara program aplikasi yang berjalan pada komputer dan file yang secara fisik disimpan pada disk menggunakan struktur hirarkis. Struktur file yang hirarkis dari disk termasuk direktori root, dan beberapa file biasanya disimpan dalam subdirektori. File pada disk dapat diakses baik menggunakan nama path absolut untuk menentukan path dari direktori root ke file, atau menggunakan nama path relatif untuk menentukan path dari Current Working Directory (CWD) ke file. Direktori atau file yang ditentukan dalam nama path membentuk komponen dari nama path untuk file yang diberikan (Michael, 2000). Sundar Lyer dalam penelitiannya yang berjudul routers with a single stage buffering, menyatakan prinsip Pigeon Hole digunakan untuk menentukan berapa banyak memori yang diperlukan dan digunakan untuk merancang sebuah algoritma yang bertujuan menentukan memori setiap paket yang diperlukan (Lyer, 2002). 2.3 System Devolepment Live Cycle (SDLC) SDLC atau System Development life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodelogi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Model yang dapat digunakan dalam membangun sistem berbasis SDLC yaitu Model Waterfall, Prototype, Rapid Aplication Development (RAD), Iterative, dan Spiral

7 (Rosa dan Salahudin, 2011). SDLC merupakan suatu pendekatan yang mengasumsikan bahwa pembangunan proyek dapat direncanakan terlebih dahulu dan bahwa sistem informasi dapat dikembangkan sesuai dengan rencana. Prediksi SDLC berguna untuk membangun suatu sistem yang dapat dipahami dan didefinisikan dengan baik (Satzinger, 2010). 2.4 System Devolepment Live Cycle (SDLC) Model Prototype Metode System Development life cycle (SDLC) dengan Model Prototipe (Prototype) sangat baik digunakan untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu mendefinisikan secara jelas kebutuhannya. Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototype) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga desain aplikasi cepat (Rapid Application Design/RAD) karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem. User biasanya kesulitan mengungkapkan keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya, kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis sistem dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk Prototype (Rosa dan Salahudin, 2011).

8 Gambar 1. SDLC Model Prototype (Rosa dan Salahudin, 2011) Tahapan yang dilakukan saat mengembangkan sistem dengan Model Prototype berdasarkan Gambar 1, yaitu: 1. Listen to customer Pengembang mendengarkan kebutuhan pelanggan sebagai pemakai sistem perangkat lunak (user) untuk menganalisis serta mengembangkan kebutuhan user. 2. Build/revise mock-up Mock-up adalah suatu yang digunakan sebagai model desain yang digunakan untuk mengajar, demonstrasi, evaluasi desain, promosi, atau keperluan lain. Mock-up disebut sebagai prototipe perangkat lunak jika menyediakan atau mampu mendemostrasikan sebagian besar fungsi dari sistem perangkat lunak. 3. Customer test drives mock-up Customer melakukan pengujian terhadap mock-up yang telah dibuat. Pengujian mockup yang dilakukan berdasarkan keinginan customer.

9 2.5 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD menyediakan mekanisme untuk permodelan fungsional ataupun permodelan aliran informasi, oleh karena itu DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur. DFD tidak sesuai untuk memodelkan sistem perangkat lunak yang akan dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Paradigma pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek merupakan hal yang berbeda, jangan mencampuradukkan pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek (Rosa dan Salahudin, 2011). Notasi-notasi pada DFD (Edward Yourdon dan Tom DeMarco) adalah sebagai berikut: Tabel 1. Notasi-notasi pada DFD (Rosa dan Salahudin, 2011) Notasi Keterangan Notasi ini yang menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program

10 Notasi Keterangan File atau basis data atau penyimpanan Entitas luar atau masukan berinteraksi dengan perangkat lunak yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan Aliran data merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses atau dari proses ke masukan Tahapan perancangan dengan menggunakan DFD: 1. DFD Level 0 atau sering disebut juga Context Diagram menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD Level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar. 2. DFD Level 1 digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD Level 1 merupakan hasil breakdown DFD Level 0 yang sebelumnya sudah dibuat (Rosa dan Salahudin, 2011). 2.8 Entity Relational Diagram Entity Relational Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan Teori Himpunan. ERD digunakan untuk permodelan basis data relational, sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan object oriented maka perancangan tidak perlu menggunakan ERD.

11 Simbol-simbol yang digunakan pada ERD: Tabel 2. Simbol-simbol pada ERD (Rosa dan Salahudin, 2011) Simbol Keterangan Entitas merupakan data inti yang akan disimpan Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari satu Relasi yang menghubungkan antar entitas Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian