BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Dengan bahasa, seseorang

Oleh. Achril Zalmansyah Nurlaksana Eko Rusminto Wini Tarmini Abstract

KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendra Setiawan, 2015

I. PENDAHULUAN. gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Tidak ada kegiatan

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2018

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN BERPOLA DEDUKTIF SISWA KELAS XII SMA NEGERI I KEBUN TEBU KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasinya. Seseorang yang kaya dengan kosa kata akan mudah

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Buku teks merupakan sumber belajar yang memiliki peran penting dalam proses

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS BERITA TULISAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN PADA SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNILA DAN IMPLIKASINYA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran bahasa Indonesia saat ini cenderung kurang baik. Semua itu karena kurangnya minat baca siswa. Seperti yang disampaikan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau kaidah tertentu berdasarkan hasil berpikir ilmiah. Proses berfikir ilmiah terdiri

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Penerima

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi dan berinteraksi. Fungsi utama bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. dituangkan dalam kertas sehingga dapat dibaca oleh para pembaca. Dewasa ini

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu berinteraksi dengan yang lainnya. Begitu pula

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN TENTANG PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTsN MODEL TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbahasa, kedua kemampuan tersebut, reseptif dan produktif, merupakan

Oleh: Aji Dwi Prasetyo, pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM KARANGAN SISWA KELAS X AK 3 SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI. Oleh Tuti Mardianti ABSTRAK

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENELITIAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dalam bahasa Indonesia kita ini adalah PUEBI (pedoman umum ejaan

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

PROSIDING SEMNAS KBSP V

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya April 2018

ANALISIS SOSIOLINGUISTIK KESALAHAN BERBAHASA PADA JEJARING SOSIAL STATUS FACEBOOK (Studi Kasus Mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI... FAKULTAS... UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Memaknai Bahasa Hukum Kata Kesalahan dan Kekeliruan dalam UU KUP Oleh Agus Suharsono, Widyaiswara Madya, Pusdiklat Pajak

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diisyaratkan pada sebuah sistem simbol (Santrock, 2011:187). Menurut Vygotsky

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16. menyimak LCD menjelaskan menyimak LCD 11.

Waktu gu Bahasan Instruksional Dosen Mahasiswa Teori Diskusi Total LCD 2,3,8,16

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. pertama, yaitu kategori kosakata dasar yang dikuasai siswa di sekolah dasar sesuai dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MEDIA MINIATUR PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-A MTs NEGERI TINAWAS NOGOSARI BOYOLALI SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN SURAT DINAS DI KANTOR KECAMATAN GEYER KABUPATEN GROBOGAN PERIODE MARET TAHUN 2012

ANALISIS KESALAHAN BAHASA DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

ASPEK KEBAHASAAAN DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH 1) oleh Wahya 2)

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

Penggunaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) pada Makalah Mahasiswa Non-PBSI 1 Nuryani 2

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS DI RUANG PUBLIK SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG

ABSTRAK. Kata kunci : kesalahan kebahasaan, surat dinas, pengadilan negeri kabupaten wonosobo

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa, terutama

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

ANALISIS PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA HALAMAN PEMBACA MENULIS SURAT KABAR TANJUNGPINANG POS EDISI MARET 2013

Transkripsi:

165 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012-2013 telah teridentifikasi berdasarkan empat taksonomi kesalahan berbahasa. Berikut kesalahan berbahasa yang teridentifikasi berdasarkan empat taksonomi kesalahan berbahasa tersebut. 1. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa berdasarkan Taksonomi Kategori Linguistik yang teridentifikasi pada penelitian ini terdiri dari (1) kesalahan penerapan kaidah ejaan sebanyak 1361 kesalahan (79,82%) dari total 1705 kesalahan, yang terdiri dari kesalahan yang disebabkan kesalahan penerapan kaidah ejaan, seperti pemakaian huruf kapital ditemukan 411 kesalahan, pemakaian huruf kecil ditemukan 310 kesalahan, penulisan kata turunan ditemukan 27 kesalahan, penulisan kata ulang ditemukan 22 kesalahan, penulisan kata ganti ditemukan 96 kesalahan, penulisan kata depan ditemukan 113 kesalahan, penulisan partikel ditemukan 11 kesalahan, pemakaian tanda koma ditemukan 194 kesalahan, pemakaian tanda titik ditemukan 130 kesalahan, dan penulisan bilangan dan

166 angka ditemukan 47 kesalahan; (2) kesalahan penggunaan diksi atau pilihan kata ditemukan 137 kesalahan (8,04%) dari total 1705 kesalahan, yang terdiri dari kesalahan penggunaan kosakata tidak baku ditemukan 83 kesalahan dan kesalahan penggunaan kosakata akibat pengaruh dari bahasa daerah dan bahasa asing ditemukan 54 kesalahan; dan (3) kesalahan penggunaan kalimat ditemukan 207 kesalahan (12,14%) dari total 1705 kesalahan, yang terdiri dari kalimat tidak efektif ditemukan 167 kesalahan, kalimat ambigu ditemukan 26 kesalahan, dan kalimat mubazir ditemukan 14 kesalahan. 2. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung berdasarkan Taksonomi Siasat Permukaan yang teridentifikasi pada penelitian ini sebanyak 24 kesalahan (1,41%) dari total 1705 kesalahan, yang terdiri dari (1) kesalahan penghilangan ditemukan 10 kesalahan, (2) kesalahan penambahan ditemukan 11 kesalahan, dan (3) salah susun (misordering) ditemukan 3 kesalahan, sedangkan (4) salah formasi (misformation) tidak ditemukan satu kesalahan pun dalam penelitian ini. 3. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung berdasarkan Taksonomi Komparatif yang teridentifikasi pada penelitian ini sebanyak 14 kesalahan (0,59%) dari total 1705

167 4. kesalahan, yang terdiri dari (1) kesalahan perkembangan ditemukan 5 kesalahan, (2) kesalahan antarbahasa ditemukan 5 kesalahan, dan (3) kesalahan taksa ditemukan 4 kesalahan, sedangkan (4) kesalahan lain (unique errors) pada taksonomi komparatif ini tidak ditemukan. 5. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung berdasarkan Taksonomi Efek Komunikatif yang teridentifikasi pada penelitian ini sebanyak 111 kesalahan (6,5%) dari total 1705 kesalahan, yang terdiri dari (1) kesalahan global ditemukan 22 kesalahan dan (2) kesalahan lokal ditemukan 89 kesalahan. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa yang paling banyak terjadi pada karangan siswa kelas VI SD AL-Kautsar Bandarlampung ini adalah kesalahan pada tataran penguasaan atau penerapan kaidah ejaan bahasa Indonesia (Taksonomi Kategori Linguistik). Hal ini mencerminkan bahwa tingkat pemerolehan dan pembelajaran siswa SD Al-Kautsar Bandarlampung yang diwakili oleh siswa kelas VI menunjukkan bahwa penguasaan mereka berada pada tahap dasar. 5.2 Saran Berdasarkan temuan dalam penelitian ini diketahui bahwa mayoritas kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung

168 terletak pada tataran dasar, yaitu kaidah ejaan. Oleh karena itu, peneliti memberi saran sebagai berikut. 1. Guru bidang studi bahasa Indonesia atau guru kelas yang bertanggung jawab memberi mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah ini, dapat memberi perhatian lebih di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya tentang kaidah ejaan, diksi, dan kalimat. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat lebih cermat di dalam penerapan kaidah ejaan, cermat di dalam penggunaan diksi atau pilihan kata, dan cermat di dalam penggunaan kalimat. 2. Guru dapat secara aktif mengikuti penyuluhan bahasa Indonesia bagi guru sekolah dasar pada instansi terkait yang menangani masalah ini. 3. Siswa di dalam penguasaan kaidah bahasa Indonesia tingkat dasar ini, dianjurkan banyak membaca dan lebih teliti di dalam menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. 4. Siswa dan guru dianjurkan untuk lebih sering menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai bahan rujukan ketika mengalami kesulitan di dalam penggunaan dan pemilihan kosakata baku. Akhirnya, peneliti meyakini keterbatasan di dalam melakukan penelitian ini, untuk itu disarankan kepada peneliti-peneliti lain yang peduli dan cinta terhadap bahasa Indonesia, dapat melakukan penelitian lanjutan sebagai penelitian terapan pada sumber kesalahan berbahasa yang terjadi pada siswa dengan

169 berlatar belakang bahasa daerah dan budaya yang berbeda, baik di tingkat dasar, menengah, maupun lanjutan.