Hal-Hal yang Harus Diperbaiki dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Hal-Hal yang Harus Diperbaiki dalam Sistem Pendidikan di Indonesia

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK DI TK NEGERI SIWI RAHAYU SOLO DENGAN PELATIHAN SENI DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dirumuskan bahwa fakir miskin dan

BAB 1. diri terhadap segala perubahan di berbagai bidang. Seperti halnya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat dikatakan sebagai sebuah kebutuhan bagi setiap orang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian berita yang diketahui di media cetak atau media

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupan sebuah bangsa. Seperti halnya kesehatan, pendidikan tidak

Teman-teman dapat mengunduh aplikasi Virtual ChemLab di Google Play Store.

Teman-teman dapat mengunduh aplikasi Virtual ChemLab di Google Play Store.

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan secara umum bertujuan untuk membentuk generasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang penting dalam kehidupan. Hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. bahwa banyaknya siswa di beberapa instansi yang berupa sekolah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses dan mobilitas sosial. dalam masyarakat baik secara horizontal maupun vertikal.

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi internet membuat problema tersendiri bagi media cetak.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang diembannya, manusia akan sulit menjalankan kehidupannya pada saat ia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggerakan seluruh kegiatan dan menentukan keberhasilan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur ditempatkan sebagai sector vital dalam proses mencapai

PENGANTAR TUGAS PEMERINTAH

REVIEW ARTIKEL TENTANG KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN HAK ATAS PENDIDIKAN DASAR DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Paradigma sekolah hanya untuk mencari kerja/ menjadi pegawai bukan membuka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

NASKAH SIMPOSIUM GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2016 TOPIK SIMPOSIUM MENINGKATKAN MUTU DAN AKSES DI DAERAH 3T. OLEH : KHAMDAN MUHAIMIN, S.Pd, Gr.

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang berhasil membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, bermoral dan berkepribadian.

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hak atas kesehatan ini dilindungi oleh konstitusi, seperti : tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.

BAB I PENDAHULUAN. Maka sangat dibutuhkan peranan yang sangat penting dalam mengatasi persoalan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang berkualitas untuk berbagai jenis dan tingkatan keahlian.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 53/PUU-XV/2017 Verifikasi Partai Peserta Pemilu serta Syarat Pengusulan Presiden dan Wakil Presiden

BAB I PENDAHULUAN. Era baru bangsa Indonesia diawali dengan lahirnya Era Reformasi. Era ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya orang tua juga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN BAGI ORANG KURANG MAMPU SEBAGAI SOLUSI PEMBANGUNAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. depan dipercayakan. Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

Indonesia di Mata Generasi Muda Survei KedaiKOPI. 7-8 Agustus 2017

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GRIYA ILMU SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI KECANDUAN GADGET PADA ANAK

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN DESA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

Peran Perpustakaan di Perguruan Tinggi Belum Optimal: Mengapa? Oleh: Abdul Rahman Saleh

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

antara komponen-komponen pembelajaran dalam bentuk proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Identifikasi Permasalahan

KESIMPULAN DAN SARAN. Penarikan Kesimpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi bangsa yang harus diprioritaskan. Namun masih terdapat

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan bagi kehidupan umat mausia merupakan kebutuhan. pendidikan, sampai kapan dan dimanapun berada.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANGKET RESPONDEN. 1. Identitas Responden Nama :.. Kelas :.. Jenis Kelamin : Usia :..

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan dan praktik penyelenggaraan dari Sekolah Bertaraf Internasional

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk. salah satunya dengan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Presiden Terbaik untuk Indonesia yang Lebih Baik (16/M) Oleh : Mahfudin Indra Wijaya Sabtu, 04 Pebruari :57

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pendidikan untuk mewujudkan tujuannya. Guru

Transkripsi:

Hal-Hal yang Harus Diperbaiki dalam Sistem Pendidikan di Indonesia Permasalahan pendidikan adalah salah satu faktor utama penghambat suatu Negara berkembang seperti Indonesia untuk menjadi Negara maju. Di Indonesia, pendidikan memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Masalah pendidikan menjadi hal yang menarik untuk selalu diperbincangkan. Pendidikan merupakan gerbang utama dan pertama yang harus dilewati suatu Negara untuk menuju Negara maju. Pendidikan juga menjadi tolak ukur dari suatu Negara, apakah Negara tersebut maju atau berkembang. Apabila kualitas pendidikan suatu Negara itu bagus, maka calon-calon pemimpin bangsa juga akan cemerlang seperti yang kita harapkan. Mereka inilah gerbang keduanya. Jadi, apabila gerbang utama rusak, maka akan rusak pula gerbang selanjutnya. Begitu juga sebaliknya. Karena, pada

faktanya tugas pendidikan adalah untuk menciptakan kader-kader bagi bangsa indonesia untuk hal pembangunan. Berikut ini secara singkat dan padat hal-hal apa yang harus diperbaiki dan diperhatikan pemerintah dalam sistem pendidikan di Indonesia sehingga terwujudnya Indonesia yang lebih baik. 1. Ujian Nasional atau UN di Indonesia. Ujian nasional tidak lagi menimbulkan efek positif kepada siswa, guru sampai kepala sekolah. Malah sebaliknya. Pastinya pihak sekolah sangat ingin untuk mempertahankan citra sekolahnya. Apabila ada satu siswa yang tidak lulus, ini akan menimbulkan efek yang besar buat sekolah, untuk itu banyak cara-cara yang mestinya tidak dilakukan sekolah untuk mensukseskan ujian nasional. Hal yang lumrah yang sudah mengatmosfir yaitu bimbel, banyak sekali siswa-siswi yang masuk bimbel, hanya untuk mendapatkan kunci. Walaupun tidak semua bimbel yang memberikan. Dilain sisi, siswa-siswi yang benar-benar belajar tidak ada cara lain untuk lulus selain dengan cara belajar. Namun tak semua siswa-siswi yang masuk dalam kategori tersebut. Karena kebanyakan dari siswa-siswi kita adalah nilai oriented, yaitu berusaha hanya untuk mendapatkan nilai yang tinggi dengan berbagai macam cara, apapun itu. Sampai hal yang sejatinya tidak perlu dilakukan oleh guru yaitu memberikan kunci jawaban kepada semua siswanya dan konon kabarnya, ada sekolah-sekolah yang sampai membentuk tim sukses untuk mensukseskan UN, dengan membantu siswa agar lulus. Semua hal itu dilakukan hanya demi sebuah kelulusan. Maka tak salah cetakan sistem pendidikan kita sekarang akan melahirkan sosok pemimpin rakyat yang tidak amanah dan korupsi. Ditambah rendahnya kualitas kertas ujian yang mudah sobek dan keterlambatan pendistribusian soal-soal ke sekolah-sekolah di beberapa provinsi atau kota, seperti Bogor, Sumatera Utara, Bali, NTT, NTB dan lain-lain. Menyebabkan tingginya tingkat kebocoran soal bagi daerahdaerah yang belum mendapatkan soal. Itu semua harus menjadi baham perhatian yang tinggi bagi pemnerintah.

2. Sarana dan Prasarana Sekolah. Tidak lengkapnya sarana dan prasarana masih menjadi masalah utama bagi setiap sekolah di Indonesia. Padahal sarana dan prasarana merupakan penunjang proses pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap output pembelajaran pada siswa. Sarana dan prasarana di daerah-daerah yang terpencil atau desa sangat berbeda jauh dengan yang di kota. Kasus seperti ini akan menimbulkan kesenjangan mutu pendidikan. Cukup banyak sekali peserta didik di daerah yang terpencil yang tidak bisa menikmati sarana dan prasaranan yang ada di kota. Selain itu masih banyak sekali fasilitas-fasilitas sekolah yang tidak memenuhi standard an tidak layak pakai. Kalau boleh jujur, di daerah saya di Pekanbaru cukup banyak fasilitas-fasilitas yang tidak layak pakai. Khususnya pada tingkat SMP. Minimnya sarana dan prasarana akan menimbulkan efek negative bagi siswa. Karena, bakat dan minat siswa tidak akan tersalurkan secara penuh, dan para pelajar akan mengalokasikan kelebihan waktunya untuk hal-hal negatif. Perawatan yang buruk adalah salah satu faktornya. Sikap acuh tak acuh dari semua komponen sekolah dan kurangnya pengawasan pemerintah mengakibatkan buruknya sarana dan prasarana sekolah. Ditambah lagi alokasi dana yang terlambat dan penyalahgunaan dana administrasi sekolah. Ini hal yang sering kita lihat dalam dunia pendidikan di Indonesia. Hal ini akan membuat semakin lambatnya titik keberhasilan pendidikan di sekolah tersebut. 3. Kesenjangan Pendidikan. Hal ini terlihat jelas dengan adanya perbedaan kualitas pendidikan di desa dan di kota. Banyak sekali anak-anak desa yang tidak sekolah dengan alasan tidak ada sekolah dan biaya yang mahal. Mereka lebih senang membantu orang tua mereka bekerja daripada belajar dengan biaya mahal. Padahal menurut UUD 1945 Pasal 31 (1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Tetapi, bagaimana

dengan faktanya sekarang? Tidak hanya di desa, di kota saja masih sangat banyak anak-anak yang tidak sekolah. Padahal mereka adalah bibit-bibit penggerak bangsa di masa depan nanti. 4. Mahalnya Biaya Pendidikan. Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah. mahalnya biaya pendidikan menyebabkan banyaknya anak putus sekolah karena tidak mampu menjangkau biaya yang tinggi. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang mengatur tentang sistem pendidikan nasional, terutama dalam pasal 36 dalam ayat 1, 2 dan 3 dan Pada ayat 1 disebutkan biaya penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah menjadi tanggungjawab pemerintah. pada ayat 2 disebutkan biaya penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat menjadi tanggungjawab badan/perorangan yang meyelenggarakan satuan pendidikan. Kemudian pada ayat 3 disebutkan bahwa pemerintah dapat memberi bantuan kepada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan yang berlaku. Apakah ini berjalan dengan baik? 5. Penerapan E-learning. E-Learning berarti pembelajaran dengan bantuan teknologi atau perangkat elektronika, khususnya perangkat komputer atau internet. Dengan adanya metode e-learning, siswa tidak hanya sebagai pendengar, tetapi juga pembicara dan pemikir dalam proses KBM. Karena fokus utama e-learning adalah pelajar. sehingga timbul feedback yang baik antara pengajar dan pelajar atau antara guru dan siswa. Cara itu dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronika seperti ; Handphone dan

laptop. Dengan adanya perangkat tersebut siswa atau guru dengan mudah berselancar di internet dan mengakses materimateri pembelajaran secara lengkap dan cepat sebagai bahan tambahan maupun pelengkap. Siswa akan lebih kreatif, mandiri, berusaha, inisiatif, bertanggung jawab dan pastinya memainkan peran dalam proses KBM. Wawasan guru dan siswa juga akan bertambah secara tidak langsung disebabkan banyaknya variasivariasi materi yang disediakan oleh internet. Selain itu, pada waktu diluar KBM siswa dan guru dapat dengan mudah mengulang materi dan berinteraksi satu sama lain walapun tidak bertatap muka. Banyak sekali manfaat-manfaat yang diberikan oleh sistem e-learning. Jadi, dapat saya simpulkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Faktor-faktor seperti sarana prasarana sekolah, biaya pendidikan dan kesenjangan pendidikan merupakan penghambat keberhasilan pendidikan di Indonesia. Pada pemilu presiden 2014 nanti, tidak perlu siapa yang akan menang, dari mana asalnya, dan apapun suku dan warna kulitnya, hal yang terpenting adalah bagaimana masalah-masalah pendidikan di Indonesia yang saya sebutkan tadi dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mereka. Dan pada akhirnya berhasil menciptakan kualitas pendidikan di Indonesia yang selama ini kita idam-idamkan. Bangsa ini adalah bangsa yang besar dan penuh potensi untuk menjadi Negara maju. Pendidikan yang baguslah akan membuat generasi-generasi muda kita nanti akan menjadi motor penggerak bangsa di masa depan.