SUMBER DAYA MANUSIA 31 (1,22%) 197 (7,76%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 5 (0,20%) 87 (3,43%) (60,71%)

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Oktober 2009.

Organisasi Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia. dalam jumlah relatif besar yaitu orang. Dari jumlah tersebut,

SUMBER DAYA MANUSIA. Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian, Agustus 2006

Sumber Daya Manusia SUMBER DAYA MANUSIA

Ajudan Menteri/Wakil Menteri 6. Ajudan Eselon I 5. 2 Analis Akuntabilitas dan Kinerja. Analis Akuntabilitas dan Kinerja Ahli Muda 9

- 1 - KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bagian PJKSE Litbang Kemendagri

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KABUPATEN BLORA. Disampaikan oleh : BAMBANG SETYA KUNANTO, SE Kepala Bidang Mutasi Pegawai BKD Blora

SINKRONISASI SKP DAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL NON PENELITI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

No. Nama Jabatan Fungsional Unit Organisasi Kelas Jabatan Persediaan Pegawai

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip.Lib., M.Sc. 2

KONDISI SUMBERDAYA MANUSIA DI PERPUSTAKAAN IPB: ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN 1. oleh: Abdul Rahman Saleh 2

Buku Statistik BLI 4/11/2016

Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat 2016

JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NAMA JABATAN

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL, KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR:131.1/Kpts./OT/I/4/201423/Kpts/KP.460/I/1/2014 TENTANG

KEPALA BIRO AKADEMIK, KEMAHASISWAAN, PERENCANAAN, DAN KERJA SAMA Kelas = 14. KEPALA BAGIAN PERENCANAAN, KERJA SAMA DAN HUBUNGAN MASYARAKAT Kelas = 12

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

- 1 - DAFTAR NAMA JABATAN FUNGSIONAL DAN JABATAN LAINNYA, KELAS JABATAN DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

PETA JABATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

MATERI BUKU. 3. Lampiran lampiran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Pasal 8 Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dibayarkan terhitung mulai bulan Mei 2015.

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

2017, No Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset Budidaya Rumput Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembara

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.28/MEN/2011 TENTANG

BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK) PENGELOLAAN LABORATORIUM BAGI PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN (PLP)

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA PER.27/MEN/2011 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

iga isu strategis yang berkaitan dengan upaya pengembangan SDM Perpustakaan IPB membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.38/MEN/2011 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.34/MEN/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 34/PRT/M/2007 TENTANG PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2005 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.40/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 517.1/Kpts/KP.340/H/12/2016

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Ruang Lingkup SIM/Registrasi Tenaga Kependidikan. Balikpapan, 25 Sepetember 2017

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2011 TENTANG

Tugas-tugas di atas telah dijabarkan dalam butir-butir kegiatan yang lebih rinci di dalam buku panduan masing-masing jabatan fungsional, dimana nilai

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Negara dan Reformasi Birokrasi dalam surat Nomor 116/M.KT.01/2017, tanggal 7 Maret 2017; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.35/MEN/2011 TENTANG

PEDOMAN SISTEM SELEKSI, PEREKRUTAN, PENEMPATAN, PENGEMBANGAN, RETENSI, DAN PEMBERHENTIAN DOSEN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.39/MEN/2011 TENTANG

KONDISI PUSTAKAWAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA 1

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2009 TENTANG

Peran Tenaga Kependidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Prof. dr Ali Ghufron Mukti., MSc., PhD NIP

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.37/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR: KEP.08/MEN/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LOKA RISET PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN NOMOR : 24/Kpts/KP.310/I/01/2015 TENTANG

Pejabat pengusul untuk masing-masing jabatan Teknisi Litkayasa, Pustakawan, Arsiparis dan Pranata Komputer, adalah sebagai berikut : a. Jabatan Teknis

2014, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kepegawaian. Jabatan. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 923/KEP-3.4.3/XI/2013 Tanggal : 22 November 2013

KEBIJAKAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN

KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN JABATAN. FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH (Persfektif UU ASN dan RPP Manajemen PNS) Aba Subagja, S.Sos., M.AP.

KEBIJAKAN PEMPROV BALI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARIER PNS MELALUI JABATAN FUNGSIONAL PENGEMBANG TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 1994 TENTANG TUNJANGAN PEMERIKSA PAJAK, AGEN, STATISTISI, DAN PENYULUH PERINDUSTRIAN

(PERATURAN MENTERI PANRB NO. 26 TAHUN 2016 )

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.09/MEN/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR

BULETIN TEKNIK PERTANIAN :

MENUJU ASN YANG PROFESIONAL BERBASIS SISTEM MERIT MELALUI PENGUATAN JABATAN FUNGSIONAL

MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB I. PENDAHULUAN

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

Administrasi Untuk Pengusulan Jabatan Fungsional

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

XIX. PEREKAYASA A. DASAR HUKUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA TAHUN 2010

Dokumen Pendukung Uraian Jabatan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR 4 SUMBER DAYA MANUSIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KELAS JABATAN DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Sumber Daya Manusia. Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam jumlah relatif besar yaitu 8.229 orang. Dari jumlah tersebut, sepertiganya atau sekitar 2.540 orang (30,8%) adalah tenaga fungsional khusus yang terdiri dari peneliti, pustakawan, perekayasa, pranata komputer, arsiparis, teknisi litkayasa, statistisi, penyuluh, analis kepegawaian, perencana, dan pranata humas (Gambar 2). Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan bidang pertanian maka Badan Litbang Pertanian perlu didukung oleh tenaga fungsional peneliti yang pada tahun 2008 mengalami peningkatan sejumlah 1,3% dibandingkan dengan tahun 2007. 31 (1,22%) 197 (7,76%) 634 (24,96%) 2 (0,08%) 1 (0,04%) 7 (0,28%) 5 (0,20%) 22 (0,87%) 12 (0,47%) 87 (3,43%) 1.542 (60,71%) Peneliti Pranata Komputer Teknisi Litkayasa Perekayasa Analis Kepegawaian Pranata Kehumasan Pustakawan Arsiparis Statistisi Penyuluh Perencana Gambar 2. Komposisi Tenaga Fungsional Badan Litbang Pertanian Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Juli 2008. Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian berpendidikan <S1 = 4.964 orang (60%), S1 = 1.797 orang (22%), S2 = 1.093 orang (13%) dan S3 = 375 orang (5%). Perkembangan komposisi pegawai menurut tingkat pendidikan selama 5 tahun terakhir disajikan pada Tabel 2 dan Gambar 3. Dalam kurun waktu lima tahun, terlihat adanya peningkatan jumlah pegawai yang berpendidikan S2 dan S3. Program pengembangan SDM melalui program pendidikan jangka panjang masih terus dilakukan, sehingga diharapkan jumlah pegawai berpendidikan S2 dan S3 yang merupakan penggerak penelitian akan meningkat dan mendekati jumlah ideal kebutuhan dalam suatu lembaga penelitian dan pengembangan. Statistik Penelitian Pertanian 2008 15

Tabel 2. Perkembangan Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Selama Lima Tahun Terakhir 2004 2005 2006 2007 2008 < S1 4.527 4.468 4.398 4.557 4.964 Sarjana (S1) 1.938 1.879 1.846 1.786 1.797 Master (S2) 905 1.068 1.077 1.104 1.093 Doktoral (S3) 279 310 322 365 375 Tahun 2008 2007 2006 2005 2004 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 Gambar 3. Perkembangan Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Tingkat Pendidikan Selama Lima Tahun Terakhir Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Juli 2008. Selama tiga tahun terakhir (2006 s.d. 2008) Badan Litbang Pertanian melalui anggaran DIPA telah mengirim sejumlah 264 petugas belajar dalam negeri. Program pengembangan SDM jangka panjang diarahkan untuk memenuhi jumlah maupun kualitas SDM minimal yang diperlukan suatu unit kerja dalam melaksanakan tupoksinya. Pada Lampiran 16, dapat dilihat bahwa selama tiga tahun terakhir Badan Litbang Pertanian mengirimkan petugas belajar program S3 sejumlah 137 orang, program S2 sejumlah 112 orang, program S1 sejumlah 9 orang, dan program D3 sejumlah 6 orang. Komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian menurut pendidikan dan usia disajikan pada Tabel 3 dan Gambar 4. Berdasarkan sebaran usia, sebagian besar pegawai berusia 46-55 tahun. Statistik Penelitian Pertanian 2008 16

Tabel 3. Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Pendidikan dan Usia <=25 26-35 36-45 46-55 > 55 < S1 24 451 1.892 2.430 167 Sarjana (S1) 26 317 494 856 104 Mas ter (S2) 2 111 362 479 139 Doktoral (S3) 0 4 59 168 144 52 883 2.807 3.933 554 Usia (Tahun) > 55 46-55 36-45 26-35 <=25 0 600 1.200 1.800 2.400 Gambar 4. Pegawai Menurut Pendidikan dan Usia Sumber Data : Simpeg Badan Litbang Pertanian, Juli 2008. Dari data di atas, dalam lima tahun ke depan cukup banyak pegawai Badan Litbang Pertanian yang akan memasuki usia pensiun. Upaya menggantikan pegawai yang pensiun dilakukan melalui program rekruitmen pegawai baru yang sampai saat ini masih tersentralisasi. Statistik Penelitian Pertanian 2008 17

Komposisi pegawai Badan Litbang Pertanian menurut jenis kelamin, jumlah pria dibanding wanita adalah 3 : 1. Pada tenaga fungsional, umumnya jumlah pegawai pria juga lebih banyak dari wanita, kecuali untuk tenaga pustakawan sejumlah 63,2% adalah wanita dan tenaga arsiparis sejumlah 54,5% juga tenaga wanita. Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4 dan Gambar 5. Tabel 4. Tenaga Fungsional Menurut Jenis Kelamin A B C D E F G H I J K L Wanita 512 55 2 12 108 1 8 78 2 1 1 1.542 Pria 1.030 32 10 10 526 1 23 119 3 0 6 4.147 Keterangan : A = Peneliti E = Teknisi Litkayasa I = Analis Kepegawaian B = Pustakawan F = Statistisi J = Perencana C = Pranata Komputer G = Perekayasa K = Pranata Kehumasan D = Arsiparis H = Penyuluh L = Non Fungsional Tenaga Fungsional & Jenis Kelamin L K J I H G F E D C B A 0 400 800 1.200 1.600 2.000 2.400 2.800 3.200 Gambar 5. Tenaga Fungsional Menurut Jenis Kelamin Statistik Penelitian Pertanian 2008 18

Tenaga peneliti merupakan tenaga penggerak utama dalam menghasilkan inovasi teknologi. Saat ini Badan Litbang Pertanian didukung oleh 1.542 orang peneliti. Komposisi peneliti menurut jenjangnya adalah Peneliti Madya 524 orang (33%), Peneliti Muda 456 orang (30%), Peneliti Pertama 319 orang (21%), dan Peneliti Utama 243 orang (16%). Komposisi Peneliti menurut usia disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Peneliti Menurut Jenjang Peneliti dan Usia 25-35 36-45 46-55 > 55 Peneliti Pertama 46 187 81 5 Peneliti Muda 8 194 245 9 Peneliti Madya 0 62 327 135 Peneliti Utama 0 1 84 158 Usia (Tahun) > 55 46-55 36-45 25-35 0 100 200 300 Gambar 6. Peneliti Menurut Usia Statistik Penelitian Pertanian 2008 19

Apabila dikelompokkan menurut usia, terlihat bahwa sebagian besar peneliti berusia antara 46-55 tahun (Gambar 6). Sedangkan apabila dikelompokkan menurut pendidikan, seperti terlihat pada Tabel 6 dan Gambar 7, komposisinya adalah S1 = 487 Orang (32%), S2 = 712 orang (45%), dan S3 = 334 orang (22%). Tabel 6. Peneliti Menurut Tingkat Pendidikan dan Usia 25-35 36-45 46-55 > 55 < S1 0 0 5 4 Sarjana (S1) 29 143 258 57 Master (S2) 24 254 323 111 Doktoral (S3) 1 47 151 135 Pendidikan & Usia > 55 46-55 36-45 25-35 0 100 200 300 400 500 Gambar 7. Peneliti Menurut Tingkat Pendidikan dan Usia Statistik Penelitian Pertanian 2008 20

Perkembangan tenaga peneliti selama lima tahun terakhir disajikan pada Tabel 7 dan Gambar 8. Tabel 7. Tenaga Peneliti Selama Lima Tahun Terakhir 2004 2005 2006 2007 2008 Peneliti Utama 334 361 243 237 243 Peneliti Madya 417 415 541 470 524 Peneliti Muda 487 473 478 459 456 Peneliti Pertama 332 352 355 356 319 1.570 1.601 1.617 1.522 1.542 Tahun 2008 2007 2006 2005 2004 0 150 300 450 600 750 900 1.050 1.200 1.350 1.500 1.650 Peneliti Gambar 8. Tenaga Peneliti Selama Lima Tahun Terakhir. Statistik Penelitian Pertanian 2008 21

peneliti yang ada di Badan Litbang Pertanian dirasakan masih kurang bagi suatu institusí penelitian. Upaya pemenuhan jumlah peneliti yang memadai, selain melalui tahapan rekruitmen tenaga baru juga melalui pendidikan dan pelatihan peneliti pertama yang diselenggarakan oleh LIPI. Badan Litbang Pertanian tahun 2006 telah mengirim 150 calon peneliti, tahun 2007 mengirim 102 calon peneliti dan untuk tahun 2008 sejumlah 90 orang. Keragaan pegawai Badan Litbang Pertanian yang lebih rinci berdasarkan unit kerja dan golongan, pendidikan, usia, petugas belajar serta jabatan fungsional dapat dilihat dalam Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 16. Profesor Riset adalah gelar tertinggi yang diberikan kepada para peneliti yang sudah mencapai jenjang kepangkatan Ahli Peneliti Utama dengan angka kredit 1.050. Peneliti tersebut harus sudah menyampaikan orasi ilmiah serta telah menulis dipublikasi internasional minimal dua judul. Pendidikan minimal S-2 atau S-1. Gelar Profesar Riset tersebut diberikan berdasarkan SK MenPan No.128/2004, dan pertama kali diberikan kepada para APU oleh kepala LIPI tanggal 5 Januari 2006. Profesor Riset yang dilantik 148 orang, 28 orang diantaranya adalah dari Badan Litbang Pertanian. Saat ini Badan Litbang Pertanian telah mempunyai Profesor Riset sebanyak 49 orang yang telah dikukuhkan oleh LIPI dalam berbagai bidang disiplin ilmu. Dari 49 orang tersebut, lima diantaranya telah pensiun. Diharapkan para Profesor tersebut dapat sungguh-sungguh berkarir dan mengabdikan hidupnya untuk penelitian dan kemajuan iptek dengan meningkatkan kualitas penelitianya, dan aktif memberikan bimbingan riset/penelitian. Profesor Riset Badan Litbang Pertanian tahun 2004 sampai dengan 2008 dapat dilihat pada Lampiran 17. Statistik Penelitian Pertanian 2008 22