RENCANA PEMBERIAN PENGHARGAAN TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF. Sekretariat EITI 12 Januari 2017

dokumen-dokumen yang mirip
RAPAT MSG EITI. Sekretariat EITI 20 Februari 2017

Gambaran Ruang Lingkup LAPORAN EITI 2014

PROGRES PELAKSANAAN EITI DI INDONESIA

Kerangka Acuan Pemilihan Wakil Masyarakat Sipil dalam Tim Pelaksana EITI Indonesia Periode

Pelaksanaan EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) di Indonesia. Sekretariat EITI Indonesia 8 Oktober 2015

Pelaksanaan EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) di Indonesia. Sekretariat EITI Indonesia 25 Agustus 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

Inception Report. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA PENGEMBANGAN EITI DAERAH

OPEN DATA + INDUSTRI EKSTRAKTIF. Transparansi dan Akuntabilitas Penerimaan dan Belanja di Sektor Sumberdaya Ekstraktif

- 4 - Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1373);

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PENANAMAN MODAL

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

2016, No Nomor 826, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (

Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

POTRET KETIMPANGAN v. Konsentrasi Penguasaan Lahan ada di sektor pertambangan, perkebunan dan badan usaha lain

Hubungan Kerja Direksi dan Dewan Pengawas. Good Governance is Commitment and Integrity

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

RAPAT MSG. Sekretariat EITI 22 Agustus 2016

Laporan. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) 2009

PENERAPAN KEBIJAKAN PERTAMBANGAN DI DAERAH, TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH DALAM PRAKTEK LAPANGAN

RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)

Pelaksanaan Rekomendasi Laporan EITI Indonesia Tahap II dan Relevansinya Terhadap Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstrakif

Direktorat Penelitian dan Pengembangan. Kamis, 4 Oktober 2012

Jakarta, 2 Februari 2015

REKOMENDASI LAPORAN EITI INDONESIA DAN TINDAKLANJUTNYA SEKTOR MIGAS

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA BOGOR

Pengarus-utamaan Open Government dalam Pembangunan Nasional

EITI Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan Yang Transparan dan Akuntabel

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2015

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

Sosialisasi Laporan EITI Indonesia

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MEMBANGUN INKLUSIVITAS DALAM TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pedoman Penyusunan Rencana Aksi yang Transparan dan Partisipatif

RINGKASAN UU 25/2009 tentang PELAYANAN PUBLIK

Laporan EITI ke-4, Tak Hanya Berisi Informasi Industri Ekstraktif Tahun 2014

NOTULEN RAPAT TIM PELAKSANA EITI. : Pembahasan Rencana Kerja EITI : IMA : Syahrir AB APBI-ICMA : Marvin Gilbert Pertamina : Ahlif NK

Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi sektor publik adalah system akuntansi yang dipakai oleh

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

Tata kelola hutan yang baik tidak dapat

CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA SEKRETARIAT DEWAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang tata kelola pemerintahan yang baik atau good government

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

SOSIALISASI PENILAIAN INISIATIF ANTI KORUPSI 2011

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2013

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 44 Tahun 2016 Seri B Nomor 6 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR: 3 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik good governance, telah mendorong pemerintah pusat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Manfaat

ANUGRAH INOVASI AWARD

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOTULENSI SOSIALISASI DAN SEMINAR TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang

Peran Komunitas dalam pencegahan korupsi di perusahaan

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 04 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Lemba

NOTULENSI FGD RENCANA PENGEMBANGAN EITI DAERAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG PENGAMBILALIHAN AKTIVITAS BISNIS TENTARA NASIONAL INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

NOMOR I t4 TAHUN 2016 TANGGAL : 31 MEI 2OL6 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PENGGUNAAN METODE PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

TUJUAN PENELITI ONLINE

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2001 TENTANG TIM KONSULTASI PRIVATISASI BADAN USAHA MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lahirnya otonomi daerah memberikan kewenangan kepada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. agar fungsi APBN dapat berjalan secara maksimal, maka sistem anggaran dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan masyarakat menjadi salah satu fokus utama dalam. pembangunan pemerintah, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan. pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, REPUBLIK INDONESIA PERATURAN

SNI Pengukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era reformasi dalam perkembangan akuntansi sektor publik yang

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGAWASAN DANA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

2016, No Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 272, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER - 20/BC/2017 TENTANG

SE - 13/PJ/2012 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2012

Transkripsi:

RENCANA PEMBERIAN PENGHARGAAN TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF Sekretariat EITI 12 Januari 2017

Latar Belakang Penyusunan Laporan EITI merupakan salah satu persyaratan utama dari keanggotaan Indonesia sebagai negara pelaksana (implementing country) EITI Sejak terbitnya Perpres 26/2010 Indonesia telah menyusun 3 kali Laporan EITI, tetapi dirasakan masih ada hambatan khususnya dalam mendapatkan data dan informasi untuk kepentingan laporan. Sebagian perusahaan industri ekstraktif sudah menyadari pentingnya laporan EITI bagi transparansi dan akuntabilitas perusahaan, tetapi masih banyak juga yang tidak memberikan perhatian yang memadai Mengingat sampai saat ini tidak ada mekanisme reward and punishment, ketidakpatuhan perusahaan dalam menyampaikan laporan sulit untuk diselesaikan. Karena itu dirasakan perlunya mengembangkan satu mekanisme yang dapat memberikan motivasi dan meningkatkan partisipasi perusahaan dalam penyusunan laporan EITI, salah satu alternatif adalah dengan memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang patuh dan berpartisipasi dalam penyusunan laporan

Dasar Pemberian Penghargaan PERPRES 26/2010: Pasal 3: 1) Tim Transparansi bertugas melaksanakan transparansi pendapatan negara dan pendapatan daerah yang diperoleh dari Industri Ekstraktif. 2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1), Tim Transparansi berwenang untuk meminta informasi, data tambahan, masukan dan/atau mengadakan konsultasi dengan instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan Industri Ekstraktif, dan pihak lain yang dipandang perlu Pasal 5: Tim Pengarah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, bertugas: d. melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan transparansi pendapatan negara dan pendapatan daerah yang diperoleh dari Industri Ekstraktif. Selanjutnya perlu disusun/diterbitkan Keputusan Menko tentang Pemberian Penghargaan kepada Perusahaan Industri Ekstraktif

Penerima Penghargaan Perusahaan industri ekstraktif Pemerintah daerah Organisasi Masyarakat Sipil (CSO) Catatan: Pada tahap pertama yang akan dinilai dan diberi penghargaan adalah perusahaan industri ekstraktif

Tujuan Pemberian Penghargaan Memberikan apresiasi kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan Industri Ekstraktif, dan pihak lain yang dipandang perlu yang telah transparan dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait pendapatan negara dari industri ekstraktif Meningkatkan partisipasi para pihak untuk lebih berkontribusi dalam pelaksanaan EITI dengan memberikan informasi tentang pengelolaan pendapatan negara dan daerah dari industri ekstraktif Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada para pelaku sektor industri ekstraktif, baik pemerintah, perusahaan industri ekstraktif, dan organisasi masyarakat sipil (CSO)

Kriteria Penilaian Transparansi: Menilai tingkat keterbukaan informasi perusahaan kepada masyarakat Akuntabilitas: menilai aspek tanggung jawab perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat menilai keterlibatan perusahaan dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, baik di tingkat nasional maupun pada daerah sekitar wilayah kerja

Sumber Informasi Penilaian Laporan EITI Survei tambahan terhadap pihak yang akan dinilai

Kriteria Transparansi 1. Informasi wajib yg disampaikan Variabel Sumber data Bobot (%) Laporan EITI 30 2. Informasi tambahan Laporan EITI 15 3. Partisipasi publik dlm pengelolaan perusahaan 4. Ketepatan waktu penyampaian laporan Survei 10 Laporan EITI 10

Kriteria Akuntabilitas Variabel Sumber Data Bobot (%) 1. Ratio pembayaran pajak Laporan EITI 15 2. CSR Laporan EITI 10 3. Jumlah TK Survei 5 4. Keterlibatan perusahaan dlm EITI (surat otorisasi) Laporan EITI 5

Usulan Nama Penghargaan Alternatif I: PENGHARGAAN TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF Alternatif II: PENGHARGAAN TRANSPARANSI EITI INDONESIA

Usulan Penerima Penghargaan Alternatif I: Terdapat 2 kategori yaitu kategori perusahaan migas dan perusahaan minerba Penghargaan Transparansi (EITI Indonesia Award) diberikan kepada perusahaan-perusahaan ranking 1-3 dari masingmasing kategori Perusahaan-perusahaan lain yang sudah menyampaikan laporan juga mendapatkan Piagam Partisipasi Alternatif II: Terdapat 2 kategori yaitu kategori perusahaan migas dan perusahaan minerba Pada setiap kategori perusahaan dibagi kedalam 2 capaian (achievement) yaitu Transparan Penuh (Fully Transparent), dan Transparan Sebagian (Partially Transparent)

LANGKAH-LANGKAH YANG AKAN DILAKUKAN: 1. Meminta masukan dan persetujuan dari Tim Pelaksana EITI (MSG) untuk rencana pemberian penghargaan dan membentuk Tim Penilaian Penghargaan Perusahaan Industri Ekstraktif 2. Menyempurnakan konsep penilaian dan memastikan ketersediaan data/informasi yang diperlukan 3. Mengirimkan formulir permintaan informasi tambahan ke perusahaan-perusahaan yang menjadi entitas pelapor 4. Melaksanakan perhitungan nilai dan ranking perusahaan 5. Menyampaikan usulan ranking perusahaan kepada MSG dan meminta persetujuan calon perusahaan penerima penghargaan 6. Pemberian penghargaan kepada perusahaan.