TINJAUAN PUSTAKA. digunakan mengarah pada tujuan yang sama. Penelitian terdahulu yang. dimaksudkan diatas dapat dijelaskan melalui tabel berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pertama, penelitian yang dilakukan oleh Mariya (2009) di koperasi KANINDO

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Penilaian prestasi atau kinerja suatu perusahaan diukur karena dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang dilakukan oleh Fandy Adi Putra dengan judul Analisis Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan dan hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan.

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Moeljadi, SE, SU, M.Sc

ANALISIS KINERJA LEMBAGA KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI SETIA BHAKTI WANITA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB. II Telaah Literature dan Pengembangan Hipotesis 2.1. Teori yang mendasari Konsep Koperasi Pengertian koperasi telah dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimana informasi tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan. pertimbangan dalam pengambilan keputusan, baik oleh manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Tahun )

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian semakin cepat dan kompleks dari. waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya perdagangan

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS RASIO

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (STUDI KASUS PADA KOPERASI PASAR (KOPPAS) KRANGGAN, JATISAMPURNA BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGANMENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA PT. BANK YUDHA BHAKTI. Fanny Nawang Wulan Radi Sahara, SE.

Skripsi ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN ROTI SUMBER HASIL KARANGLO MALANG PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dalam negeri dihadapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. PADA PERIODE

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan Pada Pt. Holcim Indonesia Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang selalu berubah akhir-akhir ini telah mempengaruhi kegiatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. BS. Polymer Makassar

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KOPERASI KARYAWAN TAMAN MINI INDONESIA INDAH PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGEVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terkait dengan rumusan masalah yang telah disebutkan pada bab pertama antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul (Barlian, 2003). (Orniati, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional di bidang ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kinerja yang baik. Tujuan dari didirikannya suatu usaha salah. yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

bisa disebabkan oleh kurangnya laju ekspor barang maupun jasa di Indonesia. Selain itu, masyarakat kita cenderung lebih menyukai barang-barang import

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang lebih baik untuk mengelola perusahaan. Manajemen yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

Menurut Rudianto (2010:9), tujuan koperasi adalah untuk memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi para anggotanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Koperasi Pegawai Republik Indonesia di Bojonegoro terdiri dari 55 unit.

BAB II LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

UKDW BAB I PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Peneliti Terdahulu Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai dasar perbandingan dengan penelitian sekarang adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang memiliki obyek yang sama, serta alat analisis yang digunakan mengarah pada tujuan yang sama. Penelitian terdahulu yang dimaksudkan diatas dapat dijelaskan melalui tabel berikut. Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Peneliti Judul Penelitian Periode Rasio Keuangan Penelitian Ach. Analisis Kinerja 2009 - Peraturan Menteri Negara Seftyan S.A Rany Ayu w Irma Wahyuni Keuangan KPRI 2011 Koperasi dan Usaha Kecil Guru Pasirian Kab. dan Menengah No. Lumajang 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Analisis Kinerja 2006 - Analisis rasio keuangan Keuangan pada 2008 (Likuiditas, Profitabilitas, KPRI Kerasan Solvabilitas, dan Aktivitas) Kec. Jatiroto, Kab. Lumajang Analisis Kinerja 2005 - Analisis Rasio Keungan Keuangan pada 2007 (Likuiditas, solvabilitas, KPRI Lumintu Modal Sendiri terhadap Kec. Tuban Hutang, ATO, Profitabilitas, RMS, dan ROA) Sumber: Skripsi Rany Ayu W dan Irma Wahyuni Metode Analisis Data Times Series dan Standar Kepmen 2009 Times Series dan Cross Section Times Series dan Cross Section Berdasarkan tabel 2.1 diatas dapat diuraikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2010). Tujuan dalam penelitiannya adalah untuk 7

8 menganalisis kinerja keuangan pada KPRI Kerasan Kec. Jatiroto. Kab. Lumajang. Analisis yang digunakan dalam menganalisis koperasi ini adalah CAMEL S. Hasil analisis data ditinjau dari metode cross section berdasarkan standart departemen koperasi, kinerja keuangan koperasi kurang baik, hal ini dikarenakan dari tahun 2006 sampai tahun 2008 terdapat kesamaan total nilai dan klasisfikasi D, sedangkan hasil dari metode times series dilihat dari rasio solvabilitas dan rasio aktivitas dalam kondisi sehat, namun apabila dilihat dari segi rasio likuiditas dan profitabilitas koperasi dalam keadaan tidak sehat. Penelitian yang kedua yang dilakukan sebagai landasan penelitian adalah penelitian yang dilakukan Wahyu (2010). Tujuan dalam penelitiannya adalah untuk menganalisis kinerja keuangan pada KPRI Lumintu Kec. Rengel. Kab. Tuban. Analisis yang digunakan dalam menganalisis koperasi ini adalah CAMEL S. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode times series kinerja keuangan KPRI Lumintu selama tahun 2005 sampai tahun 2007 adalah tidak sehat, sedangkan metode cross section kinerja keuangan KPRI Lumintu selama tahun 2005 sampai tahun 2007 adalah cukup sehat atau termasuk dalam klasifikasi C, hal ini berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 129/Kep/M.KUKM/XI/2002. Berdasarkan tabel 2.1 diatas, maka Penelitian sekarang dan penelitian terdahulu memiliki persamaan yaitu sama-sama meneliti kinerja keuangan Koperasi KPRI. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak

9 pada objek penelitiannya dan periode tahun yang digunakan serta penelitian terdahulu menggunakan analisa laporan keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 129/Kep/M.KUKM/XI/2002 sedangkan peneliti menggunakan objek KPRI Guru Pasirian kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang periode 2009 hingga 2011 dengan menggunakan alat analisis CAMELS yang terdiri dari beberapa aspek yaitu permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian, dan pertumbuhan serta jatidiri koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUMKM/XII/2009. B. Tinjauan Teori 1. Kinerja Keuangan a. Kinerja Keuangan (Abdullah: 108) Kinerja keuangan merupakan bagian dari kinerja secara keseluruhan. Kinerja (performance) secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai koperasi dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan diukur dengan banyak indikator salah satunya adalah analisis rasio keuangan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan tersebut diperlukan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rasio

10 keuangan diperoleh dengan cara menghubungkan dua atau lebih data keuangan. Kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan modal dari suatu koperasi atau badan usaha lain, nantinya akan dikelola dengan cara menghitung besarnya laporan keuangan tersebut, sehingga menjadi suatu laporan kinerja keuangn yang dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh manajemen perusahaan. Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa informasi kinerja keuangan badan usaha terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini, informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan tambahan sumber daya.

11 b. Faktor-Faktor Penentu Kinerja Keuangan Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama dalam mempengaruhi kinerja keuangan adalah: 1) Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dikatakan dalam keadaan likuid. 2) Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutanghutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel. 3) Rentablitas atau profitabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan

12 kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut. 4) Stabilitas usaha adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan. 2. Analisis Laporan Keuangan Koperasi Kasmir. (2010:66) Analisis laporan keuangn merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah analisis laporan keuangan yang bersumber dari Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor.14/Per/K.KUKM/XII/2009 yang berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.

13 a. Permodalan Rasio keuangan ini adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari segi permodalannya. b. Kualitas Aktiva Produktif Rasio kualitas aktiva produktif ini adaah rasio keuangan yang ada pada keputusan menteri koperasi yang bertujuan untuk menggukur atau menilai aktiva-aktiva yang ada didalam koperasi yang terbilang produktif dalam mengasilkan suatu hasil usaha. c. Manajemen Manajemen adalah suatu rasio dalam keuangan yang digunakan oleh organisasi (dalam hal ini adalah koperasi) untuk menilai seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankannya. Dalam manajemen koperasi terbagi menjadi lima bagian diantaranya adalah manajemen umum, manajemen kelembagaan, manajemen permodalan, manajemen aktiva dan manajemen likuiditas. d. Efisiensi Efisiensi adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi yang digunakan untuk mengukur ke efisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama beroperasi.

14 e. Likuiditas Rasio likuiditas adalah suatu rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan (koperasi) dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau memenuhi kewajiban pada saat ditagih. Pada prinsipnya semakain tinggi rasio likuiditasnya, maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. f. Kemandirian dan Pertumbuhan Kemandirian dan pertumbuhan adalah suatu rasio keuangan yang ada didalam keputusan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah yang digunakan untuk menilai kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss. g. Jati Diri Koperasi Jati diri koperasi adalah salah satu rasio keuangn yang digunakan koperasi untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota. Pada setiap aspek diberikan bobot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan koperasi. Penilaian terhadap setiap aspek dilakukan dengan menggunakan sistem nilai yang dinyatakan dengan nilai 0-100. Perincian penilaaian untuk penetapan kesehatan koperasi sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor :

15 14/Per/M.KUMKM/XII/2009. Skor yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan penilaiaan terhadap aspek-aspek dipergunakan untuk menetapkan predikat tingkat kesehatan koperasi yang dibagi menjadi lima golongan yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Penetapan predikat kesehatan berdasarkan skor ditetapkan berdasar keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor : 14/Per/M.KUMKM/XII/2009, sebagai berikut: 1) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 80 sampai 100, termasuk predikat sehat. 2) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 60 sampai 80, termasuk predikat cukup sehat. 3) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 40 sampai 60, termasuk predikat kurang sehat. 4) Apabila skor pada masing-masing aspek mempunyai nilai sama dengan 20 sampai 40, termasuk predikat tidak sehat. 5) Apabila pada aspek mempunyai nilai 20 termasuk sangat tidak sehat. C. Kerangka Pikir Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil laporan keuangan tahunan KPRI Guru Pasirian sehingga peneliti membutuhkan data laporan

16 keuangan dari tahun ke tahun. Dari laporan keuangan itu maka peneliti akan menganalisis laporan keuangan tersebut menggunakan analisis ratio, setelah itu hasil dari analisis yang telah dilakukan akan dianalisis tingkat kesehatan dan pertumbuhannya dengan menggunakan alat analisis time series dan Standar Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Hasil dari kedua analisis tersebut akan disimpulakan tentang bagaiman kinerja keuangan KPRI Guru Pasirian dari tahun ke tahun. Kerangka pikir yang mendasari penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut : KPRI GURU PASIRIAN LAPORAN KEUANGAN Lap. Neraca Lap. Laba-Rugi Lap. Aliran Kas ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Analisis CAMEL S sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 TIMES SERIES Standar Kepmen 2009 SEHAT TIDAK SEHAT Gambar 1.1 Analisis Kinerja Keuangan KPRI Guru Pasirian

17 Berdasarkan gambar dapat dijelaskan bahwa koperasi dapat diukur tingkat kesehatannya untuk menjalankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu dengan adanya kinerja keuangan ini maka akan dapat diketahui tingkat kesehatan koperasi.