GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN : BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

TERM of REFERENCE JUMLAH DESA MANDIRI PANGAN YANG DIBERDAYAKAN TAHUN Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian

RENCANA KERJA TAHUNAN

No. Nama Diklat Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian

BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG CAPAIAN KINERJA TAHUN No. Kegiatan Sasaran Indikator Target Realisasi % Capaian

3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA)

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2. Indikator Kinerja Kunci (IKK) 3. Indikator Kinerja Aktivitas (IKA) B P P S D M P TA 2016

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

LAKIP BBPP LEMBANG TAHUN 2012

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN PPSDMP TAHUN 2016 OLEH : KEPALA BADAN PPSDMP

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2012

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 119 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) Pusat Pendidikan, Standardisasi dan Sertifikasi Profesi Pertanian. Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Lembang, Juni 2012 Kepala, Ir. Muchransyah Achmad.M.Si NIP

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 274 /KPTS/013/2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 08/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER (PPRG)

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) TA. 2016

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung

dalam Pembangunan Nasional;

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IX. KESIMPULAN DAN SARAN. petani cukup tinggi, dimana sebagian besar alokasi pengeluaran. dipergunakan untuk membiayai konsumsi pangan.

4.9 Anggaran Responsif Gender Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun , telah menetapkan tiga strategi pengarusutamaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MARGINALISASI PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIP YANG RESPONSIP GENDER

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

GENDER BUDGET STATEMENT. (Pernyataan Anggaran Gender) : Kedeputian Bidang SDM dan Kebudayaan. Perlindungan Anak

KEGIATAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PENYULUHAN DAN SDM PERTANIAN TAHUN 2018

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 226 /KPTS/013/2017 TENTANG

PENGANTAR DAN PENGENALAN PUG & IMPLEMENTASINYA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 7 TAHUN 2017

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

ANGGARAN RESPONSIF GENDER Anggaran Responsif Gender (ARG) DAN PENYUSUNAN GENDER BUDGET STATEMENT

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dukungan Komisi IV DPR RI dalam Pencapaian Sergap, Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan dan Luas Tambah Tanam (LTT)

RENCANA KERJA BADAN PPSDMP DAN EVALUASI E-PROPOSAL TAHUN 2016

PEDOMAN PENYUSUNAN DATA TERPILAH BIDANG KEHUTANAN

Penerapan Anggaran ResponsifGender (ARG)

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

Kiprah Perempuan Dalam Pertanian

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

DATA TERPILAH DALAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

REALISASI FISIK DAN ANGGARAN KEGIATAN STRATEGIS ESELON I LINGKUP KEMENTAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2015

PEDOMAN PENILAIAN PETANI BERPRESTASI BAB I PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

dan antar pemangku kepentingan pembangunan. Keseimbangan diartikan sebagai keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,

EFEKTIVITAS PUG DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PSP

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kementerian Keuangan

Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Telp. (0251) , , Fax , PO Box 05/Cgb Bogor 16740

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS BADAN PPSDMP TA 2017

Tujuan Anggaran yang Responsif Gender

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB. II TINJAUAN PUSTAKA. a. INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Badan PPSDMP Tahun 2013

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

NIP

ANALISIS PERAN WANITA DALAM RUMAH TANGGA PETANI MENDUKUNG KEBERHASILAN PROGRAM SLPTT PUAP DI BENGKULU

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1 of 14 7/31/17, 9:07 AM

KATA PENGANTAR. Binuang, Juni 2015 Kepala BBPP Binuang, Ir. Anwar Syarif, M.Ed. Nip

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE) PILOT PROJECK PENGEMBANGAN OPTIMASI LAHAN SENSITIVE GENDER TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 11/Permentan/OT.140/2/2007 TENTANG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

Nomor : 05/MEN.PP dan PA/IV/2010 Nomor : 05/NKB/M.KUKM/IV/2010

LAPORAN BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN LEMBANG SEMESTER I TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. adalah masalah keterbatasan modal yang dimiliki oleh para petani. Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA,LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

GENDER BUDGET STATEMENT (Pernyataan Anggaran Gender) Tahun 2013 Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Pertanian Unit Organisasi : Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Eselon II/Satker : Program Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Kegiatan Analisa Situasi Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian Jumlah Non Aparatur pertanian yang dikembangkan kapasitasnya melalui pelatihan pertanian Non Aparatur Petanian yang Mengikuti Pelatihan Teknis Pertanian Berdasarkan hasil SAKERNAS BPS tahun 2010 yang diolah kembali BPPSDMP, sumberdaya manusia pertanian non aparat/petani adalah 40.491.257 orang dengan perspektif gender sebanyak 15.947.893 perempuan (39.39 %) dan 24.543.364 laki-laki (60,61%). Kegiatan diklat non aparatur yang selama ini diselenggarakan lebih didominasi oleh peserta laki-laki dibanding dengan peserta perempuan dengan presentasi rata-rata 20 % perempuan dan 80 % Laki-laki. Dalam upaya peningkatan kemampuan dan usaha SDM Pertanian telah dilakukan berbagai kegiatan pelatihan bagi non aparatur. Jenis pelatihan yang telah dilakukan yaitu pelatihan bagi petani, pemantapan kelembagaan serta pemantapan kelembagaan petani (mulai dari aspek budidaya sampai pemasaran). Namun karena kurang pemahaman para perempuan akan manfaat dari diklat maka peserta masih didominasi peserta laki-laki. Permentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian sesuai peraturan perundang-undangan. Untuk meningkatkan kualitas SDM non aparatur (masyarakat) tersebut di atas, secara operasional dilakukan melalui pelatihan teknis yang diselenggarakan di 7 UPT Pusat Pelatihan lingkup BPPSDMP. Upaya yang dilakukan agar diklat bagi masyarakat ini dapat diminati oleh semua kalangan baik laki-laki dan perempuan, maka perlu adanya sosialisasi diklat pelatihan masyarakat yang dapat diikuti dan bermanfaat bagi laki-laki dan perempuan seraya mempertimbangkan kebutuhan dan kendalanya. Sosialisasi dan diklat ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, non aparat khususnya generasi muda untuk menjadi motor penggerak pertanian di pedesaan baik laki-laki dan perempuan. Dari data tersebut di atas berdasarkan proporsi jumlah laki-laki dan perempuan pada peserta diklat dimungkinkan karena :

Rencana Aksi 1. Kurangnya minat bagi kaum perempuan mengikuti diklat karena sosialisasi tentang manfaat dari diklat ini masih kurangnya; 2. Adanya sinyalemen di masyarakat bahwa generasi muda kita kurang berminat terjun ke dunia pertanian; 3. Kurangnya kemampuan dan usaha SDM Pertanian dalam manajemen pengelolaan ekonomi mikro; 4. Laki-laki memiliki kontrol terhadap sumberdaya lahan/kebun yang lebih tinggi dibanding perempuan; 5. Anggota kelompok tani umumnya laki-laki, sehingga merekalah yang lebih banyak berpartisipasi mengikuti pelatihan teknis pertanian; 6. Data petani sesuai BPS yang terdata lebih banyak laki-laki, maka pelatihan pertanian persentasi peserta cenderung lebih besar diikutii laki-laki. Kesenjangan tersebut disebabkan oleh : 1. Kesenjangan internal : a) Belum dilakukan pendataan terpilah pada peserta untuk seluruh diklat teknis pertanian yang lakilaki dan perempuan; b) belum semua orang/petugas baik di instansi terkait di pusat maupun daerah yang mengetahui kegiatan responsif gender; c) issue gender belum dianggap sebagai issue penting yang perlu ditangani secara serius oleh personil yang merencanakan maupun yang melaksanakan program/kegiatan pelatihan teknis pertanian bagi petani 2. Kesenjangan eksternal : a) masih kuatnya persepsi yang bias gender di kalangan masyarakat yaitu Kepala Rumah Tangga itu laki-laki dan perempuan hanya berperan dalam urusan rumah tangga; b) motivasi perempuan untuk mengikuti pelatihan teknis pertanian maupun budaya berorganisasi yang masih rendah dikarenakan perhatiannya yang lebih fokus kepada urusan rumah tangga. Untuk tahun 2013, diupayakan diklat non aparatur bagi masyarakat dapat diikuti sekitar 30% perempuan dan 70 % lakilaki. Atas kondisi tersebut, perlu direformulasikan tujuan dari kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan bagi masyarakat/petani dalam rangka pelatihan teknis pertanian bagi non aparatur yang berbasis responsif gender dengan memberi kesempatan, peran dan peluang yang sama bagi laki-laki dan perempuan. Sub 1. Diklat Teknis Agribisnis Padi dalam bidang agribisnis padi.

Sub 2. Sub 3. Sub 4. Sub 5. Sub 6. Diklat Teknis Agribisnis Jagung dalam bidang agribisnis Jagung. Diklat Teknis Agribisnis Kedelai dalam bidang agribisnis Kedelai. Diklat Teknis Agribisnis Tebu dalam bidang agribisnis Tebu. Diklat Teknis Agribisnis Hortikultura dalam bidang agribisnis Hortikultura Rp. 4.410,000.000,- Diklat Teknis Pengolahan dan Pemasaran Hasil dalam bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil. Komponen 1 Persiapan/Perencanaan

Sub 7. Sub 8. Sub 9. Sub 10. Sub 11. Komponen 3. Pelaporan Diklat Teknis Diversifikasi Pangan dalam bidang Diservikasi Pangan. Rp. 4.410,000.000,-- Diklat Teknis Sapi Potong dalam bidang Sapi Potong. Diklat Teknis Peternakan Lainnya dalam bidang Peternakan Lainnya. Rp. 4.630.500.000,- Diklat Teknis Perkebunan dalam bidang Perkebunan. Diklat Magang Jepang dalam bidang Magang Jepang.

Sub 12. Sub 13. Sub 14. Sub 15. Sub 16. Komponen 3. Diklat Ikamaja Pelaporan Rp. 1.029.000.000,- dalam bidang Ikamaja. Rp. 147.000.000,- Diklat Kewirausahaan Petani Muda dalam bidang agribisnis Benih Padi. Diklat Bagi Pengelola/Instruktur P4S dalam bidang diklat Bagi Pengelola/Instruktur P4S. Diklat Kewirausahaan dalam bidang Kewirausahaan Diklat Kewirausahaan Bagi Gapoktan dalam bidang Kewirausahaan Bagi Gapoktan

Alokasi Anggaran Kegiatan Dampak/Hasil Kegiatan Sub 17. Sub 18. Sub 19. Sub 20. Komponen 2. Komponen 3. Magang di P4S Pelaksanaan Pelaporan dalam bidang Magang di P4S ATC dalam bidang ATC Diklat LM3 dalam bidang LM3 Rp. 6.000.000.000,- Diklat PUAP dalam bidang PUAP Rp. 48.000.000.000,- Rp. 97.291.500.000,- (16.890 Orang) 1. Meningkatnya sekitar 30% perempuan dan 70 % laki-laki keterlibatannya dalam

rangka pengetahuan dan pemahaman tentang teknis pertanian 2. Meningkatnya peran petani perempuan membantu suaminya (petani) 3. Peningkatan kemampuan perempuan (wanita tani) disamping laki-laki tentang pengetahuan teknis pertanian 4. Meningkatnya kualitas SDM pertanian baik laki-laki maupun perempuan Catatan : Anggaran ini masih angka indikatif Millenium - Jakarta, 19 Juni 2012