BAB I PENDAHULUAN. Salah satu lembaga keuangan non bank adalah koperasi. Menurut UU No. 25 Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi. Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 menempatkan ekonomi nasionalnya. Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadikan koperasi sebagai soko guru

BAB I PENDAHULUAN namun demikian, UU saja masih belum cukup, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan lembaga ekonomi yang mempunyai tugas. dan tanggungjawab mensejahterakan seluruh anggota melalui pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan koperasi di Indonesia dalam Perekonomian Nasional berperan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS SEBAGAI ALAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN (Studi Kasus KPRI SMP N 7 Skh )

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGEVALUASIKINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA KPRI GURU SUKODONO SRAGEN)

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara. 1 Pasal 33

BAB I PENDAHULUAN. koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KPRI RASA TUNGGAL DI KECAMATAN BANJARSARI

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi, dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Dari ketiga kekuatan

LANDASAN TEORI. dengan masalah penelitian.landasan teori diperlukan untuk menjelaskan konsep konsep

Disusun. oleh : FAKULTAS EKONOMI

Analisis Rasio Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan Pada KPRI Guyub Rukun Cabang Dinas Dikpora Kecamatan Laweyan Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. koperasi indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KUD DHEWI SRI DI SUKOHARJO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orangorang,

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia yang terangkum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan masyarakat demi peningkatan perekonomian di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan

BAB I PENDAHULUAN. melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk

I. PENDAHULUAN. menampakan wujud dan peranannya. Sampai kini sektor swasta masih. mendominasi sektor perekonomian di Indonesia dan sektor koperasi

NALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN UNIT SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI X DI KABUPATEN GRESIK TAHUN BUKU

BAB I PENDAHULUAN. negara kita. Latar belakang pendirian koperasi tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. asal katanya, istilah Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar kepada pihak swasta untuk terbentuknya koperasi-koperasi baru.

BAB I PENDAHULUAN. Iklim usaha dan persaingan bisnis yang semakin kompetitif menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat laporan keuangan yang harus selesai dalam waktu 6 (enam) bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. cocok untuk perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan yan dilakukan secara bersama-sama sebenarnya dapat dikatakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar melakukan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai penggerak

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan yang memiliki daya saing, mengembangkan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Akuntansi merupakan suatu ilmu yang terus berkembang dari masa ke

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengatasi persoalan anggotanya. Khusus dalam bidang usaha, karena koperasi

Analisis Kinerja Keuangan KPRI Karya Husada Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. diantara koperasi yang lainya semakin ketat (Sudarsono, 2008). Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KOPERASI PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM SYARIAH BMT AKBAR TAHUN BUKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor negara, sektor swasta, dan sektor koperasi. Koperasi adalah salah satu

SKRIPSI. Disusun oleh: TRI PRASETIYA B

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN BOYOLALI KOTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Koperasi merupakan tonggak utama pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya adalah usaha untuk memajukan kehidupan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berkembangnya perekonomian Indonesia, maka akan diikuti

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

Kata kunci: tingkat kesehatan, koperasi simpan pinjam, jatidiri koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan non Bank yang cukup

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. jaman, kebutuhan akan keperluan ekonomi juga semakin komplek. Untuk. memenuhi kebutuhan yang semakin komplek khususnya dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia saat ini telah memporak porandakan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PADA PD. BPR BKK KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

Pentingnya Koperasi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentang koperasi. Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ada tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM. 2.1 Sejarah Berdirinya KPRI Dwija Jaya Singorojo

BAB I PENDAHULUAN. ideologi Negara, yaitu Pancasila serta Undang undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Dalam bidang ekonomi pasal 33 ayat 1

BAB II PROFIL KOPERASI SERBA USAHA WIRA KARYA LESTARI SMK HKBP. A. Sejarah Ringkas Koperasi Serba Usaha Wira Karya Lestari SMK

BAB I PENDAHULUAN Pemerintah dan segenap komponen bangsa lainnya seharusnya bersinergi

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim. pengembangan dan pemberdayaan Koperasi yang memiliki peran strategis

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan masyarakat pada umumnya. Menurut Undang-undang. kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

BABl PENDAHULUAN. Proses pembangunan Indonesia mempunyai sifat dan cita-cita khas yang

ANALISIS RASIO FINANSIAL PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) MEKAR KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI

Koperasi. By :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masih dijajah Belanda menghentikan pelaksanaan Cultuur Stelseel (sistem

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menelantarkan sebagai kelompok yang lemah. berbunyi Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu bank dan non bank. Salah satu lembaga keuangan non bank adalah koperasi. Menurut UU No. 25 Tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatanya berdasar prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan jenis, anggota, dan jenis usaha. Berdasarkan jenis dan anggota koperasi dibedakan menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), Koperasi Sekolah, Koperasi Unit Desa (KUD). Ada berbagai jenis usaha yang dapat dijalankan pada koperasi antara lain koperasi simpan pinjam (KSP), koperasi serba usaha (KSU), koperasi konsumsi, dan koperasi produksi. Tujuan utama dari koperasi adalah meningkatkan kemakmuran para anggotanya. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, koperasi sebagai badan usaha memerlukan pengukuran kinerja yang tepat sebagai dasar untuk menentukan efektivitas kegiatan usahanya terutama efektivitas operasional, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standardan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2001:416).

Koperasi memiliki andil yang cukup penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap jenis badan usaha ini. Berdasarkan tujuan tersebut, koperasi memiliki kewajiban untuk mempertanggungjawabkan setiap dana yang terhimpun dari anggotanya melalui laporan keuangan. Dimana laporan keuangan tersebut berisi catatan global terkait kinerja keuangan koperasi pada tiap periode, maka penting bagi koperasi untuk mengukur kinerja keuangannya secara periodik dan responsible. Selain beguna bagi pihak eksternal, hasil dari pengukuran kinerja keuangan juga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang oleh pihak internal. Hasil pengukuran kinerja keuangan memiliki peran yang sangat penting bagi koperasi dalam mengetahui keadaan dan kondisi keuangan perusahaannya yang akan dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pengukuran kinerja keuangan pada koperasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen koperasi agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap anggotanya dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh koperasi. Cara untuk mengetahui baik buruknya kinerja keuangan dalam koperasi dapat diketahui dengan cara menganalisis hubungan dari berbagai elemen dalam suatu laporan keuangan. Adapun metode yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pada koperasi menggunakan alat ukur berupa rasio likuiditas dan

rentabilitas. Pos-pos dalam suatu laporan keuangan dapat digunakan untuk memenuhi keseluruhan dari kinerja keuangan koperasi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) WPSD Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten adalah koperasi yang menjalankan usaha jasa simpan pinjam, perkreditan barang, dan usaha pertokoan. Setiap usaha yang dijalankan dapat memberikan kontribusi berupa sisa hasil usaha yang dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan koperasi terhadap anggotanya. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin membahas mengenai pengukuran kinerja pada sebuah koperasi, didasarkan pada Keputusan Menteri Negara dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 96/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Berkaitan denganhal tersebut, maka judul penulisan ini adalah Pengukuran Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) WPSD Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun 2014-2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang diambil adalah Bagaimana kinerja keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia WPSD Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten pada tahun 2014-2015 ditinjau dari rasio likuiditas danrentabilitas dengan menggunakan PMK No.96/Kep/M.KUKM/IX/2004?

1.3 Tujuan Penulisan Penelitian ini bertujuan untuk mengukurkinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia WPSD Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten pada tahun 2014-2015 ditinjau dari rasio likuiditas dan rentabilitas dengan menggunakan PMKNo.96/Kep/M.KUKM/IX/2004. 1.4 Kerangka Penulisan Penyusunan dari penelitian ini dilakukan sesuai dengan urutan pembahasan dari materi-materi pokok yang dikemukakan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan dan kerangka penulisan. BAB II Gambaran umum penulisan Berisi gambaran umum tentang pengertian koperasi, unsurunsur modal, analisis rasio, tinjauan pustaka, dan metodologi penulisan. BAB III Analisis dan Pembahasan Berisi suatu analisis (deskripsi dan inferensi), interpretasi dan pembahasan.

BAB IV Kesimpulan dan Saran Berisi rangkuman Tugas Akhir dan saran yang dapat dimunculkan mahasiswa berdasarkan kesimpulan penulisan. Kerangka penulisan pada penelitian ini untuk mengetahui Pengukuran Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) WPSD Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Tahun 2014-2015 dapat dilihat pada gambar 1.1 Laporan Keuangan Koperasi 2014-2015 Pengukuran Kinerja Keuangan Rasio Likuiditas Rasio Rentabilitas Keputusan Menteri Negara dan UKM No.96/Kep/M.KUKM/IX/2004 Tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi Hasil Penulisan Kesimpulan dan Saran Gambar 1.1 Rasio Likuiditas dan Rasio Rentabilitas dalam mengukur Kinerja Keuangan Koperasi WPSD Tahun 2014-2015