BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat disertai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan di Indonesia. Pengertian bank menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa bank adalah badan usaha. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. kesejahteraaan masyarakat. Proses tersebut melibatkan banyak pihak dimana

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat, baik dari sisi volume usaha, mobilisasi dana

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan penawaran (supply) dan permintaan (demand) dana jangka

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini banyak disorot oleh masyarakat banyak karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Berkembanya perbankan Indonesia dapat dilihat dari jumlah bank yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyaluran kredit maupun pembiayaan merupakan fokus dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. lain yang ditopang oleh bank tersebut. Fungsi bank sebagai perantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional menghadapi masalah yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perbankan serta merugikan kepentingan nasabah dan masyarakat. Misalnya ada bank yang menghadapi masalah kredit macet, hutang yang cukup besar, penyusutan assetaset, kurangnya modal, kinerja yang tidak efektif, dan naiknya biaya operasional. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, secara umum kinerja perbankan nasional triwulan ketiga tahun 2001 belum mengalami perbaikan yang cukup berarti. Kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya kondusif menyebabkan beberapa indikator perbankan belum membaik. Apresiasi rupiah menyebabkan asset-aset bank sedikit mengalami penurunan. Sementara itu, penerimaan bunga dari kegiatan pemberian kredit masih rendah akibat tersendatnya pemberian kredit baru. Meski data-data bidang moneter terus memperlihatkan kondisi perekonomian yang membaik, nyatanya rasio pinjaman deposito (Loan Deposit Ratio) dari bank-bank pelaksana untuk disalurkan ke sektor riil masih kecil. Ini tentu saja berdampak buruk bagi pemulihan ekonomi secara keseluruhan karena terhambatnya pembangunan di sektor riil. Ada beberapa hal yang menyebabkan perbankan enggan menyalurkan kreditnya. Antara lain sektor usaha yang bangkrut dan bank tersebut sangat

2 konservatif dalam menyalurkan kredit. Artinya mereka lebih menekankan kemungkinan return yang bisa mereka peroleh melalui jaminan atau kolateral. Ini tentu saja juga dimaksudkan untuk menjaga agar rasio kecukupan modalnya (Capital Adequacy Ratio/ CAR) tidak kurang dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah yaitu sebesar minimal 12%. Sebagian besar bank masih tergantung pada penerimaan bunga sertifikat BI maupun bunga obligasi pemerintah. Kenaikan suku bunga deposito yang didorong oleh kenaikan suku bunga SBI telah meningkatkan beban bunga yang harus ditanggung bank sehingga mengurangi interest margin yang diterima oleh bank-bank. Akibatnya net interest margin bank-bank juga mengalami penurunan. Namun demikian di sisi laba operasional perbankan telah mengalami peningkatan laba dari yang sebelumnya merugi pada triwulan kedua tahun 2001 Baru pada tahun 2004 dengan diadakannya pemilu untuk pertama kalinya dilakukan secara demokratis di Indonesia telah memberikan nuansa positif bagi stabilitas serta meningkatkan Credit Rating di Indonesia. Para pelaku bisnis menyambut dengan gembira Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono yang memberikan komitmennya bahwa Indonesia akan menerapkan kebijakan ekonomi yang market friendly Pertumbuhan ekonomi selama 2004 sebesar 5,13%, tingkat suku bunga SBI relative stabil berkisar antara 7,32%-8,24%, tingkat inflasi terkendali 6,4% dan nilai tukar rupiah relative stabil dengan kurs rata-rata Rp 8.940 per USD; serta cadangan devisa nasional mencapai USD 36,32 miliar. Semua itu memberikan

3 kontribusi yang signifikan bagi pemulihan perekonomian dan kepercayaan masyarakat investor. Sejalan dengan itu, tahun 2004 merupakan momentum dan landasan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Indikator-indikator ekonomi menunjukan adanya angin segar bagi industri perbankan yang telah selesai dengan program rekapitalisasi dan dapat aktif melaksanakan fungsi intermediasinya. Peningkatan fungsi intermediasi keuangannya terlihat dari peningkatan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang naik mencapai rata-rata 50%, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) rata-rata 20% dan perbankan secara umum menunjukan kinerja yang menggembirakan. Untuk pemulihan perekonomian masyarakat Indonesia serta perbaikan kondisi perbankan nasional ini, maka diperlukan pengelolaan aktiva produktif yang baik dengan memperhitungkan tingkat rentabilitasnya, karena aktiva produktif merupakan aktiva yang dimiliki bank yang dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan fungsinya. Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana untuk disalurkan kembali ke masyarakat dalam jangka waktu tertentu. Fungsi untuk menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menentukan pula volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut. Bagi bank, dana merupakan sesuatu yang langka bahkan mempunyai nilai pengorbanan yang cukup mahal untuk mendapatkannya, karena setiap dana yang dapat dihimpun memiliki beban biaya bunga yang harus dibayarkan kepada

4 pemiliknya. Dari berbagai alternatif penanaman dana bank yang ada, penanaman dana pada aktiva produktif merupakan sumber utama pendapatan bank. Aktiva produktif yaitu semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Aktiva produktif juga merupakan penanaman-penanaman dana atau penempatan dana bank yang dimaksudkan untuk mendapatkan penghasilan secara langsung. Oleh sebab itu sudah selayaknya apabila penanaman/investasi dana yang dilakukan bank bertujuan untuk memperoleh pendapatan melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya penempatan dana harus diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar biaya dana yang telah dipergunakan, menutupi biaya-biaya yang diperhitungkan dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki. Penarikan dana yang berasal dari sumber yang tepat sangat berpengaruh terhadap aktivitas perbankan. Hal ini akan terlihat dari perkembangan rasio keuangan yang terjadi dari dua periode laporan keuangan, yang kemudian diadakan suatu analisa atas laporan tersebut sehingga akan terlihat suatu ukuran sampai sejauh mana tingkat keberhasilan perbankan dan bagaimana pengaruh aktiva produktif terhadap tingkat rentabilitas. Tingkat rentabilitas atau kemampuan perbankan untuk memperoleh keuntungan akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan perbankan di masyarakat umum, dimana kepercayaan pihak ekstern diantara para investor terhadap kemampuan perbankan akan tetap terjaga selama konsisten di dalam

5 memenuhi kewajibannya. Pendapatan dari penanaman dana dan pada aktiva produktif ini akan memberikan kontribusi pada laba yang diperoleh bank, sehingga secara otomatis turut mempengaruhi rentabilitas bank yang bersangkutan. Melihat betapa pentingnya peranan rentabilitas dalam perbankan dan untuk mengetahui bagaimana keadaaan perbankan selanjutnya maka di perlukan suatu analisa terhadap aktiva produktif dalam kaitannya dengan rentabilitas yang dapat menjadikan aktivitas perbankan berjalan terus. Dengan demikian pihak perbankan perlu memperhatikan aktiva produktif tidak hanya bagaimana cara untuk memperbesar laba usaha tetapi juga memperhitungkan tingkat rentabilitasnya. Ada beragam indikator penilaian rentabilitas yang lazim digunakan oleh bank, dan yang paling umum digunakan adalah nilai ROA. Karena memperhitungkan bagaimana kemampuan manajemen bank mengelola asetnya untuk menghasilkan laba. Nilai ROA yang mengindikasikan bahwa suatu bank dapat dikatakan sehat adalah lebih besar dari 1,50% (Hasibuan 2002:101). Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitasnya. Dalam buku Manajemen Perbankan (Lukman Dendawijaya 2001:120) menjelaskan bahwa rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka semakin besar pula tingkat keuntungan

6 yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Penulis meneliti seluruh komponen aktiva produktif dengan tujuan agar hasil penelitian ini bisa lebih menyeluruh sekaligus untuk melihat bagaimana kontribusi masing-masing komponen dalam perolehan laba. Ditambah fakta bahwa di tengah kondisi gonjang ganjing perbankan kita ternyata PT. Bank Panin, Tbk mampu mempertahankan kestabilan pencapaian labanya dari tahun ke tahun dengan melihat rentabilitasnya. Oleh karena itu dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul Pengaruh Aktiva Produktif terhadap Rentabilitas pada PT. Bank Panin, Tbk. I.2 Indentifikasi Masalah Dari perumusan latar belakang diatas maka penulis mengindentifikasikan pokok-pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana perkembangan aktiva produktif pada PT. Bank Panin, Tbk periode 2001-2004. 2. Bagaimana perkembangan tingkat rentabilitas PT. Bank Panin, Tbk periode 2001-2004. 3. Bagaimana pengaruh aktiva produktif terhadap rentabilitas PT. Bank Panin, Tbk.

7 I.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data, mengolahnya, menganalisis dan menginterpretasikannya guna penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Berdasarkan hasil indentifikasi masalah, tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perkembangan aktiva produktif pada PT. Bank Panin, Tbk periode 2001-2004. 2. Untuk mengetahui perkembangan tingkat rentabilitas PT. Bank Panin, Tbk periode 2001-2004. 3. Untuk mengetahui pengaruh aktiva produktif terhadap rentabilitas pada PT Bank Panin, Tbk. I.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Kegunaan teoritis. Bagi penulis akan menambah pengetahuan sehubung dengan masalah yang sedang diteliti. Bagi pihak lain diharapkan dapat dijadikan dasar sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya manajemen keuangan.

8 2. Kegunaan Praktis Untuk memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengambil kebijakan sehubungan dengan pemanfaatan dana yang terhimpun dalam menghasilkan laba. I.5 Kerangka Pemikiran Dilihat dari kegiatan usahanya, bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan atau dari pihak lainnya kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran selain itu bank berfungsi sebagai pengumpul dana, pemberi kredit, dan menjadi perantara dalam lalu lintas pembayaran. Menurut UU No. 7 thn 1992 tentang perbankan, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank menurut Howard D Crosse dan George H Hempel yang dikutip dalam buku Bank Management (1999:12) dikemukakan sebagai berikut: Bank adalah suatu organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumbersumber keuangan untuk melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan bagi pemilik bank. Aktifitas manajemen dana bank meliputi pengaturan dana yang masuk dari masyarakat melalui giro, tabungan, deposito, ataupun dana yang dikerahkan baik

9 dalam bentuk kredit maupun fasilitas pelayanan jasa pembiayaan perbankan lainnya. Dari berbagai alternatif penanaman dana bank yang ada, penanaman dana pada aktiva produktif merupakan sumber utama pendapatan bank. Menurut SK Dir BI No. 31/147/KEP/DIR tgl 12 November 1998 tentang kualitas aktiva produktif pada pasal 1b, dijelaskan bahwa aktiva produktif adalah penanaman dana bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administrasi. Pengelolaan dana dalam aktiva produktif merupakan sumber pendapatan bank yang digunakan bank untuk membiayai keseluruhan biaya operasional bank, termasuk biaya bunga, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional lainnya. Komponen aktiva produktif bank terdiri atas: 1. Kredit yang diberikan. 2. Surat-surat berharga. 3. Penempatan dana antar bank. 4. Penyertaan modal. Pendapatan dari penanaman dana pada aktiva produktif ini akan memberi kontribusi pada laba yang diperoleh bank, sehingga secara otomatis turut mempengaruhi rentalibilitas bank yang bersangkutan. Penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank di Indonesia yang tertuang dalam SK Dir BI No. 30/11/Kep/Dir Tanggal 30 April 1997 didasarkan pada dua rasio dengan bobot yang sama yaitu:

10 1. Rasio perbandingan laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama (Return On Asset ratio/roa). 2. Rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama (Operating ratio). Gambar 1.1 Bagan kerangka pemikiran Penyaluran Dana bank Aktiva tidak Produktif Aktiva Produktif Kredit Surat Berharga Penempatan Dana pada bank lain Penyertaan Pendapatan / bunga Laba/Rugi Rentabilitas / ROA

11 I.6 Metode Penelitian Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan masalah, menyajikan gambaran secara sistematis, aktual dan akurat dengan cara mengumpulkan data-data perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diselidiki. Data yang diambil tersebut kemudian dianalisis dan diambil suatu gambaran tentang pengaruh aktiva produktif terhadap rentabilitas. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk keperluan skripsi ini adalah dengan cara sebagai berikut: 1) Metode pengumpulan data primer, yaitu dengan cara: a. Observasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan melakukan pengamatan mengenai objek yang sedang dibahas dan ikut langsung dalam kegiatan yang dilakukan. b. Interview, yaitu melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait agar diperoleh suatu informasi yang berguna bagi penulis. 2) Metode pengumpulan data sekunder Data ini dikumpulkan dengan cara studi literatur atau studi kepustakaan dengan cara mempelajari, meneliti serta menelaah literatur-literatur yang berkaitan dengan masalah yang dikaji. I.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Bank Panin, Tbk Cabang Bandung yang berada di Jl. Banceuy no. 8-10 Bandung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan oktober.