BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh iritan, inhalasi alergen dan toksik obat-obatan yang menyebabkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

Ina Marlina 1, Desy Armalina 2

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat yang sangat berpengaruh terhadap

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dianalisis

Jurnal BIOEDUKATIKA Vol. 2 No. 2 Desember 2014 ISSN: Halaman 23-27

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 3 penyakit menyular setelah TB dan Pneumonia. 1. Diare dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya infeksi bakteri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem respirasi mencakup saluran napas yang menuju paru. Saluran napas

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya angka kesakitandan angka kematian terutama pada negara

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan sel, dan menjadi penyebab dari berbagai keadaan patologik. Oksidan

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan kain tradisional dari Indonesia yang telah diakui oleh

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB III METODE PENELITIAN. dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan lalu dibandingkan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN. sistem organ dikarenakan hipersensitivitas terhadap makanan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Histologi, Patologi Anatomi dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. adalah tanaman kembang bulan [Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray].

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh mempunyai nama latin Camellia sinensis. Teh merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan luka terbuka sebesar 25,4%, dan prevalensi tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi

BAB 1 PENDAHULUAN. Zat pewarna makanan alami sejak dulu telah dikenal dalam. industri makanan untuk meningkatkan daya tarik produk makanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. dukung bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal (Depkes, 2010). Seiring

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 2 Tahun 2015 ISSN: Halaman

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 2 Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan khususnya untuk bahan obat-obatan (Susi et al., 2009). Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

Rata-rata Fluktuasi Berat Badan Mencit

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh Jus Noni terhadap Jumlah Total Leukosit. kontrol mempunyai rata-rata 4,7x10 3 /mm 3, sedangkan pada kelompok

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sektor kehidupan seperti gangguan sosioekonomi, dampak politik dan

BAB V PEMBAHASAN. post test only control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

BAB I PENDAHULUAN. Biologi yang sangat efektif, karena siswa dapat mempelajari hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Banyak penyakit yang dihadapi para klinisi disebabkan karena respons inflamasi yang tidak terkendali. Kerusakan sendi pada arthritis rheumatoid,

UKDW BAB I PENDAHULUAN

hepatotoksisitas bila digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama atau tidak sesuai aturan, misalnya asetosal dan paracetamol

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas fisik merupakan setiap pergerakan tubuh akibat kontraksi otot

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan manfaatnya (Sudewo, 2004; Tjokronegoro, 1992). zingiberaceae, yaitu Curcuma mangga (Temu Mangga). Senyawa fenolik pada

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR DAN GINJAL PASCA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Al-qur an yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan wilayah Indonesia selalu terpapar sinar

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 mencapai 1,85% per 1000 penduduk. Penyebab malaria yang tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi 300 juta. Jumlah tertinggi penderita diabetes mellitus terdapat

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yaitu pencemaran lingkungan.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 Kedokteran Umum

BAB I PENDAHULUAN. bahwa prevalensi alergi terus meningkat mencapai 30-40% populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Paru merupakan organ respiratorik yang berfungsi dalam pertukaran udara antara O2 dan CO2. 1 Patologi yang terjadi pada saluran napas, terutama paru dapat disebabkan oleh iritan, inhalasi alergen dan toksik obat-obatan yang menyebabkan perubahan struktur mikroskopis, sehingga terjadi penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Obat nyamuk bakar merupakan salah satu metode dalam mengatasi gangguan nyamuk yang masih menjadi pilihan utama dalam penggunaannya di daerah pedesaan di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan hasil riset kesehatan dasar 2013 yang menunjukkan bahwa proporsi penggunaan obat nyamuk bakar di perdesaan mencapai 50% dalam upaya mencegah gigitan nyamuk di Indonesia, dan hal tersebut lebih tinggi dari pada di perkotaan yang mencapai 48,4%. 3 Obat nyamuk mengandung berbagai macam bahan aktif seperti dochlorvos, propoxur, pyrethroid dan diethyltoluamide yang merupakan jenis insektisida pembunuh serangga. Obat nyamuk bakar akan menghasilkan produk dari proses pembakaran tak sempurna yang berperan sebagai polutan dan radikal bebas 4 yaitu polycyclic aromatic hidrocarbons (PAHs), aldehydes, carbonmonoksida (CO), carbondioksida (CO2), NO2, NO, NH3 dan juga fine particles (partikel dengan diameter < 2,5 µm). 5,6 Satu kumparan pembakaran obat nyamuk bakar 1

2 menghasilkan fine particles sama dengan menyalakan 75-135 rokok dan emisi formaldehydes dari pembakaran satu kumparan obat nyamuk bakar sama dengan membakar 50 batang rokok. 6 Emisi hasil pembakaran obat nyamuk bakar dan zat inhalan lain akan memperkuat peradangan sehingga dapat mengaktivasi makrofag alveolus dan melepaskan mediator peradangan yang merangsang faktor pertumbuhan seperti tumor necrosis factor (TNF), interleukin- 1 (IL-1), granulocyte monocyte colony stimulating factor (GM-CSF), granulocyte colony stimulating factor (G-CSF), dan monocyte stimulating factor (GM-CSF) yang merangsang pembentukan sel leukosit. Proses peradangan yang terjadi pada paru melibatkan sel dan mediator peradangan yang berinteraksi dengan sel struktural dalam saluran napas dan parenkim paru. 7 Paparan obat nyamuk bakar dapat menimbulkan kelainan struktur organ respirasi berupa peningkatkan sel goblet, atrofi sel dan erosi sel epitel atau silia pada trakhea dan memicu penebalan septum interalveolar, pembesaran alveolus, bahkan terjadi thrombosis pada paru. 8 Jangka panjang penggunaan obat nyamuk bakar juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru. 5 Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor) atau reduktan yang memiliki berat molekul kecil, namun mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal. 9 Kulit buah naga kaya akan polifenol sebagai antioksidan alami. Aktivitas antioksidan yang terdapat kulit buah naga lebih tinggi dibandingkan pada daging

3 buahnya. Kulit buah naga dalam 1 mg/ml mampu menghambat sebesar 83,48 radikal bebas, sedangkan pada daging buahnya untuk 1 mg/ml hanya mampu menghambat radikal bebas sebesar 27,45. Kandungan fenolik sebagai antioksidan dalam daging buah H. undatus jauh lebih rendah daripada daging buah H. polyrhizus, sedangkan fenolik dalam kulit H. undatus adalah lebih tinggi dari H. polyrhizus. 10 Ekstrak kulit buah naga juga mengandung steroid dan pentasiklik titerpenoids menunjukkan aktivitas sebagai anti kanker dan anti-hiv. 11 Penelitian oleh Ade Saputra, 12 menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit buah naga super merah dapat mencegah kenaikan kadar malondialdehide (MDA) dan kerusakan pada gambaran histologi paru yang terpapar asap rokok. Berdasarkan uraian tersebut peneliti berniat melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Dosis Bertingkat Ekstrak Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) terhadap Gambaran Mikroskopis Paru Mencit Balb/c yang Diberi Paparan Asap Obat Nyamuk Bakar. 1.2 Rumusan masalah Apakah pemberian dosis bertingkat ekstrak kulit buah naga putih berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis paru mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar?

4 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan umum Menganalisis pengaruh pemberian dosis bertingkat ekstrak kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) terhadap gambaran mikroskopis paru mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar. 1.3.2 Tujuan khusus 1) Membuktikan perbedaan gambaran mikroskopis paru pada mencit Balb/c jantan yang diberi paparan obat nyamuk bakar dan tidak diberi ekstrak kulit buah naga putih dengan mencit yang tidak diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan tidak diberi ekstrak kulit buah naga putih. 2) Membuktikan perbedaan gambaran mikroskopis paru pada mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan diberi ekstrak kulit buah naga putih dosis 7,5 mg/ml dengan mencit yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan tidak diberi ekstrak kulit buah naga putih. 3) Membuktikan perbedaan gambaran mikroskopis paru pada mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan diberi ekstrak kulit buah naga putih dosis 15 mg/ml dengan mencit yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan tidak diberi ekstrak kulit buah naga putih. 4) Membuktikan perbedaan gambaran mikroskopis paru pada mencit Balb/c jantan yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan diberi ekstrak kulit buah naga putih dosis 30 mg/ml dengan mencit yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar dan tidak diberi ekstrak kulit buah naga putih.

5 5) Membuktikan perbedaan gambaran mikroskopis paru mencit antar kelompok perlakuan. 1.4 Manfaat penelitian 1) Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai dampak paparan obat nyamuk bakar terhadap paru. 2) Memberikan informasi ilmiah mengenai peranan pemberian ekstrak kulit buah naga putih (Hylocereus undatus) sebagai sumber antioksidan terhadap gambaran mikroskopis paru yang diberi paparan obat anti nyamuk bakar. 3) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh ekstrak kulit buah naga putih untuk mencegah kerusakan paru.

6 1.5 Keaslian penelitian Tabel 1. Keaslian penelitian No Peneliti Judul Metode Hasil 1 Yunianto, I., Evaluasi aktivitas Jenis penelitian Pemberian Yanti, F. R., Antioksidan daun eksperimental ekstrak etanol & Sirsak (Annona dengan rancangan daun sirsak Wulaningrum muricata L) pada The Post Test Only dapat, F. UAD. system Respirasi Control Group meminimalisir 2014 Mencit (Mus Design. Subyek kerusakan sel musculus) penelitian yang trakea dan Terhadap Asap digunakan adalah pulmo akibat Anti Nyamuk 30 ekor mencit paparan asap Bakar Sebagai jantan berumur 12 anti nyamuk Bahan Ajar minggu dengan bakar dengan Biologi SMA perlakuan dosis yang Kelas XI pemberian asap paling efektif obat nyamuk bakar adalah 400 6 menit setiap pagi dan sore selama 18 hari dan pemberian ekstrak daun sirsak. mg/kg BB.

7 Tabel 1. Keaslian penelitian (lanjutan) No Peneliti Judul Metode Hasil 2 Nasution, Pengaruh Jenis penelitian Ade Saputra. Unair. 2014 Pemberian Ekstrak Kulit eksperimental dengan rancangan Buah Naga Super The Post Test Only Merah Control Group (Hylocereus Design. Subyek costaricensis) penelitian yang Terhadap digunakan adalah Malondialdehis tikus wistar dengan dan Gambaran perlakuan Histopatologi pemberian asap Tikus Wistar rokok dan ekstrak Yang Dipapar kulit buah naga Asap Rokok merah dosis bertingkat. Menunjukkan bahwa ditemukan perbedaan bermakna variable tingkat MDA di kelompok kontrol positif (K2) dengan kelompok kontrol negatif (K1),kelompok perlakuan pemberian ekstrak 1,575 g/ml (P1), 3,150 g/ml (P2), 4,725 g/ml dengan nilai signifikan p= 0,000 (p<0,05), begitu pula dengan variable makrofag alveolar

8 Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya dalam hal subyek penelitian, variable, perlakuan, metode, organ dan hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan mencit (Mus musculus) Balb/c jantan sebagai subyek penelitian dan menggunakan intervensi pemberian ekstrak kulit buah naga putih (H.undatus) dengan dosis bertingkat, yaitu 7,5 mg/ml; 15 mg/ml; dan 30 mg/ml pada mencit yang diberi paparan asap obat nyamuk bakar 8 jam perhari selama 21 hari.