BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

I. PENDAHULUAN. bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat.

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dan individualisasi yang jauh lebih besar (Kotler, 2005:321).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pasar eceran atau pasar ritel di Indonesia merupkan pasar besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi sekarang ini juga sangat berpengaruh terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. lain dari telepon seluler bertambah seiring dengan semakin

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. Become a Dominant Infocom Player in the Region, bergerak dalam bisnis

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Industri yang sedang berkembang pesat di Indonesia menarik beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Zaman modern seperti ini masyarakat mulai membutuhkan internet, internet

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari tingkat pertumbuhan negara tersebut. Namun beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan industri real estate yang sangat pesat karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. cepat berkembang dan mendorong seleksi alamiah dimana suatu perusahaan yang

PENDAHULUAN. A. PENGERTlAN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini pengertian dari bauran pemasaran (Marketing Mix) menuru para

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya di dunia termasuk di Indonesia. Ini disebabkan kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan semakin terbukanya era globalisasi yang melanda dunia pada saat ini, hal ini pasti akan memberi pengaruh kepada kegiatan bisnis yaitu dalam hal tetap bertahan dan berkembang. Maka dari itu pelaku bisnis dituntut untuk dapat meramalkan dan menemukan strategi alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan global memerlukan analisis terhadap segala kekuatan yang mempengaruhi perusahaan secara berkesinambungan. Bisnis dan strategi pemasaran pun perlu diubah untuk memperoleh peluang-peluang serta menghindari ancaman. Dominasi pembeli, perubahan teknologi yang cepat, persaingan global yang gencar, deregulasi, dan perubahan sosial menimbulkan tantangan dan yang baru dalam pelaksanaan bisnis. Perusahaan harus dapat terus menciptakan strategi yang dapat memberikan keuntungan bagi kinerja perusahaan, supaya dapat bertahan dalam pasar pada era globalisasi. Setiap perusahaan akan memperketat posisi bersaingnya dan selalu meningkatkan kemampuan posisi bersaing tersebut dengan melakukan perencanaan strategis. ( Cravens, 1996 ) Menurut Kotler,2006 perencanaan strategis merupakan proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antara sasaran, keahlian, dan sumber daya serta peluang-peluang pasar yang selalu berubah. adapun tujuan perencanaan strategis adalah untuk 1

2 membentuk dan menyempurnakan usaha dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. ( Djaslim Saladin, 2006 ) Suatu perusahaan dalam mengerjakan kinerjanya memerlukan sumber daya lengkap yaitu : sumber daya manusia, sumber daya buatan seperti teknologi, sumber daya keuangan dan lain-lain, setiap sumber daya-sumber daya perusahaan tersebut perlu diatur dengan baik. Suatu perusahaan harus memiliki manajemen yang baik, terutama manajemen pemasaran sebagai salah satu fungsi utama, untuk dapat memenangkan persaingan dalam pasar, Karena didalam manajemen pemasaran inilah diciptakannya suatu strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan-persaingan supaya dapat meningkatkan volume penjualan produk suatu perusahaan.( Anonim, 2004 ) PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi dan jaringan informasi. Telkom mempunyai tujuan untuk meningkatkan pelayanan yang menguntungkan bagi pelanggan dan perusahaan. Sejak Telkom berdiri, sudah banyak menghasilkan jasa-jasa telekomunikasi yang seiring dengan perkembangan teknologi. Adapun salah satu produk baru jasa telekomunikasi yang dihasilkan dan cukup diminati masyarakat pada saat ini adalah TELKOMFlexi, yang merupakan produk telekomunikasi yang berteknologi CDMA (Code Division Multiple Accsess). Telkom harus dapat menjalankan suatu strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan yang ada, agar dapat terus meningkatkan volume penjualan TELKOMFlexi. ( PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2004 )

3 Dari sekian banyak Produk Telekomunikasi yang ditawarkan ke masyarakat, PT Telekomunikasi Indonesia telah memasarkan produk unggulan yang diharapkan dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan yang menjadi tujuan daripada Bisnis Jasa Telekomunikasi dan salah satunya adalah Telkom Flexi. Produk ini adalah suatu layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses telepon tanpa kabel, dengan teknologi Code Digital Multiple Access (CDMA) 2000-1x, yang merupakan terobosan baru dalam bisnis telekomunikasi selular di Indonesia, dimana teknologi CDMA yang dioperasikan sudah banyak digunakan di beberapa negara maju. Telkom Flexi memberikan dua jenis layanan yaitu disebut Flexi Trendy dan Flexi Classy. Flexi Trendy merupakan kartu Pra Bayar isi ulang dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Produk ini memberikan berbagai fasilitas serta pilihan nominal pulsa sesuai yang disesuaikan. Sedangkan Flexi Classy merupakan kartu Pasca Bayar dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi.(pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung, 2004) Penjualan merupakan aktivitas utama dalam setiap perusahaan, karena dari aktivitas inilah tujuan perusahaan yang paling utama yaitu memperoleh keuntungan (laba) dapat dicapai, dan dari aktivitas ini pula kesempatan untuk melakukan kecurangan yang akan mengakibatkan kerugian, sangat besar. Karena itulah dalam aktivitas ini diperlukan suatu pemeriksaan yang memadai untuk menilai keefektifan kinerja penjualan. Dalam kegiatan penjualan untuk mencapai laba yang maksimum, perusahaan harus mempunyai prosedur

4 penjualan yang mendukung tujuan perusahaan tersebut, mengingat begitu banyaknya persaingan dengan menawarkan berbagai kemudahan dalam penjualan. (Tiwisetyawati, 2008) Tujuan akhir dari suatu perusahaan adalah untuk dapat mempertahankan laba yang diperoleh, laba harus dicapai semaksimal mungkin dengan cara meningkatkan penjualan dan menekankan pengeluaran sampai pada batas-batas tertentu, agar perusahaan dapat berkembang menjadi perusahaan yang besar. Demikian pula dalam penjualan kartu Telkom Flexi, mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan laba yang maksimum. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu perencanaan yang matang serta cara-cara pengendaliannya, karena kedua-duanya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Tanpa ada perencanaan maka tidak ada dasar untuk mengadakan pengendalian, oleh karena itu pengendalian sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. ( Tiwisetyawati, 2008 ) PT. TELKOM Indonesia. Tbk melalui Divisi Fixed Wireless akan memanfaatkan CDMA sebagai telepon fixed wireless digital yang digunakan sebagai telepon rumah (fixed phone) dan telepon bergerak (mobility). Layanan fixed wireless berbasis CDMA diberi brand " TELKOMFlexi " sebagai telepon bergerak terbatas dalam satu area code, hal ini dimungkinkan karena " TELKOMFlexi " memiliki fitur limited mobility. Para pakar teknologi telepon seluler sepakat bahwa kecanggihan CDMA jauh melebihi GSM yang sekarang ini banyak dipergunakan oleh operator telepon seluler di Indonesia. Para

5 pelaku bisnis telepon seluler (hand phone) memperkirakan bahwa " TELKOMFlexi " mendapat sambutan positif masyarakat mengingat tarifnya jauh berada dibawah GSM karena biaya investasinya sangat murah. Tentu saja, kehadiran " TELKOMFlexi " membuat lega calon pelanggan telepon yang sudah lama mendambakan telepon hemat maupun pelanggan ponsel yang mendambakan telepon seluler alternatif. ( PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk. 2004 ) Produk ini diluncurkan oleh PT Telkom untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menghadapi persaingan usaha di bidang telekomunikasi yang akhir-akhir ini sangat ketat terutama menghadapi operator-operator Sambungan Telepon Bergerak ( STB ), yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan dalam meningkatkan volume penjualannya, terutama dalam mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada maupun untuk menarik pelanggan baru.(pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 2004) Dalam keadaan pasar yang dinamis, dimana kebutuhan konsumen sangat beragam serta memilikiselera yang berbeda-beda dan berubah-ubah. Tidak seorang pun konsumen akan melakukan suatu pembelian tanpa adanya faktor pendorong baik dalam perusahaan maupun lingkungan sekitarnya. (Rod Davey dan Antony Jacks, 2000:71). Volume penjualan merupakan sejumlah barang untuk suatu produk tertentu yang dapat dijual oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu pada tingkat pemasaran tertentu. ( Ferrel, 1995:166 ).

6 Gambar 1.1 peningkatan penjualan TelkomFlexi : April-Juni 2006 Sales Meningkat Dari sisi penjualan, program Flexi dengan flexi SurePrice telah meningkatkan jumlah penjualan Flexi dengan tingkat pertumbuhan per bulan sebesar 35% pada bulan Mei dan 15 % pada bulan Juni. Jumlah sales pada Juni 2006 dibandingkan dengan sales pada April 2006 (sebelum implementasi Flexi SurePrice) meningkat secara signifikan sebesar 54%. Selain meningkatkan penjualan, program Flexi juga berhasil mengurangi tingkat cabutan (churn rate) Flexi secara signifikan. Churn rate adalah perbandingan jumlah cabutan dengan jumlah yang dipasarkan. Jumlah cabutan tercatat berkurang 9% pada bulan Mei dan 12 % pada bulan Juni. Sedangkan dibandingkan April 2006 (sebelum Flexi SurePrice digelar), tingkat cabutan Juni turun tajam hingga 20%. Selama Program Flexi SurePrice berlangsung terjadi peningkatan jumlah penjualan bersih (Net Additonal Line in Service) yang sangat signifikan dengan pertumbuhan per bulan

7 sebesar 188% pada bulan Mei dan 110 % pada bulan Juni. Penjualan bersih Flexi mulai terlihat positif sejak program SurePrice digelar pada bulan Mei 2006. Realisasi penjualan bersih pada bulan Juni 2006 mencapai 116.345 SSF atau tumbuh sebesar 400% jika dibandingkan dengan penjualan bersih pada bulan April yang masih negatif karena didorong faktor churn rate yang cukup tinggi. (PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk. 2006) Data target dan realisasi volume penjualan pada PT. Telkomunikasi Indonesia, Tbk Bandung (dalam unit) selama Tahun 2005-2008, seperti terlihat pada tabel 1.2 dibawah ini: Tabel 1.1 Rencana dan Realisasi Penjualan TelkomFlexi PT. Telkomunikasi Indonesia,Tbk Bandung Periode tahun 2005-2008 ( dalam unit) Tahun Target Penjualan Realisasi Penjualan 2006 285.582 174.272 2007 220.000 259.563 2008 587.196 42.406 Sumber: PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa volume penjualan TELKOMFlexi tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini mungkin terjadi karena kurang efektifnya pelaksanaan bauran pemasaran oleh PT.Telkomunikasi Indonesia, tbk Bandung. Untuk dapat bersaing perlu pemasaran yang baik. (PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung, 2005)

8 Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang (produk), dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi ( Kotler, 2000;9 ). Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran ( Kotler, 2005; 17 ). Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran (marketing mix) atau 4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (tempat atau distribusi) dan Promotion (promosi). Definisi produk yang dikemukakan oleh Kotler ( 2000 ; 448 ) sebagai berikut: Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Pelaksanaan program bauran pemasaran yang telah dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia terhadap Telkom Flexi Bandung, antara lain: Dari sisi product ( produk ). Produk dan jasa adalah apa saja yang dapat ditawarkan oleh perusahaan pada pasar yng dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen ( Kotler, 2003:395 ). Macam-macam produk yang ditawarkan oleh Telkom Bandung: Flexi Trendy dan Flexi Classy. Flexi Trendy merupakan kartu Pra Bayar isi ulang dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Produk ini memberikan berbagai fasilitas

9 serta pilihan nominal pulsa sesuai yang disesuaikan. Sedangkan Flexi Classy merupakan kartu Pasca Bayar dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Price ( harga ). Harga adalah jumlah uang untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk atau jasa dan pelayanan yang menyertainya ( Kotler, 2003:345 ). Harga yang ditetapkan pada produk Flexi di PT. Telekomunikasi Bandung ditujukan untuk seluruh kalangan masyarakat. Place ( tempat ). Saluran distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk sehingga tersedia bagi pelanggan sasaran ( Kotler, 2003:397). Telkom Flexi Bandung memiliki saluran distribusi diseluruh bandung. Promotion ( Promosi ). Promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan produk atau jasa ke pasar sasaran ( Kotler, 2003:397 ). Menurut Irawan, dkk.(2001:153) promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk, dan mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk tersebut. karena itu perusahaan harus memasang iklan, menyelenggarakan promosi penjualan, mengatur publikasi dan menyebarkan tenaga penjualan untuk mempromosikan produkproduknya.

10 Bauran promosi ini meliputi: advertising, personal selling, sales promotion, dan public relation. a. Periklanan (advertising) Periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun perusahaan diidentifikasi (Lamb, Hair, McDaniel, 2001;147). Kegiatan ini dilakukan PT. Telkom Bandung melalui pemasangan iklan di tv, radio, surat kabar seperti Kompas dan Pikiran Rakyat, pembagian brosur atau leaflet, pemasangan banner, spanduk, umbul-umbul di sepanjang jalan-jalan utama di kota Bandung. b. Personal selling Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya ( Fandy Tjiptono, 1995:202). PT. Telkom Indonesia mempermudah pelayanan dengan datang ketempat pelayanan Telkom setempat seperti plazatelkom, dengan melibatkan seluruh karyawan, ada distributor yang memasarkannya, dan deler-deler yang memperkenalkan produk Telkom Flexi kepada calon pelanggan.

11 c. Sales Promotion (promosi penjualan) Menurut WJ Stantion berdasarkan American Marketing Association (American Marketing Association : 425), Sales promotion adalah seluruh kegiatan marketing selain personal selling, advertising dan publicity yang merangsang pembelian oleh konsumen dan efektifitas para dealer seperti display, pertunjukan, demonstrasi, dan bermacam-macam usaha penjualan. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan PT. Telkom Bandung berupa dor to dor, melakukan even2 tertentu seperti: bajar, open sales, go to campus, go to school, visit to community, visit to customer dan sebagainya. d. Public Relation (hubungan masyarakat) Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu organisasi untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap organisasi tersebut (Fandy Tjiptono, 1995:210). PT. Telekomunikasi Indonesia melakukan pendekatan dengan calon pelanggan dengan menyelenggarakan even-even baru, Workshop, dan launching produk untuk memperkenalkan lebih dalam tentang Flexi kepada konsumen. Perusahaan tidak cukup hanya memproduksi produk yang bagus dengan harga yang bersaing bila tidak disertai dengan promosi, karena tanpa promosi tentu konsumen tidak mengetahui kualitas produk yang dijual perusahaan bahkan mungkin mereka tidak mengetahui bahwa perusahaan

12 tersebut menjual produk yang dimaksud, sehingga dalam hal ini dapat berpengaruh terhadap besarnya volume penjualan (Rudy Soetikno, 2005:31) Sales promotion merupakan seluruh bentuk komunikasi antara suatu perusahaan dengan publiknya dan merupakan salah satu elemen dasar dari bauran pemasaran, yakni komunikasi yang menjamin pemahaman antara suatu perusahaan dengan publiknya guna menimbulkan tindakan pembelian yang menguntungkan dan mencapai kepercayaan yang tahan lama terhadap perusahaan serta barang atau jasa yang disediakannya. (Boyd, Walker, Lerreche, 2000:64) Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cotton B.C (1978) ditemukan bahwa transaksi yang berlangsung selama promosi penjualan berakibat pada kenaikan atas jumlah pembelian, terutama selama priode efektif ketika promosi tersebut berlangsung. Begitu pula dengan harga promosi sebagai salah satu dari alat sales promotion, mampu mempengaruhi volume penjualan sebesar 28,20%-52,198% (Kumar dan Leone, 1988) Produk-produk telekomunikasi yang beraneka ragam yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain pada saat ini, merupakan suatu tantangan dan juga ancaman bagi Telkom yang ingin berhasil dalam memasarkan Telkom Flexi. Telkom harus menyadari kelemahan-kelemahan dan kekurangankekurangan yang perlu diperbaiki dalam meningkatkan strategi pemasarannya sehingga produk tersebut tetap menarik perhatian masyarakat. Dari uraian tersebut maka penulis bermaksud untuk meneliti Pengaruh Promosi Penjualan

13 Terhadap Volume Penjualan TelkomFlexi Pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Promosi penjualan yang dilakukan oleh TelkomFlexi Bandung? 2. Bagaimana volume penjualan TelkomFlexi Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan TelkomFlexi Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Sehubungan dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan oleh penulis di atas, maka tujuan penulis melakukan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui promosi penjualan yang dilakukan oleh TelkomFlexi Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana volume penjualan TelkomFlexi Bandung 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap volume penjualan TelkomFlexi Bandung.

14 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan data dan informasi yang diperoleh dari penelitian ini bagi penulis adalah: 1. Kegunaan teoritis yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai strategi pemasaran, khususnya tentang promosi penjualan dan volume penjualan. 2. Kegunaan praktis yaitu untuk menambah informasi mengenai kinerja PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk di wilayah Bandung.