BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. an dan di pelopori PT. MNC Sky Vision yang meluncurkan produknya yaitu indovision. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. menghibur dan membujuk. Beberapa stasiun TV yang berdiri di wilayah Jakarta

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Produksi Media PR Cetak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi pelanggan dapat dipertahankan. membedakan produk yang dihasilkannya dengan milik kompetitor lain. Image

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah merek yang sukses dapat dianggap sebagai aset yang paling berharga dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini hiburan banyak dicari oleh manusia dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. negara yang datang ke Indonesia, maka kebutuhan akan jasa perhotelan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah sebuah lembaga keuangan. Umumnya didirikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran sesuai perannya merek (brand) mengidentifikasi sumber atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pencitraan pada kafe - resto pada saat ini masih sering menjadi hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Merek memberi nilai kepada pelanggan dan sekaligus kepada perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah perusahaan. Saat ini, hampir semua perusahaan telah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB 1 PENDAHULIAN. Industri ritel di Indonesia berkembang pesat sehingga menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan perilaku bisnis atau organisasi itu sendiri. Branding pada

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia modern dan globalisasi saat ini membuat kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Globalindo 21 Express atau yang lebih familiar disebut PT. 21 Express ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat melakukan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang saling membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan komunikasi, baik verbal maupun

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

BAB I PENDAHULUAN. tentunya para konsumen sudah banyak melakukan pembelian berulang.

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi yang cepat berubah sehingga telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan suatu perusahaan untuk memenangkan persaingan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan sebuah kota yang sedang berkembang. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teresterial (gratis) maupun televisi berlangganan. Seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar. Dalam 7 tahun terakhir, ada 12 brand televisi langganan berbayar, berikut data berdirinya perusahaan televisi berbayar sekitar 7 tahun kebelakang: Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI AORA 62 8 Agustus 2008 Okevision 75 November 2008 SKYNINDO 55 17 Agustus 2009 Orange tv 60 2011 Nextmedia 42 23 November 2011 Usee TV 102 10 Agustus 2012 TOPAS TV 66 29 Juli 2012 INNOVATE 73 19 September 2012 MAX3 79 12 Desember 2012 Big TV 184 9 September 2013 Transvision 116 15 Desember 2014 K-VISION 40 18 April 2014 (Sumber: Data internal Big TV) 1

2 Persaingan yang kompetitif ini membuat para pemain televisi langganan bebayar harus memiliki strategi jitu dalam menjaga eksistensi brand. Selain pemainpemain lama ada pemain baru yang juga ikut meramaikan persaingan industri tersebut. Big TV merupakan penyedia jasa televisi langganan berbayar yang diresmikan mengudara pada 9 September 2013, dioperasikan oleh PT Indonesia Media Televisi dan merupakan anak perusahaan oleh Lippo Group. Lippo Group memiliki saham di industri ritel, media, real estate, perbankan, sumber daya alam, perhotelan, dan kesehatan. Secara keseluruhan, saat ini Big TV memiliki 184 saluran yang menjadikan Big TV sebagai televisi satelit berbayar yang memiliki saluran terbanyak di Indonesia. Lippo Group selain memiliki Big TV juga memiliki First Media. Sebagai pemain baru, penting bagi Big TV untuk memiliki strategi branding yang tepat agar dapat bertahan dalam persaingan yang kompetitif seiring dengan sudah banyaknya industri televisi berbayar yang ada di Indonesia. Hal ini juga dilakukan agar tidak terjadi kanibalisme antara konsumen Big TV dan konsumen First Media yang keduanya merupakan anak perusahaan dari Lippo Group. Brand merupakan salah salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun jasa. Pada saat zaman modern ini banyak perusahaan-perusahaan berusaha terus memperkenalkan merek yang dimilikinya dari waktu ke waktu, terutama konsumen yang menjadi target marketnya. Brand image Menurut Supranto dan Limakrisna (2007) bahwa brand image adalah apa yang konsumen pikir dan rasakan ketika mendengar atau melihat suatu merek dan apa yang konsumen pelajari tentang merek. Brand image disebut juga memori merek yang skematis, berisi interpretasi pasar sasaran tentang karakteristik produk, manfaat produk, situasi penggunaan dan karakteristik pemasaran. Brand image can be defined as a perception about brand as reflected by the brand association held ini consumer memory. Hal ini berarti citra merek adalah persepsi tentang merek yang digambarkan oleh asosiasi merek yang ada dalam ingatan konsumen. Image konsumen yang positif terhadap suatu brand akan lebih memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. (Keller, 2013).

3 Menurut Ruslan, Rosady Dalam buku (kampanye public relation, 2007) menyatakan bahwa Public Relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian dan citra baik dari masyarakat. Peranan Public Relations di dalam suatu perusahaan yaitu untuk meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat, agar perusahaan tersebut tidak dipandang buruk oleh masyarakat serta konsumennya. Sehingga masyarakat tidak meragukan perusahaan dan yakin ketika ingin mengkonsumsi produk atau jasa perusahaan. Selain untuk membentuk citra positif perusahaan, Public Relations juga turut serta menjalin hubungan dengan para Stakeholder. Stakeholder itu sendiri terbagi menjadi Internal dan Eksternal perusahaan. Pada Internal terdiri dari karyawan perusahaan, kemudian pada Eksternal terdiri dari para investor. Dalam pembentukan brand image terdapat dua komponen yaitu brand associations dan brand awareness yang merupakan dua komponen dalam pembentukan brand image. Menurut Kevin Lane Keller brand associations adalah kekuatan, keuntungan, dan keunikan dari attributes dan benefits untuk merek. Brand associations merupakan sumber utama dari nilai merek karena brand associations adalah sarana yang konsumen gunakan untuk merasakan merek tersebut dalam memenuhi kebutuhan mereka. Menurut Keller, brand associations berhubungan dengan brand performance karena brand performance dapat membentuk brand associations (Keller, 2013). Menurut Aaker dalam buku The Power of Brand Brand Awareness adalah kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya. (Freddy Rangkuti, 2008). Perusahaan pada umumnya membutuhkan proses dalam membentuk dan membangun image. Seiring dengan munculnya perusahaan atau organisasi baru yang memiliki visi misi serta tujuan yang sama, maka hal ini membuat perusahaan baru seperti PT Indonesia Media Televisi harus memiliki strategi-strategi yang tepat dalam membentuk brand image perusahaannya agar dapat bertahan dalam persaingan di bidang televisi berbayar pada saat ini.

4 1.2 Fokus Penelitian Persaingan yang kompetitif dalam industri TV langganan berbayar, membuat para pemainnya harus menyusun strategi branding yang tepat. Oleh karna itu penelitian ini fokus pada bagaiman strategi Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand image Big TV. Penelitian dilakukan di gedung berita satu plaza pada divisi marketing. Waktu melakukan penelitian pada periode bulan Februari April 2015. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana strategi Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand awareness dan brand association Big TV? 2. Bagaimana hambatan yang dihadapi dan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut? 1.4 Tujuan Penelitian : 1. Untuk mengetahui Public Relations PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk brand awareness dan brand association Big TV. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dan solusi dalam mengatasi hambatan tersebut. 1.4.1 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini terdapat tiga manfaat yaitu manfaat Akademis, manfaat praktis, dan manfaat umum. 1. Manfaat Akademis Diharapkan dapat berguna untuk peneliti selanjutnya dalam berbagai penelitian yang lain terhadap bahasan teori serta untuk memperluas pengetahuan. Penelitian ini juga bisa dijadikan alat dalam memahami apa saja strategi yang dilakukan oleh Public Relation PT Indonesia Media Televisi dalam membentuk Brand image produk Big TV. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan dapat memberikan informasi bagi Public Relations atau humas suatu perusahaan, dalam melakukan strategi-strategi dalam membentuk Brand image.

5 3. Manfaat Umum Manfaat umum merupakan manfaat sosial yang berguna bagi masyarakat, agar dapat melihat peranan Public Relation dalam membentuk Brand image. Penelitian ini juga dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dipaparkan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Pada penelitian di bab satu merupakan latar belakang yang telah dipaparkan, penjelasan rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini berserta sistematika penulisan. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Berisi tentang teori dasar yang mendasari analisis penilitian dan teori-teori brand. Terdapat kutipan dari buku-buku, website, maupun sumber literatur lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh hasil penelitian disajikan dalam bab ini yaitu meliputi : pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, sumber data penelitian, pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian. BAB 4 HASIL PENELITIAN Pada bab empat, menjelaskan penyajian dari hasil penelitian yang berupa data-data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian yang menjawab masalah penelitian. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima, merupakan kesimpulan dari penelitian yang dibuat oleh penulis dan berisi juga saran yang berguna sebagai masukan berkaitan penelitian.