ABSTRAK. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
INFO TEKNIK Volume 15 No. 2 Desember 2014 ( )

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh: Lestari

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH PASIR MENGGUNAKAN LAPIS ANYAMAN BAMBU DENGAN VARIASI JARAK DAN JUMLAH LAPIS

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK DAN ANYAMAN BAMBU PADA DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK

ABSTRAK. Kata kunci : Daya dukung, pondasi menerus, geotekstil, anyaman bambu, pasir, BCI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH BENTUK PENAMPANG PONDASI TERHADAP PENURUNAN PADA TANAH PASIR

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH PASIR MENGGUNAKAN LAPIS ANYAMAN BAMBU DENGAN VARIASI LUAS DAN JUMLAH LAPIS

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENURUNAN TANAH PASIR TERHADAP LUASAN PONDASI BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ENAM

PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN RASIO D/B TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN PERKUATAN GEOGRID TIPE BIAKSIAL

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

FADEL MUHAMMAD H. NIM.

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI MENERUS DARI TEPI LERENG PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN PERKUATAN GEOGRID MAKALAH JURNAL

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID KE PONDASI TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENDAHULUAN TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA Geogrid sebagai Material Perkuatan pada Tanah Gambar 1. Gambar 1. Gambar

PENINGKATAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG DENGAN PENAMBAHAN SIRIP ULIR MENGGUNAKAN PENDEKATAN RUMUS EMPIRIS DAN MODEL TEST

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH YANG DIPERKUAT DENGAN GEOTEXTILE

PENGARUH VARIASI JUMLAH DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR POORLY GRADED

PENGARUH JUMLAH LAPIS GEOGRID DAN KEDALAMAN DENGAN LEBAR B = 10 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN KEPADATAN RC 70%

MODUL PERKULIAHAN REKAYASA FONDASI 1. Penurunan Tanah pada Fondasi Dangkal. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5, Pekanbaru ABSTRACT

DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH LEMPUNG BERLAPIS MENGGUNAKAN METODE "MEYERHOF DAN HANNA" DAN METODE ELEMENT HINGGA (PLAXIS)

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DENGAN RASIO d/b = 1 DAN n = 3 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT

Ditha Permata, As ad Munawir, Yulvi Zaika. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Jalan MT. Haryono 167, Jawa Timur, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PENGARUH BATAS CAIR (LL), KONSISTENSI TANAH DAN BEBAN VERTIKAL TERHADAP KECEPATAN PEMAMPATAN SEKUNDER TANAH LEMPUNG

Keywords: bearing capacity, sand slope, geogridreinforcement, slope angles, footing width.

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM PLAXIS

Galuh Ajeng Listyaningrum, As ad Munawir, Yulvi Zaika

PENGARUH MODULUS GESER TANAH TERHADAP KESTABILAN PONDASI MESIN JENIS BLOK STUDI KASUS: MESIN ID FAN PLTU 2 AMURANG SULUT

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

DAYA DUKUNG ULTIMIT PONDASI DANGKAL DI ATAS TANAH PASIR YANG DIPERKUAT GEOGRID

2.2 Data Tanah D. YULIANTO 1. PENDAHULUAN

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PENGARUH VARIASI FILLER TERHADAP NILAI KEPADATAN UNTUK AGREGAT PASIR KASAR

PENGGUNAAN BAMBU PETUNG SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL KONSTRUKSI DINDING PENAHAN GALIAN PADA KONDISI TANAH NON KOHESIF

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

Pengaruh Penambahan Semen, Abu Sekam Padi dan Abu Ampas Tebu pada Tanah Lempung Ekspansif di Bojonegoro terhadap Nilai CBR, Swelling, dan Durabilitas

KAJIAN NILAI MODULUS REAKSI SUBGRADE DAN NILAI CBR BERDASARKAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

terhadap variasi lebar pondasi dan jumlah lapis perkuatan geogrid. PENDAHULUAN

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TEGANGAN DAN PENURUNAN SUBGRADE TANAH EKSPANSIF PADA MODEL PERKERASAN LENTUR

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN SUDUT KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR RC 85% DENGAN PERKUATAN GEOGRID

PENGARUH PERKUATAN PILE TERHADAP DAYA DUKUNG PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIK PENGARUH DIMENSI FONDASI DANGKAL

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik JEPRIS HARI SAPUTRA NIM.

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

PERBANDINGAN MODULUS REAKSI SUBGRADE BERDASARKAN UJI CBR TERHADAP HASIL UJI BEBAN PELAT (STUDI KASUS: PERENCANAAN PERKERASAN KAKU)

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

PENURUNAN KONSOLIDASI PONDASI TELAPAK PADA TANAH LEMPUNG MENGANDUNG AIR LIMBAH INDUSTRI. Roski R.I. Legrans ABSTRAK

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik RICO ANGGRIAWAN NIM.

PENGARUH PEMBEBANAN EKSENTRIS PADA PONDASI PERSEGI PANJANG TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN TANAH PASIR DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

ABSTRAK. Kata Kunci : daya dukung, tanah pasir, perkuatan geogrid, variasi panjang pondasi, variasi jarak antar lapis geogrid, overburden.

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN SUDUT 56 O

AJI GIGIH NUR FADLI NIM.

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PEMODELAN FISIK

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

PENGUJIAN KAPASITAS LENTUR DAN KAPASITAS TUMPU KONSTRUKSI DINDING ALTERNATIF BERBAHAN DASAR EPOXY POLYSTYRENE (EPS)

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT SEBAGAI SUBGRADE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN DAN GRID BAMBU

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH LEMPUNG LUNAK (SOFT CLAY), MENGGUNAKAN CERUCUK DENGAN VARIASI PANJANG DAN DIAMETER CERUCUK

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG LERENG TANAH PASIR KEMIRINGAN 51 0 MAKALAH JURNAL

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK

TINJAUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA TANAH BERLAPIS BERDASARKAN HASIL UJI PENETRASI STANDAR (SPT)

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Ditujukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik DANU PURWOWASKITO NIM.

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. HR Subrantas Km 12 Pekanbaru Riau 2

PENGARUH PERKUATAN ANYAMAN BAMBU TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya Korespondensi : ABSTRAK

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

PROFIL PERMUKAAN TANAH KERAS KOTA SURAKARTA SEBAGAI INFORMASI PRADESAIN PONDASI

Pengaruh Variasi Jarak dan Panjang Kolom Stabilisasi Tanah Ekspansif Di Bojonegoro dengan Metode Deep Soil Mix Tipe Single Square

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik EKKI DARMAWAN PUJO SUSILO NIM.

PENGARUH JARAK LAPIS TERATAS DAN JUMLAH LAPISAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR DENGAN PONDASI MENERUS NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

Pertemuan 1 : macam-macam pondasi, Pertemuan 2 : Tegangan tanah akibat lapisan diatasnyadan tegangan akibat adanya beban terbagi rata.

TEKNO SIPIL/Volume 11/No.59/Agustus

Transkripsi:

PENGARUH PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DENGAN VARIASI KEDALAMAN PONDASI DAN JARAK ANTAR LAPIS PERKUATAN TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR POORLY GRADED Widodo Suyadi, Abdul Kadir Shaleh, Eka Anjang Pradana Dirgantara Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Malang Jl. MT. Haryono 167, Malang 65145, Indonesia E-mail : widsttm@indo.net.id ABSTRAK Salah satu jenis tanah yang tergolong memiliki daya dukung ultimate yang rendah adalah tanah pasir poorly graded. Oleh sebab itu diperlukan suatu perkuatan dengan tujuan meningkatkan daya dukung tanah, pada penelitian ini digunakan anyaman bambu. Variasi kedalaman pondasi dan jarak antar lapis perkuatan digunakan untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah yang maksimum. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa dengan adanya variasi kedalaman pondasi dan jarak antar lapis perkuatan akan memberikan angka rasio daya dukung tanah yang bervariasi pula. Kata kunci : Daya dukung, pondasi menerus, anyaman bambu, pasir PENDAHULUAN Tanah yang terdapat di bawah suatu kontruksi harus dapat memikul beban yang ada di atasnya tanpa mengalami kegagalan geser (shear failure) dan dengan penurunan (settlement) yang dapat ditolerir untuk konstruksi tersebut. Jenis tanah pasir poorly graded memiliki beberapa sifat yang kurang menguntungkan bagi suatu konstruksi, terutama pada tanah pasir yang memiliki nilai kerapatan relatif yang rendah (pasir lepas). Penurunan pada tanah pasir berlangsung dengan cepat dan terjadi hampir seluruhnya pada waktu pelaksanaan konstruksi dan pembebanan awal. Oleh karena itu tanah tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum dipakai sebagai landasan konstruksi agar memperoleh daya dukung yang lebih baik untuk mengoptimalkan fungsinya sebagai pendukung struktur di atasnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya dimana perkuatan anyaman bambu dapat meningkatkan nilai daya dukung, maka pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh penurunan terhadap beban pada tanah pasir poorly graded dengan variasi kedalaman pondasi dan jarak antar lapis perkuatan serta mengetahui kedalaman pondasi dan jarak antar lapis perkuatan yang memberikan kontribusi paling besar terhadap peningkatan rasio daya dukung tanah pasir poorly graded. TINJAUAN PUSTAKA Tanah pasir mempunyai ukuran batas partikel 4.75 mm sampai dengan 0.075 mm. Berdasarkan sifat agregatnya, tanah pasir dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu pasir lepas (loose sand), pasir sedang (medium sand) dan pasir padat (dense sand). Pada keadaan padat, pasir cukup sempurna sebagai dasar pondasi untuk struktur yang sangat berat sekalipun. Akan tetapi dalam keadaan lepas atau nilai kerapatan relatifnya rendah, pasir memiliki sifat kurang menguntungkan secara teknis dan kurang baik digunakan sebagai dasar pondasi. Pasir JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 3

poorly graded adalah pasir bergradasi jelek, pasir berkerikil, sedikit atau tidak ada butir halus dengan nilai Cu < 6 atau 1 > Cc > 3. Penentuan daya dukung beban maksimal (q maks ) menggunakan metode yang diusulkan oleh Michael T. Adams dan James G. Collins, yang menggunakan diagram interaksi antara penurunan dan daya dukung. 0.6B, 0.8B, dan B. Anyaman yang digunakan lima lapis dengan jarak antar lapis perkuatan (h) 0.B, 0.3B, 0.4B, 0.5B, dan 0.6B. Pengujian di laboratorium menggunakan kerangka pembebanan yang terbuat dari besi dengan ukuran pada bagian dalam 149 cm x 99 cm x 100 cm dengan salah satu dinding bagian panjang terbuat dari kaca. Lebar kerangka pembebanan dibuat tidak kurang dari enam kali lebar model pondasi (6B) agar bidang longsor model pondasi tidak menyentuh dinding kerangka pembebanan. = Daya dukung maksimal Gambar 1. Penentuan daya dukung maksimal Dari gambar di atas dapat dilihat: - Sumbu x adalah nilai daya dukung - Sumbu y adalah nilai penurunan Angka rasio daya dukung tanah (bearing capacity ratio) diperoleh dari perbandingan antara daya dukung maksimal pada tanah dengan perkuatan (q maks ) dengan daya dukung ultimate pada tanah tanpa perkuatan (q o ). qmaks BCR = q METODE PENELITIAN Anyaman bambu yang digunakan sebagai material perkuatan adalah jenis bambu apus (bambu tali) dengan lebar seratnya ± 1 cm. Model pondasi menerus terbuat dari kayu dengan ukuran 90 cm x 9 cm (B) dan tebal 8 cm. Pondasi ditempatkan pada kedalaman (Df) sebesar 0.6B dari permukaan tanah sehingga masih dikategorikan sebagai pondasi dangkal dengan jarak dasar pondasi ke lapis perkuatan (u) sebesar 0.4B. Kedalaman pondasi dengan variasi (Df) 0.B, 0.4B, o Gambar. Bentuk bak, pondasi, dan perkuatan Pada pelaksanaan pengujian, tanah pasir dipadatkan menggunakan plat dengan dimensi 15x15 cm, tebal 1 cm dan berat 5,795 kg. Pemadatan tanah dilakukan dalam dua lapisan dengan tebal tiap lapisan 30 cm dan tinggi jatuh 15 cm. Anyaman bambu sebagai lapisan perkuatan diletakkan dalam massa tanah sesuai dengan jumlah dan variasi lebar dan jarak antar lapisnya. Kemudian pondasi diletakkan pada kedalaman 5.4 cm dari permukaan tanah. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 4

Setiap selesai dilakukan satu kali uji pembebanan, material pasir dikeluarkan lagi dan kemudian dimasukkan kembali dengan cara seperti sebelumnya agar didapatkan kepadatan pasir yang mendekati konstan untuk semua uji pembebanan. Pembebanan dilakukan dengan dongkrak hidrolik bertekanan maksimum 50 kg/cm. Sebagai pengukur beban digunakan proving ring yang memiliki kapasitas 10000 lbs dengan pembacaan strip sebesar 51.1074 lbs yang setara dengan 3.183 kg. Proving ring tersebut diikatkan pada reaction beam yang terbuat dari profil baja. Agar permukaan tanah pasir dan posisi model benar-benar horizontal maka digunakan waterpass. Untingunting digunakan untuk menentukan letak proving ring sedemikian rupa sehingga titik pusatnya berada tepat di titik pusat pondasi yang ada di bawahnya. Kemudian plat besi diletakkan di atas model pondasi sebagai tempat dongkrak hidrolik. Penurunan yang terjadi dibaca melalui sebuah dial gauge dengan pembacaan strip 0.01 mm, dial ini dipasang dengan menggunakan magnet pada kerangka pembebanan. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah strain controlled dimana beban dibaca pada proving ring setiap penurunan 0.5 mm. ANALISA DATA Hasil pengujian tanah tanpa perkuatan (hasil tes laboratorium) didapatkan beban maksimal (q maks ) sebesar 1.14 kg/cm. Sebagai pembanding dilakukan pula perhitungan beban maksimal secara teoritis. Tabel 1. Angka daya dukung ultimate teoritis Laboratoriu Meyerh Hanse Vesic m of n 1,635 1,14 1,759 kg/cm kg/cm kg/cm 1,731 kg/cm Aplikasi anyaman bambu dengan beberapa variasi sebagai material perkuatan tanah ternyata dapat meningkatkan rasio daya dukung (BCR) tanah. BCR 5 4 3 1 Diagram Interaksi BCR vs Rasio Df/B 0 0 0. 0.4 0.6 0.8 1 1. Df/B h = 1,8 cm h =,7 cm h = 3,6 cm h = 4,5 cm h = 5,4 cm Gambar 3. Grafik korelasi rasio kedalaman pondasi dengan lebar pondasi terhadap nilai BCR Berdasarkan Gambar 3. terlihat bahwa nilai daya dukung cenderung meningkat jika nilai rasio Df/B semakin bertambah. Hal ini dikarenakan dengan kedalaman pondasi yang semakin besar kondisi tanah semakin padat akibat pemadatan yang dilakukan ketika persiapan sebelum pengujian pembebanan, sehingga lebih kuat dalam menahan tekanan pondasi daripada lapisan tanah diatasnya dan otomatis mampu meningkatkan angka perlawanan dan daya dukung tanah. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat suatu kedalaman pondasi optimum yang menghasilkan nilai daya dukung maksimal terbesar. Berdasarkan hal tersebut dapat diambil suatu nilai optimum yaitu rasio Df/B = 1 pada jarak antar lapis JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 5

perkuatan (h) = 1.8 cm karena dapat memberikan nilai BCR yang paling maksimum. Berdasarkan Gambar 5. terlihat bahwa nilai daya dukung cenderung menurun jika nilai rasio h/b semakin besar. Pada gambar tersebut terlihat bahwa rasio h/b sebesar 0. sangat baik jika diaplikasikan terhadap kedalaman pondasi 9 cm karena memberikan nilai BCR yang relatif besar. Hal ini dapat disebabkab karena dengan jarak antar lapis perkuatan yang semakin dekat, maka bidang keruntuhan tanah pondasi yang terjadi akan semakin cepat tertahan oleh lapis perkuatan yang dipasang di bawahnya sehingga juga meningkatkan angka daya dukung tanah. BCR 5 4 3 1 0 Diagram Interaksi BCR vs Rasio h/b 0 0.1 0. 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 h/b Df = 1,8 cm Df = 3,6 cm Df = 5,4 cm Df = 7, cm Df = 9 cm Gambar 5. Grafik korelasi rasio jarak antar lapis perkuatan dengan lebar pondasi terhadap nilai BCR KESIMPULAN Kesimpulan Dengan dilakukannya analisa data dan pembahasan hasil pengujian pada masing-masing variasi pengujian, penelitian ini mencapai beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Anyaman bambu yang dipergunakan sebagai alternatif material perkuatan tanah pasir dapat meningkatkan daya dukung beban maksimal (qmaks) yang terjadi.. Variasi kedalaman pondasi yang dipakai pada perkuatan pondasi menerus menunjukkan bahwa dengan melakukan penambahan kedalaman pondasi yang dipakai, akan cenderung meningkatkan nilai daya dukung beban maksimal pada tanah pasir. Pada variasi kedalaman pondasi dari permukaan tanah sebesar 1,8 cm (0,B), 3,6 cm (0,4B), 5,4 cm (0,6B), 7, cm (0,8B) dan 9 cm (B), Nilai daya dukung beban maksimal diperoleh ketika pondasi menerus ditopang oleh lapis perkuatan dengan jarak antar lapisnya sebesar 1,8 cm. Hal ini dikarenakan dengan kedalaman pondasi yang semakin besar kondisi tanah semakin padat akibat pemadatan yang dilakukan ketika persiapan sebelum pengujian pembebanan, sehingga lebih kuat dalam menahan tekanan pondasi daripada lapisan tanah diatasnya dan otomatis mampu meningkatkan angka perlawanan dan daya dukung tanah. 3. Pada variasi jarak antar lapis perkuatan, nilai daya dukung juga cenderung naik seiring dengan makin kecilnya jarak antar lapis perkuatan. Pada variasi jarak antar lapis perkuatan 1,8 cm (0,B),,7 cm (0,3B), 3,6 cm (0,4B), 4,5 cm (0,5B), dan 5,4 cm (0,6B) pengambilan jarak antar lapis perkuatan yang menghasilkan daya dukung beban maksimal terbesar adalah ketika diberi beban pondasi sedalam 9 cm. Hal ini dapat disebabkan karena dengan jarak antar lapis perkuatan yang semakin dekat, maka bidang keruntuhan tanah JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 6

pondasi yang terjadi akan semakin cepat tertahan oleh lapis perkuatan yang dipasang di bawahnya sehingga akan meningkatkan angka daya dukung tanah untuk menahan beban yang diberikan oleh pondasi. 4. Konfigurasi yang menghasilkan daya dukung paling tinggi pada penelitian kali ini adalah kedalaman pondasi 9 cm (B) dengan jarak antar lapis perkuatan 1,8 cm (0,B), dimana menghasilkan nilai BCR yang paling besar diantara konfigurasi lain sebesar 4,3117. DAFTAR PUSTAKA Adam, M.T and Collin, J.G 1997. Large Model Spread Footing Load Test on Geosynthetic Reinforced Soil Foundations, Journal of Geotechnical Engineering, ASCE, Vol. 13, No.1, Pp.66-7 Bowles, Joseph E. 199. Analisis dan Desain Pondasi. Jilid 1. Alih Bahasa Pantur Silaban, Ph.D. Jakarta : Penerbit : Erlanga Coduto, Donald P. 1994. Foundation Design : Principles and Practice. International Editions. New Jersey : Penerbit Practice Hall. Das, Braja M. 1990. Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid 1. Cetakan keempat. Alih Bahasa Ir. Noor Endah Mochtar M.Sc, Ph.D; Ir. Indrasurya B Mochtar M.Sc, Ph.D. Jakarta : Penerbit Erlangga. Endah, Noor. 005. Materi Kuliah Mekanika Tanah. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Hardiyatmo, Hary Christady. 1996. Teknik Pondasi 1. Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jansen, J.J.A., (1981).The Mechanical Properties of Bamboo Used in Construction. Bamboo Research in Asia, IRDS Canada. Jansen, J.J.A., (000). Designing And Building With Bamboo. Journal of International Network for Bamboo and Rattan. Jones, Collins J.F.P. 1996. Earth Reinforcement & Soil Structures. Thomas Telford Book, New York. Koerner, Robert M. 1994. Designing With Geosynthetics. Third Edition. Prentice Hall, Inc, Upper Saddle River, New Jersey. Lambe, T.W. 1994. Soil Testing for Engineers. New York : John Wiley and Sons, Inc. Patra, C.R.; Das, B.M. and Shin, E.C. (005) Ultimate Bearing Capacity of Eccentrically Loaded Strip Foundation on Sand Reinforced With Geogrids. Purwana, Yusep Muslih, (00). Uji Model Kapasitas Daya Dukung Pondasi Telapak Lingkaran Menggunakan Perkuatan Bambu. Journal of Research and Development Aency, central Java Provincial, Semarang. Rofik, Awnor. 004. Pengujian dan Penyelidikan Sifat Mekanis Bambu (Dendrocalamus Asper) Sebagai Komponen Struktur. Skripsi, Tidak diterbitkan, Malang : JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 7

Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Shin, E.C. and Das, B.M., (000). Experimental Study of Bearing Capacity of a Strip Foundation on Geogrid Reinforced Sand. Geosynthetics International, Vol. 7, No. 1, pp. 59-71. Sowers, George F. 1979. Introductory Soil Mechanics & Foundations : Geotechnical Engineering. Fourth Edition. Macmillan Publishing Co., Inc., New York. Yetimoglu, T., Wu, J.T.H., and Saglamer, A. 1984. Bearing Capacity of Rectangular Footings on Geogrid- Reinforced Sand. Journal of Geotechnical Engineering. ASCE, Volume 10, No 1. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No.1 010 ISSN 1978 5658 8