BAB I PENDAHULUAN. dan situs sejarah adalah Situ Lengkong yang berada di desa Panjalu, Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
2016 LIMBAH KAYU SEBAGAI BAHAN CINDERAMATA SITU LENGKONG PANJALU CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tari Putri Asrini, 2013

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

2. Kesimpulan Khusus Adapun kesimpulan secara khusus akan dijabarkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Edi Supriadi, 2013

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB V KESIMPULAN. transportasi telah membuat fenomena yang sangat menarik dimana terjadi peningkatan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

BAB I PENDAHULUAN. Upacara Adat Pencucian Pusaka Nyangku merupakan suatu upacara

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB III METODE, TEKNIK, DAN INSTRUMEN PENELITIAN

Lampiran 1 Karakteristik Pengunjung Obyek Wisata Situ Lengkong Panjalu

memperlancar semua aktifitas yang menjadi program suatu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia, banyak objek wisata yang telah menarik perhatian para

PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SITU PANJALU Di CIAMIS, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata itu sendiri, dimana pariwisata memiliki cerita tersendiri dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memperbesar pendapatan asli daerah maka pemerintah perlu. pariwisata dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata sebagai sumber devisa merupakan hal yang diakui di dunia.

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut

BAB I PENGANTAR. Kanada, dan Rusia, yaitu kurang lebih kilometer (Rizald, 2009). Selain itu

tersendiri sebagai destinasi wisata unggulan. Pariwisata di Bali memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Gudeg, Kota Pelajar, Kota Budaya dan Kota Sejarah. Dari julukan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SITUS SEJARAH SITU LENGKONG PANJALU SEBAGAI OBJEK WISATA KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT (TAHUN )

BAB I PENDAHULUAN. menghilangkan kejenuhan kerja, relaksasi, berbelanja, bisnis, mengetahui. Wiyasa, 1997 dalam Budisusetio, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andri Cahyana Apriyanto, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah di Indonesia memperoleh hak untuk melakukan otonomi daerah

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN ASTANA GEDE. di Kabupaten Ciamis. Situs Astana Gede merupakan daerah peninggalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.program pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajra Adha Barita, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Tanjung Bira terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang cenderung monoton dan semakin keras terkadang menimbulkan

DAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA LEMBAR PENGESAHAN.. HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN UCAPAN TERIMKASIH ABSTRACT...

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

BAB I PENDAHULUAN. di sektor jasa yang disebut industri pariwisata, oleh karena itu banyak negara

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. makam yang merupakan tempat disemayamkannya Ngabei Loring Pasar

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan seni budaya tradisionalnya, adanya desa desa tradisional, potensi

2015 ANALISIS GEOGRAFIS KELAYAKAN SITU LENGKONG PANJALU SEBAGAI OBJEK WISATA BERBASIS EKOWISATA

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa menginginkan agar usaha yang digelutinya dapat survive dan terus

2015 PENGEMBANGAN RUMAH BERSEJARAH INGGIT GARNASIH SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik berupa pantai maupun lanskap, yang dapat dijadikan sebagai sumber

Paket Ekowisata Bahari Segara Anakan Kabupaten Cilacap sebagai Poros Wisata Bahari di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebagai destinasi wisata nasional dalam Masterplan Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

PEMBAHASAN. A. Studi Masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan semakin luas bidang aplikasinya. Dalam dunia modern ini, baru dalam meningkatkan interaksi atau komunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Prima Charismaldy Ramadhan, 2014

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Gejala Pariwisata telah ada semenjak adanya perjalanan manusia dari suatu

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

BAB V PENUTUP. 1. Dalam menyelenggarakan Selikuran terdapat dua tahapan yaitu :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rian Heryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kota selalu menjadi pusat peradaban dan cermin kemajuan suatu negara.

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan masih banyaknya rakyat miskin. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk

BAB III STRATEGI PROMOSI DAN KERJASAMA DINAS PARIWISATA KEBUDAYAAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu peninggalan sejarah yang dapat dijadikan sebagai objek wisata dan situs sejarah adalah Situ Lengkong yang berada di desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis,Jawa Barat. Situ ini mampu mengungkap kehidupan sejarah pada masa Kerajaan Panjalu yang masih tersisa. Objek wisata ini menjadi salah satu andalan Kabupaten Ciamis. Situ Lengkong merupakan sebuah danau seluas 57,95 hektar dengan pulau di tengahnya seluas 9,25 hektar, bernama Nusa Gede (Sukardja, 2001b : 7). Di Pulau Nusa Gede terdapat hutan lindung beserta peninggalan purbakala. Nusa Gede awalnya adalah pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu, selain berfungsi sebagai benteng pertahanan. Di sini, juga terdapat makam penyebar agama Islam yang bernama Mbah Panjalu. Di dalam hutan terdapat 307 pohon yang terdiri dari 30 jenis (Sukardja, 2001b : 8) Menurut catatan sejarah Panjalu, Situ Lengkong merupakan hasil buatan leluhur Panjalu, yang hidup di zaman Kerajaan Hindu Panjalu. Pada awal abad ke- 7, seorang raja Panjalu menginginkan putra mahkotanya memiliki ilmu yang paling ampuh dan paling sempurna. Maka berangkatlah, sang putra mahkota yang bernama Borosngora menuju ke suatu tempat dan berakhir di tanah suci Mekah. Di sanalah tujuannya tercapai, yaitu mempelajari dan memperdalam Agama Islam dan membaca dua kalimah syahadat (Cakradinata,2007 : 24). 1

2 Setelah tinggal cukup lama Sang Putra Mahkota pulang ke Panjalu dengan dibekali air zam-zam, pakaian kesultanan, serta perlengkapan pedang dan cis. Di Panjalu, tugas utamanya adalah menjadi raja Islam dan sekaligus mengislamkan rakyatnya. Beliau kemudian menjadi Raja Panjalu menggantikan ayahnya dengan Gelar Sang Hyang Borosngora. Mulai saat itulah kerajan Panjalu berubah dari kerajaan Hindu menjadi kerajaan Islam. Air zamzam dari Mekah ditumpahkan ke lembah bernama Lembah Pasir Jambu. Kemudian lembah itu bertambah banyak airnya dan terjadilah danau yang kini disebut Situ Lengkong (Cakradinata,2007 : 25). Manfaat objek wisata Situ Lengkong salah satunya yaitu wisatawan dapat belajar melalui karya wisata yang terdapat di Situ Lengkong sehingga mereka dapat mengenal dan mengetahui peninggalan-peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Panjalu. Situ Lengkong berfungsi sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu tepatnya di pulau yang berada di tengah Situ Lengkong yang dinamakan Nusa Gede, selain itu di Nusa Gede juga terdapat makam penyebar Agama Islam yang dinamakan Mbah Panjalu. Pengetahuan terhadap kehidupan sejarah bangsa Indonesia akan lebih berkesan dan bermakna apabila dapat mengunjungi langsung situs peninggalan sejarah tersebut (Sukardja, 2001b : 4) Seiring perkembangan zaman Situ Lengkong semakin dikenal oleh masyarakat sekitar Panjalu dan masyarakat di luar Panjalu sehingga Situ Lengkong berkembang menjadi objek wisata sejarah yang masih ada hingga saat ini. Banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang ke Situ Lengkong untuk berziarah ke Nusa Gede dan museum Bumi Alit, tetapi dengan berjalannya waktu,

3 keberadaan objek wisata yang bernilai sejarah kurang diminati oleh wisatawan domestik. Mereka lebih tertarik untuk mengunjungi objek wisata alam dan juga objek wisata buatan seperti wisata kuliner dan wisata belanja daripada mengunjungi tempat-tempat bersejarah sebagai wujud mengenang perjuangan para pahlawan dan pelaku sejarah masa lampau. Saat ini anak-anak muda kurang mengenal budaya di negara sendiri. Mereka justru lebih banyak meniru dan mengadopsi budaya Barat yang kini semakin marak berkembang kemajuan teknologi yang semakin maju adalah salah satu faktor yang menyebabkan anakanak cenderung mengabaikan objek wisata sejarah, sebagai wadah pendidikan yang berkaitan dengan peninggalan-peninggalan sejarah di Indonesia khususnya. Untuk mengatasi permasalahan yang terdapat di atas dituntut agar lebih meningkatkan minat masyarakat untuk mengenal peninggalan-peninggalan sejarah melalui wisata sejarah. Setiap situs sejarah dapat dikembangkan menjadi potensi wisata dengan terlebih dahulu melengkapi setiap lokasi dengan fasilitas standar sesuai dengan tujuan wisata sejarah. Apabila kebudayaan dan pariwisata diakomodasi dalam satu departemen dan dinas serta masyarakat luas, wisata sejarah ini tampak lebih potensial untuk dikembangkan. Semua itu dapat dikelola sebagai wisata sejarah dan budaya Kabupaten Ciamis tepatnya di Panjalu. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti Situ Lengkong sebagai objek wisata dan situs sejarah yang merupakan salah satu objek wisata yang berada di desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat sehingga penulis menetapkannya sebagai objek penelitian dengan judul Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis sebagai Objek Wisata dan Situs Sejarah.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah Sejarah Panjalu dan Situ Lengkong? 2. Situs-situs apa saja yang terdapat di sekitar objek wisata Situ Lengkong? 3. Bagaimana perkembangan objek wisata Situ Lengkong dan objek wisata budaya yang terdapat di Situ Lengkong? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan dimaksudkan untuk mengungkap hal-hal sebagai berikut : 1. Sejarah Panjalu dan Situ Lengkong serta perkembangannya sehingga menjadi objek wisata sejarah. 2. Situs-situs peninggalan sejarah di sekitar Situ Lengkong. 3. Perkembangan objek wisata Situ Lengkong dan objek wisata budaya yang terdapat di Situ Lengkong. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian tentang peninggalan sejarah yang terdapat di Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis memberikan manfaat baik bagi peneliti, objek yang diteliti maupun instansi yang terkait dalam penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu :

5 1. Manfaat Teoritis a. Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu sejarah, khususnya untuk pengembangan sejarah kepariwisataan. b. Bagi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, khususnya program studi Pendidikan Sejarah adalah mampu menambah referensi tentang tempat peninggalan sejarah lokal. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang tepat akan nilai sejarah pada tempat peninggalan sejarah lokal. b. Memberikan kesadaran kepada masyarakat terhadap tempat peninggalan sejarah lokal Situ Lengkong Panjalu Kabupaten Ciamis untuk lebih menjaga dan melestarikan keberadaannya sehingga dapat dijadikan salah satu paket wisata sejarah. c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah daerah, khususnya bagi Dinas Pariwisata dalam mengembangkan objek wisata dan menemukan kebijakan-kebijakan yang menyangkut kepariwisataan dengan tetap memperhatikan faktor-faktor sejarah.