BAB I PENDAHULUAN. juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Internet atau yang sering disebut sebagai dunia maya bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari variasi warna, ukuran dan bentuk bunga yang dihasilkan. Hal lain

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. SLB-BC Sukapura merupakan lembaga pendidikan khusus bagi anak

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit ikan erat hubungannya dengan lingkungan dimana ikan itu

BAB I PENDAHULUAN. global. Pemicu paling umum terhadap munculnya penyakit baru adalah perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba modern ini, penggunaan teknologi informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

BAB I PENDAHULUAN.

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan/knowledge khusus untuk memecahkan masalah pada level human

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PERANCANGAN SISTEM PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL MOBIL CV. PODO ASRI BERBASIS WEB BIMA BANJARAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. pendukungnya, seperti rumah makan, tempat penginapan, biro perjalanan, penjual oleh-oleh dan penjual cinderamata.

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi seperti otak manusia, sistem ini dapat mengambil keputusan layaknya

BAB I PENDAHULUAN. parasit, bakteri, jamur dan virus yang berakibat kematian udang windu secara

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB 1 PENDAHULUAN. instansi-instansi yang sudah terorganisir dengan baik. Misalnya Pusat Studi Qur an (PSQ)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Osteoarthritis (OA). Osteoarthritis atau penyakit pengapuran sendi adalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kelamin atau disebut juga penyakit menular seksual adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang penyebarannya melalui hubungan seks yang tidak aman. Selain itu, penyebaran tanpa hubungan seksual juga bisa terjadi seperti, dari seorang ibu kepada bayinya saat mengandung atau menyusui dan melalui pemakaian jarum suntik yang berulang atau bergantian dengan beberapa orang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur tahun 2012 tercatat 29.075 penderita penyakit menular seksual. Jumlah tersebut diperoleh dari 38 Kabupaten yang ada di Jawa Timur. (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2012). Meskipun angka kejadian penyakit kelamin banyak terjadi namun terkadang masyarakat cenderung pasif dalam menangani penyakit kelamin yang diderita, hal ini disebabkan karena pengidap penyakit tersebut mempunyai rasa malu untuk berobat dan keterbatasan biaya untuk konsultasi ke pakar atau dokter. Selain itu, meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun dalam kenyataanya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat. Dalam hal ini, seorang pakar bisa mengalami kesalahan hasil diagnosis yang bisa berlanjut pada kesalahan solusi yang diambil. 1

2 Dari uraian permasalahan di atas, sistem pakar diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut, Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Satwika, 2012) sedangkan metode yang digunakan adalah Demspter Shafer. Metode Dempster Shafer merupakan metode penalaran non monotonis yang dapat digunakan untuk mencari ketidakkonsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan merubah aturan yang ada (Prijodiprojo dan Wahyuni, 2013), sehingga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit kelamin pada pria. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian dan implementasi yang penulis akan jadikan skripsi dengan judul Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kelamin Pada Pria Berdasarkan Gejala Awal Dengan Menggunakan Metode Dempster Shafer 1.2 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalah adalah: 1. Bagaimana merancang dan membangun sistem pakar diagnosis penyakit kelamin pada pria berdasarkan gejala awal dengan menggunakan metode Dempster Shafer? 2. Bagaimana mendiagnosis penyakit kelamin pada pria berdasarkan gejala awal dengan menggunakan metode Dempster Shafer?

3 1.3 Batasan Masalah Agar pembahasan dapat dilakukan secara terarah dan sesuai dengan yang diharapkan, maka berikut batasan-batasan permasalahan yang dibahas: 1. Sistem hanya mendiagnosis penyakit kelamin pada pria dan tidak membahas pada penyebab penularanya. 2. Sistem pakar menggunakan metode Dempster Shafer. 3. Ruang lingkup diagnosis penyakit kelamin pada pria, khusunya penyakit menular seksual yang meliputi: penyakit, Gonorrhea, Non Spesific Genital Infection, Herpes Genitalis, Siphilis Dan Candiloma Acuminata, yang mana penyakit tersebut banyak menjangkit kaum pria. 4. Interaksi antara aplikasi dan user menggunakan pilihan berupa daftar gejala awal yang sudah tampak, dimana user diminta untuk memilih gejala berdasar kondisi user tersebut. 5. Output aplikasi ini adalah mendiagnosis penyakit kelamin pada pria dengan nilai presentase kemungkinan. 6. Sumber evaluasi data dari dokter spesialis kulit dan kelamin bernama dr. Andri Catur J, Sp.KK. 7. Aplikasi sistem pakar berbasis web dengan bahasa pemrograman menggunakan PHP dan data base My SQL. 8. Pengujian sistem sebatas pada penggujian metode dan pada uji pengetahuan pakar.

4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Merancang dan membangun sistem pakar diagnosis penyakit kelamin pada pria berdasarkan gejala awal dengan metode menggunakan Dempster Shafer. 2. Menentukan penyakit kelamin pada pria berdasarkan gejala awal dengan menggunakan metode Dempster Shafer. 1.5 Manfaat Penelitian Diharapkan dengan adanya penelitian ini data memberikan manfaat, pihak-pihak yang mendapat manfaat antara lain: 1. Dokter Dengan adanya sistem pakar ini akan memudahkan para dokter dalam mendiagnosis penyakit kelamin pada pria. 2. Masyarakat Memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui apakah dirinya terjangkit penyakit kelamin atau tidak, dan agar masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan. 3. Penulis Penelitian ini merupakan lahan pembelajaran dalam bidang sistem pakar khususnya sistem pakar yang menggunakan metode Dempster Shafer

5 4. Unipdu Penelitian ini akan memperkaya pustaka penelitian universitas yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian sejenis di masa mendatang. 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan. Adapun metode yang digunakan dalam tiap-tiap tahapan antara lain: 1. Metode Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung dengan pakar yaitu dokter spesialis kelamin bernama dr. Andri Catur J, Sp.KK. untuk mendapatkan data tentang penyakit kelamin b. Study literatur yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan penyakit kelamin. 2. Metode Pengembangan Sistem Untuk metode pengembangan sistem, penulis menggunakan metode waterfall. Diagram alur waterfall yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

6 a. Requirement Analysis and Definition Pada langkah ini penulis akan melakukan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan untuk memperoleh ilmu dari dokter kelamin yaitu dr. Andri Catur J, Sp.KK yang akan diadopsi menjadikan sebuah sistem pakar. Dan studi literatur dilakukan untuk memperoleh data-data pendukung yang dibutuhkan untuk membangun sebuah sistem pakar. b. System and Software Design Proses ini akan menterjemahkan syarat kebutuhan sebuah perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat koding. Pada proses ini, penulis berfokus pada : UML (Unified Modelling Language), perancangan basisdata, user interface. c. Coding and Implemetation Pada tahap ini, penulis akan menerjemahkan hasil perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman yang telah ditentukan, yakni bahasa pemrograman php 5 dengan data base My Sql d. Testing System Pada tahapan ini penulis akan melakukan testing pada sistem yang telah dibangun untuk menguji kesesuaian sistem yang telah dibangun dengan sistem yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian blackbox.

7 1.7 Sistematika Penulisan Penyusunan skripsi ini menggunakan kerangka pembahasan yang terbentuk dalam susunan bab, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan dasar penyusunan skripsi yang didalamnya berisi tentang latar belakang dibuat penelitian sistem pakar diagnosis penyakit kelamin pada pria dengan metode Dempter Shafer, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan tentang landasan teori permasalahan dan landasan teori ilmu yang terkait dengan penyakit kelamin dan metode Demspter Shafer dengan kepustakaan dan referensi yang ada. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang analisis kebutuhan dari sistem yang akan dibangun, perbandingan sistem yang sudah ada dengan sistem yang diusulkan, dan perancangan sistem yang diusulkan. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini menjelaskan implementasi sistem, pembahasan sistem serta hasil pengujian sistem dengan menggunakan pengujian blackbox BAB 5 PENUTUP Pada bab ini akan diberikan kesimpulan dan saran dari hasil Skripsi yang telah disusun.