BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. menunjukan hasil pertumbuhan pada fase vegetatif. Berdasarkan hasil sidik ragam

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Umur 35 Hari Setelah Tanam

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Pendahuluan Kompos Kotoran Kelinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam tinggi tanaman jagung hibrida

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian Tanjung Selamat, Kecamatan Tuntungan, Kabupaten Deli Serdang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jati. daun, luas daun, berat segar bibit, dan berat kering bibit dan disajikan pada tabel

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

BAHAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil percobaan menujukkan bahwa pemberian sludge limbah tapioka dan pupuk

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan. A. Pertumbuhan tanaman. maupun sebagai parameter yang digunakan untuk mengukur pengaruh lingkungan

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dan pembahasan penelitian sampai dengan ditulisnya laporan

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman. antara pengaruh pemangkasan dan pemberian ZPT paklobutrazol. Pada perlakuan

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia yang memiliki sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tajuk. bertambahnya tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tajuk, berat kering tajuk

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian C3 B1 C1 D2 A2 E2 B3 C2 E3 B2 D3 A1. Keterangan:

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

HASIL ANALISIS & PEMBAHASAN. sumber nutrisi memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L.) TERHADAP PERLAKUAN PUPUK PHONSKA. Karim Fahri, Nikmah Musa, Fitriah S.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Analisis Variabel Pengamatan Pertumbuhan Kubis

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

Gambar 2. Regresi antara bahan organik eceng gondok (Eichornia crassipes) pada berbagai perlakuan (X) dengan kadar air pada pf 1 (Y)

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

I. PENDAHULUAN. Benih merupakan salah satu masukan usaha tani yang mempengaruhi tingkat

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN KOMPOS PELEPAH SAWIT DAN PUPUK NPK MUTIARA PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis. lingkungan atau perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam 5% (Lampiran VI)

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan bersifat irreversible (Anderson dan Beardall, 1991). Tanaman semasa

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Penelitian A. Tinggi Tanaman Hasil Analisis sidik ragam pada tinggi tanaman terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman terung pada setiap pengamatan yaitu: pengamatan 14 HST, 28 HST, 42 HST, 56 HST dan 70 HST. Rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman terung dijelaskan pada Tabel 3. Tabel 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Terung ungu (kg/ha) Rataan Tinggi Tanaman (cm) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST 70 HST 0 10,12 a 25,41 a 49,72 a 69,72 a 89,33 a 100 11,70 b 27,17 b 52,78 ab 72,95 b 93,48 b 200 12,71 c 28,26 b 53,95 bc 74,14 b 95,10 bc 300 12,57 c 28,26 b 57,02 c 77,19 c 96,71 c 400 14,83 d 33,00 c 59,69 d 79,69 d 99,79 d BNT 5% 0,76 1,52 3,39 2,35 2,49 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap Jumlah daun Terung pada taraf uji 5% Berdasarkan Tabel 3 diatas, maka dijelaskan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelangi dengan dosis pupuk 400 kg/ha lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan dosis pupuk 100, 200, dan 300 kg/ha, seperti dijelaskan pada Gambar 1. Rata - rata Tinggi Tanaman (cm) 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 14 HST 28 HST 45 HST 56 HST 70 HST Pengamatan R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung Ungu (cm) Selama Pengamatan

Hasil alisis tanah dilokasi penelitian menunjukan bahwa kandungan hara N, P dan K dalam tanah rendah, sehingga dengan pemberian pupuk yang lebih tinggi yaitu 400 kg/ha unsur hara didalam tanah yang di butuhkan oleh tanaman terpenuhi. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur hara makro yang terkandung dalam pupuk majemuk tersebut berperan dalam mendukung pertumbuhan vegetatif tanaman, karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam jumlah yang berimbang. Dwidjoseputro (1994) menyatakan bahwa tanaman akan tumbuh subur apabila unsur hara yang dibutuhkan tanaman tersedia dalam proporsi yang seimbang terutama unsur hara makro seperti N, P dan K. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saeri dan Suwono (2012) tentang kajian efektivitas pupuk N, P, K pelangi 20 : 10 : 10 dalam upaya peningkatan hasil dan pendapatan petani jagung dilahan kering Kabupaten Tuban, menyimpulkan bahwa pemberian pupuk 400 kg NPK Pelangi 20-10-10 + 200 kg urea/ha, mampu meningkatkan tinggi tanaman, panjang tongkol dan diameter tongkol. B. Jumlah Daun Hasil Analisis sidik ragam terhadap jumlah daun terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap Jumlah daun Terung pada setiap pengamatan yaitu, 14 HST, 28 HST, 42 HST, 56 HST dan 70 HST. Rata-rata jumlah daun terung dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata Jumlah Daun Terung Ungu (kg/ha) 0 100 200 300 400 Rataan Jumlah Daun (Helai) 14 HST 28 HST 42 HST 56 HST 70 HST 3,33 a 4,95 a 10,38 a 20,43 a 30,43 a 3,67 b 5,62 b 13,95 b 23,48 b 31,19 a 3,81 b 5,72 bc 14,33 b 24,29 bc 34,05 b 3,86 b 6,05 c 15,43 b 26,00 c 35,95 b 4,43 c 6,62 d 17,19 c 27,95 d 37,86 c BNT 5% 0,27 0,34 1,98 1,79 2,39 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap Jumlah daun Terung pada taraf uji 5%

Berdasarkan Tabel 4 di atas, maka dijelaskan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelangi degan dosis pupuk 400 kg/ha lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan dosis 100, 200, dan 300 kg/ha. Hal ini dijelaskan pada Gambar 2. Rata - Rata Jumlah Daun (helai) 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 14 HST 28 HST 45 HST 56 HST 70 HST Pengamatan R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 2. Pertumbuhan Jumlah Daun Terung Ungu (helai) Selama Pengamatan Pengukuran jumlah daun merupakan salah satu parameter agronomi untuk melihat pengaruh perlakuan pupuk. Hasil penelitian sebelumnya dilakukan oleh Simanungkalit dkk (2013) tentang respons pertumbuhan dan produksi tanaman Melon (cucumis melo L.) terhadap pemberian pupuk NPK dan pemangkasan buah di Desa Tangga batu, Kecamatan Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang menyimpulkan bahwa perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap panjang sulur dan jumlah daun pada 2 minggu setelah tanam (MST), 3 MST, 4 MST, dan 5 MST terjadi peningkatan tanaman yang signifikan pada setiap minggunya. Untuk parameter panjang sulur dan jumlah daun tertinggi masing-masing terdapat pada perlakuan 45 gram/tanaman, sedangkan tanaman terendah masing-masing terdapat pada perlakuan kontrol. Perbedaan panjang sulur dan jumlah daun antar perlakuan dimana perlakuan kontrol memiliki tanaman yang lebih pendek dan jumlah daun sedikit dibandingkan perlakuan lainnya karena unsur hara yang yang diterima lebih sedikit dibanding perlakuan lain. 45 gr/tanaman yang diberi pupuk, panjang sulurnya lebih panjang dan jumlah daunnya lebih banyak karena unsur hara yang didapat tanaman sesuai dengan pertumbuhannya. Panjang sulur dan

jumlah daun berbanding lurus, semakin panjang sulur tanaman maka jumlah daun semakin banyak. Pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan memberi suplai pada pertumbuhan. Sobir dan Siregar (2010) menyatakan bahwa pupuk utama yang harus disediakan pada tanaman melon adalah pupuk NPK. Pemberian pupuk susulan dilakukan secara berkala untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman agar berproduksi optimal. C. Umur berbunga Hasil Analisis sidik ragam terhadap umur berbunga terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan umur berbunga terung. Rata-rata umur berbunga terung dijelaskan pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata Umur Berbunga Terung Ungu Dosis NPK (kg/ha) Rataan (hari) R0 0 53,67 R1 100 52,67 R2 200 53,00 R3 300 53,67 R4 400 54,67 Berdasarkan Tabel 5 diatas, maka dijelaskan bahwa umur berbunga terung tidak dipengaruhi oleh perlakuan pupuk NPK Pelangi. Hal ini dijelaskan pada Gambar 2. Rata- rata Umur Berbunga (Hari) 55.00 54.50 54.00 53.50 53.00 52.50 52.00 51.50 R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 3. Umur berbunga Terung Ungu (hari) Selama Pengamatan

Hasil penelitian menunjukan perlakuan pupuk NPK Pelangi tidak berpengaruh nyata terhadap umur berbunga tanaman terung. Pada lima perlakuan (lampiran 1), bahwa F-Tabel lebih besar dari F-hitung pada taraf α=5 %, yaitu 3,84. Pada lima perlakuan tanaman ini, terlihat bahwa dosis pupuk NPK Pelangi 100 kg/ha lebih cepat menghasilkan bunga yaitu pada umur 52,67 hari. Hasil penelitian sebelumnya dilakukan oleh Lubis (2004) tentang pengaruh pemberian Gibberellin (GA 3 ) dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi terung (Solanum melongena L.), yang menyimpulkan bahwa pembungaan dan pembuahan pada tanaman juga tergantung pada faktor lingkungan seperti temperature, suhu, panjang pendeknya hari dan ketinggian tempat. Selain itu umur mulai berbunga dan mulai berbuah juga tergantung dari varietas tanamannya. Sitompul dan Guritno (1995), menyatakan juga bahwa penampilan tanaman seperti pembungaan dikendalikan oleh sifat dalam tanaman (genetis) dibawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yaitu sinar matahari dan suhu. D. Panjang Buah Hasil Analisis sidik ragam terhadap panjang buah terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap panjang buah terung pada pengamatan. Rata-rata panjang buah terung dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata Panjang Buah Terung Ungu Dosis NPK (kg/ha) Rataan (cm) R0 0 20,47 a R1 100 22,32 b R2 200 23,36 b R3 300 25,02 c R4 400 26,63 d BNT 5% 1,29 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap panjang buah Terung pada taraf uji 5% Berdasarkan Tabel 6 di atas, maka dijelaskan bahwa bahwa perlakuan pupuk NPK Pelangi degan dosis pupuk 400 kg/ha lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan dosis 100, 200, dan 300 kg/ha. Hal ini dijelaskan pada Gambar 4.

Rata - rata panjang buah (cm) 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 4. Panjang buah Terung Ungu (cm) Selama Pengamatan Hasil penelitian menunjukan bahwa panjang buah tanaman terung ungu pada lima perlakuan (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 3,84. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman diberikan perlakuan pupuk NPK Pelangi, berpengaruh nyata terhadap panjang buah tanaman terung. Pada lima perlakuan tanaman ini, terlihat bahwa dosis pupuk NPK Pelangi 400 kg/ha dan 300 kg/ha memberikan nilai panjang buah terbesar yaitu pada perlakuan R4 sebesar 26,63 cm dan perlakuan R3 sebesar 25,02 cm. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Saeri dan Suwono (2012) tentang kajian efektivitas pupuk N.P.K pelangi 20:10:10 dalam upaya penigkatan hasil dan pendapatan petani jagung dilahan kering kabupaten Tuban, menyatakan bahwa pada pemberian 400 kg NPK Pelangi 20-10-10 + 200 kg urea/ha,mampu meningkatkan tinggi tanaman, panjang tongkol dan diameter tongkol. Penurunan dosis urea dari 200 kg hingga 25 kg/ha tidak menurunkan tinggi tanaman, panjang tongkol dan diameter tongkol. Pada dosis NPK yang sama, penggunaan pupuk tunggal Urea, SP-36, KCL menghasilkan tinggi tanaman yang lebih rendah dibanding penggunaan NPK Pelangi 20-10-10 + Urea, tetapi tidak meurunkan panjang tongkol dan diameter tongkol.

E. Berat Buah Hasil Analisis sidik ragam terhadap berat buah terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap berat buah terung pada pengamatan. Rata-rata berat buah terung dijelaskan pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Berat Buah Terung Ungu Dosis NPK (kg/ha) Rataan (g) R0 0 166,29 a R1 100 171,29 b R2 200 169,62 ab R3 300 176,57 c R4 400 185,57 d BNT 5% 4,35 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap panjang buah Terung pada taraf uji 5% Berdasarkan tabel 7 diatas, maka dijelaskan bahwa berat buah Terung dipengaruhi oleh perlakuan pupuk NPK Pelangi terutama dosis pupuk 400 kg/ha pada pengamatan. Hal ini dijelaskan pada Gambar 5. Rata - rata berat buah (g) 190.00 180.00 170.00 160.00 150.00 R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 5. Berat Buah Terung Ungu (gram) Selama Pengamatan Hasil penelitian menunjukan bahwa berat buah tanaman Terung ungu pada lima perlakuan (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 3,84. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman diberikan perlakuan pupuk NPK Pelangi, berpengaruh nyata terhadap Berat buah tanaman terung. Pada lima perlakuan tanaman ini, terlihat bahwa dosis pupuk NPK Pelangi

400 kg/ha dan 300 kg/ha memberikan nilai Berat buah terbesar yaitu pada perlakuan R4 sebesar 185,57 g dan perlakuan R3 sebesar 176,57 g. Hasil penelitian sebelumnya oleh A. Lubis F. A (2004) tentang Pengaruh pemberian Gibberellin (GA 3 ) dan pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi terung (Solanum melongena L.) menyatakan bahwa pemberian pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap berat buah per sampel. Hal ini mungkin disebabkan peranan unsur hara makro yang di kandung pupuk majemuk NPK. Dimana unsur-unsur tersebut mempunyai fungsi masing-masing dalam proses metabolisme tumbuhan. Marsono dan Sigit (Lubis, 2004) menyatakan bahwa unsur N berperan dalam pembentukan klorofil yang berguna dalam proses fotosintesis, dimana apabila fotosintesis lancar maka semakin banyak pula karbohidrat yang akan dihasilkan. Menurut Lingga (Lubis, 2004), unsur P berperan sebagai bahan dasar pembentukan protein untuk menghasilkan energi ATP dan ADP, dimana energi ini dibutuhkan dalam proses metabolisme untuk pembentukan asam amino, tepung, lemak dan senyawa organik lainnya. Sedangkan unsur K berperan membantu pembentukan protein dan karbohidrat sekaligus memperkuat tubuh tanaman sepertin daun, bunga dan buah sehingga tidak mudah gugur. Selain itu unsur K juga dapat meningkatkan kualitas hasil buah (rasa dan warnanya). F. Jumlah Buah Hasil Analisis sidik ragam terhadap jumlah buah terung menunjukan bahwa perlakuan pupuk NPK Pelagi berpengaruh nyata terhadap jumlah buah terung pada pengamatan. Rata-rata jumlah buah terung dijelaskan pada Tabel 8. Tabel 8. Rata-rata Jumlah Buah Terung Ungu Dosis NPK (kg/ha) Rataan (buah) R0 0 2,57 a R1 100 2,76 b R2 200 2,95 c R3 300 3,00 c R4 400 3,25 d BNT 5% 0,13 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap panjang buah Terung pada taraf uji 5%

Berdasarkan Tabel 8 di atas, maka dijelaskan bahwa jumlah buah terung dipengaruhi oleh perlakuan pupuk NPK Pelangi terutama dosis pupuk 400 kg/ha pada pengamatan. Hal ini dijelaskan pada Gambar 6. Rata - rata jumlah buah (g) 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00 R0 R1 R2 R3 R4 Gambar 6. Berat jumlah Terung ungu (buah) selama pengamatan Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah buah tanaman Terung ungu pada lima perlakuan (lampiran 1), bahwa F-hitung lebih besar dari F-Tabel pada taraf α=5 %, yaitu 3,84. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat tanaman diberikan perlakuan pupuk NPK Pelangi, berpengaruh nyata terhadap Jumlah buah tanaman terong. Pada lima perlakuan tanaman ini, terlihat bahwa dosis pupuk NPK Pelangi 400 kg/ha dan 300 kg/ha memberikan nilai jumlah buah terbanyak yaitu pada perlakuan R4 sebanyak 3,52 buah dan perlakuan R3 sebanyak 3,00 buah. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Onggo (2001) bahwa komponen hasil tomat yang diamati adalah Berat buah, Jumlah buah, bobot buah dan persen jumlah buah yang dapat dipasarkan. Hasil analisis statistik dari pengamatan tersebut juga menunjukkan tidak terdapat interaksi antara perlakuan formula pupuk yang dicobakan dan dosis pupuk majemuk. Pertumbuhan tanaman yang baik membutuhkan hara yang lengkap, penggunaan hara yang tidak lengkap mempengaruhi keseimbangan hara yang dapat diserap dan mengurangi efektivitas serapan hara. Pupuk majemuk lengkap dalam bentuk pupuk phonska dapat meningkatkan proses fisiologi berakibat pada

peningkatan produk yang dihasilkan yang pada tanaman tomat diekspresikan pada bagian generatif, yaitu buah, baik pada jumlah buah yang dapat terbentuk maupun ukurannya.