Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Keyword: Cooperative learning,experimental method, learning activities, physics achievement, science process skill, TPS.

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Program StudiPendidikanFisika FKIP UniversitasJember Abstract

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Ida Nur Rachmawati, Subiki, Nuriman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 2016

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Rif ati Dina Handayani, Arif Prianto, Trapsilo Prihandono

Ermika Cahya Widayanti, Indrawati. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Penulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI


PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PAKET BAHAN AJAR DENGAN ANALISIS KEJADIAN RIIL DALAM FOTO DAN WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (Kajian Pada: Konsep Fluida Statis)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Program Studi Pendidikan FisikaFKIP Universitas Jember Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI METODE COLEGA MEDIASI. Titin Hartini 18

Key Words: Accelerated learning, student s achievement, Linier Program

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MULTIREPRESENTASI FISIKA SISWA SMP

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

JURNAL. Oleh. Naelal Ngiza NIM

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MODEL PEMBELAJARAN DENGAN KEGIATAN MENDESKRIPSIKAN DEMONSTRASI SECARA KONSEPTUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA ARTIKEL

p-issn : e-issn :

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS III MI DARUL ULUM PALANGKARAYA TAHUN PELAJARAN

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, TALK, WRITE

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Jurnal Pena Sains Vol. 3, No. 2, Oktober 2016 p-issn: e-issn:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Transkripsi:

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DISERTAI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS X-2 SMAN 1 PAKUSARI JEMBER TAHUN 2014 1) Kiftiyah, 2) Sutarto, 2) Agus Abdul Gani 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email:tya_kaykidz@yahoo.com Abstract This research was conducted based on the results of observations that indicated a problems in the classroom students' learning activities and students' science-physics achievement. The purpose of this research were to describe students' learning activities and to improve the students' science-physics achievement (dynamic electricity) by using Creative Problem Solving (CPS) model with demonstration method. The kind of research was classroom action research by Hopkins design. The research was done in two cycles and started with pre-cycle activity. The subject of this research was the students of class X-2 SMAN 1 Pakusari Jember. Techniques to collect the data were observation, test, documentation, and interview. A technique of data analysis were: percentage for students' learning activities and normality gain formula (N-gain) to determine students' science-physics achievement (dynamic electricity topic). Based on the analysis of the data, showed an increase in students' learning activities in cycle 1 with a percentage score 50,62 % and in cycle 2 with a percentage score 60,93%. The students' science-physics achievement increased in cycle 1 with a score of N-gain 0,558 and in cycle 2 with a score of N-gain 0,568. According to the passage above, it can be concluded that the Creative Problem Solving (CPS) model can improve students' learning activities and students' science-physics achievement (dynamic electricity topic) in medium category. Key words: Creative Problem Solving (CPS) model, demonstration method, activities learning, and science-physics achievement PENDAHULUAN Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang fenomena kejadian di alam secara sistematis berupa penemuan, penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa faktafakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan pengetahuan di dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2003:2). Hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala alam melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal (Trianto, 2010:137). Pembelajaran fisika saat ini sering mengalami kendala, diantaranya adalah model pembelajaran yang kurang cocok, penggunaan media yang kurang tepat dan 294

Kiftiyah, Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil...295 kurang memadai, dan kondisi kelas yang selalu pasif. Selain itu, fisika juga sering dikeluhkan sebagai bidang studi yang sulit karena terlalu banyak rumus dan membosankan sehingga tidak disukai siswa. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat dicapai sesuai tujuan yang diharapkan apabila siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. SMA Negeri 1 Pakusari merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di Kabupaten Jember. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakusari, diketahui bahwa kelas X terdapat 6 kelas. Untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik siswa pada saat proses pembelajaran fisika berlangsung, maka dilakukan observasi terhadap masingmasing kelas. Dari pelaksanaan observasi didapatkan hasil bahwa kelas X-2 merupakan kelas yang memiliki permasalahan pembelajaran fisika dibandingkan dengan kelas lainnya. Hal tersebut juga didukung dari hasil wawancara guru mata pelajaran fisika yang menyatakan bahwa kelas X-2 merupakan kelas yang memiliki permasalahan dalam pembelajaran. Permasalahan pembelajaran yang dialami kelas X-2 tersebut adalah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dapat dikatakan rendah. Selain itu berdasarkan data yang diperoleh dari guru mata pelajaran fisika, diperoleh informasi bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X-2 tergolong rendah dibandingkan dengan kelas lainnya. Hasil observasi awal pada kelas X-2 dengan jumlah siswa 32 orang, dengan jumlah laki-laki 15 orang dan perempuan berjumlah 17 orang, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X-2 tergolong rendah. Dari data itu, dapat dideskripsikan bahwa hanya 6 siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70 atau hanya 18,75% siswa yang dinyatakan tuntas belajar, sedangkan yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 berjumlah 26 siswa atau 81,25% siswa dinyatakan tidak tuntas belajar. Pembelajaran fisika tidak pernah lepas dari proses sehingga aktivitas belajar siswa juga dianalisis karena dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi di kelas X-2 yang berlangsung selama 1 bulan, didapatkan hasil aktivitas belajar yang rendah. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan cenderung pasif. Hasil analisis data diperoleh persentase aktivitas siswa di kelas X-2 sebesar: 1) 34,37% pada indikator mendengarkan penjelasan guru; 2) 3,12% pada indikator bertanya; 3) 3,12% pada indikator mengeluarkan pendapat; 4) 15,62% pada indikator memecahkan soal. Penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Pakusari diantaranya : 1) dalam pembelajaran fisika masih menggunakan model pembelajaran langsung sehingga siswa cenderung pasif di dalam kelas; 2) siswa malas mengikuti pembelajaran fisika; 3) siswa menganggap pelajaran fisika terlalu sulit. Penelitian tindakan kelas untuk mengatasi permasalahan pembelajaran perlu dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas yaitu dengan memberikan model pembelajaran yang inovatif. Penerapan model pembelajaran yang tepat dapat mengakibatkan pembelajaran akan menjadi lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang dipelajarinya, bukan hanya mengetahuinya. Salah satu upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-2 yaitu melalui penerapan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Menurut Karen (Dewi, 2008:28) model Creative Problem Solving (CPS) adalah model pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan keterampilan pemecahan masalah,

296 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 294-300 yang diikuti dengan penguatan keterampilan. Model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dirancang untuk menumbuhkan kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah ketika dihadapkan dengan situasi pertanyaan, dengan harapaan siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah untuk memilih dan mengembangkan tanggapan (idenya). Jadi, Creative Problem Solving (CPS) dapat memperluas proses berpikir. Model Creative Problem Solving (CPS) memerlukan ketelitian dan kecermatan siswa yang besar dibandingkan dengan model pembelajaran lain, sehingga model ini akan dipadukan dengan metode pembelajaran yang mampu mengarahkan siswa untuk mengikuti proses belajar yang benar. Salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran ini adalah metode demonstrasi. Sanjaya (2006) dan Sumantri dan Permana (1998/1999) mengemukakan bahwa demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain. Dengan diterapkannya model metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan penelitian dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Listrik Dinamis dengan Model Metode Demonstrasi Kelas X-2 SMAN 1 Pakusari Jember Tahun 2014. Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Bagaimana aktivitas belajar fisika (listrik dinamis) dengan pembelajaran model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Pakusari Jember? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar fisika (listrik dinamis) dengan pembelajaran model metode demonstrasi pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Pakusari Jember? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan aktivitas belajar fisika (listrik dinamis) dengan pembelajaran model Creative Problem Solving (CPS) disertai demonstrasi pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Pakusari Jember, (2) Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar fisika (listrik dinamis) dengan pembelajaran model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi pada siswa kelas X-2 SMA Negeri 1 Pakusari Jember. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi model dan metode pembelajaran yang nantinya diterapkan dalam proses belajar mengajar fisika khususnya pada materi listrik dinamis atau yang serupa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, dan sebagai informasi dan pertimbangan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. METODE Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian yang digunakan adalah model siklus Hopkins, yaitu penelitian tindakan kelas dalam bentuk spiral yang terdiri atas empat fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Keempat fase tersebut saling berhubungan dalam siklus yang berulang. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-2 SMAN 1 Pakusari Jember tahun pelajaran 2013/2014. Model Pembelajaran yang digunakan adalah model Creative demonstrasi. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari klarifikasi masalah dengan demonstrasi, pengungkapan pendapat,

Kiftiyah, Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil...297 evaluasi dan seleksi, serta implementasi, dan diakhiri dengan kegiatan penutup. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar penilaian aktivitas belajar siswa. Adapun indikator aktivitas belajar siswa antara lain: (1) bertanya, (2) mengeluarkan pendapat, (3) mendengarkan penjelasan, (4) memecahkan soal, dan (5) mengambil keputusan. Aktivitas belajar didefinisikan secara operasional sebagai persentase rasio antara skor aktivitas belajar yang diperoleh siswa dengan skor maksimum aktivitas belajar siswa dengan indikator bertanya, mengeluarkan pendapat, mendengarkan penjelasan, memecahkan soal, dan mengambil keputusan. Teknik analisis data untuk aktivitas belajar siswa dianalisis menggunakan rumus persenttase aktivitas belajar siswa. post test siswa pada saat pra siklus dengan perbedaan skor maksimum post test siswa dan skor post test siswa pada saat pra siklus. Teknik analisis data untuk hasil belajar siswa dianalisis menggunakan rumus Normalized Gain (N-gain). Ng = skor post test skor pre test skor max skor pre test Keterangan: Ng = Normalized Gain Skor post test = skor rata-rata pada siklus ke n Skor pre test = skor rata-rata pada pra siklus Skor max = jumlah skor antara 2 data yang paling tinggi Tabel 2. Kriteria peningkatan Kriteria Predikat N g 0,7 Tinggi 0,3 N g < 0,7 Sedang N g < 0,3 Rendah (Liliawati, 2010:427) P a = A N x100% Keterangan : P a = persentase aktivitas belajar siswa A = Jumlah skor aktivitas belajar yang diperoleh siswa N = Jumlah skor maksimum aktivitas belajar siswa Tabel 1. Kriteria Aktivitas Siswa No Persentase keaktifan Kriteria keaktifan siswa 1 P a 80% Sangat tinggi / Sangat baik 2 70% P a < 80 % Tinggi / Baik 3 50 % P a < 70% Rendah/ Kurang 4 P a 50% Sangat Rendah /Sangat Kurang (Depdiknas, 2010:56) Hasil belajar siswa didefinisikan sebagai hasil skor post test dari kognitif produk. Peningkatan hasil belajar siswa secara operasional didefinisikan sebagai perbandingan antara perbedaan skor post test siswa pada saat siklus (n) dan skor HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini diawali dengan kegiatan pra-siklus yang terdiri atas satu kali pertemuan dan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 April 2014. Dalam hal ini, kegiatan pra siklus dilaksanakan untuk melakukan verifikasi permasalahan di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung yang dilakukan dengan cara mencoba mengajar sesuai RPP guru. Penerapan model Creative demonstrasi pada materi listrik dinamis cukup baik dan lancar. Siswa terlihat aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan oleh adanya tahaptahap pembelajaran yang menuntut siswa untuk aktif. Dengan demikian pembelajaran lebih berpusat pada siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran dibantu oleh 6 observer untuk mengamati proses kegiatan belajar mengajar.

298 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 294-300 Berdasarkan analisis data pembelajaran pada saat pra-siklus, ratarata persentase aktivitas siswadapat dikatakan rendah yaitu sebesar 17,18%. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada kegiatan pra siklus sebesar 46,56 dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh SMA Negeri 1 Pakusari Jember. Rendahnya skor rata-rata hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa di X-2 rendah. Pada kegiatan pra siklus, model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pembelajaran masih lebih banyak berpusat pada guru sehingga siswa tidak dapat berperan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran berpengaruh terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Sehingga pada kegiatan pra siklusaktivitas belajar dan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Analisis data pada siklus 1, yaitu dengan menerapkan model Creative demonstrasi dalam pembelajaran, menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis data, rata-rata persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan dari kegiatan pra siklus ke siklus 1, yaitu dari 17,18% menjadi 50,62%. Demikian pula skor rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari kegiatan pra siklus ke siklus 1, yaitu dari 46,56 menjadi 76,42. Peningkatan skor rata-rata hasil belajar tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa juga ditunjukkan dengan nilai N-gain yang diperoleh pada siklus 1 sebesar 0,558. Berdasarkan nilai N-gain, peningkatan hasil belajar pada siklus 1 termasuk pada kriteria peningkatan sedang. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran menyebabkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Nilai N-gain yang diperoleh hasil belajar siswa sudah berada dalam kriteria sedang, maka hasil penelitian pada siklus 1 sudah memenuhi target stop siklus dalam penelitian yaitu dengan kriteria peningkatan sedang, tetapi masih perlu dilaksanakan siklus berikutnya untuk menguatkan dan meyakinkan hasil aktivitas belajar dan hasil belajar. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dengan model yang sama dengan siklus 1 yaitu model metode demonstrasi. Berdasarkan hasil analisis data pada siklus 2, rata-rata persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 50,62% menjadi 60,93%. Selain itu, skor rata-rata hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya 76,42 menjadi 76,92. Skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus 2 telah memenuhi kriteria ketuntasan maksimal yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Pakusari Jember. Peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Berdasarkan nilai N-gain yang diperoleh untuk hasil belajar siswa pada siklus 2 yaitu sebesar 0,568 maka peningkatan hasil belajar tersebut termasuk dalam kriteria peningkatan sedang. Keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran tersebut menyebabkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa meningkat. Karena nilai N- gain yang diperoleh hasil belajar siswa pada siklus 2 tetap pada kriteria peningkatan sedang, maka penelitian telah mencapai target stop siklus yang telah ditetapkan, dengan demikian tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya. Berdasarkan hasil analisis data, pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi menunjukkan adanya

Hasil Belajar Persentase Aktivitas Belajar Kiftiyah, Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil...299 peningkatan aktivitas belajar antara kegiatan pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2, hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 80.00% 60.00% 40.00% 20.00% 0.00% Gambar 1. Grafik peningkatan persentase aktivitas belajar Pembelajaran pada siklus 1 dan 2 dengan menggunakan model Creative demonstrasi juga menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar antara kegiatan pra-siklus, siklus 1, dan siklus 2, hal tersebut ditunjukkan pada gambar berikut: 100.00 50.00 0.00 17.18% 50.62% 60.93% pra siklus siklus 1 siklus 2 Siklus Pertemuan 46.56 76.42 76.92 pra siklus siklus 1 siklus 2 Siklus Pertemuan Gambar 2. Grafik peningkatan hasil belajar Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa keberhasilan dalam pembelajaran dengan menerapkan model Creative Problem Solving (CPS)disertai metode demonstrasi bukan hanya berasal dari guru, melainkan juga didukung dengan keaktifan siswa selama pelaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga pemahaman konsep fisika lebih mudah dipahami oleh siswa. Meningkatnya hasil belajar siswa pada setiap siklus juga disebabkan oleh meningkatnya aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Peningkatan aktivitas belajar siswa terjadi karena siswa dilibatkan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan permasalahan yang bertujuan untuk membangkitkan rasa keingintahuan siswa. Dengan demikian siswa menjadi termotivasi untuk mencari informasi mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Hal tersebut menjadikan siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar di kelas dan ketika siswa merasa ada hal yang belum mereka pahami mereka akan meminta bantuan kepada guru, sehingga pembelajaran berpusat pada siswa. Hasil wawancara dengan sebagian siswa menunjukkan bahwa siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Dengan adanya kegiatan demonstrasi dan diskusi kelompok siswa lebih memahami materi pembelajaran. Wawancara dengan guru bidang studi juga menyatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dapat membuat siswa menjadi lebih aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Aktivitas belajar siswa kelas X-2 SMAN 1 Pakusari Jember dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan dilihat dari persentase aktivitas belajar. 2. Hasil belajar fisika siswa kelas X-2 SMAN 1 Pakusari Jember dengan menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi pada siklus 1 dan 2 mengalami peningkatan dengan kriteria peningkatan sedang. Saran yang dapat diberikan, jika menemukan permasalahan berupa rendahnya aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran listrik dinamis atau materi yang serupa dapat menggunakan model Creative Problem Solving (CPS) disertai metode demonstrasi sebagai salah

300 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 294-300 satu alternatif dalam mengatasi permasalahan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: Balitbang Depdiknas Depdiknas. 2010. Penyusunan Perangkat Penilaian Afektif Di SMA. Jakarta: Depdiknas Dewi, E P. 2008. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Matematika terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematika Siswa SMA. Skripsi FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan Liliawati dan Puspita. 2010. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa. UPI Bandung. www.google.com[serial on line].http:www.//blog.upi.[ 201 4] Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group