BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi hanya melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. Kekomplekkan ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bank di suatu Negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan Negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, baik yang baru berdiri maupun yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kredit bisa dikatakan bukan hal asing dalam masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kembali kepada masyarakat, pengusaha (enterpreneur) untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan dalam menunjang dan memback up,kegiatan perekonomian.perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN. (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkan dana. Di samping itu bank juga

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan/tabungan dan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi. persyaratan guna memperoleh gelar. Sarjana Hukum

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. hidup menurut tingkat kehidupan masing-masing. Dengan demikian, mencari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN MOBIL DI BANK ANDA CABANG BONGKARAN SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PT. : : : ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

Oleh. A. Solikhin. (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

PERANAN PEMBIAYAAN PRODUKTIF PADA PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU DURI DALAM MENINGKATKAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran serta lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi segenap Bangsa Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. sangat vital untuk menunjang kelancaran perekonomian.hal ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan dapat dengan mudah menarik

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dimana pertumbuhan ekonomi, kemakrnuran dan ketentraman

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. secara ekonomis saling tergantung satu sama lain. mempengaruhi seseorang untuk melaksanakan atau membatalkan niatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan yang hingga saat ini belum bisa terselesaikan di negara kita adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan ekonomi saat ini baru sebatas melakukan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi yang dilakukan masih sederhana. Seiring dengan perkembangan zaman populasi manusia mengalami pertumbuhan, sehingga kegiatan ekonomi juga mengalami perkembangan. Di Indonesia, perdebatan tentang masalah konsep ekonomi kerakyatan terus berlangsung. Banyak pihak yang mengatakan bahwa ekonomi kerakyatan sebagai dasar pijakan pembangunan kedepan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi akan menjadi lamban 1. Dengan demikian, dalam rangka mewujudkan aspek hasil-hasil pembangunan, sektor usaha kecil menduduki peran penting dan strategis dalam pembangunan nasional, baik dilihat dari segi kuantitas maupun dari segi kemampuannya dalam meningkatkan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja dalam mewujudkan pemerataan hasil-hasil pembangunan, termasuk pengentasan kemiskinan 2. Perekonomian rakyat pada hakikatnya merupakan padanan istilah ekonomi rakyat yang berarti perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat. 1 Muhammad, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, (Yogyakarta: UII press, 2000), Cet. Ke 1, h. 107. 2 Nugroho Widi, Informasi Kredit Usaha Kecil, (Jakarta : Pustaka Binaman, 1997), Cet ke 1, h.12 1

2 Perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat adalah usaha ekonomi yang menjadi sumber penghasilan keluarga atau orang-perorang. Perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat, berarti perekonomian nasional berakar pada potensi dan kekuatan masyarakat secara luas dalam menjalankan roda perekonomian mereka sendiri. Adapun bentuk perekonomian yang dilakukan langsung oleh masyarakat atau kemandirian perekonomian adalah dengan membuka usaha-usaha kecil. Dengan demikian, untuk membuka usaha-usaha guna mencapai kelangsungan hidup mereka memerlukan dana ataupun modal. Bank dalam kehidupan ini sangat memegang peranan penting, apalagi sejak berkembangnya masalah ekonomi, sehingga masyarakat beranggapan bahwa bank merupakan nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu Negara. Anggapan ini tentunya tidak salah, karena fungsi bank sebagai lembaga keuangan sangatlah vital, misalnya dalam hal mencetak uang, mengedarkan uang, menyediakan untuk menunjang kegiatan usaha, tanpa mengamankan uang, tempat melakukan investasi dan jasa keuangan lainnya 3. Disamping itu, bank juga dikenal tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya 3 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana,2005), Cet ke 2, h.7

3 kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat 4. Perbankan merupakan salah satu sumber dana diantaranya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perorangan atau badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya atau untuk meningkatkan produksinya 5. Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan nasabah atau sipeminjam yang mewajibkan pihak yang meminjam untuk melunasi kewajiban setelah jangka waktu tertentu, kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian dari hasil keuntungan 6. Seiring dengan adanya kegiatan ekonomi, perbankan mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi tersebut. Dengan peningkatan peranan bank dalam kegiatan perekonomian dan keinginan manusia untuk memanfaatkan bank sebagai sarana perantara keuangan, dalam hal ini akan mendorong bank untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat termasuk juga dalam mengeluarkan produk-produk keunggulannya antara lain kredit yang sebagai sarana peningkatan kehidupan masyarakat dan kemajuan suatu bank. Dalam memacu perkembangan perekonomian Indonesia, fungsi dan peranan perbankan dewasa ini semakin meningkat karena jasa perbankan ini menopang hampir seluruh program dan kegiatan pembangunan ekonomi, industri, 4 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, ( Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2008), h.25 5 Sutarno, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, (Bandung : ALFABETA, 2003), Cet Ke 1, h.6 6 Try Widiyono, Aspek Hukum Operasional Transaksi Produk Perbankan Di Indonesia, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2006), Cet. ke. 1, h.6

4 perdagangan dan dunia usaha maupun jasa-jasa lainnya. Dalam usaha inilah bank disebut sebagai alat pemerintah dalam membangun perekonomian bangsa melalui jenis usaha pembangunan. Oleh karena itu bank harus bisa mengelola kredit kredit yang diberikan dengan manajemen perkreditan yang baik dan memegang prinsip kehati-hatian. Kredit yang dikelola dengan prinsip kehati-hatian, melakukan analisa yang mendalam dari semua aspek, semuanya itu bertujuan untuk menekan seminimal mungkin risiko kredit bermasalah. Kredit yang dikelola dengan prinsip kehatihatian akan menempatkan pada kualitas kredit yang Performing Loan sehingga dapat memberikan pendapatan yang besar bagi bank. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan perkreditan berupa selisih antara biaya dana dengan pendapatan bunga yang dibayar oleh para nasabah kredit tersebut 7. Fasilitas kredit merupakan aktifitas utama lembaga perbankan. Beragamnya jenis kegiatan usaha mengakibatkan beragam kebutuhan akan jenis kredit bagi masyarakat. Pembagian kredit dikelompokkan dalam jenisnya masing-masing yang dari berbagai segi. Pembagian jenis ini bertujuan untuk mencapai sasaran, tujuan, dana pemberian kredit, jumlah kredit, penggunaannya, serta agunan yang diberikan nasabah pada pihak bank 8. Perkreditan bank sudah demikian berkembang dan beraneka ragam jenisnya sehingga untuk mempelajarinya diperlukan pemahaman yang memadai tentang klasifikasi kredit bank. Jenis-jenis kredit dalam bisnis perbankan sangat terkait dengan tujuan kredit itu sendiri. 7 Sutarno, Op. Cit, h.6 8 Try Widiyono, Op. Cit, h.6

5 Sebagai alat kelengkapan Otonomi Daerah dalam bidang keuangan, pemerintah tingkat I Riau mendirikan BPD Riau dan mengubahnya menjadi PT. Bank Riau. Adapun tujuan dari PT. Bank Riau tersebut antara lain membantu dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, dengan cara tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan untuk memperbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD). PT. Bank Riau merupakan Bank Pemerintah Daerah Tingkat I, kantor pusatnya terletak di Pekanbaru yang mempunyai cabang di berbagai Kabupaten dan Kota yang ada di Propinsi Riau, termasuk diantaranya PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang. Pemberian Kredit pada pengusaha kecil oleh PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang merupakan upaya untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha kecil agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang ekonomi. Guna mencapai tujuan tersebut Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang mengeluarkan produk untuk membantu masyarakat ekonomi rendah yang ingin mengembangkan usaha produktif, Hal ini ditujukan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat mudah dan membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan pinjaman. di samping itu, untuk mencegah rakyat kecil yang membutuhkan pinjaman agar tidak jatuh ketangan pelepas uang dalam pemberian pinjaman mengenakan bunga yang sangat tinggi dan berlipat ganda. Produk tersebut adalah Kredit Pengusaha Kecil. Kredit Pengusaha Kecil adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha kecil secara perorangan,

6 perusahaan dan koperasi dengan tujuan untuk usaha produktif, baik untuk modal kerja maupun investasi 9. Adapun usaha yang bisa dibiayai oleh kredit ini antara lain perdagangan seperti grosiran, mini market dan lain-lain, Industri kecil meliputi usaha perabotan, industri makanan seperti usaha tempe, tahu, usaha perbengkelan, dan banyak lagi usaha kecil dan menengah yang bisa dibiayai oleh fasilitas kredit ini asalkan usaha tersebut tidak bertentangan dengan peraturan yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : Peranan Kredit Pengusaha Kecil Pada PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang Dalam Meningkatkan Perkembangan Ekonomi Masyarakat ". B. Batasan Masalah Agar lebih terarahnya pembahasan dalam penelitian ini, perlu kiranya dibatasi pokok pembahasannya tentang peranan kredit pengusaha kecil pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dalam merumuskan masalahnya sebagai berikut: 9 Brosur, PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang 2013

7 1. Bagaimana peranan kredit pengusaha kecil pada PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat? 2. Faktor- faktor apa saja yang menjadi kendala PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat melalui kredit pengusaha kecil? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui peranan kredit pengusaha kecil pada PT Bank Riau Kepri cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala PT Bank Riau Kepri cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat melalui kredit pengusaha kecil. 2. Kegunaan Penelitian a. Bagi penulis menambah wawasan untuk mengetahui peranan Kredit Pengusaha Kecil Pada PT Bank Riau Kepri cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat. b. Sebagai informasi bagi semua pihak yang berkepentingan terutama bagi badan usaha lain tentang PT Bank Riau Kepri. c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

8 E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang yang beralamat di Jalan Prof. M. Yamin, SH No. 29 Bangkinang. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun subjek dalam penelitian ini adalah nasabah dan para staf karyawan PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang. Sedangkan objek penelitiannya adalah peranan dan faktor-faktor yang menjadi kendala Kredit Pengusaha Kecil pada PT. Bank Riau Kepri dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah dan karyawan pada PT. Bank Riau Kepri Kantor Cabang Bangkinang yang berjumlah 283 orang, yang terdiri dari 3 orang karyawan PT Bank Riau Kepri dan 280 orang nasabah. Sedangkan sampelnya penulis mangambil sebanyak 10%, yaitu sebanyak 28 orang dari nasabah PT. Bank Riau Kepri Kantor Cabang Bangkinang, dengan menggunakan metode purposive sampling 10. yaitu pengambilan sampel secara tidak acak sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. 4. Sumber Data a. Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilapangan, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap pimpinan ataupun dengan staf karyawan perusahaan tersebut dan nasabah yang menggunakan Kredit Pengusaha Kecil. 10 Nur Indrianto & Bambang Supomo, Metdologi Penelitian Bisnis, (Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta,2002), Cet. Ke-2, h.131

9 b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi-referensi atau literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 5. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara Yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pimpinan dan karyawan PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang guna melengkapi data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian. b. Angket Yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagikan daftar kepada nasabah PT. Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang agar nasabah tersebut memberikan jawabannya. c. Dokumentasi Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dari PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang yang ada hubungannya dengan masalah yang ditelliti. 6. Teknik Analisis Data Dalam penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu cara penulisan dan pengumpulan, mengklasifikasikan data serta menganalisa data sedemikian rupa yang berhubungan dengan teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk mengambil suatu kesimpulan.

10 7. Teknik Penulisan a. Metode deduktif Yaitu penulis mengemukakan kaidah-kaidah atau pendapat-pendapat bersifat umum kemudian diambil kesimpulan secara khusus. b. Metode Induktif Metode induktif adalah suatu uraian penulisa yang diawali dengan menggunakan kaedah-kaedah khusus kemudian dianalisa dan diambil kesimpulan secara umum. c. Metode deskriptif Yaitu dengan cara menguraikan data-data yang diperoleh, selanjutnya data-data tersebut dianalisa. F. Sistematika Penulisan Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan ini sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

11 BAB II : GAMBARAN UMUM Dalam bab ini akan di uraikan tentang gambaran secara umum mengenai PT Bank Riau Kepri Cabang Bangkinang yang antara lain tentang sejarah singkat perusahaan, visi dan misi, produkproduk serta struktur organisasi. BAB III : TELAAH PUSTAKA Merupakan landasan teori tentang pengertian kredit, unsur- unsur kredit, dan pengertian Kredit Pengusaha Kecil BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan di deskripsikan hasil penelitian tentang bagaimana peranan Kredit Pengusaha Kecil pada PT Bank Riau Kepri cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat serta faktor kendala yang dihadapi PT Bank Riau Kepri cabang Bangkinang dalam meningkatkan perkembangan ekonomi masyarakat melalui kredit pengusaha kecil. BAB V : PENUTUP Merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan dan saransaran yang merupakan rekomendasi penulis dalam penelitian ini.