IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Anggaran 1981/1982, dengan luas lokasi sekitar 2,5 Ha. Peresmian penggunaannya

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Balai Pengobatan PT. KAI Subdrive III.2 Tanjung Karang

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Rumah sakit Umum Daerah Mandailing Natal

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Depkes RI, 1999). Peningkatan kebutuhan dalam bidang kesehatan ini

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Doktrin New Public Management (NPM) atau Reinveting

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kasus dengan berbagai tingkat kegawatan yang harus segera mendapatkan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 44 TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEDOMAN ORGANISASI UNIT REKAM MEDIS DISUSUN OLEH : UNIT REKAM MEDIS RSUD KOTA DEPOK

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

2016, No. -2- c. bahwa Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia melalui Surat Nomor: B/2143/IV/2015/Pusdokkes tanggal 29 April 2015, telah menyampa

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

Perbedaan jenis pelayanan pada:

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses selama 4 tahun akhirnya pada tanggal 17 April 2008 RSUD Kota Depok

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. adanya mutu pelayanan prima rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BUPATI SIKKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

1 BAB I PENDAHULUAN. pengentasan kemiskinan. Tujuan MDGs di bidang kesehatan merupakan tujuan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992;

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 25 Tahun 2014 Seri E Nomor 22 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum RSUD Kalianda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalianda merupakan Rumah Sakit Umum Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang dibangun secara bertahap mulai Tahun Anggaran 1981/1982, dengan luas lokasi sekitar 2,5 Ha. Peresmian penggunaannya pada tanggal 30 April 1985 dengan Berita Acara Serah Terima Rumah Sakit Umum Kalianda dari Kepala. Kanwil Depkes Propinsi Lampung kepada Bupati/KDH Tk. II Lampung Selatan dengan Nomor: 981/Kanwil/TU/1985, dengan tipe rumah sakit saat ini adalah Tipe C dan Non Swadana. Pada awal tahun 2003 RSUD Kalianda berubah menjadi Badan Layanan RSUD Kalianda melalui Perda, No. 5 Tahun 2002, terjadi kenaikan eselon menjadi Eselon II B. Namun melalui Perda No.06 Tahun 2008 kembali menjadi RSUD Kalianda dengan penurunan eselon menjadi III A. Secara geografis letak/lokasi rumah sakit di Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan, di desa Kedaton, Kecamatan Kalianda. Jarak dari Ibu Kota Propinsi Lampung (Bandar Lampung) yaitu 70 Km, sedangkan dari Pelabuhan Penyebarangan Bakauheni sekitar 30 Km, dan sekitar 500 m dari tepi Jalan Lintas Sumatera (Jalalinsum) Bandar Lampung-Bakauheni, dengan demikian RSUD Kalianda banyak menerima pasien korban kecelakaan pada Jalalinsum tersebut, sehingga RSUD Kalianda dikembangkan sebagai Traumatic Centre, atau rumah sakit penanggulangan kecelakaan lalu-lintas. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan, No. 5 Tahun 2002, status RSUD Kalianda menjadi Badan Layanan RSUD Kalianda.

44 Kendati sebagai RSUD Kabupaten Lampung Selatan, namun dengan letaknya tersebut tidak sentrum atau tidak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Lampung Selatan, sehingga tidak menjangkau semua kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan atau hanya menjangkau 9 kecamatan (45%) dari 20 kecamatan, 165 Desa (44,11%) dari seluruh desa (374 D esa), dan menjangkau penduduk 458.803 jiwa (38,4%) dari 1.192.296 jiwa yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Adapun Kecamatankecamatan yang efektif terjangkau oleh pelayanan RSUD Kalianda adalah pada Tabel 1. berikut ini. Tabel 4.1. Daftar Kecamatan, Desa dan Penduduk yang efektif terjangkau oleh pelayanan RSUD Kalianda. No. Kecamatan Jml. Desa Jumlah Penduduk 1. Penengahan 27 52.597 2. P a l a s 19 49.462 3. Kalianda 27 72.405 4. Rajabasa 15 21.720 5. Ketapang 15 41.306 6. Sragi 10 29.791 7. Sidomulyo 19 69.662 8. Candipuro 14 45.935 9. Katibung 19 75.925 Jumlah 165 458.803 1. Visi Dan Misi Rumah Sakit Daerah Kalianda a. Visi Rumah sakit Daerah Kalianda Lampung Selatan Menjadikan badan layanan umum yang prima dalam layanan, profesional dalam tindakan dan mengutamakan mutu hasil pelayanan kesehatan Visi tersebut menunjukkan kondisi ideal yang akan dicapai oleh RSUD Kalianda di masa mendatang, dengan pemahaman sebagai berikut:

45 PRIMA DALAM LAYANAN : merupakan kondisi di mana, RSUD Kalianda mampu menunjukkan kinerja pelayanan yang dapat memenuhi standar-standar sesuai dengan ukuran-ukuran yang dipersyaratkan oleh instansi atau lembaga yang berkompeten. PROFESIONAL DALAM TINDAKAN hal tersebut mencakup pemenuhan jumlah sumber daya manusia Kesehatan dan pemenuhan kualifikasi keahlian yang secara terus menerus selalu ditingkatkan sesuai dengan tuntutan perkembangan sehingga mampu memberikan solusi profesional dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan. MENGUTAMAKAN MUTU HASIL PELAYANAN KESEHATAN : hal Inl terkait dengan kinerja pelayanan yang prima dengan didukung sumber daya manusia yang profesional termasuk penyediaan sarana prasarana, serta pelaksanaan prosedur-prosedur pelayanan, maka diharapkan produk layanan yang dihasilkan dapat memenuhi standar mutu yang ditetapkan 2. MISI Misi merupakan sesuatu yang harus diemban atau dilakukan oleh instansi dalam rangka _ pencapaian suatu visi, yang selanjutnya dijadikan pedoman dalam penyusunan tujuan, sasaran dan Strateji dalam mengalokasikan sumber daya organisasi. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan lainnya dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran organisasi secara lebih jelas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan yang dimiliki.memberikan pelayanan prima di segala bidanc pelayanan rumah sakitmeningkatkan sumber daya manusia kesehatan yanc professional Mengutamakan mutu hasil pelayanan kesehatar untuk peningkakan kepuasan dan kepercayaar masyarakat.

46 Misi pertama, 'Memberikan pelayanan prima di segala bidang pelayanan rumah sakit' mengandung makna bahwa RSUD Kalianda sebagai institusi pelayanan di bidang kesehatan harus mampu memberikan pelayanan yang paling sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Prinsip-prinsip pelayanan prima yang meliputi efektif, efisien, adil, terbuka, tepat waktu, prosedur yang mudah dan tarif yang terjangkau akan menjadi landasan dalam mengembangkan dan meningkatkan setiap layanan yang akan diberikan. Misi kedua yaitu 'Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan yang profesional'. Misi ini mendorong RSUD Kalianda untuk selalu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya balk tenaga medis maupun non medis, sehingga tercipta suatu sinergi yang mampumemberikan solusi profesional terhadap timbulnya setiap permasalahan yang makin kompleks. Misiketiga 'Mengutamakan mutu hasil pelayanan kesehatan untuk peningkatan kepuasan dan kepercayaan masyarakat". Kualitas hasil pelayanan tersebut harus mampu dijiwai oleh seluruh unsure dalam institusi, balk unsur yang terkait Iangsung maupun unsur penunjang dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan tercapainya hasil pelayanan yang bermutu tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Kalianda. 3. TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu dan analisis stratejik. Berdasarkan visi dan misi serta dengan memperhatikan analisis SWOT, RSUD Kalianda menetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu lima tahun sebagai berikut:

47 1. Misi Pertama 'Memberikan pelayanan prima di segala bidang pelayanan rumah sakit', memiliki tujuan 'Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit'. 2. Misi Kedua 'Meningkatkan sumber daya manusia kesehatan yang profesional', memiliki tujuan 'Tersedianya sumber daya manusia rumah sakit yang bermutu' dan 'Terselenggaranya sistem administrasi dan pelaporan Rumah Sakit yang baik'. 3. Misi Ketiga 'Mengutamakan mutu hasil pelayanan kesehatan untuk peningkatan kepuasan dan kepercayaan masyarakat', memiliki tujuan 'Tersedianya sarana dan prasarana yang Iayak dan cukup'; 'Meningkatnya pelayanan penunjang medis'; dan 'Meningkatnya pelayanan di bidang hubungan masyarakat'. 4. Sumber Daya Rumah Sakit Keadaan Sumber Daya Rumah Sakit yang merupakan komponen input dari suatu sistem perumahsakitan pada RSUD Kalianda yang secara lengkap diuraikan pada sub bab berikut ini. a. Ketenagaan. Keadaan ketenagaan di RSUD Kalianda secara garis besar terdiri dari tenaga medis,tenaga paramedis keperawatan, tenaga paramedis non keperawatan serta tenaga non medis (termasuk tenaga profesional yang mengelola manajemen), seperti pada tabel berikut ini:

48 Tabel 4.2 Keadaan ketenag kerjaan RSUD Kalianda Tahun 2011 Jenis Tenaga Jumlah Kumulatif % Tenaga Medis 20 7 Tenaga Paramedis Keperawatan 127 44 Tenaga Non Keperawatan 63 22 Tenaga Non Medis 81 28 JUMLAH 291 100 Sebagian besar tenaga paramedis keperawatan (pelaksana keperawatan) atau yang menjadi ujung tombak keperawatan adalah tenaga honor. b. Fasilitas Sarana Pelayanan Fasilitas dengan sarana pelayanan yang dimaksud meliputi fasilitas dan sarana pelayanan langsung (medis dan keperawatan) dengan tidak langsung (penunjang medis) 1. Jumlah tempat tidur (TT) sebanyak 85 buah 2. Sarana Pelayanan Medis terdiri dari sarana rawat jalan yang meliputi pelayanan empat besar spesialis dasar (penyakit dalam, bedah, anak, kebidanan dan kesehatan gigi dan mulut). Selain sarana rawat jalan terdapat pula pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta pelayanan kamar operasi (OK) 3. Sarana pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang meliputi; ruang rawat inap penyakit bedah (Zaal I), ruang rawat inap penyakit dalam (Zaal II), ruang rawat inap kebidanan, ruang rawat inap penyakit anak, ruang rawat inap Kelas II, ruang rawat inap Kelas I dan ruang rawat inap VIP. 4. Sarana pelayanan penunjang medis yang meliputi penyelenggaraan pelayanan seperti; instalasi laboratorium, instalasi radiologi, instalasi farmasi, instalasi gizi, fisioterapi dan pemulasaraan jenazah

49 5. Jumlah tempat tidur kebidanan sebanyak 12 Tempat Tidur dengan rata-rata kelas perawatan sebanyak 15 pasien bersalin perbulan selain persalinan terdapat berbagai macam kasus kebidanan diantaranya hiperemisis, abortus, pendarahan karena kelainan hormon, IUFD, pembedahan/section caesarea, preeklampsia, mola hidatidosa dan lain lain.