RANCANG BANGUN VIP LIFT DENGAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN LAMPU SINYAL DAN PEMINDAH JALUR OTOMATIS PADA PERJALANAN KERETA API SATU SEPUR MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

RANCANG BANGUN AKSES PINTU KELUAR MASUK MENGGUNAKAN PIN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Perancangan Sistem Keamanan Pada Pintu Brankas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

RANCANG BANGUN KONTROL PERALATAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS AT89S51

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

PERANCANGAN APLIKASI RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION) DAN MCS-51 UNTUK ADMINISTRASI KESISWAAN (HARDWARE)

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI SENSOR UGN3505 SEBAGAI PENDETEKSI MEDAN MAGNET

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: Sistem Logger Suhu dengan Menggunakan Komunikasi Gelombang Radio

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

PERANCANGAN SISTEM PENGONTROLAN PENGUKURAN BERAT PADA TIMBANGAN KENDARAAN SECARA AUTOMATIS

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

RADIO CONTROL MELALUI SERIAL PC. Reyhan Fahrurrozie

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB II TEORI DASAR. beberapa komponen utama yang digunakan pada simulasi Pengendali Lampu. Jarak Jauh dan Dekat pada Kendaraan Secara Otomatis.

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

PENGEPRES KANTONG PLASTIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

KENDALI NIRKABEL DENGAN INFRA MERAH PENGGERAK LENGAN ROBOT BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB II LANDASAN TEORI. Jembatan Schering merupakan salah satu jembatan arus bolak-balik yang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Gambar 1. Rangkaian interface ke LCD Karakter 2 x16

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN KEYPAD MATRIKS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PADA LABORATORIUM STMIK-MURA LUBUKLINGGAU

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

RANCANG BANGUN SISTIM PARKIR MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Desain Tracker Antena Parabola Berbasis Mikrokontroler

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

PERANCANGAN SISTEM KONTROL PENERANGAN, PENDINGIN RUANGAN, DAN TELEPON OTOMATIS TERJADWAL BERBASIS MIKROKONTROLER

M1632 MODULE LCD 16 X 2 BARIS (M1632)

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

PERANCANGAN ALAT PENYINARAN SCREEN SABLON PCB DENGAN PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN PINTU GARASI MENGGUNKAN KEYPAD DENGAN SENSOR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

Transkripsi:

RANCANG BANGUN VIP LIFT DENGAN RFID BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Eko Ihsanto 1, Andhy Tri Wijayanto 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Telepon: 021-5857722 (hunting), 5840816 ext. 2600 Fax: 021-5857733 Email: Eko.ihsanto@gmail.com Abstrak - Akses lift menggunakan kartu RFID berbasis mikrokontroller AT89S51 ini terdri dari mikrokontroller sebagai pengendali utama, Tag RFID + Reader RFID sebagai akses lift menuju lanatai tujuan, sensor infra merah sebgai pembatas tiap lantai, Motor Stepper sebagai actuator pintu lift membuka dan menutup dan motor DC sebagai actuator naik turun pada lift.rataan watu tempuh akses lift untuk menuju lantai 1 adalah 5,682 detik dan untuk menuju lantai 2 adalah 22,164 detik. Jarak maksimum Tag RFID yang dapat dideteksi oleh Reader RFID adalah 4,2 cm. Sedangkan kecepatan rata-rata yang dibutuhkan lift adalah 0,0283 m/s. Kata kunci : RFID, mikrokontroller AT89S51, Motor DC, Motor Stepper PENDAHULUAN Akses lift saat ini masih bersifat manual dan proses dari lantai kelantai membutuhkan waktu yang sangat lama dan harus menunggu kedatangan lift. Dengan dciptakannya alat akses lift menggunakan kartu RFID berbasis mikrokontroller AT89S51, akan memudahkan untuk bertemu dengan seseorang dilantai tertentu dan sangat efesien dalam hal waktu karena tag RFID ini membedakan tiap lantai yang dituju. Adapun teknologi terbaru yang saya buat ini untuk penelitian adalah Akses Lift Menggunakan Kartu RFID Berbasis Mikrokontroller AT89S51. Akses lift dengan Tag RFID digunakan untuk (Visitor) Tamu pada gedung perkantoran, dengan menggunakan Tag RFID ini Tamu terlebih dahulu harus meminta Tag RFID Lift dibagian (Front Office) Penerima Tamu. Data pada tiap-tiap Tag RFID ini berbeda-beda sesuai dengan lantai yang dituju. Vol.4 No.3 September 2013 109

Tujuan Permasalahan Tujuan permasalahan yang akan dibahas adalah bagaimana akses lift menggunakan kartu RFID digunakan untuk lift pada lantai 1 (satu) dan lantai 2 (dua) digedung perkantoran. Dengan teknologi terbaru Tag RFID penganti barcode ini aksesnya sangat baik dan Tag tersebut memiliki serial number yang berbeda, yang digunakan untuk tiap lantai gedung perkantoran. Batasan Masalah Agar penelitian serta pembuatan alat tidak keluar dari batasan yang telah ditetapkan, maka penelitian Penelitian ini akan dibatasi pada beberapa hal, yaitu: 1. Secara umum penelitian ini hanya membahas prinsip kerja dari alat tersebut meliputi analisa rangkaian, serta hasil-hasil pengujian. 2. Untuk menghitung beban pada lif tidak dibahas dalam penelitian ini. 3. IC Mikrokontroler yang digunakan yakni AT89S51. 4. Sensor infra merah sebagai saklar ON / OFF pada lift. 5. Motor DC sebagai penggerak. 6. Relay sebagai saklar magnetic. 7. LCD sebagai Display. 8. Untuk Software dibahas tidak mendetail. Metode Pendekatan Masalah Adapun metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah: - Studi pustaka sebagai referensi untuk mengumpulkan informasi serta data-data yang berhubungan dengan alat simulasi pembuangan sampah secara otomatis. - Studi lapangan yaitu dengan melakukan serangkaian uji coba untuk mengetahui permasalahanpermasalahan dan kemudian menyelesaikan masalah tersebut, dengan langkah sebagai berikut: a. Perancangan rangkaian. b. Perakitan rangkaian. c. Uji coba terhadap hasil perakitan. d. Menganalisa hasil dan membuat kesimpulan. LANDASAN TEORI Mikrokontroler AT89S51 Mikrokontroler AT89S51 merupakan salah satu jenis mikrokontroler CMOS 8 bit yang memiliki performa yang tinggi dengan disipasi daya yang rendah, cocok dengan produk MCS-51. Vol.4 No.3 September 2013 110

Kemudian memiliki sistem pemograman kembali Flash Memori 4 Kbyte dengan daya tahan 1000 kali write/erase. Disampig itu terdapat RAM Internal dengan kapasitas128 x 8 bit. Dan frekuensi pengoperasian hingga 24 MHz. Mikrokontroler ini juga memiliki 32 port I/O yang terbagi menjadi 4 buah port dengan 8 jalur I/O, kemudian terdapat pula Sebuah port serial dengan kontrol serial full duplex, dua timer/counter 16 bit dan sebuah osilator internal dan rangkaian pewaktu. Display LCD Character 2x16 Display LCD 2x16 berfungsi sebagai penampil nilai kuat induksi medan elektromagnetik yang terukur oleh alat. LCD yang digunakan pada alat ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom atau biasa disebut sebagai LCD Character 2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan sebagai berikut: Tabel 2.2 Fungsi pinlcd character 2x16 PIN Nama fungsi 1 VSS Ground voltage 2 VCC +5V 3 VEE Contrast voltage 4 RS Register Select 0 = Instruction Register 1 = Data Register 5 R/W Read/ Write, to choose write or read mode 0 = write mode 1 = read mode 6 E Enable 0 = start to lacht data to LCD character 1= disable 7 DB0 LSB 8 DB1-9 DB2-10 DB3-11 DB4-12 DB5-13 DB6-14 DB7 MSB 15 BPL Back Plane Light 16 GND Ground voltage Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri. Motor Stepper Vol.4 No.3 September 2013 111

Motor stepper banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang biasanya cukup menggunakan torsi yang kecil, seperti untuk penggerak piringan disket atau piringan CD. Motor stepper adalah suatu jenis motor yang dapat digunakan untuk memindahkan sebuah benda (beban) dengan jarak perpindahan yang kecil (2,6,7). Motor stepper merupakan motor listrik yang tidak mempunyai komutator, dimana semua lilitannya merupakan bagian dari stator. Pada umumnya motor stepper hanya mempunyai kumparan pada statornya sedangkan pada bagian rotornya merupakan magnet permanen. Dalam hal kecepatan, kecepatan motor stepper cukup cepat jika dibandingkan dengan motor DC. Dengan model motor seperti ini maka motor stepper dapat diatur posisinya pada posisi tertentu dan/atau berputar ke arah yang diinginkan, baik searah jarum jam atau sebaliknya. Kecepatan motor stepper pada dasarnya ditentukan oleh kecepatan pemberian data pada komutatornya. Semakin cepat data yang diberikan maka motor stepper akan semakin cepat pula berputarnya. Pada umumnya kecepatan motor stepper dapat diatur dalam daerah frekuensi audio dan akan menghasilkan putaran yang cukup cepat. Motor stepper mengubah pulsa listrik yang diberikan menjadi gerakan rotor discret (berlainan) yang disebut step (langkah). Satu derajat-per langkah motor memerlukan 360 pulsa untuk menggerakkan melewati satu putaran. Juga ada motor mikro step dengan ribuan langkah per putaran. Ukuran kerja dari stepper biasanya diberikan dalam jumlah langkah per putaran per detik. Motor stepper biasanya kecepatan rendah dan torsi rendah mempunyai kontrol gerakan posisi yang cermat. PERANCANGAN SISTEM Sistem Utama Pada Alat Pada sistem rangkaian alat akses lift menggunakan kartu RFID berbasis mikrokontroler AT89S1 ini, terdiri dari berbagai perangkat keras yaitu; Mikrokontroller AT89S1 sebagai pengontrol utama, RFID (Radio Frequency Identification) sebagai akses penggunaan lift, Infra Vol.4 No.3 September 2013 112

Merah berfungsi untuk menentukan lantai setiap lift, Motor Stepper sebagai penggerak pintu lift membuka dan menutup dan Motor DC sebagai penggerak pada lift naik dan turun. Secara keseluruhan blok diagram untuk Akses Lift Menggunakan Kartu RFID Berbasis Mikrokontroller AT89S1 ditunjukan pada gambar 3.1 (1,2,3). Gambar 3.1. Blok Diagram Akses Lift Menggunakan Kartu RFID Berbasis Mikrokontroller AT89S1 Mekanik Dari Alat akses Lift Perancangan mekanik alat untuk simulasi akses lift telah ditentukan bentuk yang ideal sebelumnya. Untuk merancang mekanik dibutuhkan beberapa bahan dasar yang diperlukan diantaranya : Akrilik, Tali, Gear, kayu, Motor Steper dan Motor DC. Dalam bentuknya mekanik alat secara detail ditunjukan pada gambar 3.2. Keterangan Gambar : 1. Lantai Dasar 2. Lantai Satu 3. Lantai Dua 4. Bangunan Lift 5. Motor Steper (menutup dan membuka lift) 6. Motor DC (mengangkat lift naik dan turun) Gambar 3.2. Rancang Bangun Dari MekanikAkses Lift Menggunakan Kartu RFID Berbasis Mikrokontroller AT89S51 Dari gambar 3.2. Secara detail alat dari akses lift ini memiliki beberapa fungsi yaitu : a) Motor Stepper. Berfungsi mengerakan motor stepper untuk menutup dan membuka pintu lift secara otomatis setelah menerima perintah dari RFID. Untuk membuka pintu lift Motor DC akan bergerak kekiri sehingga pintu lift dapat terbuka, sedangkan untuk menutup pintu lift Motor DC akan berputar kekanan Vol.4 No.3 September 2013 113

sehingga akan menutup pintu lift. Gambar ini ditunjukan dibawah ini : dapat menurunkan Lift. Gambar tersebut ditunjukan dibawah ini : Gambar 3.3. Mekanik menutup dan membuka pintu Lift b) Kemudian lift akan bergerak secara otomatis menuju lantai 1 yang terlebih dahulu dibaca oleh Reader RFID. Untuk menggergerak lift menuju lantai 1 Motor DC akan berputar kekiri pada saat motor DC keadaan yaitu logika 1 sebagai representasi tegangan +5V (TTL) dan logika 0 sebagai representasi tegangan 0V, sehingga Motor DC akan menggerakan lift menuju keatas lantai 1. Untuk sebaliknya pada saat sudah bergerak menuju lantai maka Motor Dc akan berputar kekanan pada saat Motor DC keadaan berlogika o sebagai representasi tegangan 0V dan logika 1 sebagai representasi tegangan +5V untuk Gambar 3.4. Mekanik Posisi Lift Naik dan Turun Rangkaian Akses Lift Secara Lengkap Gambar 3.5 Rangkaian akses Lift Secara Lengkap PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN Pada bab ini dilakukan proses akhir dari pembuatan alat Penelitian, yaitu pengujian alat yang telah selesai dirakit. Tujuan dari proses ini yaitu agar dapat mengetahui karakteristik Vol.4 No.3 September 2013 114

dari tiap blok rangkaian, fungsi, dan proses kerja alat secara keseluruhan. Jika dalam pengujian terdapat komponen yang tidak bekerja sebagai mana mestinya, maka akan dilakukan perbaikan. Proses pengujian pada alat ini dilakukan menurut bagian per blok dari setiap rangkaian sehingga akan diketahui kerja dari masing-masing blok dengan baik. Selain itu, pada proses ini juga dapat dilakukan perbandingan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan saat perancangan. Pengujian alat yang dilakukan meliputi: 1. Pengujian rangkaian catu daya. 2. Pengujian motor Stepper 3. Pengujian motor DC 4. Pengujian infra merah. 5. Pengujian relay. 6. Pengujian RFID 7. Pengujian rangkaian mikrokontroler. a. Pengujian rangkaian reset. b. Pengujian rangkaian osilator. 8. Pengujian Rangkaian Secara Keseluruhan. Pengujian RFID Pengujian Frekuensi RFID Tujuan Untuk mengetahui besarnya frekuensi RFID Alat yang digunakan Multifunction Counter Model HC F2 700L Langkah pengukuran Menghubungkan alat frekuensi pada kaki reader RFID seperti gambar dibawah ini: Gambar 4.1 Hasil Pengujian Frekuensi RFID Analisa Dari hasil pengukuran diatas untuk frekuensi RFID adalah sebesar 124.95 KHz, dari hasil pengamatan terdapat sedikit perbedaaan dari nilai frekuensinya yaitu 125 KHz, perbedaaan ini disebabkan oleh keakurasian alat atau faktor kesalahan. Karena frekuensi audio sebesar 300-400kHZ maka frekuensi RFID ini tidak termasuk kedalam frekuensi audio. Pada alat ini digunakan untuk mengakses lift untuk menuju lantai tujuan. Vol.4 No.3 September 2013 115

Pengujian kecepatan lift Tujuan Untuk mengetahui besarnya rataan kecepatan lift dari lantai dasar menuju lantai 2. Langkah pengujian Tabel 4.1. Hasil Pengujian jarak Tag + RFID Percobaan Waktu Jarak Kecepatan 1 13,39 detik 38 cm 0,283 m/s 2 12,79 detik 38 cm 0,030 m/s 3 13,64 detik 38 cm 0,0283 m/s 4 13,58 detik 38 cm 0,027 m/s 5 13,33 detik 38 cm 0,028 m/s Kecepatan untruk percobaan 1 m V = s 38 13,39 = 2,83 = 0,0283m / s Jadi rataan kecepatan lift dalam 5 kali percobaan 0,0283 m/s Gambar 4.2 Foto Rancang Bangun Gambar 4.3 Foto Rancang Bangun (2) Gambar 4.13 dan gambar 4.14 merupakan foto rancang bangun dari akses lift menggunakan kartu RFID berbasis mikrokontroller AT89S51 yang diakses melalui Tag RFID + Reader RFID. KESIMPULAN Setelah melakukan perancangan, pembuatan dan pengujian sistem, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : 1. Sistem utama pada alat akses lift menggunakan kartu RFID ini menggunakan Tag RFID + Reader RFID. 2. Gelombang frekuensi Radio Tag RFID terhadap Reader RFID sekitar125 khz dan jarak antara Tag RFID ke Reader RFID yang harus di dekatkan maksimum adalah 4,2 cm. Vol.4 No.3 September 2013 116

3. Jarak rataan waktu tempuh pada lift untuk lantai 1 adalah 5,682 detik, dan jarak rataan waktu tempuh pada lift untuk lantai 2 adalah 22,164 detik. 4. kecepatan rata-rata lift untuk dapat menuju lantai tujuan adalah 0,0283 m/s. DAFTAR PUSTAKA 1. Eko Putra, Agfinto, Belajar Mikrokontroler AT89S51/52/55 (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2002. 2. Malvino, Albert Paul, Ph.D, Elektronika Komputer Digital, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991. 3. Budiharto, Widodo, dan Rizal, Gamayel, 12 Proyek Mikrokontroler Untuk Pemula, Edisi Pertama, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta, 2007. 4. Nicholas Rudenko, Mesin Pengangkat Pada Lift, Penerbit Erlangga, Ciracas-Jakarta 1996. 5. Sutrisno, Elektronika Teori Dan Penerapannya, ITB Bandung, 1986. 6. www.datasheet4u.com. 7. www.alldatasheet.com. 8. http://www.ala.org/ala/oif/statem entspols/codeofethics/codeethics.htm. 9. http://www.nwfusion.com/news/ 2004/0503widernetrfid.html. 10. http://berkeleypubliclibrary.org/ BESTPRAC.pdf. 11. http://www.epic.org/privacy/rfid /. 12. http://www.rsasecurity.com/rsala bs/staff/bios/ajuels/publications/ pdfs/rfid_surve. 13. http://www.rsasecurity.com/rsala bs/staff/bios/ajuels/publications/ pdfs/rfidrep. Vol.4 No.3 September 2013 117