ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN PERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang

BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya Di Kelurahan Tambak Wedi

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Arahan Penataan Lingkungan Kawasan Perumahan Swadaya di Kelurahan Tambak Wedi Kota Surabaya

Pemintakatan Risiko Bencana Banjir Akibat Luapan Kali Kemuning di Kabupaten Sampang

4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Hygiene

ANALISIS KESESUAIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN KOTA MALANG

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B A B V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banjir adalah peristiwa meluapnya air yang menggenangi permukaan

STUDI MANAJEMEN PEMELIHARAAN ASET PADA INFRASTRUKTUR SUNGAI (STUDI KASUS BANGUNAN REVETMENT SUNGAI PEPE DI SURAKARTA)

Bab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

3.1 Metode Pengumpulan Data

Tersedianya perencanaan pengelolaan Air Limbah skala Kab. Malang pada tahun 2017

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mendapatkan gambaran tentang kondisi dan rencana penanganan air limbah domestik di Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERUMUSAN ZONASI RISIKO BENCANA BANJIR ROB DI WILAYAH PESISIR KABUPATEN DEMAK TUGAS AKHIR ARIFIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembobotan. Tabel 5.1 Persentase Pembobotan Tingkat Bahaya

ARAHAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KEMAMPUAN PENAMPUNGAN AIR DI KAWASAN KONSERVASI (STUDI KASUS : KAWASAN PANTAI TIMUR SURABAYA)

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. dan juga benda-benda bersejarah yang tidak ternilai harganya sehingga harus

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

Ajeng Padmasari Dosen Pembimbing : Ir. Sofyan Rasyid, MT.

BAB 4 BUKU PUTIH SANITASI 2013

PENENTUAN INFRASTRUKTUR PRIORITAS DI KECAMATAN PINGGIRAN KOTA YOGYAKARTA. Wahyu Endy Pratista Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita ST

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia dan pusat pemerintahan,

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan manusia dalam menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan

TUGAS AKHIR RP

BAB IV RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN SANITASI YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

STUDI PENANGGULANGAN BANJIR KAWASAN PERUMAHAN GRAHA FAMILY DAN SEKITARNYA DI SURABAYA BARAT

Matrik Kerangka Kerja Logis Kabupaten Luwu

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

4/12/2009. Water Related Problems?

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

MENGELOLA AIR AGAR TAK BANJIR (Dimuat di Harian JOGLOSEMAR, Kamis Kliwon 3 Nopember 2011)

BAB IV METODE PENELITIAN

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

STRATEGI PENANGANAN GENANGAN DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS KECAMATAN AMPENAN)

IDENTIFIKASI KONDISI PERMUKIMAN KUMUH DI KECAMATAN PANCORAN MAS KOTA DEPOK ( STUDI KASUS RW 13 KELURAHAN DEPOK )

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

TESIS RE Oleh: Prisma Yogiswari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 2.1.Komponen Drainase Sistem Polder yang Ideal

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SURVEI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Tempat Pembuangan Akhir Pasir Sembung

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Sub Sektor : Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi Masyarakat Dalam..., Faizal Utomo, FKIP, UMP, 2016

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

TUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM

Oleh : CUCU HAYATI NRP Dosen Pembimbing Ir. Putu Rudy Setiawan, MSc

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

STUDI POTENSI PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

Standar Pelayanan Minimal untuk Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar Pelayanan Bidang

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BAB I PENDAHULUAN ARHAM BAHTIAR A L2A PRIYO HADI WIBOWO L2A

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENELITIAN. temuan dan analisis terhadap area rawa yang direklamasi menjadi kawasan

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan - 1 -

Pengaruh Drainase Terhadap Lingkungan Jalan Mendawai dan sekitar Pasar Kahayan

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN WALIKOTA KEPADA CAMAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

LAMPIRAN II HASIL ANALISIS SWOT

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

AIR Banjir dan Permasalahannya Di kota medan

Tujuan. Keluaran. Hasil. Manfaat

Transkripsi:

ARAHAN PENANGANAN BANJIR DI KAWASAN PERKOTAAN KECAMATAN SAMPANG MELALUI PENINGKATAN PELAYANAN DRAINASE Oleh : Prana DutaNegara 3608100012 Dosen Pembimbing Rulli Pratiwi Setiawan, ST., M.Sc. JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TAHUN 2014

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelayanan drainase di Perkotaan Kecamatan Sampang? Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase 1 2 Menentukan Tipologi Kawasan Penanganan Banjir di perkotaan Kecamatan Sampang Menganalisa variabel yang berpengaruh pada pelayanan drainase. 3 Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase. Eksplorasi Variabel yang mempengaruhi kurang optimalnya pelayanan drainase, sehingga diperoleh arahan penanganan banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase.

Sintesa Teori Karakteristik Kawasan Infrastruktur Drainase Banjir Aspek-aspek yang mempengaruhi pelayanan drainase teknis Ekonomi Sosbud Perundangan Kelembagaan Indikator Topografi Kondisi Bangunan Drainase Karakteristik Banjir Keterbatasan lahan Keterpaduan infrastruktur lain Kondisi Topografi Sampah domestik yang menumpuk Dana Pengadaan Dana Pemeliharaan Peran serta Masyarakat Kebiasaan Masyarakat Perangkat Peraturan Lembaga Pengelola Infrastruktu r drainase

Tujuan Tinjauan Pustaka Banjir di Kawasan perkotaan Kecamatan Sampang Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan perkotaan Kecamatan Sampang melalui peningkatan pelayanan drainase Karakteristik kawasan daerah tangkapan air Karakteristik banjir Variabel yang mempengaruhi pelayanan infrastruktur drainase Pengumpulan data TAHAPAN PENELITIAN Analisis Infrastruktur Drainase Sasaran 1 : Menentukan Tipologi Kawasan Penanganan Bahaya Banjir di Perkotaan Kecamatan Sampang Sasaran 2 : Menganalisa Variabel yang mempengaruhi banajir terkait pelayanan drainase Analisis Delphi 1. Distribusi Frekuensi 2. Weighted Overlay Sasaran 3 : Merumuskan arahan penanganan banjir di Kawasan perkotaan Kecamatan Sampang Analisis Expert judgment

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Wilayah Penelitian Gambaran Umum Perkotaan Kecamatan Sampang Luas Keseluruhan perkotaan Kecamatan Sampang 2.477,32 Ha. Tabel Persentase Luas Desa/Kelurahan Desa Luas Desa (Ha) Prosentase % Polagan 665,43 9,05 Banyuanyar 380,51 5,18 Rongtengah 144,61 1,97 Dalpenang 110,27 1,50 KarangDalem 437,59 5,95 GunungSekar 315,07 4,29 Tanggumong 423,84 5,76 Jumlah 2477,32 33,70 Presentasi Luas Desa/Kelurahan Polagan Banyuanyar Rongtengah Dalpenang KarangDalem GunungSekar Tanggumong

Curah Hujan 400 300 Curah Hujan Kecamatan Sampang (Oktober 2009 - April 2010) 200 100 0 Curah Hujan Kecamatan Sampang (Oktober 2009 - April 2010) Hidrologi Perkotaan Kecamatan Sampang dilewati oleh Sungai Kemuning, Madegan, dan Geluran. Ketinggian Kontur No Kelurahan Tinggi 1 Polagan 1,9 2 Banyuanyar 2,25 3 Rongtengah 2.25 4 Dalpenang 2,25 5 KarangDalem 2,65 6 GunungSekar 2,6 7 Tanggumong 3,65

Kelerangan perkotaan Kecamatan Sampng No Kelurahan 1 Polagan 387,02 2 Banyuanyar 167,098 3 Rongtengah 132,75 4 Dalpenang 97,594 5 KarangDalem 239,4 6 GunungSekar 411,975 7 Tanggumong 326,486 Klasifikasi Kelerangan (ha) 0-8% 8-15% 15-45% >45% Datar Bergelombang Terjal

Kependudukan Jumlah Penduduk Kelurahan Jenis Kelamin (Jiwa) Laki-Laki Perempuan Jumlah Polagan 2.136 2.471 4.607 Banyuanyar 3.265 3.244 6.509 Rongtengah 3.928 3.813 7.741 Karang dalam 3.659 3.752 7.411 Gunung sekar 6.445 6.329 12.774 Dalpenang 3.118 3.199 6.317 Tanggumong 2.941 3.032 5.973 Jumlah 25.492 25.840 51.332 Kepadatan Penduduk Kelurahan Penduduk Luas Kepadatan (ha) Penduduk Polagan 4.607 665,43 6,92 Banyuanyar 6.509 380,51 17,10 Rongtengah 7.741 144,61 53,53 Karang dalam 7.411 437,59 16,93 Gunung sekar 12.774 315,07 40,54 Dalpenang 6.317 110,27 57,28 Tanggumong 5.973 423,84 14,09 Jumlah 51.332 2477,32 206,41 Sistem dan Pola Jaringan Utilitas/Prasarana Sistem Pematusan Jaringan drainase di wilayah penelitian terdiri dari drainase terbuka dan tertutup yang bersifat permanen dan non permanen. Berfungsi sebagai saluran drainase primer adalah sungai yang banyak terdapat di wilayah penelitian, untuk jenis saluran drainase sekunder ini memiliki dimensi yang bervariasi dari yang berukuran lebar 0,25 m sampai lebih dari 1 m, tergantung pada kondisi jalan dan lebar jalan. Di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang, drainase utama dapat dikelompokkan menjadi 7 bagian, meliputi: Kali Sampang (primer drainase) Kali Madegan Kali Geluran Saluran Drainase Sekunder/saluran samping jalan Saluran Drainase Tersier Kolam penampungan banjir(bozem)

Gambar 4.1 Tinggi Air Sungai Kamuning Saat Musim Hujan Sumber : Survey Primer, 2013 Gambar 4.2 Banjir di Pusat Kota Sampang Sumber : Survey Primer, 2013

Kondisi Luas Genangan, Kedalaman Genangan, dan Sampang No Durasi Genangan di Perkotaan Kecamatan Kelurahan Luas Genangan Luas Genangan (ha) Prosentase Luas genangan permukiman terhadap Luas wilayah (%) 1 Polagan 665.43 4,36 2 Banyuanyar 380.51 3,15 3 Rongtengah 144.61 27,31 4 Dalpenang 110.27 40,85 5 Karangdalem 437.59 2,26 6 Gunungsekar 315.07 31,91 7 Tanggumung 423.84 9,40 Durasi Genangan Durasi No Kelurahan Genangan (jam) 1 Polagan ±14 2 Banyuanyar ±12 3 Rongtengah ±20 4 Dalpenang ±24 5 Karangdalem ±18 6 Gunungsekar ±16 7 Tanggumung ±12 Kedalaman Genangan No Kelurahan Kedalaman (m) 1 Polagan 1 2 Banyuanyar 0,6 3 Rongtengah 2 4 Dalpenang 2,2 5 Karangdalem 1,5 6 Gunungsekar 1,2 7 Tanggumung 0,8

Sosial kependudukan Sosial kependudukan Kecamatan Perkotaan sampang didominasi oleh penduduk lokal kecamatan tersebut, dengan jenis mata pencaharian adalah pedagang, pegawai negeri sipil dan petani. Namun yang mendominasi adalah pedagang. Fasilitas Persampahan Sampah pada kawasn perkotaan berasa dar sampah pasra, permukiman, komerisl, perkantoran dan industri. Sampah biasa ditangani dengan cara dibuang ke TPS, di timbun atau di bakar. Hinga tahun 2007, kabupaten sampang mempunyai 2 unit tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada didukung oleh 14 unit TPS, 1 unit trasfer depo seluas 0,05 ha dan saran pengangkut sampah. Sarana pengangkut sampah yang di oprasikan yakni 1 unit mini truck berkapasitas 2m2 dengan rotasi 1 x/hari, 4 unit dump truck besasr berkapasitas 4m2 dengan rotasi 1x/hari, 4 unit dump truck kecil berkapasitas 4m3, dan 5 unit arm roll esar berkapasitas 6m2 dengan rotasi 1x/hari.

Dana Tentang Drainase Pemerintah Daerah Perkotaan Kecamatan Sampang telah melakukan alokasi anggaran dana untuk kegiatan pemeliharaan dan kegiatan pengadaan saluran drainase. Berikut adalah penjabaran dana alokasi anggaran untuk masing-masing kegiatan drainase : No Tahun Kegiatan Dana 1 2004 Normalisasi dan Kegitaan Rutin saluran Rp.259.224.300 2 2005 Pemeliharaan Rutin Saluran Rp.374.998.246 3 2006 Pemeliharaan Rutin dan Normalisasi Rp.275.000.000

Peta Penggunaan Lahan

Kondisi Luas Genangan, Kedalaman Genangan, dan Durasi Genangan di Perkotaan Kecamatan Sampang Luas Genangan Durasi Genangan Kedalaman Genangan No Kelurahan Luas Genangan (ha) Prosentase Luas genangan permukiman perkotaan yang terdampak banjir (%) 1 Polagan 665.43 29.01 2 Banyuanyar 380.51 11.99 3 Rongtengah 144.61 39.50 4 Dalpenang 110.27 45.05 5 Karangdalem 437.59 9.91 6 Gunungsekar 315.07 100.53 7 Tanggumung 423.84 39.82 No Kelurahan Durasi Genanga n (jam) 1 Polagan ±14 2 Banyuanyar ±12 3 Rongtengah ±20 4 Dalpenang ±24 5 Karangdalem ±18 6 Gunungsekar ±16 7 Tanggumung ±12 No Kelurahan Kedalam an (m) 1 Polagan 1 2 Banyuanyar 0,6 3 Rongtengah 2 4 Dalpenang 2,2 5 Karangdalem 1,5 6 Gunungsekar 1,2 7 Tanggumung 0,8

Menentukan Tipologi Kawasan Penanganan Bahaya Banjir di Perkotaan Kecamatan Sampang 1 Penentuan Tipologi Klasifikasi Nilai Variabel Pada tahap ini dilakukan tahap analisis distribusi frekuensi pervariabel. Yang bertujuan untuk menemukan interval skor. Hasil yang di dapat dari analisi distribusi frekuensi pada: Luas genangan: Data: Perkelurahan Topografi Tidak bahaya : 9-23,2 ha Tidak bahaya:<7 Bahaya : 23,21-36,9 ha Bahaya:7-15m Sangat bahaya : 36,9-101 ha Sangat bahaya: >15m Durasi genangan: Luas Drainase Data: Perkelurahan Tidak bahaya :7,06-10,56% Tidak bahaya : 11-15jam Bahaya : 3,56-7,06% Bahaya : 16-19 jam Sangat bahaya : 0,06-3,56% Sangat bahaya : 20-24jam Kedalaman Genangan: Data: Perkelurahan 0,6m - 2,22m Setelah dilakukan proses analisi Distribusi Frekuensi, Tidak bahaya: 0,6-1,14m selanjutnya data tersebut dimasukkan kedalam proses bahaya: 1,14-1,68m Analisis Overlay menggunakan Argis 10.1 sangat Bahaya: 1,68-2,22m

Topografi Lama Genangan Kedalaman Banjir Durasi Genangan Luas Drainase

Analisa Variabel yang Berpengaruh dalam Pelayanan Drainase di Perkotaan Kecamatan Sampang Tabel Responden Analisis Delphi No Nama Pekerjaan/Profesi Responden 1 Atik Himawan Kepala Bidang Cipta Karya Kabupaten Sampang 2 Barrul Alim Kepala Bidang BAPPEDA Kabupaten Sampang 3 Soeliman Kepala Bidang PU Pengairan 4 Imam Sanusi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sampang 5 Sri Akademisi 6 Chandra Kirana Tokoh Masyarakat Dari hasil eksplorasi Delphi tahap 1, dapat disimpulkan bahwa variabel yang mengalami konsensus pendapat para ahli adalah : Kepadatan lahan terbangun. Sampah yang menumpuk disaluran drainase. Kontur. Dana rutin pemeliharaan drainase. Dana modal pengadaan drainase. Aktif peran serta masyarakat. Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase. Peraturan dan perundangan prosedur. Instansi pengelola drainase. Hasil Iterasi 1 Analisa Delphi : Kelengkapan fasilitas persampahan Bozem Pompanisasi Pintu Air

Variabel yang Berpengaruh dalam Pelayanan Drainase di Perkotaan Kecamatan Sampang Aspek Teknis/Fisik Variabel Berpengaruh Kepadatan lahan terbangun Kelengkapan fasilitas persampahan Ketinggian kontur Sampah yang menumpuk disaluran drainase Ketersedian dan kondisi Bozem Aspek Ekonomi Aspek Sosial Budaya Aspek Perundangan Aspek Kelembagaan Keterserdiaan dan kondisi sistem Pintu Air Keterserdiaan dan kondisi Pompa Dana Rutin pemeliharaaan drainase Dana Modal pengadaan drainase Aktif Peran serta masyarakat Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase Peraturan dan Standart Prosedur Instansi pengelola drainase

Arahan Penanganan Banjir di Kecamatan Perkotan Sampang Melalui Peningkatan Pelayanan Drainase Arahan Tipologi yang mempunyai Arahan sama: Kepadatan Lahan Terbangun: Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan Tipologi 1menjadi kawasan pembangunan terlarang melalui pelarangan perijinan pendirian bangunan Penerapan peraturan zonasi dengan menetapkan kawasan tipologi 1, 2 dan 3 menjadi kawasan pembangunan berbatas melalui pembatasan perijinan pendirian bangunan Kelengkapan Fasilitas Persampahan Penyediaan fasilitas maupun teknologi yang aplikatif untuk penanganan sampah beserta dukungan sosialisasi bagi masyarakat sekitar untuk penggunaan fasilitas persampahan dengan optimal Ketinggian Kontur Dilakukan normalisasi kontur/kondisi topografi sesuai dengan penggunaanya. Disepanjang pinggir aliran sungai mulai dari hulu sampai (tipologi2 dan 3) dengan muarasungai Kemoning dibuat pelengsengan atau tanggul yang kokoh, relatif tinggi dan tidak mudah rusak. Jika debit (jumlah) air sungai banyak dan ketinggian air sungai semakin bertambah, maka airnya tidak akan meluber kemana-mana (tetap berada di aliran sungai) Disekitar pelengsengan dilakukan penghijauan, bertujuan membuat indah, rindang dan hijau kawasan sungai. bertujuan air akan diserap dan disimpan oleh tanaman, sehingga bisa mengantisipasi secara dini peluang terjadinya erosi dan tanah longsor di sepanjang aliran sungai

Arahan Penanganan Banjir di Kecamatan Perkotan Sampang Melalui Peningkatan Pelayanan Drainase Ketersediaan dan kondisi sistem Pompa Pengadaan pompa pada outfall saluran drainase utama yang brmuara di sungai Kamuning yang disesuai dengan kebutuhan urutan tipolgi Sampah yang menumpuk di saluran drainase dan kegiatan masyarakat dalam pemeliharaan drainase Normalisasi saluran drainase melalui pengerukan sampah secara berkala yang dilakukan oleh masyarakat dalam bentuk kerja bakti maupun oleh pemerintah sekaligus memperketat larangan pembuangan sampah disaluran drainase melalui pemberian disinsentif kepada masyarakat yang membuang sampah di saluran drainase dan insentif bagi masyarakat yang melakukan perawatan jaringan drainase Peran serta masyarakat Penggalakan lomba kebersihan lingkungan Penyuluhan terkait kebersihan drainase Pentingnya menjaga kebersihan drainase Dana rutin pemeliharan drainase dan Dana modal pengadaan drainase Peningkatan dana APBD untuk pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan serta perawatan saluran drainase, diantaranya dalam bentuk rehabilitasi atau memperbesar saluran drainase Peraturan dan standar prosedur Penyusunan peraturan dan standar prosedur pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan saluran drainase Instansi pengelola drainase Membuat model kerjasama dan koordinasi antar instansi dan masyarakat yang disusun dalam suatu pedoman, peraturan dan perundangan Mendorong dan memfasilitasi partisipasi masyarakat dengan memberi suatu wadah/badan sehingga dapat megarahkan dan membina kreativitas produktivitas masyarakat yang ada untuk mendukung kegiatan pembangunan

KESIMPULAN Dalam Penentuan tipologi kawasan banjir menghasilkan 3 tipologi, yaitu sangat bahaya, bahaya, dan cukup bahaya. Dalam Penentu Untuk Tipologi satu yang berkatagori sangat bahaya didominasi pada kelurahan Dalpenang (78,13%). Tipologi dua yang berkatagori bahaya terdapat di kelurahan tanggumung, karangdalem, Gunung sekar, Polagan, Banyuanyar, dan Rongtengah. Sedangkan pada tipologi tiga yang berkatagori cukup bahaya terdapat pada kelurahan Banyuanyar (36%) dan kelurahan tanggumung (32%). Variabel-Variabel yang berpengaruh dalam pelayanan drainase di perkotaan Kecamatan Sampang adalah sebagai berikut:kepadatan lahan terbangun, Kelengkapan fasilitas persampahan, Ketinggian kontur, Sampah yang menumpuk disaluran drainase, Ketersedian dan kondisi Bozem, Keterserdiaan dan kondisi sistem Pintu Air, Keterserdiaan dan kondisi Pompa, Dana Rutin Pemeliharaan, Dana Modal pengadaan drainase, Peran serta masyarakat, Kegiatan masyarakat dalam memelihara drainase, Peraturan dan Standart Prosedur, Instansi pengelola drainase Arahan melalui analisis expert judgement berdasarkan variabel berpengaruhi.berdasarkan Tipologi kawasan penanganan bahaya banjir. Saran Dalam menangani banjir di perkotaan Kecamatan Sampang, penanganan banjir melalui peningkatan pelayanan drainase dapat dijadikan sebagai informasi awal dan masukan untuk pihak pemerintah Diperlukan adanya studi lanjutan mengenai pengelolaan drainase secara terintegrasi dengan merumuskan konsep integrasi yang tepat dalam pengembangan infrastruktur drainase.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH