PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

STUDI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Dosen Pembimbing Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D I.G.N. Satriyadi Hernanda, ST., MT

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

BAB IV ANALISA DATA. distribusi 20 KV di PT.ADM ini menggunakan software ETAP7, kemudian nilai

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Seminar TUGAS AKHIR. Fariz Mus abil Hakim LOGO.

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11

Peningkatan Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik 20 kv PT. PLN (Persero) APJ Magelang Menggunakan Static Series Voltage Regulator (SSVR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA ASPEK EKONOMI PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER 20 KV PT.PLN(PERSERO) APJ MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20KV Menggunakan Metode Section Technique dan Ria Section Technique pada Penyulang Adi Sucipto Pekanbaru

Studi Dampak Pemeliharaan Sistem Pembangkit Terhadap Keandalan Sistem Tenaga Listrik di PT. Petrokimia Gresik


Politeknik Negeri Sriwijaya

EVALUASI INDEKS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI SURABAYA MENGGUNAKAN LOOP RESTORATION SCHEME

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

Agung Yanuar W Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto.MT, I Gusti Ngurah Satriyadi Hernanda,ST.,MT.

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

Analisis Pengaruh Kegagalan Proteksi dan Koordinasi Rele Terhadap Indeks Keandalan Subsistem Transmisi 150kV Di Surabaya Selatan

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

Yulius S. Pirade ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

Studi Keandalan Sistem Kelistrikan Hingga Level Beban Tegangan Menengah di PT.Pupuk Kalimantan Timur Nama : Prita Lukitasari NRP :

STUDI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV BERBASIS GIS ( GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM ) DENGAN MENGGUNAKAN METODE RIA ( RELIABILITY INDEX ASSESSMENT )

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( X Print) B 1

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

SIMULASI TEGANGAN DIP PADA SISTEM DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH 20 KV PT. PLN (Persero) APJ SURABAYA UTARA MENGGUNAKAN ATP-EMTP

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ada, apakah bisa dikatakan nilai yang didapat sudah baik atau tidak, serta mengetahui indeks keandalan ditinjau dari sisi pelanggan.

MOTTO PERSEMBAHAN APA YANG DIFIKIRKAN ITULAH YANG AKAN TERJADI

KETERSEDIAAN TENAGA LISTRIK SISTEM TRANSMISI 500 KV BALI PADA TAHUN 2030

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

Analisa Tingkat Keandalan Sistem Gardu Induk 13,8 kv 6DN Minas PT.Chevron Pacific Indonesia dengan Metode Section Technique

ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN RAYON BLORA DENGAN METODE FMEA

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER PADA SISTEM DISTRIBUSI JARINGAN RADIAL PENYULANG SRL-06 MENGGUNAKAN SIMULATED ANNEALING METHOD

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

Pembimbing : Disusun Oleh: Fauziah Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT

Tugas Metodologi Penelitian Referensi dan Rangkuman Reliabilitas sistem distribusi tenaga listrik : C Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

BAB III METODE PENELITIAN

I Wayan Suardiawan 1) 1) Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60111,

Analisisi Energi Listrik Terselamatkan pada Penyulang Bangli PT. PLN (Persero) Area Bali Timur dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

Manajemen Gangguan Jaringan Distribusi 20 kv Kota Surabaya berbasis Geographic Information System (GIS) menggunakan Metode Algoritma Genetika

ANALISA KEANDALAN SISTEM KELISTRIKAN 3 FASE PADA HOTEL BISANTA BIDAKARA SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Penyulang Kampus dengan Menggunakan Penggabungan Metode Section Technique dan RIA

Studi Keandalan Sistem Distribusi yang Terhubung ke Photovoltaic Menggunakan Metode Monte Carlo di PT. PLN (Persero) Distribusi Nusa Penida - Bali

Transkripsi:

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 1 ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DI PT. PLN (PERSERO) APJ KUDUS MENGGUNAKAN SOFTWARE (ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSIS PROGAM) DAN METODE SECTION TECHNIQUE Henki Projo Wicaksono, I.G.N. Satriyadi Hernanda 1), dan Ontoseno Penangsang 2). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: Didit@ee.its.ac.id 1), Ontosenop@ee.its.ac.id 2) Abstrak - Studi keandalan sistem distribusi 20 kv yang dilakukan yaitu pada APJ Kudus, dengan mengambil plant pada penyulang KDS 2, KDS 4, KDS 8, PTI 3 dan PTI 5. Penyulang yang digunakan sebagai model sistem pada pembahasan ini adalah penyulang KDS 2. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keandalan sistem distribusi 20 kv di APJ Kudus, Jawa Tengah. Metode yang digunakan yaitu metode dibandingkan dengan running Software, langkah-langkah yang dilakukan antara lain pengumpulan data, pengolahan data, serta menganalisa keandalan sistem distribusi 20 kv. Hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan metode adalah nilai indeks keandalan penyulang KDS 2 berupa indeks SAIFI = 2.4982 kali/tahun, SAIDI = 7.6766 jam/pertahun, dan CAIDI = 3.072852 jam/tahun. Sedangkan hasil yang didapat dari perhitungan menggunakan Running Software adalah nilai indeks keandalan penyulang KDS 2 berupa indeks SAIFI = 2.9235 kali/tahun, SAIDI = 7.8902 jam/tahun, dan CAIDI = 2.699 jam/tahun. Untuk meningkatkan nilai keandalan yaitu dengan mengurangi frekuensi terjadinya gangguan dan dilakukan pemeliharaan jaringan secara preventif dan mengoptimalkan kondisi tie switch pada jaringan distribusi. Kata kunci: Indek Keandalan, Pemeliharaan, Seqtion, Software, Tie Switch. I. PENDAHULUAN eran utama dari sistem distribusi tenaga listrik adalah P menyalurkan energi listrik secara andal dan terus menerus dari sistem transmisi menuju ke beban dan pelanggan. Secara umum sistem didefinisikan sebagai kumpulan sejumlah sub-sistem atau komponen yang berhubungan satu sama lain guna menjalankan fungsi tertentu [1]. Sedangkan secara umum keandalan sistem tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan sistem untuk memberikan suatu pasokan tenaga listrik yang cukup dengan kualitas yang memuaskan. Semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga listrik, menuntut suatu sistem tenaga listrik yang mempunyai keandalan dalam penyediaan dan penyaluran dayanya pada suatu jaringan distribusi. Indeks-indeks yang digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi antara lain adalah SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index) dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index) [3]. APJ Kudus adalah salah satu APJ terbesar di Jawa Tengah, dimana APJ ini membawahi beberapa UPJ dan banyak penyulang dalam satu area tersebut, sehingga dalam proses distribusi listrik terdapat banyak komponen yang terlibat di dalamnya. Agar proses penyaluran daya listrik terhadap konsumen tetap memuaskan, maka tingkat keandalan dalam Area tersebut harus selalu dijaga. Dengan demikian perlu dilakukan studi tentang perhitungan tingkat keandalan di APJ Kudus untuk mengetahui apakah APJ tersebut sudah memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap konsumen. Ada beberapa teknik analitik yang digunakan untuk melakukan evaluasi sistem keandalan jaringan distribusi 20 kv, salah satunya adalah menggunakan metode, yaitu metode yang melakukan evaluasi keandalan dengan cara memecah sistem dalam bagian-bagian yang lebih kecil atau section terlebih dahulu, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan dapat diminimalkan, serta waktu yang dibutuhkan lebih singkat [13]. Agar tingkat keandalan yang didapatkan akurat maka hasil perhitungan dari metode akan dibandingkan dengan running sofware ( Electrical Transient Analisys Progam ), yaitu software yang dapat melakukan analisa studi tentang keandalan (reliability). II. KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI APJ KUDUS A. Laju Kegagalan laju kegagalan (λ) adalah harga rata-rata dari jumlah kegagalan per satuan waktu pada suatu selang waktu pengamatan (T). laju kegagalan ini dihitung dengan satuan kegagalan per tahun. Untuk selang waktu pengamatan diperoleh : λ = d T..... (1) λ = Laju kegagalan konstan (kegagalan/tahun) d = banyaknya kegagalan yang terjadi selama selang waktu T = jumlah selang waktu pengamatan (tahun) Nilai laju kegagalan akan berubah sesuai dengan umur dari sistem atau peralatan listrik selama beroperasi. B. Metode [13] merupakan suatu metode terstruktur untuk menganalisa suatu sistem. Metode ini dalam mengevaluasi keandalan sistem distribusi didasarkan pada bagaimana suatu kegagalan dari suatu peralatan mempengaruhi operasi sistem. Efek atau konsekuensi dari gangguan individual peralatan secara sistematis diidentifikasi dengan penganalisaan apa yang terjadi jika gangguan terjadi.

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 2 Kemudian masing-masing kegagalan peralatan dianalisa dari semua titik beban (load point). Pendekatan yang dilakukan dari bawah ke atas dimana yang dipertimbangkan satu mode kegagalan pada suatu waktu. Dalam metode diasumsikan kegagalan peralatan tidak saling berhubungan, peralatan masing-masing dapat dianalisa secara terpisah. Jika kegagalan perlatan saling dihubungkan, maka perhitungan keandalan sistem menjadi lebih kompleks. Maka untuk menyederhanakan perhitungan tersebut dengan mengasumsikan bahwa setiap kegagalan tidak saling berhubungan Indeks keandalan yang dihitung adalah indeks-indeks titik beban (load point) dan indeks-indeks sistem baik secara section maupun keseluruhan. Indeks load point antara lain: a) Frekuensi gangguan (failure rate) untuk setiap load point λ LP, merupakan penjumlahan laju kegagalan semua peralatan yang berpengaruh terhadap load point, dengan persamaan: λ LP = λi (2) i=k λ i = laju kegagalan untuk peralatan K K = semua peralatan yang berpengaruh terhadap load point b) Lama/durasi gangguan tahunan rata-rata untuk load point U LP, dengan persamaan: U LP = Ui = λi x rj.... (3) i=k i=k r j = waktu perbaikan (repairing time atau switching time) Berdasarkan indeks-indeks load point ini, diperoleh sejumlah indeks keandalan untuk mengetahui indeks keandalan sistem secara keseluruhan yang dapat dievaluasi dan bisa didapatkan dengan lengkap mengenai kinerja sistem. Indeks-indeks ini adalah frekuensi dan lama pemadaman ratarata tahunan. Pada metode, ada 3 indeks keandalan yang dihitung yaitu: SAIFI, SAIDI, dan CAIDI. 1. SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) Persamaannya adalah: N LP x λ LP SAIFI =.... (4) N N LP = jumlah konsumen pada load point N = jumlah konsumen pada section λ LP = frekuensi gangguan peralatan pada load point 2. SAIDI (System Average Interruption Duration Index) Persamaanya adalah: N LP x U LP SAIDI =.... (5) N N LP = jumlah konsumen pada load point N = jumlah konsumen pada section U LP = durasi gangguan peralatan pada load point 3. CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index) Persamaanya adalah: CAIDI = SAIDI SAIFI..... (6) Secara singkat sistem kerja metode adalah sebagai berikut : Input Topologi Sistem Mekanisme Pengaman Sistem Pemulihan Gangguan Laju Kegagalan Peralatan Waktu Perbaikan Kerusakan Gambar 1. Input dan Output dari Berikut ini adalah flowchart pengerjaan sebagaimana terlihat pada gambar 2 Membagi batas area pada section berdasarkan sectionalizer Identifikasi mode kegagalan Menentukan waktu pemulihan sistem (repair time) Menentukan efek setiap mode kegagalan Penjumlahan laju kegagalan λlp dan durasi gangguan ULP untuk setiap load point Menghitung indeks keandalan sistem (penjumlahan indeks keandalan tiap section) Gambar 2. Flowchart Seqtion Output SAIDI SAIFI CAIDI C. Single Line Diagram Yang di Evaluasi Dalam melakukan analisis, kita terlebih dahulu mengetahui single line diagram yang akan di evaluasi sehingga kita tahu komponen apa saja yang ada pada plant dan titik beban (load point) plant tersebut. Plant yang akan di evaluasi adalah penyulang KDS 2. Berikut Single Line Diagram penyulang KDS 2 :

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 3 GI. KUDUS 150/20 kv 60 MVA GI Circuit Breaker Trafo Distribusi 3 Phasa alizer 2 4 3 1 T2 5 T1 6 T3 T4 7 T9 15 8 14 T5 T8 19 13 12 9 23 20 17 T7 Gambar 3. Single line diagram penyulang KDS 2 Penyulang KDS 2 disuplai dari gardu induk Kudus dengan daya 60 MVA. Penyulang ini memiliki variasi beban di load point berupa beban industri dan rumah tangga. penyulang KDS 2 memiliki 14 load point berupa trafo distribusi dengan total pelanggan 477. Penyulang ini terbagi menjadi 28 line dengan total panjang 12.361 km. Pada penyulang KDS 2 jumlah sectionalizer adalah 3 buah, dan penyulang terbagi menjadi 2 section. Dari jumlah load point dan panjang penghantar, penyulang KDS 2 tergolong penyulang yang kecil, dan dari pembagian sectionnya, penyulang KDS 2 merupakan penyulang dengan section yang sedikit yaitu 2 section, tetapi memiliki beban yang cukup bervariasi. Data jumlah pelanggan tiap load point penyulang KDS 2 dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Tabel 1. Jumlah pelanggan tiap load point penyulang KDS 2 I No Load Jml Point Pelanggan 1 1 8 2 2 3 3 3 1 4 4 208 Tabel 2. Jumlah pelanggan tiap load point penyulang KDS 2 II No Load Jml Point Pelanggan 1 5 63 2 6 1 3 7 1 4 8 28 5 9 89 6 10 2 7 11 74 8 12 34 9 13 102 10 14 43 16 11 10 21 22 18 T6 T10 T11 24 T12 26 25 T13 28 27 T14 Dapat dilihat dari tabel bahwa beban dari penyulang ini bervariasi, itu dapat dilihat dari jumlah pelanggan yang banyak berbeda. Pelanggan di penyulang ini terdiri dari pelanggan industri dan pelanggan rumah tangga. Pelanggan di load point paling sedikit yaitu dengan jumlah 1 pelanggan dan pelanggan paling banyak dengan jumlah 208 pelanggan. Selain pembagian jumlah pelanggan, penyulang ini juga terbagi menjadi 28 line/saluran udara dengan total panjang mencapai 12,361 km. Penyulang ini merupakan penyulang dengan jumlah line yang tidak terlalu banyak dan line yang tidak terlalu panjang. Data panjang saluran pada penyulang KDS 2 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Panjang tiap saluran KDS 2 Komponen Panjang Panjang Komponen (km) (km) Line 1 0.257 Line 15 0.095 Line 2 0.323 Line 16 0.443 Line 3 0.645 Line 17 0.389 Line 4 0.249 Line 18 0.654 Line 5 0.157 Line 19 0.337 Line 6 0.983 Line 20 0.554 Line 7 0.549 Line 21 0.253 Line 8 0.734 Line 22 0.689 Line 9 0.482 Line 23 1.787 Line 10 0.447 Line 24 0.078 Line 11 0.391 Line 25 0.117 Line 12 0.254 Line 26 0.254 Line 13 0.241 Line 27 0.447 Line 14 0.154 Line 28 0.398 D. Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi Berikut ini adalah tabel data kegagalan untuk saluran udara dan peralatan sistem distribusi yang melingkupi failure rate, repair time, dan switching time yang dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Data ini menjadi standar perhitungan dalam analisis keandalan penelitian ini. Komponen Tabel 4. Data indeks kegagalan saluran udara Saluran Udara Sustained failure rate (λ/km/yr) 0.2 Momentary failure rate (λ/km/yr) 0.003 r (repair time) (jam) 3 rs (switching time) (jam) 0.15 Tabel 5. Data indeks kegagalan peralatan r (repair time) λ (failure rate) (jam) rs (switching time) (jam) Trafo Distribusi 0.005/unit/thn 10 0.15 Circuit Breaker 0.004/unit/thn 10 0.15 alizer 0.003/unit/thn 10 0.15

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 4 Sumber: SPLN No.59 : 1985, Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kv dan 6 kv, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta, 1985. III. PERHITUNGAN DAN ANALISIS KEANDALAN A. Analisis Indeks Keandalan Menggunakan Metode Dilakukan analisis evaluasi keandalan berdasarkan data yang telah didapat pada bab II dengan menggunakan data panjang line dan data jumlah pelanggan per load point. Standar yang digunakan dalam perhitungan menggunakan SPLN 59 : 1985 [ 11] untuk laju kegagalan dan waktu pemulihan peralatan sistem jaringan 20 kv. Perhitungan keandalan dalam tiap section dijelaskan sebagai berikut : I Untuk mengetahui bagaimana pengaruh suatu kegagalan peralatan dalam sistem dapat dilihat dalam daftar mode kegagalan. Daftar mode kegagalan yang terdapat pada section ini ditampikan dalam worksheet berikut: Tabel 6. worksheet section I Data Pelalatan Efek Sistem No. Gangguan Peralatan yang dipengaruhi 1 B LP1-LP4 2 T1 LP1 3 T2 LP2 4 T3 LP3 5 T4 LP4 6 S1 LP1-LP4 7 L1 LP1-LP4 8 L2 LP1-LP4 9 L3 LP1-LP4 10 L4 LP1-LP4 11 L5 LP1-LP4 12 L6 LP1-LP4 13 L7 LP1-LP4 14 L8 LP1-LP4 Selanjutnya menghitung nilai frekuensi kegagalan dan durasi/lama kegagalan tiap load point. Nilai frekuensi kegagalan dan durasi/lama kegagalan dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel 7. Indeks keandalan load point section I Indeks Keandalan λ (fault/yr) U (hr/yr) LP1 0.7914 2.4582 LP2 0.7914 2.4582 LP3 0.7914 2.4582 LP4 0.7914 2.4582 Dari tabel diperoleh λ untuk LP 1, LP 2, LP 3, dan LP 4 sebesar 0.7914 gangguan/tahun. Diambil satu kasus pada LP1, λ LP1 pada tabel diperoleh dari penjumlahan failure rate peralatan yang mempengaruhi LP1 dan perkalian failure rate saluran udara dengan panjang salurannya. Dari tabel 7 juga diperoleh nilai U untuk LP1 sebesar 2.4582 jam/tahun. U LP1 diperoleh dari penjumlahan hasil perkalian λ peralatan dengan repair time-nya dimana peralatan tersebut mempengaruhi LP1. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 8. Peralatan Tabel 8. Perhitungan λ dan U load point 1 Failure rate Panjang peralatan saluran λ (fault/ (unit/yr atau udara yearr) fault/yr/km) (km) Repair time (hour) U (hour/ year) B 0.004-0.004 10 0.04 T1 0.005-0.005 10 0.05 S1 0.003-0.003 10 0.03 L1 0.2 0.257 0.0514 3 0.1542 L2 0.2 0.323 0.0646 3 0.1938 L3 0.2 0.645 0.129 3 0.387 L4 0.2 0.249 0.0498 3 0.1494 L5 0.2 0.157 0.0314 3 0.0942 L6 0.2 0.983 0.1966 3 0.5898 L7 0.2 0.549 0.1098 3 0.3294 L8 0.2 0.734 0.1468 3 0.4404 TOTAL 0.7914 TOTAL 2.4582 Dengan mengetahui indeks keandalan load point dapat diperoleh indeks keandalan section berdasarkan persamaan yang telah dijelaskan pada bab II. Tabel 9. Indeks keandalan section I Indeks Keandalan SAIFI SAIDI LP1 0.15828 0.49164 LP2 0.059355 0.184365 LP3 0.019785 0.061455 LP4 0.55398 1.72074 TOTAL 0.7914 2.4582 Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh SAIFI dan SAIDI pada section I dengan nilai 0.7914 kali/tahun untuk SAIFI dan 2.4582 jam/tahun untuk SAIDI. SAIFI untuk LP1 diperoleh dari mengalikan jumlah konsumen pada load point tersebut dengan λ LP1 kemudian membaginya dengan total konsumen pada section I. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: λ LP1 N LP1 N I = 0.7914 8 = 0.15828 kali/tahun 40 Sedangkan SAIDI untuk LP1 diperoleh dari mengalikan jumlah konsumen pada load point tersebut dengan U LP1 kemudian membaginya dengan total konsumen pada section I. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: U LP1 N LP1 N I = 2.4582 8 40 = 0.49164 jam/tahun II Daftar mode kegagalan yang terdapat pada section ini ditampikan dalam worksheet berikut: Tabel 10. worksheet section II Data Pelalatan Efek Sistem No. Gangguan Peralatan yang dipengaruhi 1 T5 LP5 2 T6 LP6 3 T7 LP7 4 T8 LP8 5 T9 LP9

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 5 Lanjutan Tabel 10. Data Pelalatan Efek Sistem No. Gangguan Peralatan yang dipengaruhi 6 T10 LP10 7 T11 LP11 8 T12 LP12 9 T13 LP13 10 T14 LP14 11 S1 LP5-LP14 12 S2 LP5-LP14 13 S3 LP5-LP14 14 L9 LP5-LP14 15 L10 LP5-LP14 16 L11 LP5-LP14 17 L12 LP5-LP14 18 L13 LP5-LP14 19 L14 LP5-LP14 20 L15 LP5-LP14 21 L16 LP5-LP14 22 L17 LP5-LP14 23 L18 LP5-LP14 24 L19 LP5-LP14 25 L20 LP5-LP14 26 L21 LP5-LP14 27 L22 LP5-LP14 28 L23 LP5-LP14 29 L24 LP5-LP14 30 L25 LP5-LP14 31 L26 LP5-LP14 32 L27 LP5-LP14 33 L28 LP5-LP14 Selanjutnya menghitung nilai frekuensi kegagalan dan durasi/lama kegagalan tiap load point. Nilai frekuensi kegagalan dan durasi/lama kegagalan dapat dilhat pada tabel berikut: Tabel 11. Indeks keandalan load point section II Indeks Keandalan λ (fault/yr) U (hr/yr) LP5 1.7068 5.2184 LP6 1.7068 5.2184 LP7 1.7068 5.2184 LP8 1.7068 5.2184 LP9 1.7068 5.2184 LP10 1.7068 5.2184 LP11 1.7068 5.2184 LP12 1.7068 5.2184 LP13 1.7068 5.2184 LP14 1.7068 5.2184 Dengan mengetahui indeks keandalan load point dapat diperoleh indeks keandalan section berdasarkan persamaan yang telah dijelaskan pada bab II. Tabel 12. Indeks keandalan section II Indeks Keandalan SAIFI SAIDI LP5 0.246060412 0.752309382 LP6 0.003905721 0.011941419 LP7 0.003905721 0.011941419 LP8 0.109360183 0.334359725 LP9 0.347609153 1.06278627 LP10 0.007811442 0.023882838 LP11 0.289023341 0.883664989 LP12 0.132794508 0.406008238 LP13 0.398383524 1.218024714 LP14 0.167945995 0.513481007 TOTAL 1.7068 5.2184 Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh SAIFI dan SAIDI pada section II dengan nilai 1.7068 kali/tahun untuk SAIFI dan 5.2184 jam/tahun untuk SAIDI. Setelah mengetahui nilai indeks keandalan tiap section dapat diperoleh nilai indeks keandalan sistem jaringan penyulang KDS 2 dengan menjumlahkan indeks keandalan tiap section. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 13. Indeks keandalan sistem penyulang KDS 2 Indeks Keandalan Sistem SAIFI SAIDI I 0.7914 2.4582 II 1.7068 5.2184 Total 2.4982 7.6766 Nilai SAIFI dan SAIDI diperoleh dengan menjumlahkan besarnya indeks keandalan tiap section. Untuk penyulang KDS 2 diperoleh nilai SAIFI sebesar 2.4982 kali/tahun dan nilai SAIDI sebesar 7.6766 jam/tahun. Besar nilai CAIDI diperoleh dengan membagi nilai SAIDI dengan SAIFI sehingga didapat nilai sebesar 3.072852454 jam/tahun. Nilai SAIFI dan SAIDI yang didapat dibandingkan dengan standar PLN, dimana standar yang digunakan yaitu SPLN 68-2 : 1986 [12] dengan nilai SAIFI 3.2 kali/tahun dan SAIDI 21 jam/tahun. Terlihat bahwa nilai SAIFI dan SAIDI penyulang KDS 2 tergolong handal dan memenuhi standar PLN. B. Perbandingan Indeks Keandalan Metode dengan Software 7 Dilakukan juga analisis evaluasi keandalan menggunakan software 7 berdasarkan data yang telah didapat pada bab II dengan menggunakan data panjang line dan data jumlah pelanggan per load point. Standar yang digunakan dalam perhitungan menggunakan SPLN 59 : 1985 [11] untuk laju kegagalan dan waktu pemulihan peralatan sistem jaringan 20 kv. Berikut adalah indeks keandalan yang didapatkan berdasarkan hasil running penyulang KDS 2 menggunakan software. Tabel 14. Indeks keandalan sistem penyulang KDS 2 Indeks Keandalan penyulang KDS 2 SAIFI SAIDI CAIDI 2.9235 7.8902 2.699 Dari nilai SAIFI dan SAIDI diatas dibandingkan dengan standar PLN, dimana standar yang diguanakan yaitu SPLN 68-2 : 1986 [12] dengan nilai SAIFI 3.2 kali/tahun dan SAIDI 21 jam/tahun. Terlihat bahwa nilai SAIFI dan SAIDI pada penyulang KDS 2 da pat dikatakan handal dan memenuhi standar PLN. Dari hasil running software tersebut digunakan sebagai pembanding hasil yang sudah didapatkan sebelumnya yaitu menggunakan metode section technique. Berikut adalah hasil perbandingan yang ditunjukkan dengan table : Tabel 15. Perbandingan indeks keandalan sistem penyulang KDS 2 SAIFI (kali/tahun) SAIDI (jam/tahun) CAIDI (jam/tahun) 2.4982 2.9235 7.6766 7.8902 3.072852 2.699

PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR TEKNIK ELEKTRO FTI-ITS (2012) 6 Berikut adalah hasil perbandingan yang ditunjukkan secara grafis: Gambar 4. Grafik perbandingan dan Software Kemudian dilakukan perhitungan dengan cara yang sama, baik itu pada metode section technique maupun software untuk mengevaluasi keandalan penyulang KDS 4, KDS 8, PTI 3 da n PTI 5. Didapatkan hasil perbandingan sebagai berikut : Tabel 16. Perbandingan indeks keandalan sistem APJ Kudus SAIFI (kali/tahun) SAIDI (jam/tahun) CAIDI (jam/tahun) No Penyulang 1 KDS 2 2.4982 2.9235 7.6766 7.8902 3.072852 2.699 2 KDS 4 5.7894 6.7271 18.1824 21.0975 3.140636 3.136 3 KDS 8 1.769639 2.4660 5.546694 6.5528 3.134366 2.657 4 PTI 3 4.342 4.8326 13.362 13.4402 3.077384 2.781 5 PTI 5 6.9974 8.4393 21.8602 22.0160 3.124046 2.609 C. Perbandingan Indeks Keandalan Menggunakan Software, Dengan dan Tanpa kondisi Tie-Switch Bedasarkan hasil runing software pada penyulang KDS 2 yang sudah di bahas sebelumnya, didapatkan hasil SAIFI 2.9235, Saidi 7.8902 dan CAIDI sebesar 2.699. Ini adalah indeks keandalan yang didapat dari Penyulang KDS 2 dalam kondisi tanpa adanya Tie-Switch. Setelah dilakukan running keandalan menggunakan software pada penyulang KDS 2 dalam kondisi adanya Tie-Switch didapatkan indeks keandalan yang lebih bagus yaitu nilai SAIFI 2.3175 dan nilai SAIDI 4.7386, sedangkan nilai CAIDINYA 2.045. Berikut adalah gambar secara grafiknya : Gambar 5. Grafik perbandingan dengan dan tanpa kondisi Tie-Switch Dari perbandingan ini dapat dilihat bahwa dengan kondisi adanya Tie-Switch penyulang KDS 2 memiliki indeks keandalan yang lebih bagus, perbedaannya dalam hal ini cukup signifikan. Dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi Tie-Switch di sistem keandalan sangatlah penting. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang didapatkan dari perhitungan dan analisis pada tugas akhir ini, didapat kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan metode section technique nilai SAIFI penyulang KDS 2 adalah 2.4982 kali/tahun dan telah sesuai dengan standar yang ditentukan PLN yaitu 3.2 kali/tahun sedangkan penyulang KDS 4, PTI 3 dan PTI 5 belum memenuhi standart PLN. Nilai SAIDI penyulang KDS 2 adalah 7.6766 jam / tahun juga telah sesuai dengan standar yang ditentukan PLN yaitu 2 1 jam/tahun sedangkan pada penyulang PTI 5 be lum memenuhi standart PLN. Nilai CAIDI penyulang KDS 2 yaitu 3.072852454 jam/tahun. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan software nilai SAIFI penyulang KDS 2 adalah 2.9235 kali/tahun. Nilai SAIDI penyulang KDS 2 adalah 7.8902 jam/tahun, dimana SAIFI dan SAIDI sudah memenuhi standart PLN. Penyulang KDS 4, PTI 3 da n PTI 5 be lum memenuhi standart SAIFI PLN, penyulang KDS 4 dan KDS 5 belum memenuhi standart SAIDI PLN. Nilai CAIDI penyulang KDS 2 yaitu 2.699 jam/tahun. Perbedaan nilai indeks keandalan tidak terlalu jauh antara metode dan software menunjukkan bahwa metode dapat digunakan untuk mencari nilai indeks keandalan suatu jaringan distribusi 20 kv tipre radial sebagaimana digunakan pada PLN APJ Kudus. Kondisi Tie-Switch di sistem distribusi listrik sangatlah penting dan berpengaruh terhadap nilai indeks keandalan. DAFTAR PUSTAKA [1] Artana, Ketut Buda, 2007. Network Simple System, Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [2] Artana, Ketut Buda, 2007. Pendahuluan, Teknik Sistem Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [3] Brown, Richard E., Electric Power Distribution Reliability Second Edition, CRC Press Taylor & Francis Group, United States of America, 2009. [4] Badan Standarisasi Nasional (BSN), Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), Jakarta, 2000. [5] Iqbal Maulana, Fairus Studi Peningkatan Keandalan Pengembangan Jaringan Listrik jawa timur di APJ, Institut Teknologi Sepeluh Nopember, 2012. [6] Kadir, Abdul, Distribusi dan Utilisasi Tenaga Listrik, UI-Press, Jakarta, 2000. [7] Sari, Shinta K., Analisis Keandalan Distribusi 20 kv di Wilayah Tegal Jawa Tengah, Institut Teknologi Sepeluh Nopember, 2012. [8] Marsudi, Djiteng, Operasi Sistem Tenaga Listrik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006. [9] Short, T.A., Electric Power Distribution Equipment and Systems, CRC Press Taylor & Francis Group, United States of America, 2006. [10] Suhadi dan Tri Wrahatnoto, Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1 untuk SMK, Direktorat Pembinaan Sekolah Menegah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 2008. [11] SPLN No.59 : 1985, Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 kv dan 6 kv, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta, 1985. [12] SPLN No.68-2 : 1986, Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik Bagian dua: Sistem Distribusi, Perusahaan Umum Listrik Negara, Jakarta, 1985. [13] Xie K., Zhou J., dan Billinton R., Fast algorithm for the reliability evaluation of large scale electrical distribution networks using the section technique, IET Gener. Transm. Distrib., Vol. 2, No.5, pp. 701-707, 2008.