BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB II LANDASAN TEORI. bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal (clerical),

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB II Kajian Pustaka. mampu diserap dari masyarakat dan disalurkan kembali kepada masyarakat yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB 5 KEGIATAN MENGALOKASIKAN DANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank selain sebagai tempat menyimpan uang juga dikenal sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. atau account dimana artinya sama. Dengan memiliki simpanan atau

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PUSTAKA. dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian, Fungsi,Jenis dan Sumber Dana Bank. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. transaksi dapat terjadi berulang kali dan dilaksanakan secara seragam.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. beberapa orang dalam suatu departemen. Prosedur ini dibuat untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat (tabungan, giro, deposito) dan menyalurkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan bahasa latin kredit berarti credere yang artinya percaya. Maksud dari

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Uundang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono, 2002:75).

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayat 2 dijelaskan bahwa, bank adalah badan usaha yang menghimpun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. usahanya. Sejalan dengan perkembangan perekonomian nasional maupun. dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang nomor 10 tahun 1998 bahwa yang

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 10 November 1998 tentang perbankan, menyatakan bahwa yang dimaksud

SEKTOR MONETER, PERBANKAN DAN PEMBIAYAAN BY : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam penambahan modal ini adalah bank. Bank sebagai sebuah lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kabupaten kota. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1993 Pasal 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi dan Sistem Informasi. Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011 : 13) data dapat

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN MUHAMMAD ISRAK

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998

BAB II KAJIAN PUSTAKA. merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 PengertianTentang BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengertian kredit berkembang lebihluas lagi seperti berikut ini :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah merupakan kegiatan utama bagi perbankan selain usaha jasa-jasa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan sebaik-baiknya dari perencanaan jumlah kredit, pengorganisasian,

BAB II LANDASAN TEORI. II Pengertian Audit Operasional. melainkan untuk menvalidasikan efektivitas prosedur. II Tujuan Audit Operasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENEMPATAN DANA BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam. Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila.

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT. bank secara keseluruhan. Kredit berperan sebagai faktor pendorong dan

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam atas transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Maryati (2008:43), menyatakan bahwa prosedur adalah serangkaian tahapan dan langkah langkah yang saling terkait dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Prosedur dapat ditampilkan dalam bentuk bagan atau diagram antara lain : a) Bagan aliran kerja atau proses yang menunjukkan secara rinci langkah langkah dalam suatu proses pekerjaan. b) Bagan gerak yang menggambarkan gerakan pekerjaan dalam suatu ruangan. c) Bagan arus yang menggambarkan aliran atau arus kegiatan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan urutan yang tepat dari tahapan tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya. Prosedur mengindikasikan rangkaian aktivitas, tugas, keputusan, langkah, perhitungan, dan proses yang dijalankan melalui serangkaian pekerjaan yang menghasilkan suatu tujuan yang diinginkan. 7

2.1.2 Definisi Bank Pada hakekatnya bank merupakan suatu lembaga keuangan yang sangat diperlukan dan penting untuk dipertahankan mengingat bank berperan sebagai agen pembangunan ekonomi suatu negara. Menurut Undang - Undang No.10 tahun 1998 Tentang perbankan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi bank disini dalam bentuk sebagai perantara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Fungsi sebagai perantara tersebut dapat menjadi wajar jika bank memperoleh dukungan pemerintah dalam bentuk deregulasi dalam pengelolaan masyarakat. Menurut Santoso (2009:21), wujud dari fungsi bank sebagai perantara menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat tercermin melalui produk jasa yang dihasilkan, yaitu : a) Menerima titipan pengiriman uang bank dalam maupun luar negeri. b) Menghimpun dana melalui giro, tabungan, dan deposito. c) Melaksanakan jasa pengamanan barang berharga. d) Menyalurkan dana melalui pemberian kredit. e) Menjembatani kesenjangan waktu, terutama dalam transaksi valuta asing dan lalu lintas devisa. 8

Dari sini dapat disimpulkan bahwa manfaat dari jasa perbankan sebagai perantara menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat antara lain : a) Untuk menunjang prosedur transaksi harian bisnis sehingga dapat memudahkan proses penerimaan dan pengeluaran pembayaran transaksi. b) Sebagai tempat investasi dengan harapan dapat memperoleh hasil bunga dari investasi tersebut. c) Untuk tujuan keamanan penyimpanan uang. d) Membantu pengusaha mikro yang sedang membutuhkan modal untuk memperluas usahanya. 2.1.3 Definisi Pemberian Kredit Menurut Kasmir (2008:68), kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Rivai dan Veithzal (2007:4), menyatakan bahwa kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain (nasabah) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. Dari pengertian kredit diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pemberian kredit terdapat kesepakatan dalam melunasi utang dan bunga dalam jangka waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak. Selain itu dari proses pemberian kredit tersebut telah didasarkan pada suatu perjanjian yang harus dipatuhi oleh kreditur dan nasabah. Diharapkan dalam pemberian kredit ini 9

diantara kedua belah pihak merasa saling diuntungkan dan mematuhi kewajiban yang telah disepakati bersama. 2.1.4 Unsur Unsur Kredit Ada beberapa unsur yang terkandung dalam setiap pemberian fasilitas kredit. Menurut Kasmir (2008:74) bahwa unsur unsur yang terkandung dalam pemeberian fasilitas kredit meliputi : 1. Kepercayaan Kepercayaan artinya suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar benar diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana direalisasikan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan. 2. Kesepakatan Disamping unsur kepercayaan, didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dan si penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing masing. Jangka Waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu. 3. Jangka waktu 10

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. 4. Resiko Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya padahal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit, semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko yang tidak disengaja. 5. Balas jasa Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang dikenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan suatu bank. 2.1.5 Tujuan dan Fungsi Kredit a) Tujuan Kredit Menurut Kasmir (2008:95), tujuan dan fungsi dalam pemberian kredit yaitu : 11

1. Mencari keuntungan Mencari keuntungan dalam hal ini yaitu dengan memberikan kredit kepada nasabah, maka pihak bank akan mendapatkan bunga sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup dan kemajuan suatu bank. 2. Membantu usaha nasabah Dengan memberikan kredit kepada nasabah yang sedang memerlukan dana untuk memperluas usahanya, baik berupa kredit investasi maupun kredit modal kerja yang diberikan oleh pihak bank. Dengan pinjaman kredit tersebut diharapkan bisa membantu pihak debitur dalam mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Membantu pemerintah Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada para pengusaha, maka semakin baik, mengingat bank sebagai agen pembangunan ekonomi melalui kredit yang diberikan kepada nasabah terutama pengusaha mikro. b) Fungsi Kredit 1. Untuk meningkatkan daya guna uang Para pengusaha menikmati kredit dari bank untuk memperluas atau memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk memulai usaha baru. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit. 12

2. Untuk meningkatkan peredaran atau lalu lintas uang Kredit yang disalurkan via via rekening koran pengusaha menciptakan pertambahan peredaran uang giral dan sejenisnya. Melalui kredit peredaran uang kartal dan uang giral akan menjadi berkembang karena kredit menciptakan pertambahan uang yang beredar dimasyarakat. 3. Meningkatkan utility (daya guna) barang Kredit yang diberikan oleh pihak bank dapat digunakan oleh debitur untuk memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga daya guna barang tersebut meningkat. 4. Meningkatkan peredaran barang Kredit dapat menambah peredaran dan memperlancar arus barang dari suatu wilayah ke wilayah yang lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dimasyarakat menjadi bertambah. 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatan sebagai alat stabilitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan dimasyarakat sehingga dapat menekan arus inflasi dan kredit juga berperan sebagai pembangunan ekonomi suatu negara. 2.1.6 Jenis Jenis Kredit Menurut Kasmir (2008:76), kredit dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain : 1. Dilihat dari segi kegunaannya 13

a) Kredit Investasi yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan investasi, misalnya pembangunan pabrik, rumah, tanah dan lain lain. b) Kredit Modal Kerja yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan modal kerja, misalnya untuk membeli bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan biaya lainnya. 2. Dilihat dari segi jangka waktunya a) Kredit jangka pendek yaitu kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. b) Kredit jangka menengah yaitu kredit yang jangka waktunya berkisar antara satu tahun sampai tiga tahun. c) Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu paling panjang dimana jangka waktu pengembaliannya diatas tiga tahun. 3. Dilihat dari segi tujuannya a) Kredit produktif yaitu kredit yang digunakan untuk meningkatkan usaha atau produksi dan investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa. b) Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, misalnya untuk membeli kebutuhan pribadi seperti makanan, rumah, mobil, dan lain sebagainya. c) Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. 14

4. Dilihat dari segi jaminannya a) Kredit dengan jaminan yaitu kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang bergerak, barang tidak bergerak atau jaminan lainnya. b) Kredit tanpa jaminan yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan karakter serta loyalitas si calon debitur. 5. Dilihat dari sektor usahanya a) Kredit sektor pertanian yaitu kredit yang dibiayai untuk sektor pertanian atau perkebunan, Misalnya untuk membeli bibit tanaman, pupuk, dan lain sebagainya. b) Kredit sektor peternakan yaitu kredit yang disalurkan untuk sektor peternakan yang ada dimasyarakat, misalnya untuk membeli bahan bangunan dalam merenovasi kandang hewan ternak. c) Kredit sektor industri yaitu kredit yang disalurkan untuk membiayai sektor industri kecil, menengah atau besar. d) Kredit sektor pertambangan yaitu kredit yang disalurkan untuk membiayai sektor usaha pertambangan. Jenis usaha tambang biasanya dalam jangka waktu panjang seperti tambang emas, minyak atau timah. e) Kredit sektor pendidikan yaitu kredit yang diberikan untuk membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa. 15

2.1.7 Kredit Bermasalah Setiap kredit yang diberikan oleh bank mempunyai tingkat kualitas yang berbeda beda. Apabila kredit dibayar oleh nasabah sesuai dengan perjanjian maka kredit tersebut mempunyai kualitas yang baik. Namun pada prakteknya tidak semua kredit mempunyai kualitas yang baik, yang ditunjukkan dengan adanya penunggakan pembayaran kredit. Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No : 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998 kredit dapat digolongkan menjadi 5 bagian sebagai berikut : a) Kredit lancar adalah kredit yang pembayarannya tepat waktu sehingga tidak ada tunggakan pembayaran pokok dan bunga. b) Kredit dalam artian khusus adalah kredit yang menunjukkan adanya kelemahan pada kelayakan kredit, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga sampai 90 hari. c) Kredit kurang lancar adalah kredit yang terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga yang telah melampaui 90 hari sampai dengan 180 hari. d) Kredit diragukan adalah kredit yang pengembalian seluruh pinjaman mulai diragukan, terdapat tunggakan pembayaran pokok dan bunga yang telah melampaui 180 hari sampai dengan 270 hari. e) Kredit macet adalah kredit yang terdapat tunggakan dan atau bunga yang telah melampaui 270 hari. 2.1.8 Analisis Pemberian Kredit Menurut Kasmir (2008:104), menjelaskan bahwa analisis kredit merupakan pekerjaan yang meliputi persiapan pekerjaan pekerjaan dari segala 16

aspek untuk mengetahui kelayakan suatu permohonan kredit dan menyusun laporan analisis yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam keputusan kredit. Salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya kredit bermasalah adalah dengan menerapakan analis berdasarkan prinsip 5C yaitu : a) Analisis watak calon nasabah (Character) Analisis watak bertujuan untuk mendapatkan gambaran akan kemauan membayar kembali pinjaman dari calon nasabah. b) Analisis kemampuan (Capacity) Analisis ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan calon nasabah dalam melakukan pembayaran kembali kredit dari usaha yang akan dibiayai, mencakup aspek manajemen, aspek produksi, aspek pemasaran, aspek personalia, dan aspek finansial. c) Analisis modal (Capital) Analisis ini bertujuan untuk mengukur kemampuan calon nasabah dalam menyediakan modal sendiri untuk mendukung pembiayaan usaha. d) Analisis kondisi atau prospek usaha (Condition of economy) Analisis ini bertujuan untuk menegtahui prospektif atau tidaknya suatu usaha yang akan dibiayai. e) Analisis jaminan (Collaterall) Analisis jaminan bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai jaminan yang digunakan sebagai alat pengaman bagi bank apabila kredit yang diberikan mengalami masalah. 17

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Astuti (2009) meneliti tentang prosedur dalam pemberian kredit pada Bank BPR Pasar Klaten. Selain itu, Suryaningrat (2011) juga pernah meneliti tentang prosedur pemberian kredit tanpa agunan pada Bank Mandiri Cabang Magelang. Tujuan penelitiannya yaitu untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit yang baik sehingga jumlah kredit bermasalah bisa diatasi oleh pihak bank. Dari penelitian prosedur pemberian kredit diatas, perbedaan antara prosedur pemberian kredit pada Bank BPR Pasar Klaten, prosedur pemberian kredit tanpa agunan pada Bank Mandiri Cabang Magelang, dan prosedur pemberian kredit pada Bank Rakyat Indonesia Unit Kuta terletak pada tujuan penelitian yang dilakukan. Pada Bank BPR pasar klaten penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian kredit yang baik dalam pemberian pinjaman kredit sehingga jumlah kredit bermasalah yang ada di Bank BPR Pasar Klaten bisa dicegah, pada Bank Mandiri Cabang Magelang penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit tanpa agunan yang baik sehingga jumlah kredit bermasalah bisa diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian kredit komersil yang baik sehingga Non Performing Loan bisa dicegah. 18