Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Bab III Bahan dan Metode

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Pupuk super fosfat tunggal

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Lay out penelitian I

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Dinamika, April 2011, Halaman 1-5 Vol. 02. No. 1 ANALISIS KADAR NITROGEN PADA GUANO YANG TERDAPAT DI GUA ANDULAN, KABUPATEN LUWU.

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

Air dan air limbah- Bagian 3: Cara uji padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Lampiran 1. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji et al ., 2007)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Pupuk dolomit SNI

Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

Air dan air limbah - Bagian 22: Cara uji nilai permanganat secara titrimetri

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 2. Prosedur Analisis Logam Dalam Sedimen dengan metode USEPA 3050B (APHA, 1992)

STUDI PEMBUATAN PAKAN IKAN DARI CAMPURAN AMPAS TAHU, AMPAS IKAN, DARAH SAPI POTONG, DAN DAUN KELADI YANG DISESUAIKAN DENGAN STANDAR MUTU PAKAN IKAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Transkripsi:

41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO 4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji hingga terjadi warna merah muda. 3. Tambahkan 5 ml asam sulfat 8 N bebas zat organik. 4. Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105 C ± 2 C, bila terdapat bau H 2 S, pendidihan diteruskan beberapa menit. 5. Pipet 10 ml larutan baku KMnO 4 0,01 N. 6. Panaskan hingga mendidih selama 10 menit. 7. Pipet 10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N. 8. Titrasi dengan kalium permanganate 0,01 N hingga warna merah muda. 9. Catat volume pemakaian KMnO 4. 10. Apabila pemakaian larutan baku kalium permanganate 0,01 N lebih dari 7 ml, ulangi pengujian dengan cara mengencerkan contoh uji.

42 Lampiran 2. Prosedur kerja analisa padatan terlarut total (TSS) (APHA, Ed.21, 2005, 2540-D) 1. Letakkan kertas saring pada peralatan filtrasi. Basahi saringan dengan sedikit air suling. 2. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh contoh uji yang lebih homogen. 3. Pipet contoh uji dengan volume tertentu pada waktu contoh diaduk dengan pengaduk magnetik atau setelah dihomogenkan/diaduk, lalu saring contoh uji sampai semua air contoh tersaring. 4. Bilas kertas saring atau saringan dengan 3 x 10 ml air suling, biarkan kering sempurna, dan lanjutkan penyaringan dengan vakum selama 3 menit agar diperoleh penyaringan sempurna. Contoh uji dengan padatan terlarut yang tinggi memerlukan pencucian tambahan. 5. Pindahkan kertas saring dengan hati-hati dari peralatan penyaring dan pindahkan ke wadah timbang aluminium sebagai penyangga. Jika digunakan cawan Gooch pindahkan cawan dari rangkaian alatnya. 6. Keringkan dalam oven setidaknya selama 1 jam pada suhu 103 C sampai dengan 105 C, dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan timbang (catat sebagai A mg). 7. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan lakukan penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari 0,5 mg. Catatan 1: Jika filtrasi sempurna membutuhkan waktu lebih dari 10 menit, perbesar diameter kertas saring atau kurangi vilume contoh uji. Catatan 2: Ukur volume contoh uji yang menghasilkan berat kering residu 2,5 mg sampai dengan 200 mg. Jika volume yang disaring tidak memenuhi hasil minimum, perbesar volume contoh uji sampai 1000 ml.

43 Lampiran 3. Prosedur kerja analisa Total P pada air (Standard Methods 424 C) 1. Dgn pipet ambil 50 ml sampel yang telah dikocok dengan baik, bila perlu volum sampel boleh berbeda. Tuang sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml, dan tambah 1 tetes indicator fenolftalein. Kalau larutan berwarna merah, tambah larutan asam tetes demi tetes sampai warna merah tersebut hilang.lalu tambah 1 ml lagi dari larutan asam tersebut, serta 0,5 g K 2 S 2 O 8 (bubuk atau Kristal sebagai zat padat dengan sendok kaca). 2. Letakkan gelas Erlenmeyer berisi sampel dengan batu didih di dalamnya pada pemanas listrik yang sudah dipanaskan dan diddiihkan selama 30-40 menit, atau sampai volum larutan telah berkurang menjadi kira-kira 10 ml. Jangan membiarkan sampel sampai kering. Dinginkan, lalu tambah air suling sampai volum menjadi kira-kira 30 ml, tambah 1 tetes indicator fenolftalein, dan netralkan larutan dengan NaOH 1 N sampai warnanya kemerah-merahan (merah muda). 3. Tuang dengan hati-hati isi Erlenmeyer ke dalam labu takar 100 ml, secara kwantitatif, kecuali batu didih (setelah isi telah dipindahkan ke labu takar, bilas dinding Erlenmeyer serta batu didih dengan beberapa ml air suling, yg juga ikut dituangkan ke dalam labu takar; ulangi pembilasan tersebut 3 sampai 4 kali). Isi labu takar sampai 100 ml dengan air suling. 4. Pipet 50 ml contoh uji secara duplo dan masukkan masing-masing ke dalam Erlenmeyer; 5. Tambahkan 1 tetes indicator fenolftalin. Jika terbentuk warna merah muda, tambahkan tets demi tetes H 2 SO 4 5N sampai warna hilang; 6. Tambahkan 8 ml larutan campuran dan dihomogenkan; 7. Masukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, baca dan catat serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu antara 10 menit sampai 30menit.

44 Lampiran 4. Prosedur kerja analisa total N pada pakan, daging ikan dan kerang air tawar (AOAC 1995) Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis nitrogen terdiri dari tiga tahap, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. 1. Tahap destruksi Daging kijing ditimbang seberat 0,5 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung kjeltec. Satu butir kjeltab dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan ditambahkan 10 ml H 2 SO 4. Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan ke dalam alat pemanas dengan suhu 410 C ditambahkan 10 ml air. Proses destruksi dilakukan sampai larutan menjadi bening. 2. Tahap destilasi Isi labu dituangkan ke dalam labu destilasi, lalu ditambahkan dengan aquades (50 ml). Air bilasan juga dimasukkan ke dalam alat destilasi dan ditambahkan larutan NaOH 40 % sebanyak 20 ml. Cairan dalam ujung tabung kondensor ditampung dalam erlemenyer 125 ml berisi larutan H 3 BO 3 dan 3 tetes indikator (cairan methyl red dan brom cresol green) yang ada di bawah kodensor. Destilasi dilakukan sampai diperoleh 200 ml destilat yang bercampur dengan H 3 BO 3 dan indikator dalam erlemenyer. 3. Tahap titrasi Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,1 N sampai warna larutan pada erlenmeyer berubah warna menjadi pink. Perhitungan kadar nitrogen pada daging kijing : % Nitrogen = (ml HCl sampel ml HCl blanko) x 0,1 N HCl x 14 x 100% mg daging kijing

45 Lampiran 5. Prosedur kerja analisa total P pada pakan, daging ikan dan kerang air tawar (AOAC 2003) 1. Ditimbang ± 1 gr sampel pakan/rumput/ lainnya dimasukkan kedalam erlenmeyer ukuran 125 ml/100 ml 2. Ditambahkan 5 ml HNO 3 (p) didiamkan selama 1 jam pada suhu ruang di ruang asam. 3. Dipanaskan diatas hot plate dengan temperatur rendah selama 4-6 jam (dalam ruang asam). 4. Dibiarkan semalam (sampel ditutup). 5. Ditambahkan 0.4 ml H 2 SO 4 (p), lalu dipanaskan diatas hot plate sampai larutan berkurang (lebih pekat), biasanya ± 1 jam. 6. Ditambahkan 2-3 tetes larutan campuran HClO4: HNO 3 (2:1). Sampel masih tetap diatas hot plate, karena pemanasan terus dilanjutkan sampai ada perubahan warna dari coklat kuning tua kuning muda (biasanya ± 1 jam) 7. Setelah ada perubahan warna, pemanasan masih dilanjutkan selama 10-15 menit 8. Pindahkan sampel, dinginkan dan tambahkan 2 ml aquades dan 0.6 ml HCl 9. Dipanaskan kembali agar sampel larut(±15 menit) kemudian masukkan kedalam labu takar 100 ml. 10. Apabila ada endapan disaring dengan glass wool 11. Hasil pengabuan basah bisa di analisa di AAS atau spektrofotometer untuk analisa berbagai mineral. Tapi sebelumnya dipreparasi dulu dengan faktor pengenceran yang dibutuhkan dan penambahan bahan kimia untuk menghilangkan ion-ion pengganggu (Cl 3 La.7H 2 O). (p).

46 Data N dan P dalam Pakan Ikan dan Ikan Nila Hasil analisa kandungan Total N dan Total P dalam pakan ikan dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan persentase kenaikan Total N dan Total P pada daging ikan sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada Gambar 8. Tabel 2. Data Total N dan Total P dalam Pakan Ikan Parameter Kandungan Total N (%) 4,13±0,09 Total P (%) 1,11±0,10 Gambar 8. Persentase kenaikan Total N dan Total P pada Daging Ikan Sebelum dan Setelah Perlakuan