Sinyal ECG. ECG Signal 1

dokumen-dokumen yang mirip
Normal EKG untuk Paramedis. dr. Ahmad Handayani dr. Hasbi Murdhani

Laporan Pendahuluan Elektrokardiogram (EKG) Oleh Puji Mentari

Ditulis pada Rabu, 20 September :47 WIB oleh damian dalam katergori Pemeriksaan tag EKG, ECG, pemeriksaan, elektromedis

UNIVERSITAS GADJAH MADA

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

KONSEP DASAR EKG. Rachmat Susanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.MB (KV)

INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA

TUGAS KEPERAWATAN GAWAT DARURAT INTERPRETASI DASAR EKG

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

ADVANCED ECG INTERPRETATION ARITMIA DISRITMIA. Oleh : Bambang Sutikno

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

JANTUNG 4 RUANG POMPA ATRIUM KA/KI, VENTRIKEL KA/KI SISTEM HANTAR KHUSUS YANG MENGHANTARKAN IMPULS LISTRIK DARI ATRIUM KE VENTRIKEL : 1.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jantung Elektrofisiologi jantung Aktivitas listrik jantung merupakan perubahan permeabilitas membran sel,

AKTIFITAS LISTRIK JANTUNG. Potensial Aksi Pada Jantung

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian B. Tujuan tindakan C. Indikasi, kontra indikasi, dan komplikasi tindakan Indikasi tindakan Kontraindikasi

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tentunya menyenangkan terutama di era modern ini dimana setiap

Intro. - alifis.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin

BAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi

Identifikasi Karakter Temporal dan Potensial Listrik Statis Pada Elektrokardiografi (EKG) akibat Penyakit Otot Jantung Myocardial Infarction (MI)

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Jurnal Einstein 2 (3) (2014): Jurnal Einstein. Available online

UNIVERSITAS GADJAH MADA

Algoritma Mendeteksi Ketidaknormalan Premature Atrial Contractions(PACs) Berdasarkan Kombinasi RR Interval dan Correlation Coefficient

Ekstraksi Parameter Temporal Sinyal ECG Menggunakan Difference Operation Method

ANATOMI JANTUNG LAPISAN JANTUNG

HSA 1403 CVS and Hematology

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

Deteksi Miokard Infark Jantung pada Rekaman Elektrokardiogram Menggunakan Elevasi Segmen ST

PENGENALAN CITRA REKAMAN ECG ATRIAL FIBRILATION DAN NORMAL MENGGUNAKAN DEKOMPOSISI WAVELET DAN K-MEAN CLUSTERING

BAB II LANDASAN TEORI

0.1% kasus di rumah sakit di Amerika Serikat dengan usia rata-rata 67 tahun dan lakilaki

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Intelegensia Buatan / Artificial Intelligence

Pengantar Elektrofisiologi Jantung

PRAKTIKUM 6 PEREKAMAN EKG, INFUS PUMP DAN PEMANTAUAN CVP

EVALUASI KERJA ELECTROCARDIOGRAPH (ECG) RSUD ZAINOEL ABIDIN LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTIK

ECG ElectroCardioGraphy. Peralatan Diagnostik Dasar, MRM 12

Sistem Pemantauan Kesehatan Manusia Berbasis Jaringan Sensor Nirkabel Ratih Dwi Wulansari

Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung

DAFTAR ISTILAH. EKG Elektrokardiogram, lebih sering digunakan untuk menunjukkan perangkat.

Penemuan klinis penting yang boleh dikaitkan dengan kejadian palpitasi :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ELEKTROKARDIOGRAM MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) YANG TERANESTESI KOMBINASI KETAMIN-SILASIN SKRIPSI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Multipoint to Point EKG Monitoring Berbasis ZigBee

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Anatomi Jantung

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

DETEKSI KETIDAKNORMALAN PREMATURE VENTRICLE CONTRACTIONS(PVCS) BERDASARKAN RR INTERVAL DAN CORRELATION COEFFICIENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 4 ruang yaitu atrium kiri dan kanan, ventrikel kiri dan kanan, serta memiliki

KATA PENGANTAR. 1. Dosen Pembimbing 2. Pembimbing Lapangan 3. Bagian Lab TelkoMedika 4. TelkoMedika

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Identifikasi dan Klasifikasi Pola Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy)

BAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu,

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pemeriksaan Klinis dan Tekanan Darah

TUGAS E-LEARNING KRITIS 2 NAMA : BESTYA NURIMA M.A NIM : KELAS : A-11 B

PEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI

Bunyi Jantung I (BJ I)

PENGENALAN POLA SINYAL KARDIOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengolahan citra digital, jaringan saraf tiruan,dan backpropagation.

Klasifikasi dan Pengenalan Pola pada Sinyal EKG Berdasarkan Sifat Keacakan (Entropy) dengan 6 Channel

HASIL DAN PEMBAHASAN

KELISTRIKAN DALAM TUBUH. MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Mekanika dan Keelektromagnetan yang dibina oleh Bapak Sutarman dan Ibu Erni Yulianti

Elektrokardiogram Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) yang Teranestesi Kombinasi Ketamin-Silasin

Cara Kerja Sistem Saraf Simpatik dan Parasimpatik loading...

Introduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung

Review Anatomi ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER

ACLS. 5 rantai kelangsungan hidup:

KETERAMPILAN DIAGNOSTIK PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

SISTEM CARDIO VASCULAR

Intisari. -36 c Jurusan Fisika FMIPA ITS JURNAL FISIKA DAN APLIKASINYA VOLUME 11, NOMOR 1 JANUARI 2015

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Electrocardiograph ECG 300G Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Klasifikasi Kondisi Jantung Menggunakan JST Berdasarkan Pemodelan Sinyal Electrocardiography

Disusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.

Kata kunci: sinyal ECG, arrhythmia, AR Model, Jaringan Saraf Tiruan, klasifikasi

MANAGEMENT OF ATRIAL FIBRILLATION IN PATIENTS WITH HEART FAILURE EUROPEAN HEART JOURNAL (2007) 28, Ferry Sofyanri

BAB IV TEKANAN DAN ALIRAN DARAH

Cardiac Arrest 1. Pengertian 2. Sistem Konduksi Jantung

sebagai denyut jantung yang bermula dari lokasi normal yakni bukan bermula dari SA node 2. Atrial flutter merupakan salah satu jenis aritmia yang

WIRELESS LAN ELECTROCARDIOGRAPH (ECG)

BAB III LANDASAN TEORI. lebih sub-pendekat. Hal ini terjadi jika gerakan belok-kanan dan/atau belok-kiri

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

Transkripsi:

Sinyal ECG ECG Signal 1

Gambar 1. Struktur Jantung. RA = right atrium, RV = right ventricle; LA = left atrium, dan LV = left ventricle. ECG Signal 2

Deoxygenated blood Upper body Oxygenated blood Right atrium Lung Left atrium Right venticle Left venticle Lower body Gambar 2. Blok Sistem sirkulasi Darah dialirkan dari right ventricle ke paru-paru. Darah yang dicampur oksigen di paruparu dikembalikan lagi ke jantung lewat left atrium sebelum dikirim keseluruh tubuh dari left ventricle. Darah Deoxygenated dari tubuh dikirim kembali ke jantung lewat right atrium dan siklus berulang. ECG Signal 3

Figure 8.4 A disposable surface electrode. Elektrode permukaan yang dugunakan untuk perekaman ECG recording, terbuat dari Ag/AgCl. Elektrode ini dipasang pada kulit pasien dan dapat dilepas dengan mudah. ECG Signal 4

ECG Signal 5

Fase pertama dalam siklus listrik ini adalah fase istirahat (resting phase). Yaitu periode waktu dimana tidak ada aktifitas listrik. Jantung dan aktifitas listrik pada jantung pada kondisi istirahat. ECG Signal 6

Kenaikan slope pertama menunjukkan SA Node discharge. Garis gelombang merah menunjukkan Atrial Electrical Discharge dan kontraksi. Perhatikan gelombang "P", semua bentuk gelombang "P" umumnya sama. Jika berbeda kemungkinan awal siklus ECG tidak dimulai dari SA Node, tetapi didaerah lain pada atrium. ECG Signal 7

AV Node adalah yang berwarna biru pada diagram. Perhatikan PR interval pada garis ECG. AV Node memberikan delay untuk memberi waktu pada ventricles untuk mengisi. Impulse listrik turun, mengalir kebawah terbagi ke Bundle Branches kiri dan kanan. catatan: Bundle Branch kiri terbagi menjadi anterior branch dan posterior branch, anterior fasicle dan posterior fasicle. Kemudian menimbulkan aliran discharge muatan secara cepat.ditunjukkan dalam gelombang QRS. Jika salah satu branches terhambat, disebut dengan kondisi Bundle Branch Block, ECG Signal 8

Gelombang "Q" adalah defleksi turun yang pertama (negative) dalam depolarisasi pada ventricle. Beberapa kasus, gelombang Q ini tidak muncul. Pada diagnose Myocardial Infarction gelombang Q mempunyai peranan yang penting. Defleksi naik yang pertama dari QRS ini adalah gelombang "R". Gelombang "S" adalah penurunan yang mengikuti gelombang "R". Menyambung gelombang QRS adalah "ST" segment. Yang merupakan waktu tunda (delay time) setelah depolarisasi, dan menunggu repolarisasi (charging up). ST segment ini penting pada saat diagnose Myocardial Infarction! ECG Signal 9

Kuning adalah fase isoelectric. Ungu adalah gelombang "P". Ungu + kuning adalah interval "PR". Merah adalah gelombang "Q". Biru adalah gelombang "R". Hijau adalah gelombang "S". Hitam adalah "ST" segment. Merah muda adalah gelombang "T". Kuning lagi adalah isoelectric. Biru tua adalah gelombang "U" (jarang terlihat). ECG Signal 10

Urutan depolarisasi cardiac 1. SA node mentrigger. 2. Depolarisasi dimulai dari kanan ke kiri lewat kedua atria (menghasilkan amplitudo gel. P, 0.1-0.2mV;60-80ms). 3. Delay pada AV node selama kontraksi atrial (menghasilkan PQ segment 60-80ms). 4. Bundle of His (hiss), bundle branch, purkinje system menyebarkan stimulus dng. kec. tinggi ke ventricle. 5. Bundle branch meliputi sepanjang permukaan sebelah dalam (inner surfaces) dari ventricles kebawah menuju septum, sekitar puncak (around the apex), dan keatas kembali ke base. 6. Purkinje network dari permukaan sebelah dalam ke sebelah luar ventrikel, catatan : Urutan kontraksi ventricular dikontrol oleh bundle branches. (menghasilkan gelombang QRS; 1 mv; 80ms) 7. Repolarisasi ventricle (menghasilkan gelombang T;0.1-0.3mV; 120-160 ms). ECG Signal 11

Figure 8.3 electrocardiogram (ECG) memulai siklus cardiac. Bunyi cardiac juga ditunjukkan disini. Gambar bawah menunjukkan adanya penolakan saat tekanan dalam ventricle kiri melebihi arteri. ECG Signal 12

Normal Sinus Rhythm Normal Sinus Rhythm. Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 8 QRS' dikalikan 10, sama dengan 80. Gelombang "P" terlihat sama, interval PR sebesar.16 (160 milliseconds). normalnya.12 sampai.20 (120 milliseconds to 200 milliseconds). Ukuran lebar QRS sekitar.08 (80 milliseconds), normalnya sekitar.12 ECG Signal 13

Sinus Brady Sinus Brady. Pengamatan enam detik, Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 5 QRS' dikalikan 10, sama dengan 50. Gelombang "P" terlihat sama, interval PR antara.16 and.20, sekitar.18, normalnya.12 sampai.20 (120 milliseconds to 200 milliseconds). Hal ini sesuai dengan kriteria sinus rhythm, tetapi ritmenya lebih lambat dari 60 denyut permenit (brady) Sinus Brady. Ukuran lebar QRS sekitar.06 (60 milliseconds), normalnya sekitar.12 ECG Signal 14

Sinus Tachicardia Sinus Tachycardia. Pengamatan enam detik; ritme atau irama yang tetap, dan tidak ada denyut tambahan, denyut yg terlalu cepat atau terlalu lambat. Ada 12 QRS' dikalikan 10, sama dengan 120. Gelombang "P" terlihat sama, interval PR sekitar.16. Hal ini sesuai dengan kriteria sinus rhythm, tetapi ritmenya lebih cepat dari 100 denyut permenit (tachy) Sinus Tachycardia. Ukuran lebar QRS sekitar.06 (60 milliseconds), normalnya sekitar.12 ECG Signal 15

Lead I,II,III ECG Signal 16

Pemasangan lead ECG Signal 17

Pemasangan elektrode pada lengan ECG Signal 18

Standarisasi ECG ECG Signal 19