Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik

Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor Terhadap Ketepatan Pemberian Opini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum auditing adalah suatu proses sistemik untuk memperoleh dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini dunia bisnis sudah tidak asing lagi bagi para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. penilai yang bebas terhadap seluruh aktivitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. membedakan dua jenis salah saji yaitu kekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Semakin banyaknya kebutuhan akan jasa profesional akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini telah menjadi sorotan bagi akuntan publik. Banyaknya kasus

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata mata bekerja untuk. dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

1.2 Latar Belakang Penelitian Perkembangan profesi akuntan sejalan dengan perkembangan perusahaan dan berbagai jenis badan hukum lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KEAHLIAN AUDITOR DALAM BIDANG AUDITING (Study Survei di KAP wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder.

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Audit laporan keuangan berperan untuk mengurangi risiko informasi yang terkandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat sekarang ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. auditor sebagai pihak yang dianggap independen dan memiliki profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. sebelum para pengambil kebijakan mengambil keputusan. Auditor menjadi

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat dengan dibarengi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diaudit dapat dihandalkan dan manajemen juga akan mendapat keyakinan dan. melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.

BAB I PENDAHULUAN. kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak

BAB I PENDAHULUAN. bisnispun semakin ketat pula. Hal tersebut mengakibatkan para pelaku bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investor maupun kreditor untuk melakukan penanaman saham. meningkatnya kebutuhan investor atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya skandal-skandal keuangan yang terjadi di Indonesia akibat

BAB I PENDAHULUAN. disertai dengan laporan hasil audit atas laporan keuangan oleh akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang sudah go public dapat memicu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas audit termasuk salah satu jasa yang sulit untuk diukur secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada laporan keuangan perusahaan terutama yang berbentuk Perseroan Terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. dan melindungi kepentingan banyak pihak inilah yang menjadi idealisme

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan oleh perusahaan. ISA (International Standard on Auditing) menegaskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.2,

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. para pengguna laporan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan. Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. berlaku di Indonesia dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

STANDAR UMUM DAFTAR I SI. 201 Sifat Standar Umum Tanggal Berlaku Efektif 02

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. masih ada pihak lain yang membutuhkan informasi laporan keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan dunia usaha dan industri

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keuangan auditan lainnya maka auditor dituntut menjadi seorang ahli. Klien dan

BAB I PENDAHULUAN. diasumsikan bahwa seseorang yang profesional memiliki kepintaran, profesionalismenya dalam melaksanakan tugasnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. disediakan bagi pemakai informasi keuangan. Profesi akuntan publik juga

BAB I PENDAHULUAN. atau prinsip tersebut secara konsisten (Wibowo, 2010). Profesi akuntan publik

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Selain digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. saham sebagai pemilik perusahaan terpisah dari manajemen perusahaan (Mulyadi,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuh berkembangnya profesi auditor di dalam suatu negara akan

BAB I PENDAHULUAN. standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut De Angelo (1981) dalam Watkins et al (2004) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan go public membuat

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. jasa akuntan publik semakin tinggi dikarenakan bukan hanya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan ini akan digunakan untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dari pihak yang melakukan audit (Weningtyas et al., 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis dan ekonomi Indonesia diera globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku umum atau belum.

BAB I PENDAHULUAN. terungkap, maka auditor melakukan penilaian risiko terhadap klien.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntansi merupakan profesi yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya,

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan melaporkan penyelewengan yang terjadi dalam sistem akuntansi

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Auditing 2015-12-11 Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik Garnita, Winna STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/38 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya akuntan publik yang menjadi suatu organisasi terpercaya oleh kalangan perusahaan dalam menilai laporan keuangan dan mengungkapkan temuan-temuan yang ada sehingga dapat memberikan opini terhadap hasil auditannya, menjadikan auditor di kantor akuntan publik harus memiliki sikap profesionalisme dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, hendaknya para akuntan publik memiliki pengetahuan audit yang memadai serta dilengkapi dengan pengalaman mengenai pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan Audit merupakan jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya adalah sebagai jasa pelayanan. Standar Profesi Akuntan Publik mengharuskan dibuatnya laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat menerbitkan hasil audit laporan keuangan melalui pernyataan opini yang dibuatnya, sesuai dengan keadaan yang ada saat melakukan proses audit. 1

Seperti pada Standar Profesional Akuntan Publik,standar umum pertama mengenai pelatihan dan keahlian audit independen ( IAPI 2011 : SA seksi 210 : Paragraf 1 & 3) menyatakan : 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor, 3. Pencapaian keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam praktik audit. Asisten junior,yang baru masuk kedalam karier auditing harus memperoleh pengalaman profesionalnya dengan mendapatkan supervise memadai dan review atas pekerjaannya dari atasannya yang lebih berpengalaman. Auditor harus didukung dengan pengalaman audit yang dimiliki oleh para auditor dan pengetahuan tentang mendeteksi kekeliruan dalam mengaudit. Dalam melaksanakan tugasnya, auditor pada kantor akuntan publik tidak hanya bekerja untuk kepentingan kliennya saja, tetapi juga untuk seluruh pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan yang telah diauditnya sehingga seorang auditor pada kantor akuntan publik dituntut untuk memiliki kompetensi dalam proses audit. Pertimbangan auditor tentang materialitas merupakan suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan. Pengertian mengenai kekeliruan menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP 2011 : paragraf 6), menyatakan bahwa kekeliruan (error) berarti salah saji (misstatement) atau 2

hilangnya jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan yang tidak disengaja. Kekeliruan dapat berupa : 1. Kekeliruan dalam pengumpulan atau pengolahan data yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan. 2. Estimasi akuntansi yang tidak masuk akal yang timbul dari kecerobohan atau salah tafsir fakta. 3. Kekeliruan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi dan cara penyajian atau pengungkapan. Laporan keuangan mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan disajikan secara tidak wajar dalam semua hal yang material. Salah saji dapat terjadi akibat dari kekeliruan ataupun kecurangan (Institut Akuntan Publik Indonesia SPAP 2011 : 312.2). Konsep materialitas menyatakan bahwa tidak semua informasi keuangan diperlukan atau tidak semua informasi keuangan seharusnya dikomunikasikan dalam laporan akuntansi, hanya informasi yang material yang seharusnya disajikan. Informasi yang tidak material seharusnya diabaikan atau dihilangkan. Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan profesional dan dipengaruhi oleh persepsi auditor atas kebutuhan orang yang memiliki pengetahuan memadai dan yang akan meletakkan kepercayaan terhadap laporan keuangan. Kasus yang terjadi pada salah satu akuntan publik terhitung sejak 15 Maret 2007 pembekuan izin karena melakukan pelanggaran terhadap SPAP yang berkaitan dengan pelaksanaan audit atas laporan keuangan. 3

(http://regional.kompas.com/read/2010/05/18/21371744/akuntan.publik.d iduga.terlibat). Berdasarkan kasus tersebut dimana auditor independen tidak mematuhi standar sebagai acuan bahwa auditor tersebut memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan proses audit. Dimana, proses audit harus dilaksanakan oleh auditor independen yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis memadai sesuai standar audit umum dan memiliki wawasan standar audit. Penelitian mengenai pengalaman auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan terhadap pertimbangan tingkat materialitas pernah dilakukan oleh Reza Minanda, Dul Muid ( 2013 ) yang melakukan studi empiris pada KAP di Semarang. Kesimpulan dalam penelitian tersebut menunjukan bahwa pengalaman auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pengalaman auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan mempengaruhi akuntan publik dalam pertimbangan tingkat materialitas. Maka dari itu,peneliti ingin meneliti kembali pada KAP di Kota Bandung. Melihat pentingnya pengalaman bekerja auditor dan juga pengetahuan mendeteksi kekeliruan serta pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik dan berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberi judul : PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN PENGETAHUAN MENDETEKSI KEKELIRUAN TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS 4

AKUNTAN PUBLIK ( Survey pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Bandung ). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut: 1. Bagaimana pengalaman kerja auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di Kantor Akuntan Publik di kota Bandung. 2. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di kota Bandung. 3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di kota Bandung. 1.3 Maksud Tujuan penelitian Setiap penelitian ditunjukkan untuk memecahkan suatu permasalahan atas fenomena yang terjadi sekarang ini. Maksud dari peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi dari objek penelitian, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman bekerja auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan terhadap pertimbangan tingkat materialitas pada kantor akuntan publik yang ada di kota Bandung. 5

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai bila dilihat dari rumusan masalah hasil penelitian yang akan dilakukan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman kerja auditor, pengetahuan mendeteksi kekeliruan, dan pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di Kantor Akuntan Publik di kota Bandung. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman kerja auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan secara simultan terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di kota Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman kerja auditor dan pengetahuan mendeteksi kekeliruan secara parsial terhadap pertimbangan tingkat materialitas akuntan publik di kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil yang diharapkan dari Penelitian ini dapat memberikan beberapa kegunaan diantaranya kegunaan akademis, kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, yaitu : 1. Kegunaan akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya dalam bidang auditing. 2. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu akuntansi, sekaligus menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya secra lebih mendalam. 6

3. Kegunaasn Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan masukkan bagi Kantor Akuntan Publik dalam memberikan opininya terhadap perusahaan yang sedang mereka audit menyangkut sikap skeptisisme professional auditor. b. Bagi penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai masalah skeptisisme professional auditor dalam ketepatan pemberian opini, dan sebagai sarana dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh di bangku kuliah, khususnya yang berhubungan dengan auditing. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kantor Akuntan Publik yang ada di kota Bandung. Kantor Akuntan Publik aktif yang ada di kota Bandung adalah 9 kantor dikarenakan beberapa KAP ada yang sudah pindah dan sudah tidak aktif. Peneliti melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik yang dilihat berdasarkan pengalaman, pendidikan, dan juga jabatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan dimana auditor senior sedang sibuk yaitu bulan Oktober 2013 sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. 7