BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

2015 ANALISIS KOMPARATIF UNSUR NATURALISME DALAM ROMAN UNE VIE KARYA GUY DE MAUPASSANT DAN LA MORT D OLIVIER BECAILLE KARYA ÉMILE ZOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pandangan pengarang terhadap fakta-fakta atau realitas yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun perasaan seseorang dari apa yang dialaminya. Ekspresi kreatif tersebut

BAB I PENDAHULUAN. imajinasi yang tinggi, yang terbukti dari karya-karyanya yang menarik dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mengarang suatu novel, seorang pengarang menggunakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terjadinya ketidakadilan gender kiranya dapat dipicu oleh masih kuatnya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan oleh sastrawan. Pikiran, perasaan, kreativitas, serta

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. cukup menggembirakan. Kini setiap saat telah lahir karya-karya baru, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam realitas kehidupan, perbedaan peran sosial laki-laki dan perempuan

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. hubungan intertekstual antara novel Tantri Perempuan yang Bercerita karya Cok

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

Novel momoye mereka memanggilku karya Eka Hindra dan Koichi Kimura : tinjauan sosiologi sastra BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran, perasaan, ide dalam bentuk gambaran kongkrit yang menggunakan alat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah gambaran kenyataan dari suatu peristiwa, nilai-nilai, dan norma-norma

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan kelas dunia. Begitu banyak karya sastra Jepang yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan perasaan, pikiran dan lain-lain. Cara mengungkapkan ekspresi

Sumardjo & Saini (1994: 3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan gambaran tentang kehidupan yang ada dalam

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BIAS GENDER DAN PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM NOVEL DE WINST KARYA AFIFAH AFRA SEBUAH KAJIAN FEMINISME DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

I. PENDAHULUAN. sebagai medianya. Karya sastra diciptakan oleh pengarang untuk dipahami dan

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Basuki Priatno, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat (Damono, 2002: 1). Selain dimanfaatkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang mengandung instruksi atau pedoman, dari kata śās- yang berarti instruksi atau ajaran. Kata sastra juga biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Dalam sastra terkandung kata-kata mutiara, ungkapan-ungkapan yang bersifat persuasif yang merupakan salah satu ciri khas keindahan bahasa sastra yang sering kali digunakan orang dalam situasi komunikasi. Kenyataan ini menunjukkan bahwa terdapat kecendrungan orang ke arah bersastra. Untuk memahami dan menikmati karya sastra diperlukan pemahaman tentang ilmu sastra. Ilmu sastra menjelaskan tentang konsep sastra sebagai salah satu disiplin ilmu humaniora yang akan mengantarkan ke arah pemahaman dan penikmatan fenomena yang terkandung didalamnya. Dengan mempelajari ilmu sastra, maka pembelajar sastra akan memahami fenomena kehidupan yang terkandung didalamnya. Sastra dapat dibahas berdasarkan dua hal, yaitu isi dan bentuk. Dari segi isi, sastra membahas tentang hal yang terkandung di dalamnya, sedangkan bentuk sastra membahas cara penyampaiannya. Ditinjau dari isinya, sastra merupakan karangan fiksi dan non fiksi. Apabila dikaji melalui bentuk atau cara pengungkapannya, sastra dapat dianalisis melalui genre sastra itu sendiri, yaitu puisi, novel, dan drama. Karya sastra juga digunakan pengarang untuk menyampaikan pikirannya tentang sesuatu yang ada dalam realitas yang dihadapinya. Realitas ini merupakan salah satu faktor penyebab pengarang menciptakan karya, di samping unsur imajinasi.

Karya sastra terkadang dibuat berdasarkan realita kehidupan yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti masalah sosial, kebudayaan dan bahkan masalah gender. Banyak sastrawan yang tertarik mengambil tema perempuan dalam karya sastra mereka dan karya sastra tersebut disebut dengan karya sastra feminis. Karya sastra yang bersifat feminis terkadang tidak dapat menempatkan posisi perempuan, sehingga melewatkan pemikiran tentang perempuan dalam kehidupan sosial. Hal inilah yang menimbulkan adanya Kritik Sastra Feminisme serta penelitian yang mengaplikasikan teori Kritik Sastra Feminisme. Kritik Sastra feminisme muncul untuk mengkaji, menelaah, mengulas, memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian tentang keunggulan dan kelemahan atau kekurangan karya sastra. Sasaran kerja kritikus sastra adalah penulis karya sastra dan sekaligus pembaca karya sastra. Untuk memberikan pertimbangan atas karya sastra kritikus sastra bekerja sesuai dengan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra. Penelitian dengan menggunakan analisis berupa kritik sastra feminis telah banyak diminati. Hal ini mempresentasikan adanya kesadaran bahwa pencitraan perempuan dalam karya sastra harus diungkapkan dan dijelaskan kepada masyarakat. Hellwig ( 1994) yang diungkapkan Adib Sofia dalam buku Aplikasi Kritik Sastra Feminisme (2009:1) telah menerapkan kritik sastra feminis sebagai pendekatan untuk membaca satu per satu karya sastra secara sinkronis kemudian memetakannya secara diakronis untuk menjawab satu permasalahan pokok, yaitu citra perempuan dalam sebuah sastra. Selain itu terdapat juga beberapa penelitian di berbagai perguruan tinggi dan artikel-artikel media massa yang menggunakan kritik sastra feminis untuk mengungkapkan citra perempuan dalam karya sastra. Dari hasil penelitian yang terjangkau dapat diketahui bahwa mayoritas kritik sastra feminis dilakukan pada karya sastra dengan ragam berupa roman atau novel dan puisi.

Karya sastra feminisme juga berpengaruh di Eropa, salah satunya dapat ditemui pada karya Émile Zola, dalam bukunya yang berjudul Au Bonheur Des Dames, yang menceritakan tentang sebuah perjuangan seorang perempuan di zaman revolusi industri. Émile Zola adalah seorang penulis Perancis berpengaruh, dan merupakan tokoh penting aliran naturalisme dalam sastra Perancis dan tokoh terkemukan dalam liberalisasi politik di Perancis. Karya-karya Émile Zola sangatlah jujur, berisi tentang ungkapan akan keadaan sosial, dan kritik untuk pemerintahan Perancis pada zaman Napoleon Bonaparte III. Dalam Au Bonheur Des Dames, Zola ingin mengungkapkan bagaimana kondisi perempuan pada saat zaman revolusi industri di Perancis dan bagaimana perjuangan seorang perempaun serta posisi perempuan pada saat itu yang diungkapkannya melalui seorang tokoh wanita di dalam roman tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk menganalisis roman Au Bonheur Des Dames karya Émile Zola serta mengungkapkan unsur-unsur feminisme di dalam roman tersebut dan mengkajinya, yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul Kajian Feminisme dalam roman Au Bonheur Des Dames karya Émile Zola. 1.2 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah Berdasarkan hal tersebut di atas maka peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1) Ide-ide apakah yang ingin disampaikan Émile Zola melalui keterkaitan antara perjuangan tokoh perempuan dengan feminisme dikaji berdasarkan analisis unsur feminisme? 2) Bentuk-bentuk kontrafeminisme dan profeminisme apa sajakah yang terkandung dalam roman Au Bonheur Des Dames dikaji berdasarkan analisis kritik sastra feminisme?

3) Bagaimana aplikasi kajian sastra feminisme pada pembelajaran sastra bahasa Perancis? Pembatasan masalah sangat penting dalam penyusunan skripsi agar penelitian lebih terfokus pada topik yang akan dibahas. Penelitian ini akan difokuskan pada kalimat dan tuturan tokoh utama Denise Baudu dan Octave Mouret serta pola diskriminasi yang dialami Denise Baudu. Selain itu akan dibahas pula mengenai belenggu patriarki. Kondisi kejiwaan tokoh utama akibat belenggu patriarki akan dibahas dengan jelas dan bagaimana tokoh tersebut keluar dari belenggu penindasan serta ketidakadilan jender sehingga memperoleh kebahagiaan. 1.3 Tujuan Penelitian 1) Mengungkapkan citra perempuan yang terdapat dalam roman Au Bonheur Des Dames untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang perilaku sosial perempuan dalam keluarga dan lingkungannya serta relevansinya dengan ide feminisme melalui analisis unsur feminisme. 2) Mengungkapkan bentuk-bentuk profeminisme dan kontrafeminisme yang ingin diungkapkan oleh Émile Zola melalui analisis kritik sastra feminisme. 3) Mengaplikasikan kajian sastra feminisme pada pembelajaran sastra Perancis. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan berguna bagi khalayak umum, dan berguna dalam: 1) Melatih serta meningkatkan kemampuan dalam menganalisis sebuah karya sastra 2) Dapat menjadi referensi atau masukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya di bidang sastra.

1.5 Anggapan Dasar Dalam melakukan penelitian diperlukan tolak ukur sebagai asumsi dasar sebuah penelitian. Dalam hal ini peneliti harus dapat memberikan sederetan asumsi atau permasalahan yang sedang diteliti. Asumsi yang harus diberikan tersebut disebut asumsi dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam laporan hasil penelitian nanti. Menurut Surakhmad (2010) dalam tlingus.wordpress.com anggapan dasar atau postulat merupakan sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik, dimana setiap penyelidik dapat merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik yang mungkin meragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai suatu kebenaran. Berdasarkan definisi di atas maka peneliti melakukan beberapa anggapan dasar sebagai berikut: 1) Karya sastra sekarang ini perkembangannya cukup pesat salah satunya adalah karya sastra feminisme. 2) Kritik sastra feminisme merupakan landasan teori dalam penelitian karya sastra feminisme.