BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat / Tipe Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunaan metode Deskriptif. Menurut Robert K Yin dalam bukunya Studi Kasus Desain dan Metode mengatakan bahwa metode Deskriptif yaitu memberikan gambaran dari suatu gejala sosial tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat 57. Pendapat lain juga disampaikan oleh Ruslan 58, dimana arti dari deskriptif adalah melukiskan variable satu demi satu. Metode ini digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tertentu. Tujuannya untuk melukiskan secara sistematis fakta bidang tertentu secara faktual dan cermat atau sejelas mungkin. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian Kualitatif. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental tergantung pada 57 Robert K Yin. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta : RajaGrafindo. 1997. hal. 25 58 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo, 2005. hal. 13 51
52 pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang orang tersebut dalam bahasa dan dalam peristilahannya 59. Menurut Gorman dan Clayton, riset Kualitatif memproses pencarian gambaran data dari konteks kejadiannya langsung, sebagai upaya melukiskan peristiwa sepersis kenyataannya, yang berarti membuat pelbagai kejadiannya seperti merekat, dan melibatkan perspektif (peneliti) yang partisipatif di dalam pelbagai kejadiannya, serta menggunakan penginduksian dalam menjelaskan gambaran fenomena yang diamati. 60 Tahapan penelitian kualitatif melampaui berbagai tahapan berpikir kritisilmiah, yang mana seseorang peneliti memulai berpikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena fenomena sosial melalui pengamatan di lapangan, kemudian menganalisisnya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu. 61 3.3 Definisi Konsep Konsep yang didefinisikan dalam penelitian ini akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Strategi Public Relations Langkah langkah strategi yang digunakan oleh Public Relation dalam melakukan sosialisasi media internal intranet. 59 Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. 1991 60 Septiawan Santana K. Menulis Ilmiah Metode Penelitian Kualitatif Jakarta : Buku Obor. 2007. hal. 29-30 61 Burhan Bungin. Penelitian Kualitatitf, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakaan Publik dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana. 2007. hal. 6
53 2. Sosialisasi Kegiatan penyebaran informasi yang dilakukan untuk merubah perilaku dari suatu golongan atau organisasi terhadap sesuatu yang sifatnya berkelanjutan atau continue. 3. Media Intranet Jaringan komputer yang khusus digunakan pada lingkungan di dalam batasan suatu organisasi. Media Intranet mempermudah manajemen dalam berkomunikasi dengan karyawan. Informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh perusahaan kepada karyawannya dapat disampaikan melalui media intranet. 3.4 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini mencakup Strategi Public Relations dalam melakukan komunikasi internal PT Smart Telecom, antara lain : 1. Sosialisasi komunikasi internal melalui penggunaan media intranet sebagai salah satu fasilitas penyampaian informasi. 2. Menganalisa lingkungan internal dengan cara : a) melihat sumber daya, dalam hal ini karyawan PT Smart Telecom. b) melihat kultur karyawan yang dilakukan oleh Public Relations Smart Telecom dalam berbagi informasi dengan karyawan. 3. Penyampaian informasi mengenai media HRGA NewSplash dengan menggunakan : a) email kantor yang dikirimkan setiap bulannya pada sore hari.
54 b) media intranet SmartLink dengan menjadi bagian dari konten. c) bulletin kantor yang berada di empat titik dalam kantor 4. Melakukan evaluasi dan kontrol sebagai alat ukur apakah media dapat diterima dengan baik dan untuk melakukan perbaikan terhadap media HRGA NewSplash kedepannya. 3.5 Tehnik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Tehnik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara (in depth interview). Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi 62. 3.5.2 Data Sekunder Selain melakukan wawancara, data sekunder juga akan didapatkan melalui studi kepustakaan dan dokumentasi dokumentasi yang berkaitan dengan aktivitas Public Relations diatas. Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain 63. 62 Burhan Bungin. Metode Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2007. hal.157-158 63 Umar Husein. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Persada. 1996. hal. 42
55 Pengumpulan data sekunder berupa dokumentasi dalam bentuk dokumentasi public, berupa literatur/buku buku dan dokumen privat berupa memo, notulen dan lain-lain 64. Data sekunder dari penelitian ini merupakan rangkuman dari seluruh hasil interview dengan beberapa narasumber dan ditambahkan dengan beberapa dokumentasi seperti : HR Communication Plan yang berisi data mengenai kegiatan komunikasi yang sudah disiapkan oleh HR dalam menyampaikan informasi kepada karyawan dari PT Smart Telecom. Company Profile perusahaan yang didalamnya terdapat visi dan misi perusahaan. 3.6 Nara Sumber (Key Informan) Dalam penelitian ini nara sumber yang diambil untuk sebanyak 4 orang, dua diantaranya adalah nara sumber utama, yang pertama adalah seorang redaktur sebagai komunikator sekaligus pelaksana program komunikasi, penggagas media dan juga sebagai HR Communication, yang kedua adalah seorang pengarah/penanggungjawab media yang juga adalah Group Head dari Human Resources and General Affairs dan ditambahkan pula dua orang karyawan dari Smart Telecom yang merupakan partisipan sebagai pembaca media intranet tersebut. 64 Burhan Bungin. Penelitian Kuantitatif edisi pertama. Jakarta : Prenada Media Group. 2007. hal.116
56 Menurut Burhan Bungin, pemilihan informan dengan maksud tidak selalu menjadi wakil dari seluruh objek penelitian, tetapi yang penting informan memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang objek penelitian 65. Keempat nara sumber dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bapak Marco Sumampouw, Pengarah / Penanggung Jawab jabatan lainnya adalah Group Head Human Resources and General Affair Beliau mempunyai andil besar terhadap terbentuknya HRGA NewSplash. 2. Saudari Theresia Ajeng Ayuningtyas, Redaktur HRGA NewSplash dan juga sebagai HR Communication Beliau memiliki peran yang penting, karena beliau adalah pintu untuk menerima informasi dan mengolah informasi tersebut untuk disampaikan dalam media intranet tersebut dan beliau adalah penggagas dari media HRGA NewSplash. 3. Saudara Doddy Agustian, karyawan dari Smart Telecom 4. Saudara Nugroho Giri, karyawan dari Smart Telecom Kedua karyawan tersebut mewakili karyawan dari Smart Telecom yang membaca media intranet dan memiliki pandangan - pandangan tersendiri mengenai keberadaan media tersebut. 65 Burhan Bungin. Ibid. hal. 138
57 3.7 Teknik Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan 66. Analisis bukti (data) terdiri atas pengujian, pengkategorian, pentabulasian maupun pengkombinasian kembali bukti bukti untuk menunjukkan proposisi awal suatu penelitian. Menganalisis bukti studi kasus adalah suatu hal yang sulit karena strategi dan tehniknya belum teridentifikasikan secara memadai di masa lalu. Namun begitu, setiap penelitian hendaknya dimulai dengan strategi analisi yang umum yang mengandung prioritas tentang apa yang akan dianalisis dan mengapa 67. Berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam (in depth interview) dengan nara sumber, maka peneliti mendeskripsikan dan menjabarkan dengan menggunakan analisis wawancara melalui kualitatif, sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui strategi Public Relations untuk mensosialisasikan media intranet perusahaan PT Smart Telecom. 3.8 Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam melakukan penelitian diperlukan beberapa sumber data baik dengan terjun langsung dalam objek yang diteliti maupun melalui data data lain yang sifatnya sebagai dokumen pelengkap. Hal ini dilakukan supaya data yang didapatkan bisa dipertanggungjawabkan keasliannya. Dalam buku Moleong 68 66 Sofian Effendy dan Christ Manning dalam Masri Sangarimbun. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. 1989. hal. 263 67 Robert K. Yin. Ibid. hal. 133 68 Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta : Remaja Rosdakarya.edisi revisi 2005. Hal. 330
58 Metodelogi Penelitian Komunikasi mengatakan cara tersebut adalah Triangulasi, dimana Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Selain yang disampaikan oleh Moleong, hal tersebut juga dikemukan oleh Burgess dengan strategi penelitian ganda atau seperti yang dikatakan oleh Denzin dengan Triangulasi. Istilah penggabungan metode ini dikenal lebih akrab di kalangan pemula dengan istilah meta-metode atau mixed method, yaitu metode campuran, di mana metode kuantitatif dan kualitatif digunakan bersama sama dalam sebuah penelitian 69. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin (1978) membedakan membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori 70 dengan penjelasan sebagai berikut : Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton 1987:331). Triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987: 329) terdapat dua strategi, yaitu : (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi jenis ketiga ini ialah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Cara lain ialah membandingkan hasil pekerjaan seorang anlisis dengan analis 69 Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : Rajagrafindo Persada. 2003. Hal. 198 70 Lexy J. Moleong, ibid, hal. 330-331
59 lainnya. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981: 307), berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Patton (1987:327) berpendapat lain, yaitu bahwa hal ini dapat dilaksanakan dan hal itu dinamakannya penjelasan banding (rival explanation). Burhan Bungin 71 mengatakan bahwa Teknis triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, triangulasi dapat dilakukan dengan menguji apakah proses dan hasil metode yang digunakan sudah berjalan dengan baik. Menurut Moleong 72 dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode atau teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan : (1) mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, (2) mengeceknya dengan berbagai sumber data, (3) memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan. Melihat definisi dan penjelasan mengenai triangulasi diatas dapat diambil sebuah kesimpulan dimana triangulasi digunakan untuk melihat sebuah kasus atau permasalahan dari segala sisi, tidak hanya dilihat melalui hasil interview tetapi juga dapat dilihat melalui hasil observasi, melihat langsung keadaan dilapangan, sehingga hasil yang didapatkan pun bisa menjadi lebih akurat dan supaya data yang butuhkan dalam sebuah penelitian dapat dipenuhi. 71 Burhan Bungin. Ibid. hal. 203 72 Lexy J. Moleong. Op.cit. hal. 332