PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

dokumen-dokumen yang mirip
Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA SMA UNTUK TOPIK SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN METODE PICTORIAL RIDDLE

Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION

Emiliani Indah Safputri, Zainuddin, dan Mastuang Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI OPTIKA GEOMETRIS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATERI SUHU DAN KALOR DI SMK FARMASI ISFI BANJARMASIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REACT PADA MATERI ELASTISITAS

BAB I PENDAHULUAN. Majunya suatu Negara ditentukan oleh kualitas pendidikannya. sistematis untuk merangsang pertumbuhan, perkembangan, meningkatkan

Nina Selvizia, Zainuddin, dan Abdul Salam Program Studi Pendidikan Fisika FKIP ULM Banjarmasin

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Kata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 JUAI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN...

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tilamuta, data hasil penelitian ini disajikan dalam dua kelompok, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

DAFTAR TABEL. Halaman

PENGEMBANGAN MODUL SUHU DAN KALOR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLEGENT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi sebagian besar orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDSTERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN DI SMA NEGERI 5 BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

IMPLEMENTATION OF REACT STRATEGY TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF PHYSICS CONCEPTS ON XI CLASS DYNAMIC FLUID MATERIALS IN SMA N 7 PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL INQUIRY-DISCOVERY LEARNING (IDL) TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. perubahan budaya kehidupan. Pendidikan yang dapat mendukung pembangunan di masa

Hani Nurhayanti, M.Pd (Dosen STEI Bina Cipta Madani Karawang)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adelia Alfama Zamista, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 20. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi saat ini pengetahuan dan teknologi mengalami

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 29

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MELATIHKAN PENERAPAN KONSEP SISWA SMP

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN TIPE NHT DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

DAFTAR ISI Sunariyo, 2012 Efektivitas Penggunaan Pendidikan Teknologi Dasar Pada Pembelajaran Listrik Dinamis Melalui Modeling Instruction

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk penelitian, sehingga peneliti harus menerima apa adanya

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

Aris Singgih Budiarso,. Analisis Validitas Perangkat Pembelajaran Fisika Model Inkuiri Terbimbing...

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II. KAJIAN KONSEPTUAL TENTANG PROGRAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (quasi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

Kholifatul Maghfiroh, Asim, Sumarjono Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LKS PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lampung yang berjumlah 38 siswa. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

PF-42: PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA MATERI LISTRIK DINAMIS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MEMFASILITASI PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 8 D. Manfaat Penelitian...

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING Muhammad Wahyu Hidayat, Zainuddin, Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin m.wahyu.kdg@gmail.com Abstrak: Hasil belajar siswa kelas X SMA PGRI 6 Banjarmasin masih rendah hal ini disebabkan dalam pembelajaran fisika di sekolah kebanyakan menggunakan metode pembelajaran berupa ceramah dan kebanyakan dilakukan praktikum. Oleh karena itu dilakukan penelitian ini untuk mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang layak. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) validitas perangkat pembelajaran materi listrik dinamis, (2) kepraktisan perangkat pembelajaran materi listrik dinamis dilihat dari keterlaksanaan RPP, (3) efektivitas perangkat pembelajaran dilihat dari tes hasil belajar kognitif. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carey. Data diperoleh melalui validasi perangkat pembelajaran, lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, dan data hasil belajar siswa. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid dengan berdasarkan hasil penilaian yang berada dalam kategori baik menurut validator, (2) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis dilihat dari keterlaksanaan RPP yang berkategori sangat baik, (3) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score hasil belajar yang berkategori sedang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran materi listrik dinamis yang dikembangkan untuk siswa SMA menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dinyatakan layak digunakan karena memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Kata kunci: Perangkat pembelajaran, inkuiri terbimbing, listrik dinamis. PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 27

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut. Sistem Pendidikan Nasional banyak menerapkan model pembelajaran yang menawarkan variasi dalam proses pembelajarannya, dimana berbagai komponen yang ada di dalamnya berusaha mencari alternatif yang paling bagus dan menarik dalam proses belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Adanya variasi dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat meningkatkan minat, motivasi dan pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar serta hasil belajar siswa. Pembelajaran yang baik untuk mendukung keberhasilan tujuan pendidikan harus memenuhi unsur pembelajaran yang baik pula dengan memperhatikan beberapa hal diantaranya, (1) siswa belajar, (2) guru yang mengajar, (3) bahan ajar, (4) hubungan antara guru dan siswa. Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar fisika. Sehingga semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan mendorong siswa agar mampu mempelajari fisika sendiri (Suparno, 2010 : 8). Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dengan guru mata pelajaran fisika disekolah diperoleh bahwa hasil belajar mata pelajaran fisika masih relatif rendah. Hal tersebut mungkin dikarenakan sebagian besar siswa belum bisa memahami pelajaran fisika dengan baik. Dalam pembelajaran fisika selama ini siswa tidak diwajibkan memiliki buku pegangan, tetapi siswa diharuskan mempunyai buku LKS (buku PR) dimana didalam buku tersebut juga berisi materi-materi yang ringkas, Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 28

contoh soal dan soal latihan. Dalam pembelajaran fisika di sekolah hampir selalu menggunakan metode pembelajaran berupa ceramah dan sangat jarang dilakukan praktikum, hanya beberapa kali praktikum saat sekolah ini ikut mencoba menerapkan kurikulum 2013. LKS yang digunakan selama ini dalam bentuk buku LKS/buku PR yang selain berisi materi ringkas juga soal yang disertai tuntunan penyelesaian soal tersebut. Untuk LKS praktikum siswa, hampir tidak pernah digunakan karena sangat jarang dilaksanakan praktikum dalam pembelajaran. Dengan demikian perangkat pembelajaran di sekolah dapat dikatakan masih terbatas. Perangkat pembelajaran yang dapat melatih siswa bekerja secara ilmiah dan mandiri dalam mengembangkan kerangka berpikir yang akan membuat siswa menjadi terlibat aktif dalam proses pembelajaran sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini. Perangkat pembelajaran tersebut harus bisa memberi ruang kepada siswa untuk menemukan konsep secara mandiri dan membangun pengetahuannya sendiri tanpa harus selalu bergantung kepada guru sehingga di harapkan akan tercipta siswa yang aktif, kritis, analitis dan mandiri dalam proses belajar mengajar. Teori konstruktivisme yang dikembangkan oleh Vygotsky menyimpulkan bahwa peserta didik mengkonstruksikan pengetahuan atau menciptakan makna sebagai hasil dari pemikiran dan berinteraksi dalam suatu konteks sosial. Teori ini mendukung model pembelajaran inkuiri terbimbing dimana siswa diberikan sebuah fenomena atau permasalahan yang kemudian diselidiki dengan pengetahuan awal yang dimilikinya. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Materi yang digunakan adalah materi listrik dinamis untuk siswa kelas X SMA, karena peneliti anggap karaktersitik materi ini cocok menggunakan model Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 29

pembelajaran inkuiri terbimbing. Model ini menekankan pada peran aktif siswa dalam melakukan belajar dimana siswa memperoleh konsep-konsep dengan menemukan sendiri. Menurut teori yang dikemukakan oleh Bruner, bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh siswa, maka dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Siswa diharapkan dapat mengumpulkan dan mengolah data dan informasi sendiri secara ilmiah untuk mencari jawaban dari masalah yang dihadapi. Pada penelitian ini, dalam proses pembelajaran fisika digunakan model inkuiri terbimbing (guided inquiry). Proses pembelajaran fisika diorganisasikan lebih terstruktur dan sistematis, dimana guru mengendalikan keseluruhan proses interaksi dan menyediakan prosedur pembelajaran yang harus ditempuh siswa. Guru memberikan bimbingan dan merancang petunjuk yang jelas, untuk mengajak siswa berperan secara langsung dan aktif dalam pembelajaran secara ilmiah. Siswa secara aktif mengikuti pembelajaran, mengkontruksi sendiri pengetahuannya, mempelajari dan memahami materi yang disampaikan, membuat kesimpulan dan mengerjakan soal sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Berdasarkan fakta tersebut maka diperlukan upaya meningkatakan keaktifan siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan perangkat pembelajaran fisika pada pokok bahasan listrik dinamis menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing di SMA PGRI 6 Banjarmasin. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa penelitian pengembangan, yang bertujuan mengetahui kelayakan bahan ajar pada materi listrik dinamis Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 30

menggunakan model inkuiri terbimbing untuk siswa SMA PGRI 6 Banjarmasin. Prosedur yang digunakan adalah model Dick and Carey. Subjek penelitian ini adalah perangkat pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing pada pokok bahasan listrik dinamis. Siswa yang dijadikan sebagai objek uji coba perangkat adalah siswa kelas X-3 SMA PGRI 6 Banjarmasin tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Mei 2015. HASIL DAN PEMBAHASAN Bahan ajar yang dikembangkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), tes hasil belajar (THB), dan materi ajar. Pembahasan ini mencakup kelayakan bahan ajar yang dikembangkan yaitu validitas bahan ajar, kepraktisan bahan ajar melalui keterlaksanaan RPP, dan efektivitas pembelajaran melalui hasil belajar kognitif siswa. Validitas Bahan Ajar Aspek yang ditinjau dalam lembar validasi RPP yang dikembangkan ini meliputi format RPP, bahasa, dan isi RPP. Hasil validasi RPP dinyatakan baik (dapat digunakan dengan sedikit revisi) dengan rata-rata skor 3,7 berkategori sangat baik, dan reliabilitasnya 0,86 dengan kategori reabiliatas sangat tinggi. Lembar kegiatan siswa berupa panduan kegiatan yang dilakukan siswa untuk mendukung proses pembelajaran dimana siswa mencari infomasi dan kesimpulan secara berkelompok dan belajar menemukan permasalahan yang akan dicari kebenarannya. Lembar kegiatan siswa berisi tugas kinerja yang harus dilakukan siswa yang berisi tujuan, rumusan masalah, rumusan hipotesis, alat dan bahan, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, prosedur eksperimen, penyajian data, analisis data, kesimpulan, prediksi, kaitan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 31

dengan kehidupan sehari-hari dan evaluasi. LKS yang dikembangkan mengacu pada RPP. Ada tiga LKS yang menggunakan materi listrik dinamis yaitu pada LKS pertama berisi tentang hukum ohm, pertemuan kedua berisi tentang hambatan pada kawat penghantar dan pertemuan ketiga berisi tentang rangkaian seri-paralel serta hukum kirchhoff. Ratarata skor validasi secara keseluruhan adalah 3,56 berkategori sangat baik dan reliabilitas 0,91 dengan kategori sangat kuat. Penilaian secara umum oleh validator menyatakan bahwa LKS sudah baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. THB yang dikembangkan berupa pretest dan posttest yang dibuat mengacu pada tujuan pembelajaran di RPP. THB ini disusun menjadi kisi-kisi yang berisi nomor soal, tujuan pembelajaran, soal, ranah kognitif, kunci jawaban, dan skor. Hasil validasi konstruksi umum dan validasi butir THB berkategori sangat baik dan reliabilitas 0,97. Materi ajar ini berisi materi listrik dinamis yang digunakan siswa sebagai sumber belajar. Materi ajar siswa yang dikembangkan terdiri dari sampul, kata pengantar, daftar isi, peta konsep, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, judul bab beserta isi materi listrik dinamis, rangkuman, uji kompetensi, glosarium, dan daftar pustaka. Dalam isi materi ajar ini berisi materi pelajaran, motivasi, contoh soal dan pembahasan, prosedur praktikum singkat.. Rata-rata skor validasi secara keseluruhan adalah 3,61 berkategori sangat baik dan reliabilitas 0,95 dengan kategori sangat kuat. Penilaian secara umum oleh validator menyatakan bahwa materi ajar sudah baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Kepraktisan Perangkat pembelajaran Keterlaksanaan RPP diamati oleh 2 orang pengamat dengan menggunakan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP dan rubrik Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 32

penilaian. Pelaksanaan fase-fase pembelajaran model inkuiri terbimbing pada pertemuan 1 rata-rata berkategori sangat baik yakni sebesar 3,52 terkecuali untuk fase 3 yakni membimbing peserta didik melakukan percobaan yang hanya memberikan sumbangsih skor rerata sebesar 3,33 dengan kategori baik. Hal ini disebabkan pada pertemuan pertama masih banyak siswa yang belum paham dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan masih bingung dalam melakukan percobaan. Sehingga guru sangat dituntut untuk lebih aktif dalam membimbing siswa terutama pada kegiatan inti. Untuk pertemuan kedua dan ketiga pelaksanaan fase-fase pada pembelajaran model inkuiri terbimbing berkategori sangat baik. Adapun rerata secara keseluruhan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga dengan kategori sangat baik. Sedangkan untuk reliabilitas keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama, kedua dan pertemuan ketiga ini dinyatakan dalam kategori sangat tinggi. Efektivitas Perangkat pembelajaran Mengetahui keefektifan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa melalui pretest dan posttest yang dihitung dengan uji gain. Di dalam uji gain tersebut ada tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Siswa yang termasuk dalam kategori tinggi ada 21% atau 7 orang. Siswa yang termasuk ke dalam kategori sedang ada 70% atau 23 orang. Siswa yang termasuk dalam kategori rendah atau kurang efektif ada 9% atau 3 orang. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil pengembangan dan uji coba, serta hasil temuan yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing pada pokok bahasan listrik dinamis yang dikembangkan layak (valid, praktis dan Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 33

efektif) untuk digunakan atau diimplementasikan di kelas. Berdasarkan pernyataan sebagai berikut: (1) Validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan menurut validator adalah valid dan layak digunakan berdasarkan hasil validasi pakar dan praktisi dengan menggunakan lembar validasi, (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran berkategorikan terlaksana sangat baik dari tingkat kesesuaian tahaptahap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing diamati dengan lembar pengamatan keterlaksanaan RPP, (3) Efektivitas perangkat pembelajaran berkategori efektif diihat dari tingkat pencapaian hasil belajar siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah dihitung dengan uji gain dan diukur dengan menggunakan tes berupa pre-test maupun post-test. DAFTAR PUSTAKA Suparno, S, A. 2010. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta. Marestasari, E, dkk. 2012. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis laboraturium untuk meningkatkan hasil belajar dan sikap llmiah siswa ISSN NO 2252-6935. Unnes Physics Education Journal. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4 no.1 Februari 2016 34