PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG.

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.


Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

Getting Answers techniques is better than students who learn with conventional learning at VIII class SMPN 1 Sungayang.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Abstract. Key word : the result of students math, learning cooperative type two stay two guest, change of students behavior.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN AKTIF TIPE BINGO REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG

PENERAPAN PEMBERIAN KUIS DIIRINGI DENGAN REWARD SEBAGAI TINDAK LANJUT PEKERJAAN RUMAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 23 PADANG

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL. Novila Edza Putri

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING DALAM PEBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK LINGGAU. Ilmu Pendidikan

METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT.

ARTIKEL Oleh SILVA YUSALIM NPM:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIFE ROUND ROBIN

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE FIRING LINE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIIISMPN17 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG. Oleh:

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

Universitas Bung Hatta

THE INFLUENCE OF THE INPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE MAKE A MATCH TOWARD STUDENTS MATHEMATICAL COCEPTUAL UNDERSTANDING

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Kemudian data tentang hasil belajar

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 23 PADANG

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 SATU ATAP KEPENUHAN HULU TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 22 PADANG

Indonesian Journal of History Education

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PADANG

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG Suci Permata Syafermi 1), Niniwati 1), Fazri Zuzano 1) 1) Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Email: sucitata@yahoo.com Abstract Mathematics learning was centered on the teacher. Student are also often constrained by the example given by the teacher. The purpose of this research is cooperative learning scramble type take effect on activity and student s achievement. The research subjects of eighth grade students of SMP Kartika 1-7 Padang in 2013/2014, as many 42 students. This type of research is experimental research. The sampling technique used is random sampling. Research instruments is observation sheet and student s achievement test. The data of activity were analyzed by percentage and increasing student activity each meeting. The data student s achievement were analyzed by using analysis of the average difference using t-test, = 2,19 dan = 1,667 because >, So accepted. Thus we can conclude cooperative learning scramble type take effect on activity and student s achievement. Keywords : Cooperative Learning, Mathematics Learning, Scramble. Pendahuluan Pendidikan hendaknya mampu mengkondisikan dan memberikan dorongan untuk dapat mengoptimalkan serta membangkitkan potensi siswa sehingga akan menjamin terjadinya dinamika didalam proses pembelajaran. Pembelajaran itu sendiri mengandung makna proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Inti dari proses pendidikan secara formal adalah mengajar, sedangkan inti dari proses pengajaran adalah siswa belajar. Oleh karena itu mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Menganalisis proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif dan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Dalam praktek, pengajaran merupakan suatu hal yang sangat 1

komplek. Agar pengajaran dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang direncanakan, guru perlu mempertimbangkan strategi belajar mengajar yang efektif. Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu upaya menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar. Dalam hubungannya dengan matematika Nikson dalam Mulyardi (2003:3) menyatakan bahwa : Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa untuk mengkontruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali. Matematika merupakan suatu bidang studi yang harus dikuasai oleh siswa karena menyangkut kehidupan sehari-hari. Matematika memiliki peran untuk menunjang mata pelajaran lainnya. Namun, pembelajaran matematika sering dianggap sulit oleh siswa, Ini akan menjadi respon yang negatif terhadap pembelajaran matematika itu sendiri. Respon negatif tersebut dapat diatasi dengan merubah anggapan mereka dengan cara membuat bagaimana matematika itu dapat menyenangkan. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif. Salah satunya dengan memperhatikan model pembelajaran yang digunakan. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Pembelajaran matematika yang biasanya menggunakan metode ekspositori memang sudah membuat siswa aktif, namun kurang dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa yang kelak dapat berguna dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan hasil observasi di SMP Kartika 1-7 Padang pada tanggal 28 0ktober 2013 bahwa pembelajaran matematika cendrung masih terpusat pada guru. Guru menjelaskan pelajaran dan kemudian siswa memperhatikan guru menerangkan. Sebagian siswa ada yang memperhatikan dan sebagian lagi malah asyik dengan aktivitas negatif seperti berbicara dengan teman sebangku, mengganggu teman yang ingin belajar dan membuat kelas menjadi ribut. Pada saat menjelaskan pembelajaran guru mencoba melakukan interaksi dengan siswa. Tanya jawab terhadap materi yang sedang diajarkan, tapi hanya sedikit siswa 2

yang merespon pertanyaan yang diberikan guru, mungkin ini disebabkan karna siswa kurang percaya diri terhadap jawabannya dan takut kalau sekiran nya jawaban yang di berikan salah. Siswa juga sering terkendala dengan soal-soal yang berbeda dengan contoh yang di berikan guru. Mereka terlalu kaku untuk mengerjakan soal tersebut, dan malah ada sebagian siswa yang hanya menyalin jawaban dari temannya. Keadaan belajar seperti ini juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keberhasilan dari suatu proses belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran yang di gunakan guru. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Suherman (2003:259) Model pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran yang secara sengaja didesain untuk melatih siswa mendengarkan pendapat-pendapat orang lain dan merangkum pendapat tersebut dalam bentuk tulisan. Dalam pembelajaran kooperatif akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Belajar kelompok menekankan penggunaan tujuan kelompok dan keberhasilan kelompok yang hanya bisa dicapai jika semua anggota kelompok mempelajari materi yang sedang diajarkan. Jadi disini siswa aktif untuk menyerap informasi yang di berikan oleh guru demi terwujudnya tujuan kelompok. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Pembelajaran kooperatif tipe Scramble adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang di acak. Menurut Hanafiah dan Suhana dalam (http://andynuriman.files.wordpress.com) model pembelajaran scramble bersifat aktif, siswa dituntut aktif bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap kelompoknya untuk menyelesaikan kartu soal guna memperoleh poin dan diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan siswa. Menurut Suyatno (2009:72), Scramble merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang disajikan dalam bentuk kartu. Suyatno menyebutkan tahapan 3

pembelajaran Scramble adalah sebagai berikut : a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. b. Guru membuat kartu soal sesuai materi ajar. c. Membuat kartu jawaban dengan diacak. d. Guru membuat pilihan jawaban yang susunannya diacak sesuai jawaban soal-soal pada kartu soal. e. Guru menyajikan materi ajar kepada siswa. f. Guru membagikan kartu soal dan membagikan kartu jawaban pada masing-masing kelompok g. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal. h. Siswa berkelompok dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang ada pada kartu soal. i. Siswa mencari jawaban yang cocok untuk setiap soal yang mereka kerjakan dan memasangkannya pada kartu soal. Berdasarkan pendapat di atas, maka langkah-langkah yang akan diterapkan dalam pembelajaran kooperatif tipe scramble adalah sebagai berikut : a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. b. Guru membuat kartu soal sesuai materi ajar. c. Guru membuat pedoman jawaban dimana susunan jawabannya di acak. d. Guru menyajikan materi ajar kepada siswa. e. Siswa diarahkan untuk duduk pada kelompok yang telah ditentukan. f. Guru membagikan kartu soal pada masing-masing siswa. g. Siswa berkelompok mengerjakan kartu soal dan saling membantu mengerjakan soal-soal yang ada pada kartu soal. h. Guru membagikan pedoman jawaban setelah waktu yang ditentukan habis dalam pengerjaan soal. i. Siswa menyusun pedoman jawaban secara sistematis dan mengumpulkannya kepada guru. j. Kelompok yang tercepat mengerjakan soal-soal tersebut, di beri poin. k. Setelah semua kelompok selesai, guru menunjuk salah seorang perwakilan dari kelompok untuk menjelaskan jawaban dari soal-soal yang telah dikerjakan. Ini dilakukan agar semua siswa pada masing-masing kelompok bertanggung jawab terhadap kelompoknya dan memastikan mereka semua paham dengan jawaban dari soal-soal yang sudah mereka diskusikan. 4

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas belajar dan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble lebih baik di bandingkan dengan pembelajaran konvensional. Metodologi Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sampel yang digunakan setelah perhitungan adalah kelas VIII.4 sebagai kelas control dan kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar matematika dan hasil belajar siswa. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil tes bersumber dari sampel setelah proses pembelajaran dan data sekunder adalah nilai ujian semester 1 bersumber dari guru bidang studi matematika kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang. Prosedur penelitian dibagi atas tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Pada tahap persiapan yang dilakukan seperti menentukan jadwal penelitian, mempersiapkan Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, mempersiapkan hal-hal yang mendukung pembelajaran Scramble, yaitu kartu yang berisi soal dan pedoman jawaban pelajaran saat itu dan mempersiapkan instrumen penelitian berupa soal tes hasil belajar yang akan diberikan pada akhir pokok bahasan. Tahap pelaksanaan dimana perlakuan untuk kedua sampel berbeda, pada kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble, dan pada kelas kontrol dengan penerapan pembelajaran konvensional. Tahap penyelesaian diberikan tes akhir setelah semua pokok bahasan selesai diajarkan. Tes akhir dilakukan untuk melihat hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah pengajaran dilakukan. 5

Menganalisis data menggunakan uji hipotesis, sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan dulu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan uji Chi-kuadrat. Uji homogenitas dilakukan dengan uji F, kemudian barulah dilakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kelas sampel yang telah diberi perlakuan. Dari analisa data yang dilakukan data hasil belajar kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen, kemudian dilakukan uji t. Data tentang aktivitas belajar dilihat dengan menggunakan lembar observasi yang berbentuk daftar ceklis yang diisi oleh dua observer. Hasil dan Pembahasan a. Aktivitas Belajar Penelitian dilakukan tanggal 3 Februari 2014 sampai 3 Maret 2014. Pada bagian ini dibahas pendeskripsian aktivitas belajar. Data tentang aktivitas siswa pada kelas eksperimen diperoleh melalui lembar observasi. Pengamatan dilakukan pada setiap kali pertemuan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yang dilaksanakan pada pertemuan I sampai pertemuan V. Dari analisis yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 1: Persentase Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran 60 50 40 30 20 10 0 Keterangan : A. Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sedang di ajarkan. B. Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan teman dalam proses pembelajaran. C. Berdiskusi mengenai materi yang sedang di bahas. D. Menulis dan menyalin hasil diskusi. E. Bersemangat dalam mengikuti diskusi ( dilihat dari keaktifan siswa ketika melakukan diskusi dengan teman dalam kelompoknya dan mengeluarkan pendapatnya tentang materi yang sedang di ajarkan). Berdasarkan tabel 1 diatas terlihat peningkatan aktivitas belajar siswa setiap pertemuannya. Berdasarkan pengamatan penulis terhadap aktivitas belajar melalui lembar observasi aktivitas siswa yang diisi oleh dua observer selama peneliti melakukan pembelajaran yang disajikan pada gambar 1 sampai gambar 5 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan aktivitas belajar siswa selama penerapan pembelajaran kooperatif tipe scramble. Aktivitas A Aktivitas B Aktivitas C Aktivitas D Aktivitas E model 6

b. Hasil Belajar Data hasi belajar dianalisis secara statistik. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Data hasil belajar kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2: Data Perhitungan Tes Akhir Kelas Eksperi men N X maks X min 41 100 24 Kontrol 40 100 13 ( ) ( ) 66, 00 54, 93 446, 05 579, 1 21, 12 24, 32 Data tes hasil belajar dapat dilakukan analisis secara statistik. Sebelum uji statistik untuk hipotesis dilakukan terlebih dahulu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat, sehingga diperoleh harga dan pada masing-masing kelas sampel dengan taraf nyata α = 0,05. Data disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3: Hasil Uji Normalitas Kelas Sampel Kelas N Eksperimen 41 8,94 9,49 Kontrol 40 8,74 9,49 Berdasarkan tabel diatas terlihat pada kelas eksperimen bahwa = 8,94 dan = 9,49 sedangkan pada kelas kontrol terlihat bahwa = 8,74 dan = 9,49 berarti dari kedua sampel terlihat bahwa < berartidata hasil belajar berdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan, diperoleh nilai = 1,33, sedangkan nilai = 1,69, sehingga diperoleh kurang dari, artinya data mempunyai variansi yang homogen. Uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t karena data hasil belajar kedua sampel berdistribusi normal dan variansi homogen. Berdasarkan uji t diperoleh = 2,189 dan = 1,6668 pada taraf kepercayaan 0,05 diperoleh >. Berdasarkan nilai t yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melihat bahwa siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif tipe scramble lebih bersemangat saat belajar 7

walaupun pada awalnya mereka kurang respon terhadap pembelajaran ini, terlebih lagi mereka di kelompokkan bukan dengan teman dekat mereka. Namun lama kelamaan mereka berangsur menyesuaikan diri dengan kelompoknya masing-masing. Ini terlihat ketika mereka bekerja sama pada saat siswa mengerjakan soal yang ada pada kartu soal, siswa dalam kelompoknya saling membantu dan bekerjasama menyelesaikannya, agar mendapat poin yang tertinggi diantara kelompok lain, karena semakin cepat kelompok dalam penyelesaian diskusinya maka makin besar poin yang mereka peroleh. Selain itu setiap siswa mampu mempertanggung jawabkan hasilnya masing-masing karena pada akhir diskusi ditunjuk salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Siswa yang ditunjuk mampu mempresentasikan jawabannya di depan kelas walaupun dibantu dengan teman sekelompoknya. Interaksi antara siswa dengan guru juga terlihat baik saat penerapan pembelajaran ini, ketika guru mengawasi siswa mengerjakan soal yang ada pada kartunya, siswa mau dan bertanya jika mereka tidak mengerti dan tidak memahami soal dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble pada pokok bahasan Lingkaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai ratarata kelas eksperimen adalah 66,00 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 54,93. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan: 1. Aktivitas belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble secara umum mengalami peningkatan setiap pertemuannya. 2. Hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Kartika 1-7 Padang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional. Saran 8

Dari hasil penelitian dan kesimpulan yang penulis berikan, maka penulis dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Melihat model pembelajaran kooperatif tipe Scramble memberikan dampak positif terhadap hasil belajar matematika siswa, maka diharapkan guru matematika khususnya SMP Kartika 1-7 Padang dapat menggunakan metode ini dalam pembelajaran berikutnya. 2. Bagi peneliti lain yang hendak menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble agar dapat mengatur pembagian waktu ketika melaksanakan pembelajaran. http://andynuriman.files.wordpress.com/ 2011/10/nur-malechah. (di akses 19 Oktober 2013). Mulyardi. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: MIPA UNP Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Daftar Pustaka 9