BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENGARUH LATIHAN WEIGHT TRAINING TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN PRESTASI MEMANAH JARAK 30 METER PADA CABANG OLAHRAGA PANAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga dayung di Indonesia dari tahun ke tahun semakin berkembang

BAB 4 TEKNIK MEMANAH

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Juni 2015 ANALISIS KINESIOLOGI TEKNIK CABANG OLAHRAGA PANAHAN

BAB 5 ANALISIS PENAMPILAN TEKNIK

SOSIALISASI OLAHRAGA PANAHAN UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR DI SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

TEKNIK-TEKNIK DASAR BAGI ATLET PEMULA PANAHAN Oleh: Yudik Prasetyo Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : KEJURDA PANAHAN YUNIOR SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

SILABUS MATA KULIAH. Kompetensi Dasar Materi Pokok Strategi Perkuliahan Sumber Bahan/ Referensi 1 Kontrak Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Uji keberbakatan atlet panahan usia tahun melalui sport search

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 15 (1), Januari Juni 2016 : 1-25

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogie Hary Kusumah, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembinaan kondisi fisik merupakan syarat mutlak untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

2015 UJI VALID ITAS D AN RELIABILITAS KONSTRUKSI ALAT UKUR POWER END URANCE TUNGKAI

2014 METODE SET SYSTEM DAN METODE SUPER SET SYSTEM KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT:

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia untuk pembangunan. Olahraga merupakan kebutuhan manusia yang

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Dayung merupakan salah satu jenis cabang olahraga aerobic. Air sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga atletik adalah salah satu nomor cabang yang tumbuh dan berkembang seiring dengan kegiatan

DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABANG OLAHRAGA PANAHAN (Teori dan Praktek)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH PELATIHAN CABOR PANAHAN (Teori dan Praktek)

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfi Nuraeni, 2014 Uji Validitas Dan Reliabilitas Konstruksi Alat Ukur Power Endurance Lengan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN, VO2 MAX DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP AKURASI TEMBAKAN JARAK 50 METER PADA ATLET PPLP PANAHAN JAWA TENGAH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang. berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

SKRIPSI. Oleh: Risang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat sebanyak 12 orang atlet.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PERENCANAAN YANG BAIK MERUPAKAN SALAH SATU ELEMEN PENTING DALAM BAGAIMANA MELATIH YANG EFEKTIF

2015 PENGARUH LATIHAN BARBELL LUNGES D AN D UMBELL ONE-ARM SHOULD ERS PRESS TERHAD AP HASIL TOLAK PELURU

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENELITIAN KELOMPOK FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB 7 ANALISIS BIOMEKANIK DALAM PANAHAN

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Siti Nur Kholifah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

PENGARUH PLANK EXERCISE TERHADAP DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN AKURASI MEMANAH SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pesat, sudah semestinya jika manusia menyadari arti pentingnya hidup sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. banyak orang yang menggemari olahraga ini baik anak-anak, remaja maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Lapangan

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Hendra Dana, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga panahan merupakan salah satu cabang olahraga yang menuntut atletnya untuk memiliki kemampuan konsentrasi lebih dibandingkan dengan cabang olahraga lainnya. Dalam cabang olahraga ini, seorang atlet harus mampu mengalahkan dirinya sendiri untuk mencapai prestasi yang optimal dan juga olahraga panahan meupakan salah satu cabang olahraga individu yang menuntut seseorang memahami serta menguasai betul karakteristik teknik-teknik dasar panahan juga alat-alat yang digunakannya. Teknik-teknik dasar dalam cabang olahraga panahan merupakan bagian yang sangat fundamental dan saling berkaitan dengan faktor lainnya seperti fisk dan mental. Ada beberapa pendapat mengenai teknik dasar panahan, yang pertama oleh Harsono (2004: 24) yang mengungkapkan ada sembilan teknik dasar panahan yang harus dilakukan oleh seorang pemanah, yaitu : stand (cara berdiri), nocking (memasang ekor panah), extend (mengangkat lengan), drawing (menarik tali busur), anchoring (menjangkarkan tali penarik), tighten (menahan sikap memanah), aiming (membidik), release (melepas tali/panah) dan after hold (menahan sikap memanah). Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dalam olahraga panahan terdapat 9 teknik dasar, kesembilan teknik dasar tersebut harus di lakukan dengan benar oleh seorang pemanah. Secara lebih komprehensif Lee (2005: 45) menjelaskan bahwa terdapat 12 fase teknik dalam panahan yakni: stance, nocking the arrow, hooking dan gripping the bow, mindset, set up, drawing, anchoring, loading/transfer to holding, aiming and expansion, release, follow-through, dan feed back. Untuk dapat berprestasi dalam cabang olahraga konsentrasi ini seorang atlet dipersyaratkan memiliki beberapa modal dasar, antara lain antropometri, kemampuan fisik, taktik, serta mental yang baik. Cabang olahraga inipun, dipengaruhi oleh pendukung lain yaitu terkait dengan peralatan yang di gunakan. karena dalam olahraga panahan pemilihan busur dan anak panah yang sesuai akan

2 berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh seorang pemanah. Misalnya untuk tarikan lengan yang pendek, maka anak panah yang dipakaipun akan pendek pula dan memakai busur yang ukuran pendek pula sehingga terjadi kesesuaian antara panjang tarikan dengan busur yang dipakai. Serta kesesuaian jenis atau seri anak panah dengan berat tarikan busur. Komponen fisik yang mempengaruhi kemampuan atlet dalam melakukan tekhnik gerakan antara lain, kekuatan otot lengan, daya tahan otot lengan, kekuatan otot tungkai, daya tahan otot tungkai, dan fleksibilitas. Diantara begitu banyak komponen fisik yang mempengaruhi atlet panahan, maka kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan menurut analisis penulis dengan mengacu kepada gerakan yang dilakukan oleh pemanah, kekuatan otot lengan akan sangat dibutuhkan pada saat pemanah melakukan drawing (menarik tali busur) dan daya tahan otot lengan akan sangat dibutuhkan pada saat pemanah melakukan tarikan dan menahan busur sampai melepaskan anak panah berulang-ulang kali, karena dalam olahraga panahan seorang pemanah dituntut untuk melepaskan anak panah sampai 144 anak panah pada satu hari kejuaraan. Dan itu akan membutuhkan kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan yang baik guna menunjang teknik yang sudah dimiliki untuk mencapai skor tertinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Harsono (2004: 65):... komponen fisik yang dominan di panahan ialah kekuatan dan daya tahan otot. Otot-otot yang paling penting dan spesifik diperlukan untuk menarik dan menahan berat tarikan busur ialah otot jari-jari, trapezius, bisep, rhomboid, deltoid dan trisep. Dilihat dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa kekuatan dan daya tahan otot lengan adalah komponen fisik yang dominan dalam olahraga panahan karena digunakan untuk menarik serta menahan busur. Senada dengan hal tersebut dilihan dari hasil wawan cara dengan pelatih pelatda panahan Jawa Barat yaitu Rahmat Suparjo menjelaskan bahwa yang menjadi komponen fisik yang spesifik dalam olahraga panahan yaitu kekuatan, daya tahan otot, daya tahan aerobic serta kecepatan koordinasi karena ke empat faktor tersebut dibutuhkan dalam olahraga

3 panahan untuk menjaga konsistensi teknik sehingga akurasi tembakan tetap terjaga. Faktor penampilan fisik memberikan pengaruh terhadap performa dari setiap pemanah atau dari pemilihan busur dan anak panah yang digunakan. Seperti halnya atlet panahan yang memiliki panjang lengan akan memiliki tarikan yang lebih panjang dan lecutan busur yang lebih cepat dibandingkan dengan atlet panahan yang memiliki lengan yang pendek. Dengan kata lain, faktor pembawaan fisik seorang atlet akan mempengaruhi terhadap penampilan atlet tersebut dalam pertandingan yang dilakukannya. Alderman (1974) dalam Sudibyo (1993:16) menjelaskan sebagai berikut: Faktor-faktor yang mempengaruhi penampilan atlet antara lain: 1. Dimensi kesegaran jasmani, meliputi antara lain cardio respiratory (endurance), power, strength, flexibility, agility, speed, reaction, coordination, dan sebagainya. 2. Dimensi keterampilan, meliputi antara lain koordinasi, waktu reaksi, kinestik, kelincahan dalam melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan cabang olahraga yang digeluti 3. Dimensi bakat dan pembawaan fisik, meliputi antara lain keadaan fisik, tinggi dan berat badan, kemampuan gerak dan lain-lain. 4. Dimensi psikologik, meliputi motif prestasi, affiliasi, berkuasa, ketidaktergantungan, aktualisasi, ketegangan, serta sifat-sifat kepribadian seperti disiplin, agresifitas, percaya diri, stabilitas emosional, keterbukaan, tanggung jawab, keberanian, dan sebagainya. Merujuk pada kutipan tersebut pada poin tiga, jelaslah bahwa pembawaan fisik turut serta mempengaruhi penampilan atlet dan hal yang cukup penting guna menunjang prestasi yang dicapai atlet. Data ukuran tubuh atau yang sering dikenal dengan nama antropometri merupakan hal yang penting untuk diteliti, setelah telaah dalam cabang olahraga panahan belum ada penelitian yang mengungkapkan adanya hubungan antara antropometri dengan skor yang di capai. Indriati (2010: 2) menyatakan bahwa: Antropometri secara harfiah berarti pengukuran badan. Dengan kata lain, data-data hasil dari pengukuran badan akan berguna bagi pertimbangan-pertimbangan yang berhubungan dengan kepentingan atlet dalam cabang olahraga panahan.

4 Tinggi dan berat atau panjang dari anggota badan seorang atlet sering kali berperan penting dalam cabang olahraga tertentu, tidak terkecuali pentingnya tinggi badan, berat badan, panjang lengan dan panjang tungkai seorang atlet dalam cabang olahraga panahan. Hal ini penting bagi seorang atlet karena dengan adanya data antropometri tubuh atlet tersebut dapat mengetahui bagaimana struktur tubuhnya yang dapat mempengaruhi penampilannya dalam melakukan teknik dasar panahan serta dalam pemilihan alat-alat yang digunakan seperti busur dan anak panah yang sesuai dengan karakteristik tubuhnya. Mengacu pada paparan tersebut maka penulis tertarik untuk menelaah suatu studi deskriftif terhadap atlet PPLP Jawa Barat dengan judul hasil memanah jarak 30 meter dikaitkan dengan antropometri, kekuatan otot lengan, dan daya tahan otot lengan. Penulis mengambil jarak 30 meter dengan alasan bahwa jarak 30 meter adalah jarak yang terdekat dan masuk kedalam jarak yang di pertandingkan baik untuk junior maupun senior. Disini penulis mengambil sample atlet PPLP Jawa Barat dengan anggapan bahwa atlet PPLP panahan Jawa Barat sudah mengikuti program latihan setidaknya kurang lebih selama satu tahun dari setiap atletnya, sehingga kondisi fisik maupun tekhnik yang dimiliki sudah mumpuni untuk dijadikan sampel penelitian. B. Rumusan Masalah Dalam cabang olahraga panahan kekuatan otot lengan dan daya tahan otot sangat mempengaruhi terhadap penampilan atlet. Kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan digunakan dalam menarik dan menahan busur selama pertandingan atau sekitar 200 anak panah yang harus dilepaskan. Selain kekuatan otot dan daya tahan otot, data ukuran tubuh atlet (antropometri) juga ikut berpengaruh terhadap penampilannya dalam suatu pertandingan sehingga peneliti merasa penting untuk diteliti. Sehingga peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara antropomteri tubuh dengan hasil memanah jarak 30 meter.

5 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan hasil memanah jarak 30 meter. 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan otot lengan dengan hasil memanah jarak 30 meter C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah penelitian diatas, maka tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara antropomteri tubuh dengan hasil memanah jarak 30 meter. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan dengan hasil memanah jarak 30 meter. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara daya tahan otot dengan hasil memanah jarak 30 meter. D. Manfaat Penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai berikut : 1. Secara teoritis dapat memberikan bukti empiris yang dapat dijadikan pedoman untuk para pelatih sebagai salah satu pertimbangan dalam menyusun program latihan dan pengembangan olahraga, khususnya dalam cabang olahraga panahan. 2. Secara praktis dapat dijadikan pedoman melatih dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kualitas skor yang baik dalam cabang olahraga panahan. E. Batasan Penelitian Didalam penelitian ini penulis membatasi penelitian agar dalam penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan dan tujuan penelitian serta agar dapat bejalan dengan lancar dan terkendali. Adapun batasan penelitiannya adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah antropometri tubuh (tinggi badan, berat badan, panjang tungkai dan panjang lengan), kekuatan otot lengan dan daya tahan otot lengan.

6 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil memanah jarak 30 meter. 3. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah atlet PPLP Panahan Jawa Barat. F. Definisi Istilah Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu diberikan batasan-batasan yang jelas sehingga tidak terjadi salah penafsiran. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Antropometri. Menurut Indriati (2010: 5) antropometri adalah teknik berbagai pengukuran badan membuahkan indeks-indeks dengan kategori serta rumus dan definisi pengukuran untuk menilai dengan tepat kondisi badan seseorang. Dalam konteks penelitian ini kajian antropometri yang diteliti ialah tinggi badan, berat badan, panjang lengan dan panjang tungkai. 2. Kekuatan otot lengan. Menurut Harsono (1988: 176) kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. Dalam konteks penelitian ini kekuatan otot lengan ialah kemampuan otot lengan untuk menarik tali busur. 3. Daya tahan otot lengan. Menurut Harsono (1988: 176) daya tahan otot ialah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang berturut-turut untuk waktu yang lama. Dalam konteks penelitian ini daya tahan otot lengan ialah kemampuan otot lengan untuk menarik busur dan menahan tarikan tali busur dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. 4. Hasil memanah jarak 30 meter. Merupakan skor yang di dapat oleh seorang pemanah pada jarak 30 meter. Merujuk pada aturan PERPANI, setiap jarak menembakan 36 anak panah dengan skor maksimal poin 360. 5. Panahan. Menurut Perpani Pengda Jawa Barat (2002) panahan adalah olahraga yang dilakukan dengan pemakaian alat berupa busur dan anak panah dengan pemakaian target sasaran yang berangka 1 10, angka tersebut diwakili oleh lingkaran yang berwarna.

7 G. Struktur Organisasi Skripsi Pada skripsi ini pemaparan dibagi lima bab sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut: Pada bab 1 ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian yang menjelaskan alasan mengapa masalah tersebut diteliti, rumusan penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian selesai dilakukan, manfaat penelitian disajikan secara praktis dan teoritis, dan struktur organisasi penulisan disajikan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi mulai dari bab 1 hingga bab 5. Pada bab 2 dijelaskan tentang kajian pustaka yang mempunyai peran yang sangat penting dan melalui kajian pustaka yang sedang dikaji dan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti, kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis, dan hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan. Lanjut kepada bab 3 disini dijelaskan tentang populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan, metode penelitian yang digunakan, definisi operasional, instrumen penelitian yang berawal dari kisi-kisi yang telah dipaparkan, proses pengembangan instrumen menerangkan tentang validitas dan reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data yang digunakan, dan analisis data pada penelitian ini. Setelah bab 3 melanjutkan pada bab 4, dalam bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian dengan menggunakan pengolahan dan analisis data untuk menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian dan pembahasan yang menjelaskan data cocok dengan hipotesis awal atau bagaimana menjawab pertanyaan penelitian, membuat kesimpulan dan membahas atau mendiskusikan data dengan menghubungkannya dengan teori dan implikasi hasil penelitian. Dan yang terakhir dalam bab 5 menjelaskan tentang hasil kesimpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.