PEMBUATAN ES KRIM KACANG MERAH DENGAN PENAMBAHANVIRGIN COCONUT OIL DAN KUNING TELUR

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

I. PENDAHULUAN. Es krim di Indonesia telah dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 1970-an dan

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

PEMBUATAN VELVA SAYURAN ( KAJIAN PROPORSI WORTEL, TOMAT, KECAMBAH DAN PENAMBAHAN NA-CMC TERHADAP KUALITAS VELVA SAYURAN )

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai Latar Belakang (1.1.), Identifikasi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kue bolu merupakan kue berbahan dasar tepung terigu dengan penambahan

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Es krim adalah salah satu makanan kudapan berbahan dasar susu

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PENGARUH KONSENTRASI TEPUNG MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN OVALET SEBAGAI EMULSIFIER SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK ES KRIM KOMPOSISI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris) DAN SUSU SKIM DENGAN PENAMBAHAN MANGGA KUWENI (Mangifera odorata)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN KARAGINAN SEBAGAI PENSTABIL TERHADAP KONDISI FISIK DAN TINGKAT KESUKAAN PADA ES KRIM COKLAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kesumba mempunyai biji yang biasa digunakan anak-anak untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... viii. INTISARI...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian,

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

TINGKAT PENGGUNAAN DAN AKSEPTABILITAS ES KRIM YANG TERBUAT DARI TEPUNG UBI HUTAN (Dioscorea hispida dennts)

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

ES KRIM SUSU BIJI KECIPIR (Psophocarous tertragonolobus L.) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG GLUKOMANAN DAN VIRGIN COCONUT OIL

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Hampir 60% produksi kakao berasal dari pulau Sulawesi yakni

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai

PENGARUH KONSENTRASI KALSIUM KARBONAT TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SUSU BERAS MERAH-KEDELAI PROPOSAL SKRIPSI

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisikokimia Kadar Air

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PEMBUATAN HERBATIC (HERBAL NABATIC ICE CREAM) EKSTRAK JAHE MENGGUNAKAN SISTEM MIXING DAN KONTROL RPM

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

PEMBUATAN MINYAK KELAPA SECARA ENZIMATIS MENGGUNAKAN RIMPANG JAHE SEBAGAI KATALISATOR

KAJIAN PENAMBAHAN RAGI ROTI DAN PERBANDINGAN VOLUME STARTER DENGAN SUBSTRAT TERHADAP RENDEMEN DAN MUTU VIRGIN COCONUT OIL (VCO) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

11/14/2011. By: Yuli Yanti, S.Pt., M.Si Lab. IPHT Jurusan Peternakan Fak Pertanian UNS. Lemak. Apa beda lemak dan minyak?

Kata kunci: Sorbet, terong belanda, buah bit, carboxy methyl cellulose, antioksidan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA, DAN ORGANOLEPTIK CAKE BERAS SKRIPSI

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN MELLORINE DARI MENGKUDU DAN ROSELLA (Kajian Konsentrasi Na-CMC dan Susu Skim) SKRIPSI. Oleh : Dewi Octaviany

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

PENGARUH KONSENTRASI STABILIZED CALCIUM CARBONATE 140 TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SUSU BERAS MERAH-KEDELAI SKRIPSI

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

PAPER BIOKIMIA PANGAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

PENGARUH PENAMBAHAN GULA AREN DAN SUHU PEMANASAN TERHADAP ORGANOLEPTIK DAN KUALITAS SIRUP AIR KELAPA

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I. PENDAHULUAN. harus diberi perhatian khusus karena menentukan kualitas otak bayi kedepan.

I. PENDAHULUAN. Mie merupakan salah satu bahan pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Mie

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

1. PENDAHULUAN. Jenis makanan basah ataupun kering memiliki perbedaan dalam hal umur simpan

METODE. Waktu dan Tempat

III. METODE PENELITIAN. Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kini banyak dikembangkan di Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy food

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

Transkripsi:

Buana Sains Vol 6 No 1: 75-82, 2006 75 PEMBUATAN ES KRIM KACANG MERAH DENGAN PENAMBAHANVIRGIN COCONUT OIL DAN KUNING TELUR Sri Winarti 1), Nana Dyah 2) dan Sulistyowati 1) 1) Jurusan Teknologi Pangan, FTI, UPN Jawa Timur 2) Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN Jawa Timur Abstract Ice cream kidney bean was made from ekstrak kidney bean (Phaseolus vulgaris). Extract kidney bean had added value because no cholesterol, hight contain of protein and mineral, had specific flavor and hight contain of dietary fiber. Extract kidney bean low contain of fat (0,645%). When will made ice cream from extract kidney bean, its must to added on fat and emulsifier for produce good emultion. VCO is one of fat wich have functional and egg yolk contain lecitin as good nature emulsifier. The purpose of this research was to found the concentration of VCO and egg yolk for produce good quality of ice cream kidney bean. Experiment design in this research was Random Design with 2 factor, i.e.concentration VCO (6%, 8%, 10%, 12% and 14%) and egg yolk (3%, 4,5% and 6%), each combination twice experiment. The result on this research show that the best treatment was 6% concentration of VCO and 6% egg yolk. This treatment produce ice cream kidney bean with 8,1196% fat contain, 4,595% protein contain, 30,8% total soluble solid, 53,705% overrun, 1,035% stability of emultion and organoleptic teste 6,53 (very like), colour 6,4 (like), texture 6,93 (very like). Key word : Ice cream, VCO, kidney bean, Phaseolus vulgaris, emulsifier Pendahuluan Es krim merupakan produk makanan beku yang banyak disukai oleh masyarakat terbuat dari krim, gula dan lemak dengan aroma yang menarik. Di Indonesia es krim termasuk jenis makanan popular dikalangan anak-anak maupun remaja. Es krim biasanya dikonsumsi sebagai selingan (Koswara, 1995). Menurut definisi dari Standar Nasional Indonesia (SNI), es krim adalah makanan semi padat yang mengandung minimum 5% lemak, 24% kandungan total padatan, minimum 8% kadar gula dan 2,7% protein. Kualitas es krim sangat ditentukan oleh bahan baku untuk pembuatannya serta zat gizi lain yang ditambahkan untuk meningkatkan nilai gizi. Pembuatan es krim kacang merah merupakan salah satu upaya penganekaragaman produk es krim maupun hasil olahan kacang merah. Kacang merah di Indonesia dapat tumbuh dengan baik, namun pemanfaatannya kurang optimal. Selama ini pemanfaatan kacang merah hanya digunakan sebagai campuran sayur. Kacang merah mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 22,1% berat kering, dengan komposisi asam amino

76 yang relatife baik (Zakaria dan Suciono, 1996). Pembuatan es krim kacang merah juga sebagai upaya peningkatan nilai gizi es krim yang dihasilkan. Susu kacang merah segar menurut hasil analisis mengandung lemak 0,645%, sehingga dalam pembuatan es krim susu kacang merah perlu penambahan lemak/minyak untuk menghasilkan emulsi yang baik. Oleh karena itu dilakukan penambahan Virgin Coconut Oil ke dalam formulasi es krim susu kacang merah. Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah dalam suhu rendah atau tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam minyak tetap dapat dipertahankan. Komponen utama dalam Virgin Coconut Oil sekitar 92% adalah asam lemak jenuh, diantaranya asam laurat (48%), asam kaprat (7%), asam kaprilat (8%), dan asam kaproat (0,5%) (Anonymous, 2005). Virgin Coconut Oil sangat berguna untuk mengurangi antimikrobial alami, mencegah penyakit jantung, dan sebagai obat. Penambahan minyak pada pembuatan es krim dapat berpengaruh terhadap struktur, tingkat kekerasan dan terutama kestabilan emulsi. Oleh karena itu perlu ditambahkan emulsifier dalam pembuatan es krim kacang merah yang ditambah Virgin Coconut Oil agar dihasilkan es krim yang bermutu baik. Emulsifier berfungsi untuk mengikat minyak dan air dalam es krim sehingga tidak terpisah satu sama lain. Pemakaian emulsifier dimaksudkan untuk mengikat air agar berikatan dengan minyak/lemak, sehingga terbentuk es krim yang mempunyai daya pengembangan yang bagus (Pantzaris dalam Kartika, 1998). Emulsifier yang sering digunakan dalam pembuatan es krim adalah kuning telur, karena didalam kuning telur terdapat lesitin yang merupakan emulsifier alami yang kuat. Kandungan lesitin kuning telur yang terdapat dalam bentuk kompleks sebagai lipoprotein sebesar 21% (Winarno, 1992). Keunggulan es krim yang mengandung Virgin Coconut Oil (VCO) adalah mempunyai khasiat terhadap kesehatan, bernilai gizi tinggi, rendah kolesterol, bermutu baik dan disukai oleh konsumen dengan rasa khas kacang merah. Bahan dan Metode Bahan baku pembuatan es krim susu kacang merah yaitu kacang merah segar, Virgin Coconut Oil (VCO), kuning telur, susu skim, gula putih, Na-CMC, diperoleh dari supermarket di Rungkut serta whipping krim diperoleh dari toko bahan kue di Pucang. Bahan untuk analisis kimia adalah standar BSA, HPO 4, Indikator Methylen Blue, KOH 0,1 N, H 2 SO 4 pekat, NaOH-Na 2 S 2 O 3, HCL 0,5 N, indikator PP, NaOH 0,5 N, Na 2 SO 4 -HgO, Petroleum ether, Pereaksi Anthrone 0,1%, dan larutan glukosa standar 0,2 ml. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu konsentrasi penambahan Virgin Coconut Oil (VCO) 6%; 8%; 10%; 12%; dan 14% dan konsentrasi penambahan kuning telur 3%; 4,5%; 6%; sehingga terdapat 15 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak dua kali. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA, bila terdapat perbedaan nyata antara perlakuan dilanjutkan dengan Uji Berjarak Duncan (DMRT) (Gaspersz, 1991). Alir Proses Pembuatan Susu Kacang Merah Pembuatan Es Krim Susu Kacang Merah disajikan pada Gambar 1 dan 2.

77 Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan susu kacang merah Gambar 2. Diagram alir proses pembuatan es krim susu kacang merah Hasil dan Pembahasan Bahan baku (susu kacang merah segar) Hasil analisis awal terhadap susu kacang merah segar sebagai pembuatan es krim susu kacang merah menunjukkan bahwa susu kacang merah kadar mengandunga protein 2,425%, kadar lemak 0,645%, dan total padatan terlarut 4,5%. Komposisi ini agak berbeda dengan standar Direktorat Gizi Depkes bahwa kacang merah tiap 100 g mengandung protein 23,1% dan lemak 1,7% (Anonymous, 1995). Perbedaan kadar protein dan lemak disebabkan yang dianalisis adalah susu kacang merah yang telah mengalami penambahan air (1:5) pada saat pembuatan susu kacang merah. Produk es krim susu kacang merah Kadar protein Berdasarkan hasil analisis ragam, pada perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur tidak terjadi interaksi yang nyata pada es krim susu kacang merah yang dihasilkan, perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil tidak berpengaruh nyata terhadap kadar protein es krim susu kacang merah yang dihasilkan, tetapi perlakuan penambahan kuning telur berpengaruh nyata terhadap kadar protein es krim susu kacang merah yang dihasilkan (Tabel 1). Tabel 1. Nilai rata-rata kadar protein es krim susu kacang merah akibat penambahan Virgin Coconut Oil. VCO (%) Kadar Protein (%) DMRT (5%) 6 4,3767 a - 8 4,6400 a 0,4667 10 4,4450 a 0,4322 12 4,4733 a 0,4538 14 4,7050 a 0,4753 Tidak adanya perbedaan yang nyata penambahan Virgin Coconut Oil terhadap kadar protein es krim susu kacang merah diduga terkait dengan kandungan protein Virgin Coconut Oil yang sangat

78 sedikit sehingga tidak dapat mempengaruhi peningkatan kadar protein es krim susu kacang merah. Menurut Anonymous (2005), komposisi Virgin Coconut Oil sekitar 99,3% berupa lemak (sekitar 89-92% diantaranya asam lemak jenuh), sisanya berupa protein (0,54%) dan air (0,16%). Semakin tinggi konsentrasi kuning telur yang ditambahkan semakin tinggi kadar protein es krim susu kacang merah yang dihasilkan (Tabel 2). Hal ini karena kuning telur mengandung 16% protein (Muchtadi dalam Kartika, 1998). Tabel 2. Nilai rata-rata kadar protein es krim susu kacang merah akibat penambahan kuning telur Kuning Telur (%) Kadar Protein (%) DMRT (5%) 3 4,280 b - 4,5 4,519 ab 0,4322 6 4,785 a 0,4538 Kadar lemak Berdasarkan hasil analisis ragam, dapat diketahui bahwa terdapat interaksi antara perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur dan masingmasing faktor berpengaruh nyata terhadap kadar lemak es krim susu kacang merah. Semakin tinggi konsentrasi Virgin Coconut Oil dan kuning telur, maka kadar lemak es krim semakin meningkat (Gambar 3). Kadar Lemak (%) 50 40 30 20 10 0 6 8 10 12 14 Konsentrasi Virgin Coconut Oil (%) KT 6% KT 4.5% KT 3% Gambar 3. Hubungan kadar lemak es krim susu kacang merah dengan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur. Hal ini karena komponen utama dari Virgin Coconut Oil adalah asam lemak jenuh yang cukup tinggi, yaitu 92% asam lemak jenuh, diantaranya 48% asam laurat, 7% asam kaprat, 8% asam kaprilat, dan 0,5% asam kaproat (Anonymous (2005). Kuning telur juga mengandung lemak yang cukup tinggi yaitu sekitar 35% (Hui, 1996) Total padatan terlarut Berdasarkan hasil analisis ragam, pada perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur tidak terjadi interaksi yang nyata pada es krim susu kacang merah yang dihasilkan (Tabel 3). Tabel 3. Nilai rata-rata total padatan terlarut es krim susu kacang merah akibat penambahan Virgin Coconut Oil VCO (%) Padatan terlarut (%) DMRT (5%) 6 30,47 a 0,7401 8 30,30 s 0,7267 10 30,30 a 0,7065 12 29,97 a - 14 30,13 a 0,6730 Perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil tidak berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut es krim susu kacang merah yang dihasilkan, tetapi perlakuan penambahan kuning telur berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut es krim susu kacang merah yang dihasilkan. Tidak adanya perbedaan nyata perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil terhadap total padatan terlarut es krim susu kacang merah yang dihasilkan terkait dengan sedikitnya kandungan protein Virgin Coconut Oil (0,54%). Nilai rata-rata total padatan terlarut yang disajikan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kuning telur yang ditambahkan maka semkain tinggi total

79 padatan terlarut es krim susu kacang merah yang dihasilkan. Hal ini karena semakin meningkatnya konsentrasi kuning telur, menyebabkan kadar protein pada es krim susu kacang merah meningkat, sehingga total padatan terlarut es krim susu kacang merah juga akan meningkat. Tabel 4. Nilai rata-rata total padatan terlarut es krim susu kacang merah akibat perlakuan penambahan kuning telur Kuning Telur (%) Padatan Terlarut (%) DMRT (5%) 3 29,8 b - 4,5 30,2 ab 0,6730 6 30,7 a 0,7065 Overrun Terdapat interaksi antara perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur dan masing-masing faktor berpengaruh nyata terhadap overrun es krim susu kacang merah yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi Virgin Coconut Oil dan kuning telur yang ditambahkan menyebabkan overrun es krim susu kacang merah semakin meningkat (Gambar 4). Hal ini disebabkan overrun dipengaruhi antara lain oleh besarnya kandungan lemak, dan emulsifier bahan penyusunnya. Menurut Eckless et al. (1980), salah satu faktor yang mempengaruhi overrun adalah lemak dan emulsifier. Kuning telur selain mengandung lemak juga mengandung protein berupa lesitin yang cukup tinggi yang berperan sebagai emulsifier yang mempunyai kemampuan berikatan dengan lemak atau minyak karena terdapat ikatan hidrofil dan hidrofob, sehingga akan mampu menahan udara dengan baik dalam adonan es krim, sehingga meningkatkan overrun. Menurut Winarno (1992), sebagian besar protein kuning telur adalah lesitin. Lesitin merupakan emulsifier yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan air maupun lemak karena terdapat ikatan hidrofil dan hidrofob. Lesitin mempunyai gugus polar dan nonpolar sehingga dapat mengembangkan volume, memperbaiki struktur adonan, mengempukkan tekstur, dan melumasi struktur produk melalui dispersi pada pada lapisan film dan globula-globula adonan dan juga menaikkan peranan yang kritis dalam pemerangkapan udara ke dalam adonan. Overrun (%) 250 200 150 100 50 0 6 8 10 12 14 Konsentrasi Virgin Coconut Oil (%) KT 6% KT 4.5% KT 3% Gambar 4. Hubungan overrun es krim susu kacang merah dengan perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur Stabilitas Emulsi Terdapat interaksi antara perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur dan masing-masing faktor berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi es krim susu kacang merah yang dihasilkan. Semakin rendah penambahan Virgin Coconut Oil dan semakin tinggi penambahan kuning telur dapat meningkatkan stabilitas emulsi (semakin rendah jumlah minyak terpisah menunjukkan stabilitas emulsi yang semakin tinggi atau semakin tinggi jumlah minyak terpisah menunjukkan stabilitas emulsi yang semakin rendah) (Gambar 5). Hal ini karena kuning telur

80 mengandung protein yang banyak mengandung lesitin yang mempunyai kemampuan mengikat minyak dan air. 16 14 12 10 8 6 4 2 0 6 8 10 12 14 Konsentrasi Virgin Coconut Oil (%) KT 3% KT 4.5% KT 6% Gambar 5. Stabilitas emulsi (% minyak terpisah) Es krim Susu Kacang Merah dengan Perlakuan Penambahan Virgin Coconut Oil dan Kuning Telur Uji kesukaan rasa Rasa dapat dipakai sebagai indikator kesegaran dan penyimpangan bahan pangan. Berdasarkan uji Friedman terhadap rasa es krim susu kacang merah terdapat perbedaan yang nyata pada (P 0,05) (Tabel 5). Data yang disajikan pada Tabel 5 menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap rasa es krim susu kacang merah didapatkan masuk dalam skala (tidak suka - sangat suka). Perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil 6% dan kuning telur 6% menghasilkan rasa es krim susu kacang merah dengan tingkat kesukaan tertinggi. Hal ini karena semakin meningkat konsentrasi penambahan Virgin Coconut Oil, menyebabkan es krim susu kacang merah yang dihasilkan semakin tidak disukai panelis. Virgin Coconut Oil mempunyai rasa khas minyak yang menghasilkan rasa gurih bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit, tetapi dalam jumlah banyak akan menimbulkan rasa tidak enak/eneg dan kuning telur akan meningkatkan konsentrasi protein dalam bahan, sehingga akan membantu terjadinya interaksi antara komponen-komponen pembentuk rasa, sehingga es krim susu kacang merah terasa gurih. Tabel 5. Nilai rata-rata tingkat kesukaan rasa es krim susu kacang merah akibat perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur Perlakuan Rata-rata Jumlah VCO Kuning Ranking Ranking (%) Telur(%) 6 3 2,60 68,0 6 4,5 3,07 95,5 6 6 6,53 211,0 8 3 4,00 141,5 8 4,5 4,33 147,5 8 6 5,20 179,5 10 3 6,00 198,5 10 4,5 3,60 125,0 10 6 5,60 184,5 12 3 2,40 63,0 12 4,5 2,73 83,5 12 6 3,27 110,0 14 3 2,13 56,5 14 4,5 2,27 62,5 14 6 2,47 73,5 Keterangan: Semakin besar nilai maka semakin disukai Menurut Winarno (1992), dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega dan margarin. Disamping itu penambahan lemak dimaksudkan juga untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan citarasa bahan pangan. Uji kesukaan warna Warna merupakan parameter fisik pangan yang sangat penting. Kesukaan konsumen terhadap produk pangan juga ditentukan oleh warna. Berdasarkan uji Friedman terhadap warna es krim susu kacang merah terdapat perbedaan yang nyata pada (P 0,05) (Tabel 5). Tingkat kesukaan terhadap warna es krim susu

81 kacang merah didapatkan hasil rata-rata berkisar antara 1,53 6,4 masuk dalam skala (sangat tidak suka - suka). Tabel 5. Nilai rata-rata tingkat kesukaan warna es krim susu kacang merah akibat penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur Perlakuan Rata-rata Jumlah VCO(%) Kuning Ranking Ranking Telur(%) 6 3 4,93 172,0 6 4,5 4,33 152,5 6 6 6,40 209,5 8 3 6,27 206,5 8 4,5 4,27 147,5 8 6 5,93 199,5 10 3 3,73 127,5 10 4,5 3,27 101,5 10 6 3,07 100,5 12 3 2,47 80,5 12 4,5 2,33 75,5 12 6 2,00 60,0 14 3 2,20 70,0 14 4,5 1,93 57,5 14 6 1,53 39,5 Keterangan : Semakin besar nilai maka semakin disukai Perlakuan penambahan Virgin Coconut Oil 14% dan kuning telur 6% menghasilkan warna es krim susu kacang merah dengan tingkat kesukaan terendah. Hal ini karena semakin meningkat konsentrasi penambahan Virgin Coconut Oil yang berwarna jernih dan kuning telur yang berwarna kuning, menyebabkan warna es krim susu kacang merah yang dihasilkan berwarna putih (warna kuning dari kuning telur hilang) dan kurang disukai panelis. Warna yang disukai panelis adalah es krim susu kacang merah yang berwarna kekuningan yaitu pada perlakuan Virgin Coconut Oil 6% dan kuning telur 6%. Hal ini didukung oleh standar mutu Virgin Coconut Oil yang ditetapkan oleh Asian and Fasific Coconut Community (AFCC) yaitu standar mutu warna Virgin Coconut Oil adalah jernih. Menurut Kartika (1998), kuning telur memiliki zat pemberi warna yaitu pigmen kuning dari xantofil, lutein, beta-karoten dan kriptoxantin. Hal ini merupakan salah satu faktor fisik yang menentukan dan menggugah selera orang untuk memilih jenis makanan. Produk pangan yang memiliki warna yang menarik akan berpeluang besar untuk dibeli oleh konsumen. Pengaruh warna terhadap penerimaan konsumen merupakan salah satu pelengkap kualitas yang penting sehingga dapat mengisyaratkan produk berkualitas tinggi. Uji kesukaan tekstur Tekstur merupakan salah satu parameter fisik untuk uji kesukaan konsumen terhadap produk pangan. Berdasarkan uji Friedman terhadap tekstur es krim susu kacang merah terdapat perbedaan yang nyata pada (P 0,05) (Tabel 7). Tingkat kesukaan terhadap es krim susu kacang merah didapatkan hasil berkisar 1,47-6,93 masuk dalam skala (tidak suka-sangat suka). Perlakuan penambahan konsentrasi Virgin Coconut Oil 6% dan kuning telur 6% menghasilkan tekstur es krim susu kacang merah dengan tingkat kesukaan tertinggi dan penambahan konsentrasi Virgin Coconut Oil 12% dan kuning telur 3% menghasilkan tekstur es krim susu kacang merah dengan tingkat kesukaan terendah. Hal ini karena lesitin dalam Virgin Coconut Oil yang merupakan emulsifier yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan air maupun lemak sehingga keduanya berinteraksi, membentuk emulsi yang stabil, dan memperbaiki tekstur es krim susu kacang merah yang dihasilkan. Arbuckle (1976) menyatakan bahwa tekstur pada makanan paling dominan ditentukan

82 oleh kelembaban bahan, kandungan lemak serta jumlah dan tipe dari karbohidrat (selulosa dan pati) dan protein. Tabel 7. Nilai rata-rata tingkat kesukaan tekstur es krim susu kacang merah akibat penambahan Virgin Coconut Oil dan kuning telur Perlakuan Rata-rata Jumlah VCO Kuning Ranking Ranking (%) Telur(%) 6 3 6,333 196,0 6 4,5 6,533 207,0 6 6 6,930 216,0 8 3 5,000 161,5 8 4,5 4,730 149,0 8 6 5,600 178,5 10 3 3,000 95,0 10 4,5 3,270 107,0 10 6 4,130 140,0 12 3 1,470 34,5 12 4,5 2,130 56,5 12 6 2,800 88,0 14 3 1,800 44,0 14 4,5 2,070 57,0 14 6 2,400 70,0 Keterangan : Semakin besar nilai maka semakin disukai Perubahan pada tekstur disebabkan oleh hilangnya kelembaban, bentuk tekstur dan kerusakan emulsi, hidrolisis karbohidrat dan koagulasi protein. Menurut Suhardi (1988), peningkatan tekstur dipengaruhi oleh kadar lemak, kadar padatan bukan lemak dan komponen lainnya yang terdapat dalam campuran tersebut. Lesitin mempunyai gugus polar dan nonpolar sehingga dapat mengembangkan volume, memperbaiki struktur adonan, mengempukkan tekstur dan melumasi struktur produk melalui disperse pada lapisan film dan globula-globula adonan dan juga dapat menaikkan peranan yang kritis dalam pemerangkapan udara kedalam adonan. Kesimpulan Konsentrasi Virgin Coconut Oil VCO) 6% dan konsentrasi kuning telur 6% menghasilkan es krim susu kacang merah yang terbaik. Es krim kacang merah tersebut mempunyai kadar protein 4,595%, kadar lemak 8,1195%, total padatan terlarut 30,8%, overrun 53,705%, stabilitas emulsi 1,035%, dan nilai organoleptik rasa 6,53 (sangat suka), warna 6,4 (suka), dan tekstur 6,93 (sangat suka). Daftar Pustaka Anonymous, 1995. Standar Nasional Indonesia Es Krim. Direktorat Gizi Depkes RI. Jakarta. Anonymous, 2005. DMETM Virgin Coconut Oil: Oil Composition and Quality factors. www. Kokonutpacific. Com. 31 maret 2005. Arbuckle, W.S. 1976. Ice Cream Service Hand Book. The AVI Publishing Co. Inc. Wesport Connecticut. Eckless, C.H., Comb, W.B., and Macy, H. 1980. Milk and Milk Products. Tata Mc Graw Hill, New Delhi. Gaspersz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Amico, Bandung. Hui, Y.H. 1996. Bailey s Industrial Oil and Fat Products. Vol 3. John Wiley & Sons, Inc., New York. Kartika, B. 1998. Uji Inderawi Bahan Pangan. PAU Pangan dan Gizi. UGM. Koswara, S. 1995. Teknologi Pengolahan Kedelei Menjadi Makanan Bermutu. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Suhardi, 1988. Kimia dan Teknologi Protein. PAU pangan dan gizi UGM. Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Zakaria, F. R. dan Suciono, 1996. Isolasi dan Karakterisasi Protein Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) dan Kacang Tolo (Vigna unguiculata) Lokal serta Pengujian Sifat Antigeniknya Sebelum dan Sesudah Fermentasi Asam Laktat. Bul. Tek. dan Industri Pangan. Vol. VII, 2. 1-9.