ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

PERATURAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR. Research Study Club Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KUMAMMOTO

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN SARJANA KEHUTANAN INDONESIA BAB I NAMA, KEDUDUKAN, LAMBANG, HYMNE DAN KODE ETIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN MANAJER INVESTASI INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

IKATAN KELUARGA ALUMNI PENDIDIKAN KESEHATAN PANTI RAPIH (IKADIKTIRA) Sekretaris Akper Panti Rapih Jl. Kaliurang KM 14 Yogyakarta (0274)

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

AD/ART Last Updated Thursday, 13 October 2011

ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT WIJAYA KARYA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1. Prosedur Keanggotaan

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

IKATAN ALUMNI CEDS UI

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN ALUMNI SEKOLAH BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BAB 1 KEANGGOTAAN. Pasal 1 Anggota

PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL RAPAT PLENO PENGURUS PUSAT YANG DIPERLUAS DI BALIKPAPAN, 12 JANUARI 2017

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PERSATUAN AHLI KECANTIKAN, PENGUSAHA SALON INDONESIA TIARA KUSUMA

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

A N G G A R A N D A S A R

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA. BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1

KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

Transkripsi:

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1 Pasal 2 Lambang atau Atribut Organisasi dipasang untuk keperluan-keperluan tertentu. Pasal 3 Pakaian anggota 1. Pakaian anggota dipakai pada waktu bertugas melaksanakan pekerjaan kefarmasian yang berinteraksi langsung dengan pasien 2. Warna pakaian anggota adalah warna putih 3. Pakaian anggota adalah model jas 4. Pada pakaian anggota tertulis APOTEKER dan dilengkapi nama yang bersangkutan dibawahnya (dada sebelah kanan) BAB II TUJUAN ORGANISASI Pasal 4 Untuk mencapai visi dan misi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 Anggaran Dasar, Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia bertujuan : a. Mengadakan serta menyelenggarakan program kegiatan melalui pertemuan ilmiah yang bersifat lokal, nasional dan internasional; b. Membina hubungan dan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dan profesi di dalam dan di luar negeri; c. Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian kepada pasien, dan masyarakat luas. d. Melindungi masyarakat terhadap pencemaran profesi, pencemaran lingkungan, bahaya narkotika dan penyalahgunaan obat-obatan. e. Memberikan advokasi kepada anggota berkaitan dengan masalah yurisprudensi f. Menetapkan stándar kompetensi dan registrasi kompetensi g. Mengadakan berbagai kegiatan lain yang dipandang perlu untuk mencapai visi dan misi organisasi. h. Meningkatkan kesejahteraan anggota dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian.

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 5 1) Anggota HISFARSI adalah Apoteker, warga negara Republik Indonesia lulusan Perguruan Tinggi dalam atau luar negeri yang ijazahnya disamakan dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri yang bekerja di rumah sakit serta masuk dalam struktur organisasi rumah sakit Indonesia. 2) Anggota luar biasa HISFARSI adalah Apoteker warga negara Republik Indonesia lulusan Perguruan Tinggi dalam atau luar negeri yang ijazahnya disamakan dengan ijazah Perguruan Tinggi Negeri yang tidak bekerja di rumah sakit serta tidak masuk dalam struktur organisasi rumah sakit. 3) Anggota kehormatan HISFARSI adalah warga negara Indonesia/Asing Apoteker/bukan Apoteker, dan berjasa dalam profesi kefarmasian rumah sakit di Indonesia dan diangkat oleh Presidium Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia. Pasal 6 (1) Yang dapat diterima menjadi anggota harus memenuhi ketentuanketentuan sebagai berikut : a. Mengajukan permohonan menjadi anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia; b. Menerima Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik Apoteker Indonesia, Program Organisasi serta Peraturan dan Disiplin Organisasi. c. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh Organisasi. d. Ditetapkan dan disahkan oleh Pengurus Daerah sesuai dengan dimana anggota atau calon anggota mendaftarkan diri. e. Setiap Anggota harus mempunyai Kartu Tanda Anggota (KTA), yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi. f. Kartu Tanda Anggota (KTA) dicetak oleh HISFARSI Daerah masingmasing dengan penomoran yang diatur berdasarkan kode masing-masing daerah. Kode DKI: DKI.0001 (DKI : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode JABAR: JABAR.0001 (JABAR : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode JATENG : JATENG.0001 (JATENG : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode JOGJA : JOGJA.0001 (JOGJA : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode JATIM : 05.JATIM.0001 (05.JATIM : kode daerah, 0001 : nomor urut

Kode BALI : 06.BALI.0001 (06.BALI : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode SUMUT : 07.SUMUT.0001 (07.SUMUT : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode SUMBAR : 08.SUMBAR.0001 (08.SUMBAR : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode JAMBI : 09.JAMBI.0001 (09.JAMBI : kode daerah, 0001 : nomor urut Kode Palu : 10.PALU.0001 (10.PALU : kode daerah, 0001 : nomor urut Kartu Anggota (1) Anggota Luar Biasa ditetapkan dan disahkan oleh Pengurus HISFARSI Daerah. (2) Anggota Kehormatan ditetapkan dan disahkan oleh Presidium sesuai usulan Pengurus Daerah atau Presidium. BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 7 1. Setiap Anggota, Anggota Luar Biasa, Anggota Kehormataan berkewajiban untuk menjaga dan membela nama baik organisasi. 2. Setiap anggota berkewajiban untuk : a. Membayar uang pangkal dan iuran b. Menghayati dan mengamalkan Kode Etik Apoteker Indonesia c. Mentaati keputusan-keputusan Organisasi d. Memperteguh rasa kesejawatan sesama Apoteker Pasal 8 Setiap Anggota biasa, Anggota Kehormatan, Anggota Luar Biasa berhak : a. Mengeluarkan pendapat, mengajukan usul-usul dan saran-saran b. Memperoleh pembinaan, perlindungan, pembelaan, pendidikan keilmuan dan keprofesian dalam menjalankan profesinya Pasal 9 (1) Setiap Anggota mempunyai : a. hak bicara dan hak suara dalam rapat anggota; b. hak memilih dan hak dipilih; c. hak membela diri; (2) Setiap Anggota luar biasa dan Anggota Kehormatan mempunyai : a. hak bicara; b. hak membela diri.

BAB V PENGHENTIAN KEANGGOTAAN Pasal 10 (1) Keanggotaan berhenti karena : a. Meninggal dunia b. Atas permintaan sendiri c. Diberhentikan (2) Tatacara penghentian keanggotaan diatur dalam Peraturan Organisasi BAB VI PEMBELAAN ANGGOTA Pasal 11 (1) Untuk melakukan pembelaan anggota dibentuk Tim Advokasi. (2) Ketentuan tentang Tim Advokasi diatur lebih lanjut dalam Peraturtan Organisasi BAB VII KEPENGURUSAN ORGANISASI Pasal 12 (1) Kepengurusan organisasi di tingkat nasional berupa presidium yang terdiri dari Ketua-ketua Pengurus Daerah (2) Presidium sekurang-kurangnya terdiri dari 5 (lima) orang (3) Komposisi Presidium sekurang-kurangnya adalah : a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Wakil Sekretaris e. Bendahara Pasal 13 Susunan Pengurus Daerah sekurang-kurangnya adalah : a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Ketua - ketua Bidang Pasal 14 (1) Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian personalia Presidium dilaksanakan dalam Kongres Nasional secara langsung. (2) Personalia Presium merupakan Ketua-ketua Pengurus Daerah (Ex Oficio) dari masing-masing daerah terpilih. (3) Tata cara pemilihan Presidium diatur dalam Peraturan Organisasi

Pasal 15 (1) Pengangkatan, penggantian dan pemberhentian Ketua Pengurus Daerah dilaksanakan dalam Konperensi Daerah secara langsung. (2) Tatacara pengangkatan, pengantian dan pemberhentian anggota lainnya diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB VIII WEWENANG DAN KEWAJIBAN PENGURUS DAERAH Pasal 16 (1) Pengurus Daerah adalah pelaksana organisasi tingkat Daerah yang bersifat kolektif. (2) Pengurus Daerah berwenang : a. Menetapkan kebijakan pelaksanaan program Organisasi sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Peraturan organisasi, Keputusan Konperensi Daerah dan Keputusan Rapat. b. Membina dan mengembangkan hubungan serta kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dan profesi tingkat daerah guna meningkatkan peran dan fungsi HISFARSI. (3) Pengurus Daerah berkewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban dalam Konperensi Daerah dan melaporkan kepada presidium HISFARSI. (4) Kegiatan kegiatan HISFARSI Nasional yang diselenggarakan oleh HISFARSI daerah maka 10 % Sisa Hasil Usahanya diserahkan sebagai kas HISFARSI Nasional. (5) Penggunaan kas HISFARSI Nasional digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan HISFARSI Nasional sesuai dengan program yang telah disetujui oleh presidium BAB IX HUBUNGAN DENGAN IKATAN APOTEKER INDONESIA DAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN Pasal 17 (1) Hubungan dengan Ikatan Apoteker Indonesia di tingkat pusat adalah : a. HISFARSI bersama himpunan-himpunan seminat lainnya, terhimpun dalam Dewan Profesi Ikatan Apoteker Indonesia Pusat. b. Dalam hal yang berhubungan dengan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit PP IAI meminta rekomendasi kepada Presidium HISFARSI Nasional c. Presidium Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia mendampingi Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia pada pertemuan-

pertemuan yang berhubungan dengan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit. d. Presidium Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia menyampaikan informasi tentang perkembangan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit pada setiap Kongres Ilmiah dan atau Pertemuan Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia. (2) Hubungan dengan Ikatan apoteker indonesia di tingkat daerah adalah : a. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia terhimpun dalam Dewan Profesi Ikatan apoteker indonesia Daerah. b. Pengurus Daerah Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia memberikan saran kepada Pengurus Daerah Ikatan apoteker indonesia dalam hal yang berhubungan dengan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit. c. Pengurus Daerah Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia mendamping Pengurus Daerah Ikatan apoteker indonesia pada pertemuan-pertemuan yang berhubungan dengan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit. d. Pengurus Daerah Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia menyampaikan informasi tentang perkembangan Praktek Kefarmasian di Rumah Sakit pada pertemuan-pertemuan profesi yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan apoteker indonesia. (3) Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia menjalin hubungan dengan organisasi sosial, kemasyarakatan, profesi dan fungsional baik di dalam maupun di luar negeri dalam rangka mencapai tujuan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit Indonesia Indonesia. BAB IX KONGRES, PERTEMUAN TAHUNAN, KONPERENSI DAN RAPAT-RAPAT Pasal 18 (1) Kongres Nasional : a. Memegang kedaulatan tertinggi Organisasi b. Menetapkan dan atau mengubah Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga dan atau Standar Kompetensi. c. Menetapkan Program Umum Organisasi. d. Menilai pertanggungjawaban Presidium, serta memeriksa Laporan Keuangan Pimpinan Pusat. e. Memilih dan menetapkan personalia Presidium f. Menetapkan keputusan lainnya g. Diadakan sedikitnya sekali dalam 4 ( empat ) tahun. (2) Kongres Nasional Luar biasa : a. Mempunyai wewenang atau kekuasaan yang sama dengan Kongres Nasional. b. Diadakan apabila kelangsungan organisasi dalam keadaan terancam.

c. Diselenggarakan atas permintaan dua pertiga (2/3) jumlah Pimpinan Daerah yang mewakili sekurang-kurangnya separuh jumlah anggota. (3). Kongres Ilmiah : a. Merupakan Temu Ilmiah Nasional seluruh anggota. b. Diadakan setiap tahun bersamaan dengan Pertemuan Tahunan (annual meeting) dan Kongres Nasional. (4). Pertemuan Tahunan (Annual meeting) a. Mengambil keputusan-keputusan kecuali yang menjadi kewenangan Kongres Nasional. b. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan Program Organisasi, anggaran belanja dan pendapatan serta menetapkan program kolektif pelaksanaan kebijakan selanjutnya. (5) Rapat Presidium a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan teknis dari Keputusan Kongres dan Pertemuan Tahunan. b. Menetapkan kebijakan penting dan mendesak dari hal-hal yang belum diatur dalam Kongres dan Pertemuan Tahunan, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan Program organisasi (6). Konperensi Daerah : a. Menyusun Program Daerah dalam rangka pelaksanaan Program Umum. b. Menilai pertanggungjawaban Pengurus Daerah. c. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Daerah. d. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya sesuai dengan kewenangannya. e. Diadakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun. (7) Rapat Kerja Daerah a. Mengadakan penilaian terhadap pelaksanaan Program daerah dan menetapkan kebijakan pelaksanaan selanjutnya. b. Diadakan paling sedikit 2 (dua) kali dalam 4 (empat) tahun; (8) Rapat Pengurus Daerah a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan teknis dari Keputusan Konperensi Daerah dan Rapat Kerja Daerah. b. Menetapkan kebijakan penting dan mendesak dari hal-hal yang belum diatur dalam Konperensi Daerah dan Rapat Kerja Daerah, sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Organisasi dan Program organisasi BAB IX PESERTA KONGRES, KONPERENSI, DAN PERTEMUAN ORGANISASI LAINNYA Pasal 19 (1) Kongres Nasional dihadiri oleh :

A. Peserta yang terdiri dari : 1. Presidium 2. Pengurus Daerah B. Peninjau yang terdiri dari : 1. Anggota 2. Anggota Luar biasa 3. Anggota Kehormatan 4. Anggota Ikatan apoteker indonesia yang diundang oleh Presidium sebagai Nara Sumber. (2) Kongres Nasional Luar Biasa dihadiri oleh Peserta dan Peninjau sama seperti yang terdapat pada ayat (1) Pasal ini. (3) Kongres Ilmiah dihadiri oleh Anggota, Anggota luar biasa, Anggota kehormatan. (4) Pertemuan Tahunan (annual meeting) dihadiri oleh : 1. Presidium 2. Pengurus Daerah (5) Rapat Pengurus Pusat dihadiri oleh seluruh personalia Presidium (6) Konperensi Daerah dihadiri oleh : A. Peserta yang terdiri dari : 1. Pengurus Daerah 2. Anggota 3. Anggota Ikatan apoteker indonesia yang diundang oleh Pengurus Daerah sebagai Nara Sumber. (7) Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh : 1. Pengurus Daerah 2. Anggota Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit yang diundang oleh Pengurus Daerah sebagai Nara Sumber. (8) Rapat Pengurus Daerah dihadiri oleh seluruh anggota Pengurus Daerah. BAB XI HARTA BENDA Pasal 20 (1) Kekayaan Organisasi bersumber dari uang pangal dan uang iuran Anggota, sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat dan pendapatan lain yang sah. (2) Besar uang pangkal Anggota ditetapkan oleh Presidium. (3) Besar uang iuran Anggota ditetapkan oleh Pengurus Daerah. (4) Penyelenggaraan pemungutan uang pangkal dan uang iuran Anggota diatur dalam peraturan organisasi. (5) Pembagian Pendapatan dari uang pangkal dan iuran Anggota diatur dalam peraturan organisasi.

Pasal 21 (1) Presidium/Pengurus Daerah wajib menyusun Rencana Anggaran Belanja dan Pendapatan Organisai untuk jangka waktu masa bakti yang bersangkutan pada awal kepengurusannya. (2) Dalam melaksanakan Anggaran Belanja dan Pendapatan Organisasi, Pimpinan organisasi harus berdaasarkan atas prinsip anggaran berimbang dan efisien dalam penggunaan anggaran. Pasal 22 Administrasi Keuangan, pengggunaan uang organisasi dan inventaris organisasi dipertanggung jawabkan melalui Komisi Verifikasi : a. Oleh Presidium dalam Kongres Nasional b. Oleh Pengurus Daerah dalam Konperensi Daerah BAB XII PENUTUP Pasal 23 (1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi. (2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Jakarta, 26 Mei 2011 HISFARSI NASIONAL Ketua, Ttd Drs. Masrial Mahyudin,Apt.MM