Sugiyono 37 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENYEBUTKAN NAMA-NAMA RASUL ALLAH SWT MELALUI TEKNIK BERNYANYI PADA SISWA KELAS 5 SDN MANGGISAN 03 JEMBER.

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

Bambang Supriyanto 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA ORGAN TUBUH MANUSIA (TORSO) PADA SISWA KELAS V SDN MANGGISAN 01 TANGGUL KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF ABJAD MELALUI TEKNIK MENULIS DI UDARA PADA SISWA KELAS 1 B SDN KLATAKAN 02 JEMBER.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN X. Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Wiwik Eko Handayani 24

Widodo Utomo 14. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, hasil Belajar IPA. 14 Guru kelas IV SDN Klatakan 02 Tanggul

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Hamidah 8. Kata Kunci: Metode Demontrasi-drill, Prestasi Belajar, Berwudlu. Guru PAI SDN Manggisan 01 Tanggul Jember

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan-tujuan dalam pembelajaran tercapai. digunakan, makin efektif pula pencapaian tujuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, and Review)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

PENDAHULUAN. Jurusan Fisika FMIPA UNNES Jl. Raya Sekaran, Gunungpati Semarang. Masykur, dkk., Penerapan Metode SQ3R Dalam Pemb 73

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses pembelajaran.

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

p BAB III METODE PENELITIAN

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM MENJUMLAHKAN SATUAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN BASIS ENAM DAN SEPULUH PADA SISWA KELAS 5 SDN TANGGUL WETAN 05 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN METODE DISKUSI BERBANTUAN LKS UNTUK MEMPERBAIKI KEMAMPAUN PSIKOMOTORIK SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN

Kasmirah 15. Kata kunci: Hasil Belajar, Mendeskripsikan benda-benda di sekitar, Permainan Tebak Gambar. Guru Kelas I SDN Semboro 02 Jember

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Umi Salamah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian Tempat Pelaksanaan Perbaikan pembelajaran Bahasa Indoensia untuk kelas V semester 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

Rinendah Sihwinedar 16

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS III SDN 019 BONANDOLOK

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MELAPORKAN ISI BUKU MELALUI PENDEKATAN KOMUNIKATIF METODE SQ2R PADA SISWA KELAS 6 SDN KRAMAT SUKOHARJO 03 JEMBER Sugiyono 37 Abstrak. Penelitian Tindakan kelas ini penulis buat berdasarkan hasil evaluasi atas proses pembelajaran sebanyak 2 siklus, pada siswa Kelas 2 SDN Manggisan 0 semester I tahun pelajaran 202/203 dengan jumlah siswa 2 anak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tentang Asmaul husnah. Dalam evaluasi atas proses pembelajaran tersebut untuk pra siklus, nilai yang diperoleh siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Standar ketuntasan minimal nilai siswa secara individu adalah 75, secara klasikal nilai ketuntasan minimal harus mencapai 75% dari jumlah siswa, sedangkan pada tahap pra siklus ini hanya 6 siswa (25%) yang tuntas nilainya dari 2 siswa, sedangkan sejumlah 5 siswa (75%) masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran, dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa tentang Asmaul Husna di Kelas 2 SDN Manggisan 0 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember tahun 202/203 dengan Metode Delicap. Berdasarkan hasil penelitian, ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I adalah 67% dan pada siklus II mencapai 00%. Dari tabel rangkuman hasil nilai siswa berdasarkan kriteria nilai juga mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Delicap pada materi Asmaul Husna dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Manggisan 0 Jember. Kata kunci : Metode Delicap, Hasil Belajar, PAI PENDAHULUAN Pengajaran Bahasa Indonesia mempunyai peran penting, sebab pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan penalaran, serta kemampuan emosional dan sosial. Rendahnya hasil belajar Bahasa Indonesia adalah kegagalan siswa dalam belajar yang disebabkan oleh kurang efektif dalam pelaksanaan pembelajaran, apalagi dengan metode pembelajaran yang tidak variatif. Faktor pendukung terwujudnya peningkatan penguasaan Bahasa Indonesia yang benar adalah penerapan membaca dan menulis serta kelancaran berbicara dalam Bahasa Indonesia dengan pendekatan komunikatif menggunakan metode SQ3R. Dengan pendekatan komunikatif metode SQ3R ini siswa secara aktif dapat melakukan sesuatu kegiatan Bahasa Indonesia Materi belajar melaporkan isi buku untuk meningkatkan hasil belajar Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, 37 Guru Kelas VI SDN Kramat Sukoharjo 03 Kabupeten Jember

24 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204 Peningkatan hasil belajar siswa selalu menjadi harapan semua pendidik agar apa yang kita kehendaki dapat tercapai maka perlu adanya proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Salah satu faktor kurangnya peningkatan hasil belajar siswa disebabkan oleh kurang efektifnya pelaksanaan pembelajaran serta metode yang kurang variatif sehingga siswa bosan dalam menerima pelajaran. Agar pembelajaran menjadi aktif dan kreatif serta menyenangkan diusulkan penggunaan pendekatan komunikatif metode SQ3R sebagai saran pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 6 di SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dikemukakan permasalahan sebagai berikut : () bagaimanakah penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan komunikatif metode SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, (2) Bagaimanakah aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan komunikatif metode SQ3R mata pelajaran Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, (3) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa menggunakan pendekatan komunikatif metode SQ3R aktivitas belajar Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dapat meningkat? Pendekatan komunikatif adalah pendekatan dalam pembelajaran bahasa yang menekankan pada kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dalam situasi keseharian (Farichin : 20). Dalam penelitian ini menggunakan metode pembelajaran SQ3R. SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari : () Survey; (2) Question; (3) Read; (4) Recite; dan (5) Review. Dengan merujuk pada pemikiran Muhibbin Syah (dalam Akhmad : 2008), di bawah ini akan diuraikan secara singkat langkah-langkah teknik membaca ini.. Survey Pada langkah yang pertama ini dilakukan penelaahan sepintas kilas terhadap seluruh struktur teks. Tujuannya adalah untuk mengetahui panjangnya teks, judul bagian (heading), judul subbagian (sub-heading), istilah, kata kunci, kalimat kunci, dan hal-hal lainnya yang dianggap penting dalam tulisan itu, sehingga diperoleh gambaran yang bersifat umum dari isi yang terkandung dalam buku atau teks. Dalam melakukan

Sugiyono : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 25 survey, dianjurkan menyiapkan pensil, kertas, dan alat pembuat ciri seperti stabilo (berwarna kuning, hijau dan sebagainya) untuk menandai bagian-bagian tertentu. Bagian-bagian penting akan dijadikan sebagai bahan pertanyaan yang perlu ditandai untuk memudahkan proses penyusunan daftar pertanyaan yang akan dilakukan pada langkah kedua. 2. Question Langkah kedua adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan yang jelas, singkat, dan revelan dengan bagian-bagian teks yang telah ditandai pada langkah pertama. Jumlah pertanyaan bergantung pada panjang-pendeknya teks, dan kemampuan dalam memahami teks yang sedang dipelajari. Jika teks yang sedang dipelajari berisi hal-hal yang sebelumnya sudah diketahui, mungkin hanya perlu membuat beberapa pertanyaan. Sebaliknya, apabila latar belakang pengetahuan tidak berhubungan dengan isi teks, maka perlu menyusun pertanyaan sebanyak-banyaknya. 3. Read Langkah ketiga adalah membaca secara aktif dalam rangka mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun. Dalam hal ini, membaca secara aktif juga berarti membaca yang difokuskan pada paragraf-paragraf yang diperkirakan mengandung jawaban-jawaban yang diperkirakan relevan dengan pertanyaan yang telah disusun pada langkah kedua. 4. Recite Langkah keempat adalah menyebutkan atau menceritakan kembali jawabanjawaban atas pertanyaan yang telah tersusun. Sedapat mungkin diupayakan tanpa membuka catatan jawaban sebagaimana telah dituliskan dalam langkah ketiga. Jika sebuah pertanyaan tidak terjawab, diusahakan tetap terus melanjutkan untuk menjawab pertanyaan berikutnya. Demikian seterusnya, hingga seluruh pertanyaan, termasuk yang belum terjawab, dapat diselesaikan dengan baik. 5. Review Pada langkah terakhir dilakukan peninjauan ulang atas seluruh pertanyaan dan jawaban sehingga diperoleh sebuah kesimpulan yang singkat, tetapi dapat menggambarkan seluruh jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan. Untuk menempuh kelima prosedur di atas pada awalnya mungkin akan dirasakan berbelit-belit,

26 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204 tetapi dengan membiasakan secara terus-menerus lama kelamaan akan menjadi hal yang biasa Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat jasmani ataupun rohani. Dalam proses pembelajaran, kedua aktivitas tesebut harus selalu terkait. Seorang siswa akan berfikir selama berbuat, tanpa perbuatan maka siswa tidak akan berpikir. Oleh karena itu, agar siswa aktif berfikir maka siswa akan diberi kesempatan untuk berbuat dan beraktivitas (Nasution2000:89). Aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan (Sugihharto & Nur : 20). Menurut Sudjana (200: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Wahidmurni, dkk. (200: 8) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan-perubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek. METODE PENELITIAN Penentuan tempat penelitian ini menggunakan metode purposive yaitu daerah penelitian ditentukan oleh peneliti di Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 dengan pertimbangan, kondisi objektif di mana sebagian besar hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terbukti dengan hasil evaluasi akhir dari subjek penelitian seluruh siswa Kelas 6 yang berjumlah 33 siswa 50 % dibawah rata-rata. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Februari 202 dan hari Selasa, 2 Februari 202. Teman sejawat yang mengamati jalannya Penelitian Tindakan Kelas adalah Bapak Sugiantoro, S.Pd. Pada penelitian ini penulis ingin memperbaiki dan berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada Kompetensi Dasar Melaporkan isi buku yang dibaca (judul, pengarang, jumlah halaman, dan isi) dengan kalimat yang runtut. Sebenarnya penjelasan guru sudah dapat diterima oleh murid. Ada sebagian kecil murid yang kurang memperhatikan penjelasan guru. Sebagian besar mereka dapat mengerjakan latihan-latihan soal yang

Sugiyono : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 27 diberikan guru dengan jawaban yang memuaskan, namun pada saat evaluasi akhir pelajaran hanya sebagian kecil murid yang dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi belajar melaporkan isi buku. Sedangkan upaya untuk meningkatkan Hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan komunikatif metode SQ3R. Penelitian ini berbentuk tindakan yaitu kerjasama antara peneliti dengan teman sejawat. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap yaitu: merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan merefleksi. Menurut tim pelatih proyek PGSM (999:7), kempat fase dalam satu siklus PTK digambarkan denga sebuah spiral PTK, seperti ditunjukkan pada gambar berikut: Persiapan Refleksi Tindakan/ observasi Refleksi Tindakan/ observasi Rencana Rencana Gambar. Spiral penelitian tindakan kelas model Hopkins (Tim pelatih proyek PGSM, 997 : 7 ) Setiap tahap dari kegiatan yang dilakukan dalam PTK akan terus berulang, sampai hasil belajar siswa meningkat. Pada penelitian ini, peneliti hanya membatasi pelaksanaan penelitian dengan dua siklus karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti diantaranya: biaya, waktu dan tenaga. Apabila sampai dua siklus hasil penelitian masih menunjukkan hasil belajar siswa rendah, maka penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti sendiri bila ada kesemapatan atau dilanjutkan oleh peneliti lain. Sesuai dengan gambar spiral penelitian tindakan, kelas model Hopkins, penelitian terdiri dari 4 fase yaitu:. Perencanan

28 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204 2. Tindakan 3. Observasi dan 4. Refleksi. Kegiatan analisis data mempergunakan pedoman peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran dengan indikator : a. Minat pembaca b. Kemampuan penalaran c. Menulis tegak bersambung atau rapi Adapun kriteria peningkatan hasil belajar adalah sebagai berikut : a. Rumus untuk menentukan peningkatan aktivitas belajar siswa setiap indikator adalah jumlah siswa aktif dibagi jumlah siswa yang masuk dikalikan 00%. b. Peningkatan hasil belajar siswa dinyatakan dengan ketentuan aktivitas belajar dinyatakan meningkat jika rata-rata prosentase masing-masing kegiatan dinilai lebih dari hasil 70% c. Meningkatnya Hasil belajar siswa ditandai dengan indikator hasil prestasi belajar (nilai ulangan harian formatif) menjadi lebih baik (meningkat) daripada hasil belajar sebelum penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Aktivitas Belajar Langkah awal ini terbukti memberikan dampak positif terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia. Dengan proses pembelajaran ini siswa merasa lebih senang di dalam belajar dan merasakan kebebasan di dalam belajar. Siswa menjawab 20 item tes pada LKS dengan mencari dan menemukan sendiri dalam buku paket dan buku penunjang Bahasa Indonesia dan media yang telah disediakan guru dan siswa. Guru juga memberikan kesempatan secara individu untuk menanyakan segala sesuatu yang berhubungan dengan materi yang belum dimengerti atau pahami, beberapa soal tidak dapat ditemukan jawabannya di dalam buku paket dijelaskan guru secara klasikal. Sedang pertanyaan-pertanyaan lain yang bersifat individu dijawab pula secara individu. Beberapa hal yang perlu dicatat pada pertemuan pertama ini antara lain :

Sugiyono : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 29. Waktu yang digunakan siswa belum merata. 2. Penulisan kalimat belum sempurna, anak kurang teliti. 3. Pengembangan dan penalaran kurang sehingga siswa belum begitu paham apa yang dibacanya. Peningkatan hasil belajar siswa mulai muncul, karena siswa merasa ada kebebasan dan kepuasan dalam suasana kelas serta pengerjaan LKS karena hampir semua soal dapat ditemukan di buku paket dan penunjang Bahasa Indonesia Kelas 6. Berikut ini data aktivitas siswa yang menunjukkan peningkatan pada siklus pertama pada saat mengerjakan LKS. Tabel. Peningkatan Aktivitas Siswa pada Pengerjaan LKS No Indikator Jumlah Siswa Prosentase 2 3 Minat membaca meningkat Menulis rapi / tegak bersambung Kemampuan penalaran 22 23 22 67 % 70 % 67 % Rata-rata 22 67 % Simpulan dari data di atas adalah pada siklus ini peningkatan aktivitas belajar siswa belum memenuhi harapan karena masih di bawah 70 %. Hasil Belajar Berdasarkan hasil ulangan harian atau formatif yang telah dilaksanakan bahwa sudah ada hasil peningkatan prestasi belajar siswa dari pada pertemuan sebelumnya dilaksanakannya penelitian ini walaupun hasilnya belum signifikan. Beberapa siswa memang telah menunjukkan hasil yang sempurna namun masih ada beberapa siswa yang nilainya masih rendah (nilainya kurang dari 60,0) secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Nomor Urut Tabel 2 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II Nilai Formatif Nomor Urut 80 8 85 2 56 9 78 3 82 20 88 4 58 2 77 5 82 22 75 6 95 23 80 7 00 24 85 8 80 25 76 9 00 26 70 Nilai Formatif

30 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204 Nomor Urut Nilai Formatif Nomor Urut 0 00 27 75 92 28 85 2 79 29 60 3 56 30 64 4 77 3 56 5 88 32 80 6 73 33 75 7 84 Jumlah 259 Rata2 78 Nilai Formatif Kesimpulan dari hasil evaluasi belajar dengan rata-rata mencapai 76%. Pembelajaran melalui pendekatan komunikatif dapat meningkatkan Hasil belajar Bahasa Indonesia namun demikian masih perlu perbaikan terhadap beberapa siswa. Siklus 2 Aktivitas Belajar Dari sisi peningkatan aktivitas belajar siswa lebih bersemangat dibanding pada siklus pertama. Peningkatan aktivitas ini dapat terlihat dari hasil pengerjaan LKS dengan mencari sendiri yang ada dalam buku paket atau penunjang Bahasa Indonesia Intan Pariwara. Pengerjaan LKS waktu 5 menit dengan soal 20 item dari 33 siswa 4 anak yang belum menyelesaikan soal dengan alasan siswa tidak belajar karena pergi ikut orang tuanya. Kecepatan siswa dalam mengerjakan soal didukung oleh pengetahuan siswa dalam mengerjakan soal didukung oleh pengetahuan siswa dalam pelaksanaan siklus pertama, tidak semua soal jawabannya dicari dalam buku paket atau penunjang karena soal yang sudah mereka ketahui pada siklus pertama langsung dikerjakan tanpa melihat buku. Berikut ini data aktivitas siswa yang menunjukkan peningkatan pada siklus kedua pada saat pengerjaan LKS. Tabel 3. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dalam Pengerjaan LKS Siklus Kedua No Indikator Jumlah Siswa Prosentase 2 3 Minat membaca meningkat Menulis rapi tegak bersambung Kemampuan penalaran 26 26 27 79 % 79 % 82 % Rata-rata 26 79 %

Sugiyono : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 3 Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada siklus kedua ini terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada saat pengerjaan LKS di siklus I peningkatan prestasi belajar rata-rata 67 % sedang siklus kedua 79 %. Hasil Belajar Hasil belajar siswa diraih pada siklus kedua ini sangat meningkat dan peningkatannya signifikan. Keteraturan yang diciptakan oleh penulis dalam pembelajaran ini membuahkan hasil yang positif berupa kenaikan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Yang pada siklus I rata-rata 7 % sedang siklus II 8 %. Dari pemeriksaan ulangan formatif yang dilaksanakan pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut : Nomor Urut Tabel 4. Hasil Evaluasi Belajar Siklus II Nilai Formatif Nomor Urut 80 8 85 2 56 9 78 3 82 20 88 4 58 2 77 5 82 22 75 6 95 23 80 7 00 24 85 8 80 25 76 9 00 26 70 0 00 27 75 92 28 85 2 79 29 60 3 56 30 64 4 77 3 56 5 88 32 80 6 73 33 75 7 84 Jumlah 259 Rata-rata 78 Nilai Formatif Peningkatan nilai menunjukkan bahwa perubahan proses pembelajaran membawa dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka hasil belajar dari evaluasi masing-masing siklus dirangkum dalam tabel berikut :

32 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204 Tabel 5. Peningkatan Hasil Prestasi Belajar Siswa No Siklus Nilai Rata-Rata 2 Siklus I Siklus II 78 8 Kesimpulan dari tabel di atas adalah dari siklus ke siklus telah terjadi peningkatan hasil prestasi belajar yaitu pada siklus pertama nilai rata-rata 78, pada siklus kedua meningkat menjadi 8. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya diambil simpulan sebagai berikut :. Penerapan pendekatan komunikatif metode SQ3R mata pelajaran Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Meskipun terdapat beberapa kendala dalam pembelajaran namun masih bisa diatasi dan memperoleh hasil belajar yang signifikan. Keteraturan dalam yang diciptakan dalam pembelajaran ini membuahkan hasil yang positif. 2. Melalui pendekatan komunikatif metode SQ3R aktivitas belajar Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mengalami peningkatan. 3. Melalui pendekatan komunikatif metode SQ3R hasil belajar Bahasa Indonesia materi melaporkan isi buku siswa Kelas 6 SDN Kramat Sukoharjo 03 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil dan simpulan dalam penelitian ini dianjurkan bagi guru pengajar Bahasa Indonesia kelas 6 bahwa agar siswa memiliki peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia guru hendak menggunakan pendekatan komunikasi yang divariasi dengan metode SQ3R. DAFTAR PUSTAKA Farich, Farichin. 20. Pendekatan Komunikatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.November 202. http://farichinfarich.blogspot.com/20/04/pendekatan-komunikatif-dalam.html

Sugiyono : Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 33 Nasution, S. 2000. Dikdaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 200. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. Sudrajad, Akhmad. 2008. Tehnik Membaca SQ3R. November 202. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/06/24/teknik-membaca-sq3r/ Sugihharto & Afifah.Nur (20), Pengertian Aktifitas Belajar. Januari 202 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/262643-pengertian-aktivitasbelajar/. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 200. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera

34 Pancaran, Vol. 3, No. 3, hal 23-34, Agustus 204