Sistem Pengenalan Wajah Dengan Metode Face Features

dokumen-dokumen yang mirip
Pengujian Pengenalan Wajah Menggunakan Raspberry Pi

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

BAB I PENDAHULUAN. perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, metodologi, dan sistematika

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA SILUET ORANG BERJALAN MENGGUNAKAN SUDUT SETENGAH KAKI

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM)

PENERAPAN ALGORITMA EIGENFACE PADA SISTEM ABSENSI KARYAWAN BERBASIS WEBCAM SKRIPSI MAULINA SARI

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Perbandingan Dua Citra Bibir Manusia Menggunakan Metode Pengukuran Lebar, Tebal dan Sudut Bibir ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROGRAM VERIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN METODE MENGHITUNG PANJANG DAN LEBAR RUAS JARI ABSTRAK

VERIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN HETEROASSOCIATIVE MEMORY ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

SISTEM VERIFIKASI ONLINE MENGGUNAKAN BIOMETRIKA WAJAH

PERBANDINGAN DUA CITRA HIDUNG MENGGUNAKAN PARAMETER JARAK DARI HIDUNG KE DAHI DAN KE DAGU, JUMLAH PIXEL, DAN SUDUT

PERANCANGAN PERGERAKAN WEBCAM BERDASARKAN PERUBAHAN POSISI WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE BERBASIS RASPBERRY PI

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

BAB I PENDAHULUAN. Sistem biometrik merupakan penerapan teknologi yang mempelajari

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, rumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN PERBANDINGAN PARAMETER TINGGI HIDUNG, LEBAR HIDUNG DAN JARAK MATA. Yusriani Laa Baan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang... 1

Ardhi Prasetya /

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN METODA PHASE ONLY CORRELATION ABSTRAK

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS. Skripsi

BAB 1 PENDAHULUAN. identifikasi (Naseem, 2010). Sudah banyak sistem biometrik yang dipakai pada

SISTEM PENGENALAN WAJAH BERBASIS METODA FISHERFACE TUGAS AKHIR. Febrian Ardiyanto NIM :

ABSTRAK. Aplikasi Metode Viola Jones dan Eigenface Untuk Pengenalan Ekspresi Wajah Manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

Principal Component Analysis

Sistem Pengenal Wajah Manusia untuk Personalisasi Perintah pada Robot

PENGELOMPOKAN CITRA WAJAH DENGAN TEKNIK SUBSPACE CLUSTERING MENGGUNAKAN ALGORITMA LSA SC (LOCAL SUBSPACE AFFINITY SPECTRAL CLUSTERING)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UJI AKURASI SISTEM ABSENSI DENGAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE TUGAS AKHIR. Oleh : SEPTIAN WIDANEHRU

APLIKASI VERIFIKASI WAJAH UNTUK ABSENSI PADA PLATFORM ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FISHERFACE

BAB I PENDAHULUAN. dengan memanfaatkan ciri wajah yang telah tersimpan pada database atau wajah

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA. Sistem Identifikasi Teroris Dengan Pelacakan Dan Pengenalan Wajah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ABSENSI MENGGUNAKAN SCAN KONTUR MATA STUDI KASUS PEGAWAI/KARYAWAN UPN VETERAN JATIM

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

PENCOCOKAN OBYEK WAJAH MENGGUNAKAN METODE SIFT (SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM)

PENGENALAN DAN PEWARNAAN PADA CITRA GRAY-SCALE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE FISHERFACE UNTUK MENDUKUNG SISTEM AKADEMIK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MEMBANDINGKAN CITRA DIGITAL UNTUK MEMPREDIKSI KETERHUBUNGANNYA

Adiguna¹, -². ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

1. BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI LUXAND FACESDK PADA SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE FACE FEATURES

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

Elisabeth Patricia Chandra 1, Astri Novianty 2, Agung Nugroho Jati 3. Abstrak

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCRIMINATIVE LOCAL DIFFERENCE PATTERNS

SIMULASI DAN ANALISIS SISTEM PENGENALAN WAJAH TAMPAK SAMPING MENGGUNAKAN METODE LOCAL BINARY PATTERN (LBP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bidang animasi, motion capture adalah salah satu cara yang dipakai para

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, hal ini membuktikan bahwa pengenalan pola sangatlah penting terutama dalam

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

1. BAB I PENDAHULUAN

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB ABSTRAK

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MENGENAL TEKNOLOGI BIOMETRIK

Pengenalan Warna Kulit Untuk Klasifikasi Ras Manusia Andy Putra P. Zebua /

YOGI WARDANA NRP

I. PENDAHULUAN. istem biometrika merupakan teknologi pengenalan individu dengan menggunakan bagian tubuh atau

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE SKRIPSI MUHAMMAD SYUKUR HUTAGALUNG

Transkripsi:

Sistem Pengenalan Wajah Dengan Metode Face Features Ardiansiah 1, Widyadi Setiawan 2, Linawati 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Udayana 2, 3 Staff Pengajar Jurusan Teknik Elektro Dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Udayana Email: ardhianpato@gmail.com Abstrak Pengenalan citra wajah atau Face Recognition adalah salah satu teknologi biometric yang telah banyak diaplikasikan dalam sistem keamanan. Perhitungan model pengenalan wajah memiliki beberapa masalah, kesulitan muncul ketika wajah dipresentasikan dalam suatu pola berisi informasi unik yang membedakan dengan wajah lain. Dalam implementasinya, secara umum pengenalan citra wajah dilakukan menggunakan sebuah webcam untuk menangkap citra wajah seseorang kemudian citra wajah tersebut dibandingkan dengan citra wajah sebelumnya yang telah disimpan. Pengujian ini dibagi menjadi dua bagian, yang pertama pengujian similarity kecocokan wajah dan yang kedua perhitungan False Acceptance Rate (FAR) dan False Rejection Rate (FRR). Pengujian menggunakan perangkat lunak Luxand FaceSDK dengan 30 sampel. Setiap sampel diambil 10 citra wajah untuk kemudian diuji kecocokan wajah, ekspresi dan kontur wajah dari sampel. Sistem ini mampu mengenali wajah dengan tingkat akurasi terbaik sebesar FAR = 8% dan FRR = 7% dengan nilai ambang 90%. Dan nilai ambang terburuk 10% dengan FAR = 95% dan FRR = 0,7%. Kata Kunci : Biometric, Face Recognition, Luxand FaceSDK, False Acceptance Rate, False Rejection Rate Abstrack Face Recognition is a biometric technology that has been applied in the security system. Calculation models of face recognition have some problems; difficulties arise when a face is presented in a pattern containing unique information that differentiates it from other faces. In the implementation, face recognition is generally done by using a webcam for capturing the image of someone's face then the face image is compared with the previous face image that has been saved. The tests were divided into two parts, i.e. firstly, test of facial similarity matching, and secondly, calculation of False Acceptance Rate (FAR) and False Rejection Rate (FRR). The tests were conducted by using the software of Luxand FaceSDK with 30 samples. Each sample was taken 10 face images that were then tested for matching of faces, expressions and facial contours of the sample. The system was able to recognize faces with the best accuracy rate of FAR = 8% and FRR = 7% with a threshold of 90%. And the worst threshold value was 10% with FAR = 95% and FRR = 0.7%. Key Words : Biometric, Luxand FaceSDK, facial recognition, False Acceptance Rate, False Rejection Rate 1. PENDAHULUAN Wajah merupakan salah satu bagian dari manusia yang memiliki ciri-ciri berbeda. Wajah dapat digunakan untuk mengenali seseorang, misalnya untuk absensi, pembuatan e-ktp dan sistem pengamanan dengan menggunakan sistem pengenalan wajah. Wajah manusia mempresentasikan sesuatu yang kompleks, Ardiansiah, Widyadi Setiawan, ST., MT, Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D 21

sehingga pengembangan model komputasi yang ideal untuk pengenalan wajah adalah sesuatu hal yang sangat penting. Selain itu sistem pengenalan wajah juga mendapat kesulitan pada orientasi wajah yang berlainan, pencahayaan, latar belakang, potongan rambut, kumis atau jenggot, penutup kepala, kacamata serta perbedaan kondisi misalnya orang tersebut dalam keadaan menoleh atau menunduk[1]. Pengenalan wajah manusia mendapatkan banyak perhatian beberapa tahun terakhir ini, hal ini karena banyak aplikasi yang menerapkannya, antara lain dalam pengamanan gedung, alat identifikasi, ATM, Tele-Conference, alat bantu dalam pelacakan pelaku kriminal dan lain-lain[2]. Dalam penelitian ini, pengenalan wajah dilakukan menggunakan Luxand FaceSDK untuk menguji similarity kecocokan wajah dan perhitungan FAR dan FRR, dimana unjuk kerja menggunakan project Lookalikes yang sudah tersedia diaplikasi Luxand FaceSDK. Project Lookalikes berfungsi untuk mencari hasil similarity kecocokan wajah saat pengujian. Dengan menggunakan 30 orang sebagai sampel dengan setiap orang diambil 10 citra wajah (5 tanpa ekspresi dan 5 dengan ekspresi). 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Pemaparan masalah untuk mengatasi perbedaan pengenalan wajah (seperti pencahayaan, ekspresi, dll) dan mencapai tingkat pengenalan yang baik. Selain itu, wajah manusia bukanlah objek yang kaku dan sangat unik. Memang, ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya wajah bervariasi. Sistem pengenalan wajah yang mereka buat dengan menggunakan Visual Basic 10 (VB 10) dan MySQL sebagai database-nya yang dapat diakses dengan menggunakan XAMPP. Sebuah perangkat lunak pihak ketiga yang kompatibel dengan VB 10 dikenal sebagai Luxand FaceSDK dikompresi dengan OpenCV juga akan digunakan untuk solusi pengenalan fitur wajah. Untuk keperluan eksperimen, menggunakan perangkat lunak yang disebut ManyCam sehingga poin acuan wajah akan lebih jelas [3]. 2.2 Pengenalan Wajah (Face Recognition) Pengenalan wajah merupakan salah satu pendekatan pengenalan pola untuk keperluan identifikasi personal disamping pendekatan biometrik lainnya seperti pengenalan sidik jari, tanda tangan, pengenalan citra wajah berhubungan dengan obyek yang tidak pernah sama, karena adanya bagian-bagian yang dapat berubah. Perubahan ini dapat disebabkan oleh ekspresi wajah, intensitas cahaya dan sudut pengambilan gambar, atau perubahan aksesoris pada wajah. Dalam kaitan ini, obyek yang sama dengan beberapa perbedaan tersebut harus dikenali sebagai satu obyek yang sama. 2.3 Identifikasi Wajah Identifikasi wajah oleh sistem komputasi merupakan hal yang cukup sulit karena wajah manusia merepresentasikan sesuatu yang kompleks. Secara umum sistem pengenalan citra wajah dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem feature-based dan sistem image-based. Pada sistem pertama digunakan ciri yang diekstraksi dari komponen citra wajah seperti mata, hidung, mulut, dan lain-lain yang kemudian dimodelkan secara geometris hubungan antara ciri-ciri tersebut. Sedangkan pada sistem ke dua menggunakan informasi mentah dari piksel citra yang kemudian direpresentasikan dalam metode tertentu, misalnya seperti Principal Component Analysis (PGA). 2.4 Rasio Kesalahan Keputusan Unjuk kerja suatu sistem biometrik sering kali dinyatakan dengan rasio kesalahan keputusan (Decision Error Rate), yaitu rasio kesalahan penerimaan (False Acceptance Rate) dan rasio kesalahan penolakan (False Rejection Rate). FAR menyatakan tingkat kesalahan penerimaan yang muncul akibat dari sistem menganggap sah pengguna yang tidak sah, sedangkan FRR menyatakan tingkat kesalahan penolakan yang muncul akibat dari sistem menganggap tidak sah pengguna yang sah. Nilai dari FAR dan FRR akan saling bertemu pada titik tertentu dikarenakan distribusi nilai yang saling tumpang tindih. Nilai FAR dan FRR pada titik yang sama untuk keduanya disebut Equal Error Rate (Syris technology corp, 2004). Pada sistem verifikasi ideal, nilai FRR dan FAR adalah sekecil mungkin. Untuk itu perlu ditentukan sebuah nilai yang menjadi batas threshold pengambilan keputusan. Umumnya yang diambil adalah nilai pada saat Equl Error Rate (EER) yaitu saat FAR = FRR [4]. Ardiansiah, Widyadi Setiawan, ST., MT, Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D 22

2.5 Database Database adalah kumpulan informasi yang seluruhnya disimpan didalam komputer milik organisasi dan sistem dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal. Database yang dikendalikan oleh sistem adalah satu set catatan data yang berhubungan dan saling menjelaskan. 2.6 Luxand FaceSDK Luxand FaceSDK adalah cross-platform deteksi wajah dan recognition library yang dengan mudah diintegrasikan ke dalam aplikasi klien. FaceSDK menawarkan Application Programming Interface (API) untuk mendeteksi wajah, mengenali gender, dan untuk mengenali wajah pada gambar dan video. SDK menyediakan koordinat titik fitur wajah 66 (termasuk mata, alis, mulut, hidung dan kontur wajah). Luxand FaceSDK menggunakan beberapa Core prosesor untuk mempercepat pengenalan. Library Luxand FaceSDK mendukung penggunaan kamera dan IP kamera [5]. 2.7 Visual Studio Visual Studio 2010 merupakan sebuah IDE (Integrated Development Environment) yang dikembangkan oleh microsoft. IDE ini mencakup semua bahasa pemrograman berbasis.net framework yang dikembangkan oleh Microsoft. Keunggulan Microsoft Visual Studio 2010 ini antara lain adalah support untuk Windows 8, editor baru dengan WPF (Windows Presentation Foundation), dan banyak peningkatan fitur lainnya [6]. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimulai dengan pelatihan dan pengujian sistem menggunakan software development kit Luxand FaceSDK, kemudian pembangunan sistem dengan menggunakan function pada Luxand FaceSDK, sistem yang telah dibangun akan diuji menggunakan beberapa citra sampel yang akan dibandingkan antara pelatihan dan pengujian yang ada di database, dan terakhir menganalisis hasil citra output dari sistem dengan menghitung FAR dan FRR. Dimana Gambar 1 menunjukan tampilan program saat running. Gambar 1. Tampilan Program Saat Running. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Similarity Kecocokan Wajah Hasil similarity yang didapat dari sampel pengujian sistem Lookalikes, dimana apabila hasil similarity 100% menandakan kecocokan hasil antara sampel pelatihan yang telah tersimpan di database dan sampel pengujian. Berikut adalah pengujian sampel wajah dengan gaya yang berbeda Gambar 2. Pengujian Dengan Wajah Tanpa Ekspresi (Normal). Pada Gambar 2 dilakukan pengujian pengenalan wajah sampel bergaya normal tanpa ekspresi dimana similarity 100% cocok dengan wajah yang telah disimpan di database. Hal ini terjadi karena wajah terlihat secara utuh dari depan terutama area mata dari sampel tersebut. Mata merupakan area yang dijadikan titik utama dalam pendeteksian citra menggunakan Luxand FaceSDK. Luxand FaceSDK mendeteksi wajah berdasarkan mata dari sampel disini area mata terlihat jelas. Ardiansiah, Widyadi Setiawan, ST., MT, Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D 23

Gambar 3. Pengujian Dengan Wajah Tersenyum. Pada Gambar 3 dilakukan pengujian pengenalan wajah dengan ekspresi tersenyum dimana sampel masih dikenali dengan similarity 99,99% kecocokan dikarenakan mata dari sampel yang masih terlihat jelas yang dimana mata merupakan area yang dijadikan titik utama dalam pendeteksian citra menggunakan Luxand FaceSDK. Gambar 4 adalah grafik hasil similarity pengujian ekspresi wajah yang terdaftar di sistem dengan sampel sebanyak 20 orang dengan 7 citra wajah perorang. Gambar 4. Hasil Similarity Pengujian Ekspresi Wajah Terdaftar Disistem. Gambar 5. Hasil Similarity Pengujian Ekspresi Wajah Yang Tidak Terdaftar Sistem. 4.2 Perhitungan False Acceptance Rate (FAR) dan False Rejection Rate (FRR) Analisis unjuk kerja sistem diperoleh melalui proses pengujian menggunakan data pengujian sehingga diperoleh akurasi pengenalan. Pada mode verifikasi unjuk kerja sistem dikenali 2 istilah yaitu False Acceptance Rate (FAR) dan False Rejection Rate (FRR). FAR menyatakan tingkat kesalahan penerimaan yang muncul akibat dari sistem menganggap sah pengguna yang tidak sah, sedangkan FRR menyatakan tingkat kesalahan penolakan yang muncul akibat dari sistem menganggap tidak sah pengguna yang sah. Nilai FAR dan FRR sangat tergantung pada nilai ambang T yang digunakan. Nilai T yang berbeda akan menghasilkan FAR dan FRR yang berbeda. Disini nilai ambang T yang dipakai 100%. Hasil pengujian yang menggambarkan besar FAR dan FRR menggunakan nilai ambang T berdasarkan aplikasi Luxand FaceSDK yang didapat dari hasil pencocokan ditunjukan berupa grafik seperti pada Gambar 6. Pada Gambar 5 adalah grafik hasil similarity pengujian wajah yang tidak terdaftar di sistem dimana sampel yang digunakan sebanyak 10 orang dengan 10 citra wajah perorang diuji dengan citra wajah yang tersimpan di database. Gambar 6. Grafik FAR Dan FRR. Grafik pada Gambar 6 memperlihatkan hasil pengujian False Accept Rate (FAR) yang ditunjukan dengan warna biru, False Reject Rate (FRR) yang ditunjukan dengan warna merah berdasarkan dari yang terdaftar di sistem citra wajah sebanyak 20 orang x 7 buah citra Ardiansiah, Widyadi Setiawan, ST., MT, Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D 24

terhadap citra wajah yang tidak terdaftar di sistem sebanyak 10 orang x 3 buah citra wajah. Total pencocokan yang terjadi adalah 4200 pencocokan. Tabel 1 menunjukan nilai presentase FAR dan FRR menggunakan nilai ambang berdasarkan Luxand FaceSDK yang didapat dari hasil pencocokan. Tabel 1. Nilai FAR Dan FRR Nilai T FAR FRR 10% 95 0,7 20% 93 0,7 30% 89 1,4 40% 78 1,4 50% 71 2,8 60% 57 3,5 70% 51 4,2 80% 27 5 90% 8 7 100% 0 39 Setelah dilakukan percobaan dipilih satu nilai FAR dan FRR yang berurutan dan dianggap memberikan keseimbangan bagi keduanya serta memiliki tingkat akurasi yang terbaik dibandingkan dengan lainnya yaitu FAR = 8% dengan FRR = 7%. Dimana nilai ambang yang terbaik didapatkan 90%. Dan nilai ambang terburuk yang didapatkan 10% dengan FAR = 95% dan FRR = 0,7%. memiliki tingkat akurasi yang baik dibandingkan dengan yang lain, FAR = 8% dan FRR = 7% dengan nilai ambang yang didapatkan 90%. Dan nilai ambang buruk yang didapatkan 10% dengan FAR = 95% dan FRR = 0,7%. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Putra, R. S, Perancangan Aplikasi Absensi Dengan Deteksi Wajah Menggunakan Metode EIGENFACE, Medan, STMIK Budi Darma; 2013 [2] Gunadi K, Pongsitanan SR, Pembuatan Perangkat Lunak Pengenalan Wajah Menggunakan Principal Components Analysis, Surabaya, Universitas Kristen Petra; 2001 [3] Alolor, C. J., Padecio, J. L., Reyes, A., Santiano, A., Regina, M. Student Monitoring System Of Our Lady Of Fatima University Using Face Recognition, Phillppines, Our Lady Of Fatima University;2014 [4] Dwi Antari, N,M. Sistem Pengenalan Seseorang Berdasarkan Bentuk Geometri Tangan Menggunakan Metode Chain Code dan Moment Invariant, Denpasar, Universitas Udayana;2015 [5] Luxand FaceSDK. Luxand, Inc. 2005. http://www.luxand.com. Diakses tanggal 17 Oktober 2016 [6] Enterprise, Jubille (2015). Pengenalan Visual Studio 2013. Yogyakarta: Elex Media Komputindo. 5. KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan perhitungan yang telah dilakukan, ada beberapa kesimpulan yang didapat yaitu: 1. Sistem pengenalan wajah berbasis pictures/foto menggunakan Luxand FaceSDK dapat melakukan pengenalan/identifikasi wajah dengan kualitas, jarak, format foto, dan ekspresi wajah (tersenyum, cemberut, memejamkan mata, kelihatan gigi dan kelihatan lidah) yang sama. 2. Sistem pengenalan wajah menggunakan Luxand FaceSDK dapat melakukan pengenalan/identifikasi wajah dengan cara mengambil citra wajah dan dideteksi sesuai karakteristik library Luxand FaceSDK. Dengan kecocokan ini didapat similarity FAR dan FRR dimana keseimbangan keduanya Ardiansiah, Widyadi Setiawan, ST., MT, Ir. Linawati, M.Eng. Sc., Ph.D 25