BAB V PENUTUP. Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran pembelajaran PKn dalam membentuk karakter terletak pada strategi

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN PEMBELAJARAN PKn DAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI MAN 1 YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Magelang terhadap nilai-nilai

PERANAN PEMBELAJARAN PPKN DAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI SMA NEGERI 1 PAJANGAN BANTUL ARTIKEL SKRIPSI

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN. 1. Peranan PKBM Rangsang Imo Joyo dalam membentuk karakter siswa

BAB V PENUTUP. pada bab IV, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan. Pertama, mengacu pada Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, ada tujuh indikator

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka diajukan kesimpulan sebagai berikut: dilaksanakan dengan menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan metode kualitatif. Penelitian deskriptif (descriptive research)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. 1) Secara garis besar peran guru dalam menanamkan nilai budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN DI SDN SUMBERSARI 1 MALANG SKRIPSI OLEH: PRIMULA MERINA NIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beberapa data mengenai Implementasi Pendidikan Karakter

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa, 2004.

PERAN PEMBELAJARAN PKn DAN KEGIATAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI MAN 1 YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini banyak membawa pengaruh positif maupun negatif bagi penggunanya. Apabila

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA sekabupaten

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

IMPLEMENTASI TATA TERTIB SEKOLAH DALAM PENANAMAN BUDAYA DISIPLIN SISWA DI MTs HASYIM ASY ARI KOTA BATU SKRIPSI

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. upaya sekolah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional, Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mengundang berbagai musibah dan bencana di negri ini. Musibah dan

BAB V PEMBAHASAN. terurai, maka dalam pembahasan ini akan disajikan sesuai dengan permasalahan

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG SKRIPSI

PERANAN GURU PKn DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN DAN CINTA TANAH AIR (WANGSA CITA) DI ERA GLOBALISASI PADA SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hingga tindakan asusila. Hal ini dikaranekan merosotnya nilai-nilai luhur di dalam

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran college ball terhadap

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SMA SELAMAT PAGI INDONESIA BATU SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan. Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010, Gerakan Pramuka, Pasal 10, ayat 1

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Menurut Hamid

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PERANAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBINA SIKAP NASIONALISME PADA GUGUS MELATI BANDA ACEH

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu dalam Mata Pelajaran IPS di. SMP Negeri Wilayah Eks. Kotip Kabupaten Cilacap.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peningkatan Kemampuan Sosial Emosional (Sopan Santun) Terhadap Guru Melalui Layanan Penguasaan Konten Pada Siswa

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

KATA PENGANTAR. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

MODEL PENGUATAN KARAKTER MELALUI PERKULIAHAN KEPRAMUKAAN PADA MAHASISWA PPKN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LULUSAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

pembelajaran yang bersifat monoton, yakni selalu itu-itu saja atau tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

Diajukan Oleh: DEDE SRI RAHAYU A

BAB V PENUTUP. yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Kulon Progo dilihat dari segi. kesimpulan yang lebih rinci sebagi berikut:

PENGARUH MODEL BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN LAWANG 05 MALANG SKRIPSI OLEH ARIN NURLINDAWATI NIM.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MORAL DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE DAN PEMBELAJARANNYA PADA KELAS XI SMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BUDAYA SEKOLAH DI SD MUHAMMADIYAH 4 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

IMPLEMENTASI PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL SOSIAL MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

2015 PERANAN GURU PKN DALAM MEMBINA KARAKTER KEWARGANEGARAAN

ANALISIS BUDAYA DEMOKRASI DI SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS ATAS SDN PAJARAN 2 KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. DIY, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. 1. Faktor- faktor yang melatarbelakangi masyarakat mengikuti arisan motor

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. 1

Oleh: ISNIANTO A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,

BAB V PENUTUP A. Simpulan

PENANAMAN KEDISIPLINAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR DI SDN POLEHAN 3 KOTA MALANG

ANALISIS MUATAN KARAKTER PADA BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP/MTS KELAS VII

PERAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KOTA MALANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

SKRIPSI. Oleh: Asti Lira Yudhistira NIM: PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

MUATAN MATERI DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN IDEOLOGI NEGARA

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMK NEGERI TUTUR KABUPATEN PASURUAN TESIS

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

Tata Upacara Pramuka Penegak

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) (STUDI DI SMP NEGERI 10 KOTA PASURUAN) SKRIPSI

BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

BAB II TANJAUAN PUSTAKA. merupakan tafsiran dari stimulus yang telah ada di dalam otak.

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Pembelajaran PKn dan Kegiatan Kepramukaan dalam Membentuk Karakter Siswa di MAN 1 Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran pembelajaran PKn dalam membentuk karakter terletak pada strategi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berbagai metode pembelajaran yang menyenangkan antara lain diskusi, ceramah bervariasi, movie, dan bermain peran. Adapun peran guru PKn di MAN 1 Yogyakarta adalah sebagai fasilitator, motivator, teladan dan pendidik. Karakter peserta didik yang diharapkan dapat terbentuk melalui pembelajaran PKn adalah karakter siswa yang good citizen yaitu warga negara yang tahu akan hak dan kewajibannya. 2. Peran kegiatan kepramukaan dalam membentuk karakter pada siswa dilaksanakan melalui peran pembina pramuka sebagai mitra yaitu sebagai pembimbing, memberikan dukungan dan memfasilitasi peserta didik dengan kegiatan yang modern, menarik dan menantang. Sementara pelaksanaan roda organisasi dan kegiatan diserahkan oleh penegak sendiri berdasarkan motto penegak dari, oleh dan untuk penegak. Metode pendidikan dalam kepramukaan yang dilaksanakan oleh pembina pramuka di MAN 1 Yogyakarta antara lain: Pengamalan kode kehormatan pramuka pada setiap kegiatan; Kegiatan belajar sambil melakukan, berkelompok, bekerja sama, 131

132 dan berkompetisi; Kegiatan di alam terbuka seperti perkemahan; Penghargaan berupa tanda kecakapan: bantara dan laksana; serta Satuan terpisah ambalan putra dan putri. Karakter peserta didik yang ingin dibentuk adalah karakter yang sesuai dengan Tri Satya dan Dasa Dharma. 3. Hambatan dalam membentuk karakter berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Hambatan yang ditemui guru melalui pembelajaran PKn dalam membentuk karakter pada siswa antara lain: Banyaknya muatan materi di dalam mata pelajaran PKn membuat guru harus mampu membagi waktu antara menyelesaikan materi dengan menanamkan nilai-nilai sehingga terbentuk karakter pada siswa; kurangnya minat dari peserta didik atau siswa dalam mempelajari PKn; Beraneka ragamnya latar belakang siswa. b. Hambatan pembina pramuka dalam membentuk karakter antara lain: banyak siswa yang tidak suka mengikuti kegiatan kepramukaan serta karakteristik peserta didik yang beranekaragam 4. Upaya guru PKn dan pembina pramuka dalam menghadapi hambatan yang ditemui, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Upaya guru PKn dalam menghadapi hambatan yang ditemui adalah: guru melakukan pengamatan sepanjang proses pembelajaran berlangsung; guru melaksanakan metode diskusi untuk mengefektifkan waktu; guru menghimbau siswa supaya menggali informasi melalui berbagai media ketika di rumah dan mendiskusikannya ketika di sekolah.

133 b. Upaya pembina pramuka dalam menghadapi hambatan yang ditemui adalah: menciptakan kegiatan yang menarik dan menantang;. upaya yang dilakukan dalam menghadapi beranekaragamnya karakteristik peserta didik atau siswa adalah dengan menjalankan musyawarah mufakat, dan menjadikan pengalaman di masa lampau sebagai pertimbangan dalam mengambil kebijakan atau keputusan di masa yang akan datang. B. Saran 1. Kepada Pihak Sekolah a. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal diharapkan mampu mengembangkan kultur positif sehingga mampu membantu pengintegrasian pendidikan karakter melalui berbagai pembiasaan yang diciptakan oleh pihak sekolah. b. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal diharapkan mau mendukung penyelenggaraan kegiatan kepramukaan yang berkualitas. c. Sekolah sebagai satuan pendidikan formal diharapkan dapat ikut mengawasi dan mengontrol proses penanaman pendidikan karakter melalui kegiatan belajar mengajar di kelas maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler. 2. Kepada Pihak Guru mata pelajaran PKn a. Guru PKn sebagai pendidik diharapkan mampu menjadi teladan bagi peserta didik atau siswanya. b. Guru PKn sebagai pengajar, diharapkan mampu menciptakan metode pembelajaran aktif yang semakin baik.

134 c. Guru PKn sebagai fasilitator, diharapkan mampu mengusahakan sumber belajar yang lebih banyak untuk peserta didik. 3. Kepada Pembina Pramuka a. Pembina pramuka dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan yang berdimensi pendidikan karakter diharapkan selalu mampu memberikan teladan yang baik bagi peserta didiknya. b. Pembina pramuka dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan yang berdimensi pendidikan karakter diharapkan lebih mengemas kegiatan menjadi lebih menarik lagi. c. Pembina pramuka dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan diharapkan mampu mengusahakan dan memanfaatkan media pembelajaran. d. Pembina pramuka dalam menyelenggarakan kegiatan kepramukaan diharapkan mampu menghapus pendapat pihak-pihak yang menganggap bahwa pramuka sebagai kegiatan kuno dan hanya sebagai bentuk pemborosan.

135 DAFTAR PUSTAKA Agus Santosa. www.man1-yog.sch.id. Diakses pada tanggal 05 April 2013. Ali Muhtadi. 2010. Strategi Implikasi Pendidikan Budi Pekerti yang Efektif di Sekolah: Majalah Ilmu Pendidikan Dinamika Pendidikan No. 01/Th.XVII/Mei 2010: Yogyakarta. Anggaran Dasar Gerakan Pramuka Hasil Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012. Jakarta. Anggaran Rumah Tangga Hasil Munaslub Gerakan Pramuka Tahun 2012. Jakarta. Buchory. 2012. Guru: Kunci Pendidikan Nasional. Yogyakarta: LeutikaPrio. Dirjen Pendidikan Dasar. 2011. Pendidikan Karakter untuk Membangun Karakter Bangsa: Policy Brief Edisi 4 Juli 2011. Jakarta. E. Mulyasa. 2011. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara. Fatchul Mu in. 2011. Pendidikan Karakter, Konstruksi Teoritik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Juliansyah Noor. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Prenada Media Group. Kemendiknas. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010. Jakarta. ------------. 2010. Panduan Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kwarganegaraan, Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta. Lampiran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK. Jakarta. Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurul Zuriah. 2011. Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Nusa Putra. 2011. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: PT Indeks.

136 Patton, Michael Quinn. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Diterjemahkan oleh: Budi Puspo Priyadi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Peraturan Pemerintah RI No. 74 Tahun 2008 tentang Guru. Pusdiklatda DIY. 2011. Buku Khursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. Yogyakarta. Samsuri. 2011. Pendidikan Karakter Warga Negara. Yogyakarta: Diandra Pustaka Indonesia. ----------. 2011. PKn sebagai Wahana Membangun Karakter Warga Negara Demokratis dalam Pendidikan Karakter dalam Perspektif Praktek dan Teori. Yogyakarta: UNY Press. Saptono. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis. Jakarta: Esensi, divisi Penerbit Erlangga. Sekar Purbarini Kawuryan. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah: Masihkah Menjadi Tanggung Jawab Utama PKn?: Majalah Ilmu Pendidikan Dinamika Pendidikan No. 01/Th.XVII/Mei 2010: Yogyakarta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. ------------. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Tim Esensi. 2012. Mengenal Gerakan Pramuka. Jakarta: Esensi, divisi Penerbit Erlangga. Tim Penyusun. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Tim SKU Penegak dan Panduan. 2011. Panduan Penyelesaian Syarat Kecakapan Umum Pramuka Golongan Penegak. Jakarta: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.

137 Zamroni. 2011. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Teori dan Praktik: Strategi dan Model Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah dalam Pendidikan Karakter dalam Perspektif Praktek dan Teori. Yogyakarta: UNY Press.