BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dipaparkan data-data dan menganalisis data. Istilah deskriptif

ABSTRAK PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG. Oleh Widya Tri Ningrum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan,

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design) tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Menurut (Sugiyono, 2013: 3) metode penelitian adalah cara

LAMPIRAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2012:6).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara melakukan penelitan. Desain

LAMPIRAN 1 PANDUAN OBSERVASI. 1. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Deskriptif adalah penelitian yang hanya benar-benar memaparkan apa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

KEMAMPUAN MENARI BEDANA SISWI KELAS XI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER. (Jurnal) Oleh. Nia Daniati

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah prosedur

PEMBELAJARAN TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 25 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh NADIA APRINA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sardiman A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, membahas

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X.MIA.2 DI SMAN 2 KOTA METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini sifat nya masih sederhana apabila diamati dari buku-buku serta hasil

BAB III METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Mahmud, 2011: 23). Metode penelitian juga digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui media lagu anak-anak ditaman kanak islam Al-Amin Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian yaitu pembelajaran tari piring dua belas dengan

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA SISWA SMP XAVERIUS METRO ELISABETH HESTI ARIYANTI ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) Pertemuan Pertama. : Ekstrakurikuler Tari (Pengembangan Diri)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah jenis deskriptif kualitatif. Penelitian akan mengamati fakta, gejala-gejala

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal Penelitian) Oleh: Geby Finka Rani

LAMPIRAN 1. Perangkat Pembelajaran Seni Budaya/Seni Tari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN. Pelajar (PPLP) Propinsi Nusa Tenggara Timur. Desember 2014 sampai dengan Februari Tahun 2015.

METODE PENELITIAN. menggunakan alat pengungkap data yang utama adalah observasi (sumber data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian deskriptif adalah yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah desain yang digunakan untuk memaparkan secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan dalam penelitin ini adalah metode experimen dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model ini dianggap paling hebat, kalau tidak mau dikatakan sebagai satu-satunya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

III. METODOLOGI PENELITIAN. pelaksanaan kuliah kerja nyata dan program pengalaman lapangan di Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MARAWIS PUTRI DI SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG. (Jurnal) Oleh DEWI LESTARI

PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN DEMONTRASI PADA PEMBELAJARAN TARI BEDANA SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 1 MARGATIGA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN SISWA MENARI BEDANA MELALUI METODE LATIHAN DI SMP NEGERI 2 SEPUTIH MATARAM ABSTRACK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini masih orisinil apabila diamati dari buku-buku serta hasil penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau bersifat aktual,

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Group Investigasi Dalam Pembelajaran Tari Bedana Di SMP Wiratama Kotagajah. (Jurnal Penelitian) Oleh TANJUNG ASMARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang bertujuan memberikan suatu deskripsi secara rinci, penuh makna dan

BAB III METODE PENELITIAN. menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2007:1).

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang cukup besar, dilakukan pengambilan sampel secara random,

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam. penelitian ini layak untuk diuji kebenarannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pola penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di sentra kerajinan sanitair desa Karangbesuki

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA NEGERI 4 METRO. (Jurnal Penelitian) Oleh MARLINA ZULKARNAIN

PEMBELAJARAN TARI KIPAS NYAMBAI BEBAI MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DI SDN 1 WAYSINDI. (Jurnal Penelitian) Oleh: INNA RAHMADONA

BAB III METODE PENELITIAN. ingin peneliti ketahui. Dan jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen quasi atau

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian, Lokasi penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, menurut

PEMBELAJARAN TARI SIGEH PENGUTEN MELALUI METODE DEMONSTRASI DI SMAN 9 BANDAR LAMPUNG. Oleh RAHMAWATI (Jurnal)

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010: 7). Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat ilmiah dan juga sistematis, dalam memilih sampel penelitian kualitatif menggunakan teknik non probabilitas, yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang tidak didasarkan pada rumusan statistik tetapi lebih kepada pertimbangan subjektif peneliti dengan didasarkan pada jangkauan dan kedalaman masalah yang diteliti. Pada penelitian kualitatif tidak ditunjukan untuk menarik kesimpulan suatu populasi melainkan untuk mempelajari karakteristik yang diteliti, baik itu perorangan atau kelompok sehingga keberlakuan hasil penelitian tersebut hanya untuk orang atau kelompok yang sedang diteliti tersebut. Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan nilai-nilai afektif pada pembelajaran tari bedana di SMA YP UNILA Bandar Lampung. Pada penelitian ini peneliti hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa

46 yang terjadi dalam bentuk laporan penelitian secara lugas dan apa adanya. Data yang terkumpul diklarifikasikan atau dikelompokan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Setelah datanya lengkap sesudahnya dibuat kesimpulan. 3.2 Sumber Data Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti, mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. Secara umum sumber data dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yang disingkat dengan 3 P: 1. Person (orang): tempat peneliti bertanya mengenai variabel yang sedang diteliti. 2. Paper (kertas): berupa dokumen, warkat, keterangan, arsip, pedoman, surat keputusan dan sebagainya tempat peneliti membaca dan mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan data penelitiannya. 3. Place (tempat): berupa ruang, laboratorium (yang berisi perlengkapan), bengkel, kelas, dan sebagainya tempat berlangsungnya suatu kegiatan yang berhubungan dengan data penelitian. Dengan uraian yang menggunakan contoh-contoh di atas kiranya dapat dipahami bahwa subjek penelitian tidak selalu berupa orang, tetapi dapat benda, proses, kegiatan, dan tempat. (Arikunto, 2008: 88-89) Menurut Arikunto (2008: 87-88) untuk memperoleh data penelitian, diidentifikasikan terlebih dahulu subjek penelitian, responden penelitian, dan sumber data. Sebagai berikut: 1. Subjek penelitian: a. untuk variabel pertama: nilai afektif b. untuk variabel kedua: tari bedana

47 2. Responden penelitian: Peserta didik di kelas X.MIA 3 SMA YP Unila Bandar Lampung, guru seni budaya 3. Sumber data: a. untuk variabel pertama: nilai kerjasama, nilai tanggung jawab, nilai toleransi, nilai disiplin, peserta didik kelas X. MIA 3, guru seni budaya, b. untuk variabel kedua: 9 ragam gerak tari bedana (tahtim, khesek gantung, khesek injing, ayun, ayun gantung, humbak moloh, gelek,belitut, dan jimpang), peserta didik kelas X. MIA 3, guru seni budaya, ruang kelas X.MIA 3. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah suatu usaha dasar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar. Dalam penelitian kali ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data guna memperkuat hasil penelitian. Teknik itu diantaranya: 3.3.1 Observasi Observasi dituntut keterlibatan dan keikut sertaan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi ini maka data yang didapat akan lebih lengkap, sampai mengetahui pada tingkat makna setiap perilaku yang tampak (Sugiyono, 2013: 204). Bertindak sebagai pengamat (observer) pada kegiatan pembelajaran seni tari di kelas X.MIA 3 SMA YP UNILA Bandar Lampung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran seni tari di kelas X.MIA 3 SMA YP UNILA Bandar Lampung. Melalui observasi ini diharapkan dapat diperoleh data tentang nilai afektif dalam pembelajaran seni

48 tari dengan sebaik-baiknya. Pada proses ini lebih ditekankan pada pengamatan sikap siswa. Pengamatan dilakukan satu pertemuan dalam satu minggu, yaitu pada jam pelajaran seni budaya. Hal-hal yang akan diamati adalah nilai afektif dalam pembelajaran tari bedana. Pengamatan ini terpusat pada peserta didik, guru, dan catatan belajar yang dimiliki oleh guru sebagai data pendukung. Tujuan observasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data penelitian aktivitas peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai afektif pada pembelajaran tari bedana di SMA YP UNILA Bandar Lampung. 3.3.2 Wawancara Wawancara digunakan apabila ingin dilakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Untuk mendapatkan data yang baik dilakukan teknik wawancara yaitu pecakapan dengan maksud tertentu sebagai bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi (Sugiyono, 2013: 194). Wawancara dilakukan terhadap peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap nilai afektif khususnya dalam pembelajaran seni budaya. Wawancara juga dilakukan kepada guru mata pelajaran seni budaya untuk mengetahui nilai afektif peserta didik dalam pembelajaran tari bedana yang berlangsung selama ini. Wawancara akan terus dilakukan untuk mendapatkan informasi penguasaan nilai afektif dalam pembelajaran tari bedana. Kegiatan pencatatan dilakukan setiap pertemuan agar tidak ada kejadian yang terlewatkan saat pengamatan berlangsung.

49 3.3.3 Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274). Dengan metode dokumentasi yang diamati bukanlah benda hidup melainkan benda mati. Pada penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tambahan atau berupa laporan gambar, foto dan video yang diambil pada setiap pertemuan. Teknik ini juga dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang sekolah yang dijadikan tempat penelitian yaitu SMA YP UNILA Bandar Lampung. 3.3.4 Nontes Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data aktivitas peserta didik dalam pembelajaran tari bedana. Teknik nontes ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman dan nilai afektif yang sudah dikuasai oleh peserta didik melalui kegiatan-kegiatan yang akan digambarkan dalam indikator pencapaian pada setiap nilai afektif yang akan dikembangkan. Nilai afektif yang akan diamati dengan indikator perilaku pada tabel berikut.

0 Tabel 3.1 Indikator Penilaian NO Ranah Afektif yang Dinilai Indikator 1 Kerjasama a. Peserta didik mampu terlibat aktif dalam membersihkan kelas; b. Peserta didik mampu saling berbagi ilmu pengetahuan atau informasi; c. Peserta didik mampu melakukan tugas sesuai kesepakatan; d. Peserta didik mampu aktif dalam kerja kelompok; e. Peserta didik mampu membantu teman yang tidak atau belum bisa menari 2 Tanggung Jawab a. Peserta didik mampu bersikap siap untuk menerima pembelajaran tari; b. Peserta didik mampu hapal setiap gerakan yang diberikan oleh pendidik; c. Peserta didik mampu menghargai kelompok; d. Peserta didik mampu menerima kritik dan saran; e. Peserta didik tidak ribut di kelas saat proses pembelajaran berlangsung. 3 Toleran a. Peserta didik mampu menghargai pendapat

1 teman yang lain; b. Peserta didik mampu memaafkan kesalahan teman yang lain; c. Peserta didik mampu untuk tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain; d. Peserta didik mampu menghargai guru saat melaksanakan proses pembelajaran; e. Peserta didik mampu menghargai teman sejawatnya saat melaksanakan proses pembelajaran. 4 Disiplin a. Peserta didik mampu datang tepat waktu pukul 13.00 pada saat proses pembelajaran seni budaya; b. Peserta didik mampu patuh pada tata tertib atau aturan bersama; c. Peserta didik mampu serius dalam latihan; d. Peserta didik mampu menggunakan waktu dengan efisien dalam proses pembelajaran; e. Peserta didik menggunakan pakaian latihan.

2 Pengamatan dilakukan pada setiap penelitian di kelas X.MIA 3 SMA YP Unila Bandar Lampung. Sasaran pengamatan adalah aktivitas belajar peserta didik dalam menerapkan nilai afektif pada pembelajaran tari bedana dan interaksi antar peserta didik, serta interaksi peserta didik dengan guru mata pelajaran seni budaya. Setelah dilakukan pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan nilai afektif maka dilakukan penskoran untuk masing-masing individu dengan mengunakan lembar penskoran nilai afektif sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen Pengumpulan Data Ranah Afektif Peserta Didik No Nilai Afektif Deskriptor Skor 1. Kerjasama Peserta didik melakukan indikator perilaku nilai afektif kerjasama Skor Maksimum Peserta didik melakukan 4 indikator perilaku nilai afektif kerjasama Peserta didik melakukan 3 indikator perilaku nilai afektif kerjasama Peserta didik melakukan 2 indikator perilaku nilai afektif kerjasama 4 3 2 2. Tanggung jawab Peserta didik hanya melakukan 1 indikator perilaku nilai afektif kerjasama Peserta didik melakukan indikator perilaku nilai afektif tanggung jawab 1 Peserta didik melakukan 4 indikator perilaku nilai afektif tanggung jawab Peserta didik melakukan 3 indikator perilaku nilai afektif tanggung jawab Peserta didik melakukan 2 indikator perilaku nilai afektif tanggung jawab Peserta didik hanya melakukan 1 indikator perilaku nilai afektif tanggung jawab 4 3 2 1

3 3. Toleran Peserta didik melakukan indikator perilaku nilai afektif toleran Peserta didik melakukan 4 indikator perilaku nilai afektif toleran Peserta didik melakukan 3 indikator perilaku nilai afektif toleran Peserta didik melakukan 2 indikator perilaku nilai afektif toleran Peserta didik hanya melakukan 1 indikator perilaku nilai afektif toleran 4. Disiplin Peserta didik melakukan indikator perilaku nilai afektif disiplin Peserta didik melakukan 4 indikator perilaku nilai afektif disiplin Peserta didik melakukan 3 indikator perilaku nilai afektif disiplin Peserta didik melakukan 2 indikator perilaku nilai afektif disiplin 4 3 2 1 4 3 2 Peserta didik melakukan 1 indikator 1 perilaku nilai afektif disiplin Skor Maksimal 20 Nilai afektif dapat diukur dengan menggunakan lembar penilaian nilai afektif dengan total skor keseluruhan berjumlah 20 sehingga hasil nilai afektif dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. Nilai = Skor Perolehan/Skor Maksimal x 100% Hasil perolehan akan dikategorikan menggunakan patokan dengan perhitungan persentase skala lima, sebagai berikut:

4 Tabel 3.3 Penentuan Patokan Dengan Persentasi Untuk Sekala Lima Interval Persentasen Tingkat Keterangan Skor Penguasaan 80-100 Baik Sekali 66-79 Baik 4 6-6 Cukup 3 40- Kurang 2 30-39 Gagal 1 (Arikunto, 2008: 246) 3.3. Tes Praktik Konsep tujuan pembelajaran yang menitik beratkan pada tingkah laku peserta didik (perbuatan) sebagai output peserta didik yang dapat diamati (Sagala, 2011: 2). Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar tari bedana adalah dengan menggunakan tes praktik. Perolehan data tentang hasil belajar tari bedana akan diakumulasikan selama lima kali pertemuan dengan menggunakan beberapa instrumen tes praktik, sehingga akan digunakan lembar pengamatan tes praktik untuk gerak tari bedana sebagai berikut. Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Tes Proses No Indikator Deskriptor 1. Tahtim Kaki kanan melangkah ke depan, lalu kaki kiri melangkah ke depan, kaki kanan melangkah ke depan, kemudian mundur kaki kiri dan membalikkan badan ke kiri, langkah kaki kanan, kemudian membalikkan badan ke kiri angkat kaki kanan jinjit, maju kaki kiri badan merendah kaki kanan jinjit, menarik kaki kanan ke sebelah kiri diteruskan dengan berjinjit (perempuan) dan jongkok (laki-laki) 2. Khesek Gantung Langkah kaki kanan ke depan, kemudian langkah kaki kiri, ayunkan kaki kanan ke samping kanan dengan sikap kaki jinjit kemudian sikap tangan disikukan ke arah kanan sejajar Skor 4 3 2 1

3. Khesek Injing bahu,kemudian sikap kaki kanan ditekuk ke depan disikukan rata-rata air dengan sikap tangan dikayuhkan (kimbang) diteruskan dengan kaki kanan merapat kaki kiri Langkah kaki kanan ke depan kemudian langkah kaki kiri. Sikap kaki kanan jinjit dan diletakkan di samping kaki kiri kemudian sikap tangan kimbing, sedangkan pandangan mengarah ke bawah atau menduk, kemudian sikap kaki kanan dibuka ke samping kanan pandangan kembali menghadap ke samping dan tersenyum 4. Ayun Langkah kaki kanan kemudian langkah kaki kiri ke arah diagonal kanan, lalu mundur kaki kanan, angkat kaki kiri lalu diayunkan. Ayun Gantung 6. Humbak muloh Langkah kaki kanan, lalu langkah kaki kiri ke arah diagonal kanan, kemudian mundur kaki kanan,lalu angkat kaki kiri lalu diayunkan diayunkan ke bawah dan ke atas sebanyak dua kali Kaki kanan melangkah ke arah kanan lalu kaki kiri melangkah mengikuti alunan lalu berjinjit 7. Gelek Angkat lalu mengayunkan kaki kanan ke atas lalu langkahkan kaki kanan, langkah kaki kiri, kemudian langkah kaki kanan membuka ke arah kanan, mundur kaki kiri kemudian langkah kaki kanan menyilang kaki kiri depan, kemudian langkah kaki kiri kemdian kaki kanan merapat kaki kiri kemudian berjinjit 8. Belitut Langkah kaki kiri menyilang, kemudian kaki kanan ke samping kanan, lalu kaki kanan membuka ke samping kanan, lalu mengulang gerakan hitungan 1 dan 2, lalu langkah kaki kiri ke arah kiri, kemudian langkah kaki kanan berputar ke arah kiri, langkah kaki kanan jinjit kaki kiri disamping kaki kanan sikap badan mendhak, kemudian diikuti gerakan ke samping kiri

6 9. Jimpang Langkah kaki kanan ke arah diagonal kanan kemudian langkah kaki kiri, kemudian mundur kaki kanan, lalu langkah kaki kiri, langkah kaki kanan berputar ke arah kiri belakang, langkah kaki kiri menghadap ke belakang, kemudian langkah kaki kanan berputar ke arah kiri menghadap ke depan, angkat kaki kiri merapat kaki kanan dengan kaki kiri berjinjit Keterangan : Tabel 3. Kriteria Penskoran Skor Kriteria Keterangan Baik Sekali Peserta didik memeragakan ragam gerak tanpa kesalahan dalam hitungan 1x8 4 Baik Peserta didik memeragakan ragam gerak dengan 1-2 kali kesalahan dalam hitungan 1x8 3 Cukup Peserta didik memeragakan ragam gerak dengan 3-4 kali kesalahan dalam hitungan 1x8 2 Kurang Peserta didik memeragakan ragam gerak dengan -6 kali kesalahan dalam hitungan 1x8 1 Gagal Peserta didik memeragakan ragam gerak dengan 7-8 kali kesalahan dalam hitungan 1x8 Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Tes Praktik (Individu) No Aspek Deskriptor Skor Kriteria Peserta didik mampu memeragakan Baik urutan gerak tari bedana dari awal Sekali sampai akhir tanpa kesalahan Peserta didik mampu memeragakan 4 Baik urutan gerak tari bedana akan tetapi masih mengalami kesalahan 1-2 kali 1 Hafalan urutan gerak dari sembilan ragam gerak Peserta didik memeragakan urutan gerak tari bedana akan tetapi masih mengalami kesalahan 3-4 kali pada sembilan ragam gerak Peserta didik memeragakan urutan gerak tari bedana akan tetapi masih mengalami kesalahan -6 kali ada sembilan ragam gerak Peserta didik tidak hafal urutan gerak tari bedana sehingga peserta didik tidak tertib gerak dan tidak beraturan 3 Cukup 2 Kurang 1 Gagal

7 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah peneliti. Hal ini disebabkan pada penelitian pengambilan data, observasi, dan wawancara dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Pada instrumen penelitian digunakan panduan observasi, panduan dokumentasi, catatan harian, dan nontes. 1) Panduan Observasi Lembar pengamatan (observasi) digunakan peneliti pada saat pengamatan tentang hal yang dilihat dan diamati secara langsung. 2) Panduan Wawancara Panduan wawancara berisi catatan hasil wawancara dengan berbagai narasumber yang akan memudahkan peneliti untuk terus mengikuti arah perkembangan kegiatan penelitiannya guna memperoleh gambaran rencana penelitian dengan perolehan data yang dikumpulkan. 3) Panduan Dokumentasi Panduan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto, video, catatan resmi, dan catatan harian yang menggunakan alat bantu kamera. Panduan dokumentasi digunakan untuk mendukung informasi lain dalam penelitian sehingga data yang didapatkan data yang lengkap. 4) Nontes Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data penelitian aktivitas peserta didik mengenai nilai afektif pada pembelajaran tari bedana di SMA YP Unila Bandarlampung.

8 3. Teknik Analisis Data Langkah-langkah analisis data pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan pemusatan perhatian, pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis dilapangan. Data-data tersebut meliputi dokumentasi. Data yang diperoleh dari lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian yang terperinci. Laporan-laporan tersebut perlu di reduksi, dirangkum, dipilih halhal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, serta disusun secara sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa proses dan hasil nilai afektif dalam pembelajaran tari bedana di kelas X.MIA 3 SMA YP UNILA Bandar Lampung. 2. Penyajian Data Penyajian data disini merupakan sekumpulan informasi tertulis yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data pada penelitian ini menggunakan data deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini, data yang telah diperoleh disajikan dalam bentuk uraian singkat serta ke dalam bentuk tabel ataupun bagan mengenai nilai afektif dalam pembelajaran seni tari.

9 3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi Kesimpulan dalam penelitian ini merupakan temuan yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas setelah diselidiki menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal, interaktif, hipotesis dan teori.