EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

PENGARUH INTERVAL WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR ENVIRO TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS MENTIMUN (Cucumis sativus L.

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

Pengaruh Teknik Dan Dosis Pemberian Pupuk Organik Dari Sludge Bio- Digester Terhadap Produksi Tanaman Jagung (Zea Mays L.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

RESPONS BERBAGAI POPULASI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK UREA

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

RESPONS BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DALAM SISTEM TUMPANGSARI PADA LAHAN BEKAS TSUNAMI

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. var. saccharata Sturt) SKRIPSI

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 2, Oktober 2017 ISSN P : ISSN O :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.)

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

PENGARUH PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK GREEN TONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) PADA BERBAGAI WAKTU PEMBERIAN PUPUK NITROGEN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

Jurnal Cendekia Vol 13 No 1 Jan 2015 ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Pengaruh Beberapa Dosis Kompos Jerami Padi dan Pupuk Nitrogen Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.

PENGARUH JENIS DAN WAKTU PEMBERIAN BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt) VARIETAS SUPER SWEET

Volume 10 Nomor 2 September 2013

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

PENGARUH UKURAN FISIK DAN JUMLAH UMBI PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

KLOROFIL XI - 1 : 1 6, Juni 2016 ISSN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK NPK PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP. PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

Pemakaian Pupuk Organik Cair Sebagai Dekomposer dan Sumber Hara Tanaman Padi (Oriza sativa L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

m. BAHAN DAN METODE KO = Tanpa pupuk kalium (control) Kl = 50 kg KCl/ha = 30 kg KjO/ha (30 g KCl/plot)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT PINANG (Areca catechu L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

SKRIPSI Disusun oleh : Rifqi Maulana NIM : PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS

PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mayz saccharata Sturt) VARIETAS SWEET BOY

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PENGARUH JENIS PUPUK ORGANIK DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN LIDAH BUAYA

Jurnal Cendekia Vol 11 No 3 Sept 2013 ISSN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 4, No.2: , Oktober 2015

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN LIMBAH KOPI DAN TEPUNG DARAH SAPI SKRIPSI OLEH :

Kasus Pemeliharaan Jagung Manis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI MELALUI KOMBINASI PUPUK ORGANIK LAMTOROGUNG DENGAN PUPUK KANDANG

RESPON PERTUMBUHAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG TERHADAP FREKUENSI PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN APLIKASI PUPUK DASAR NPK SKRIPSI

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

Pengaruh Penunasan dan Pemberian Pupuk NPK Phonska Terhadap Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq)

PENGARUH PEMOTONGAN UMBI BIBIT DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH. Effectiveness of Organic Fertilizer on Growth and Yield of Red Chili

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

Transkripsi:

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS Effect of Combination of Fertilizer Doses of N, P, K and Fertilizer Placement on Growth and Yield of Sweet Corn Jumini, Nurhayati, dan Murzani Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh ABSTRACT This study was aimed at determining effects of combinations of doses N, P and K and fertilizer placement on growth and yield of sweet corn and also finding out interactions between the two treatments. The research was conducted at the Seed Garden of Agriculture Faculty, Unsyiah, using a factorial randomized complete block design. Factor studied were combinations of fertilizer doses of N, P and K (Urea, TSP and KCl), consisting of three levels: P1 = 400 + 250 + 200 kg/ha, P2 = 450 + 300 + 250 kg/ha, and P3 = 500 + 350 + 300 kg/ha, and fertilization manners, consisting of two levels: circle and sideband. The results showed that the combination of doses of fertilizer N, P and K exerted a highly significant effect on ear weight, cob weight and cob weight/ha and exerted a significant effect on plant height of 30 and 45 days after planting and cob length, but did not affect cob diameter. The best growth and yield was obtained in a combination of N, P and K 500 + 350 + 300 kg/ha. Fertilizer placement did not significantly affect plant growth and yield of sweet corn. There was no significant interaction between fertilizer dose combinations of N, P and K and fertilizer placement on growth and yield of sweet corn. Keywords: sweet corn, fertilizer, doses of N, P and K, sideband, circle PENDAHULUAN Jagung manis (Zea mays saccharata) semakin populer dan banyak dikonsumsi karena memiliki rasa yang lebih manis dari jagung biasa, di samping itu umur produksi lebih singkat (genjah) sehingga sangat menguntungkan jika dibudidayakan. Selama pertumbuhannya jagung manis memerlukan unsur hara yang diserap dari dalam tanah, jika tanah tidak menyediakan unsur hara yang cukup mendukung pertumbuhan optimal, maka harus dilakukan pemupukan. Ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi. Suatu tanaman dapat tumbuh dengan optimal bila dosis pupuk yang diberikan tepat (Sarief, 1986). Melalui pemupukan diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah antara lain mengganti unsur hara yang hilang karena pencucian dan yang terangkut saat panen. Pemberian pupuk urea, TSP dan KCl sebagai sumber N, P dan K merupakan usaha untuk meningkatkan produksi tanaman (Rukmana, 1997). Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur hara makro bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk 165

pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar, batang dan daun (Sutejo, 1992). Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro yang esensial bagi pertumbuhan dan hasil tanaman, yang berperan penting dalam memacu terbentuknya bunga, bulir pada malai, memperkuat jerami sehingga tidak rebah dan memperbaiki kualitas gabah. Peranan utama Kalium bagi tanaman adalah sebagai aktivator berbagai enzim yang berperan dalam proses metabolisme (Rinsema, 1986). Menurut Achmad (1993) dalam melakukan pemupukan, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman yang dipupuk, jenis tanah, jenis pupuk yang digunakan, dosis yang diberikan, waktu pemupukan dan cara pemupukan. Kombinasi dosis pupuk yang biasa digunakan untuk tanaman jagung manis adalah 200 kg N/ha (435 kg Urea), 150 kg P2O5/ha (335 kg TSP) dan 150 kg K2O/ha (250 kg KCl) (Anonymous, 2002). Di samping dosis pupuk N, P dan K yang digunakan, perlu juga diperhatikan cara pemupukan, agar pemupukan lebih efisien. Menurut Setyamidjaya (1986) pemupukan dapat dilakukan dengan beberapa cara; 1. Disebar yaitu pupuk disebar di permukaan tanah pada saat pengolahan tanah terakhir atau sehari sebelum tanam, 2. Ditempatkan dalam larikan yang dibuat di antara barisan tanaman, 3. Ditempatkan dalam lubang yang dibuat di samping tanaman, 4. Disemprot melalui daun. Cara pemupukan harus disesuaikan dengan jenis pupuk, sebab pupuk anorganik banyak mengandung bahan kimia, kesalahan cara pemupukan akan berakibat kurang baik bagi tanah dan tanaman. Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang kombinasi dosis pupuk N, P dan K serta cara pemupukan sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek kombinasi dosis pupuk N, P dan K dan cara pemupukan yang sesuai sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil jagung manis yang maksimal serta interaksi antara kedua faktor tersebut. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Benih Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah benih jagung manis varietas Chia Tai. Pupuk yang digunakan terdiri dari Urea (46% N), TSP (46% P2O5), KCl (60% K2O) dan Pestisida yang digunakan adalah Decis 2,5 EC. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, garu, tugal, meteran, pisau, gembor, timbangan dan alat tulis menulis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Ada dua faktor yang diteliti yaitu: Faktor Kombinasi dosis pupuk N, P dan K (Urea, TSP dan KCl) (P) terdiri dari tiga taraf yaitu: P 1 = 400 + 250 + 200 kg/ha (Urea + TSP + KCl) P 2 = 450 + 300 + 250 kg/ha (Urea + TSP + KCl) P 3 = 500 + 350 + 300 kg/ha (Urea + TSP + KCl) Faktor Cara Pemupukan (C) terdiri dari dua taraf yaitu : C 1 = Pupuk dibenamkan di sekitar tanaman (melingkar) C 2 = Pupuk diberikan secara larikan 166

Secara keseluruhan terdapat 6 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 18 satuan percobaan. Pelaksanaan Penelitian Pengolahan tanah Tanah diolah dua kali dengan menggunakan cangkul, sesudah itu dibuat bedengan dengan ukuran 1,6 m x 4,2 m sebanyak 18 plot. Jarak plot 0,3 m dan jarak antar blok 0,5 m sekaligus berfungsi sebagai saluran drainase. Penanaman benih dilakukan dengan cara tugal sedalam 3 4 cm, dengan jarak tanam 70 cm x 40 cm. Pada setiap lubang ditanam 2 benih jagung manis kemudian ditutupi kembali dengan tanah, pada umur 10 HST satu tanaman dicabut, jadi setiap lubang tanam dipelihara satu tanaman jagung manis. Pupuk yang diberikan adalah Urea, TSP dan KCl masing-masing sesuai dengan kombinasi dosis pemupukan yang dicobakan. Sepertiga bagian Urea dan seluruh TSP dan KCl diberikan pada saat tanam. Sedangkan dua pertiga sisa Urea masing-masing diberikan pada umur 30 hari setelah tanam. Cara pemupukan sesuai dengan perlakuan yang dicobakan. Pemeliharaan tanaman meliputi: penyiraman, penyiangan, penjarangan, pembumbunan, pengendalian hama dan penyakit. Penyiraman dilakukan segera setelah tanam sampai menjelang panen kecuali turun hujan Penyiangan gulma dilakukan dua kali, penyiangan pertama dilakukan tiga minggu setelah tanam, dan yang kedua 6 minggu setelah tanam, sekaligus dilakukan pembumbunan. Pembumbunan ini selain untuk memperkokoh batang juga untuk memperbaiki aerasi tanah. Pengendalian hama belalang dilakukan pada saat tanaman berumur 50 HST. Pestisida yang digunakan adalah Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 0,2 ml/l air. Pemanenan dilakukan pada umur 60 HST dengan kriteria saat penampilan tongkolnya sudah tertutup rapat, pembentukan biji yang sempurna, dan dapat diuji dengan membuka salah satu tongkol jagung manis serta memijat bijinya dengan kuku, maka akan keluar cairan seperti susu. Peubah Yang Diamati Tinggi tanaman (cm) Diamati pada saat tanaman berumur 30 dan 45 HST, diukur dari permukaan tanah yang telah ditandai sampai titik tumbuh tertinggi atau sampai pangkal malai jika tanaman telah berbunga. Berat tongkol berkelobot per tanaman (g) Dilakukan dengan menimbang ratarata berat tongkol per tanaman sampel (8 tanaman). Berat tongkol tanpa kelobot per tanaman (g) Dilakukan dengan menimbang ratarata berat tongkol per tanaman sampel (8 tanaman). Panjang tongkol (cm) Panjang tongkol diukur setelah kelobot dikupas mulai dari pangkal dari pangkal tongkol sampai dengan ujung tongkol. Diameter tongkol (cm) Diukur di bagian tengah tongkol yang telah dibuang kelobotnya. Berat tongkol tanpa kelobot per hektar (ton) Dilakukan dengan mengkorversikan berat tongkol tanpa per plot netto ke dalam hektar dengan rumus : Produksi per ha = 167

Luas 1 ha x hasil plot netto Luas plot netto HASIL DAN PEMBAHASAN Kombinasi Pupuk N, P dan K Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa berpengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot per ha, serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam dan panjang tongkol, namun berpengaruh tidak nyata terhadap diameter tongkol jagung manis. Rata-rata hasil pengamatan terhadap peubah yang diamati akibat kombinasi dan pupuk N, P dan K setelah diuji dengan BNJ 0,05 disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Jagung Manis Umur 30 da 45 HST, Panjang Tongkol, Diameter Tongkol, Berat Tongkol Berkelobot dan Tanpa Kelobot pertanaman dan Berat Tongkol Tanpa Kelobot per hektar. Peubah Kombinasi dosis Pupuk N, P dan K P 1 P 2 P 3 BNJ 0,05 Tinggi Tanaman (cm) 30 HST 45 HST 55,50 b 205,67 b 57,50 b 210,50 b 65,67 a 213,00 a 6, 95 5,02 Panjang Tongkol (cm) 17,66 b 17,68 b 18,82 a 0,73 Diameter Tongkol (cm) 4,85.. 5,00.. 5,12.. - Berat Tongkol 187,22 b 205,49 b 239,46 a 16,26 Berkelobot/tanaman (g) Berat Tongkol tanpa 140,99 b 152,13 b 179,03 a 13,25 Kelobot/tanaman (g) Berat Tongkol tanpa Kelobot/ha (ton) 7,52 b 8,06 b 9,65 a 13,25 Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji BNJ). Tabel 1 menunjukkan bahwa pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis tertinggi dijumpai pada 500 + 350 + 300 kg/ha (P3) yang berbeda nyata dengan kombinasi dosis pupuk N, P dan K 450 + 300 + 250 kg/ha (P2) dan 400 + 250 + 200 kg/ha (P1). Hal ini diduga semua unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung manis N, P dan K cukup tersedia, sehingga dapat menunjang pertumbuhan dan produksi yang maksimal. Hal ini sejalan dengan pendapat (Sarief, 1986) menyatakan jika tanah atau media tumbuh tidak cukup menyediakan unsur hara yang diperlukan tanaman, maka harus diberikan tambahan unsur-unsur tersebut ke dalam tanah. Ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produksi suatu tanaman. Melalui pemupukan diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah, antara lain menggantikan unsur hara yang hilang karena pencucian atau erosi dan yang terangkut oleh panen. Pemberian pupuk N, P dan K merupakan usaha pemupukan dalam meningkatkan produksi tanaman (Rukmana, 1997). Menurut Setyamidjaya (1986) penyerapan unsur hara selama 168

periode pertumbuhan tidaklah sama banyaknya, sehingga perlu diberikan secara bertahap dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ada waktu tertentu di mana pertumbuhan sangat giat dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Ada waktu tertentu di mana pertumbuhan sangat giat dan cepat sehingga banyak menyerap unsur hara. Rendahnya pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis pada 400 + 250 + 200 kg/ha (P1), diduga karena unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak cukup tersedia. Menurut Sutejo (1992), kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak sebagaimana mestinya. Apabila unsur hara kurang dari kebutuhan yang optimal maka pertumbuhan tidak optimal. Selanjutnya pada zona kekurangan unsur hara laju pertumbuhan tanaman akan lambat (Dwidjoseputro, 1997). Pengaruh Cara Pemupukan Hasil Uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa cara pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman jagung manis umur 30 dan 45 HST, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot dan tanpa kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot per hektar. Rata-rata hasil pengamatan semua peubah yang diamati akibat perlakuan cara pemupukan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa cara pemupukan melingkar dan larikan sama pengaruhnya terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil jagung manis yang diamati. Hal ini diduga pupuk N, P dan K yang diberikan dengan cara tersebut mengakibatkan unsur hara dapat kontak langsung dengan permukaan akar, sehingga dapat diserap oleh tanaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Lakitan (1995) unsur hara baru dapat diserap oleh tanaman apabila unsur hara tersebut berada dekat permukaan akar. Menurut Sarief (1986) di samping dosis pupuk, cara pemupukan juga sangat menentukan tingkat keberhasilan dari suatu tujuan pemupukan. Bila penempatan pupuk tepat pada perakaran yang aktif maka pemupukan tersebut akan memberikan manfaat bagi tanaman. Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman jagung manis umur 30 dan 45 HST, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot dan tanpa kelobot per tanaman dan berat tongkol tanpa kelobot per ha. Peubah Cara Pemupukan Melingkar (C 1 ) Larikan (C 2 ) BNJ 0,05 Tinggi Tanaman Umur 30 hst (cm) Umur 45 hst (cm) 57,67 210,44 61,44 209,00 - - Panjang Tongkol (cm) 18,24 17,87 - Diameter Tongkol (cm) 4,90 5,08 - Berat Tongkol berkelobot per tanaman (g) 213,24 156,48 - Berat Tongkol tanpa 208,21 158,29 - Kelobot per tanaman (g) Berat Tongkol tanpa 5,59 6,65 - Kelobot/ha (ton/ha) 169

Pengaruh Interaksi Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi yang nyata antara dengan cara pemupukan terhadap semua peubah yang diamati. Hal ini berarti perbedaan pertumbuhan dan hasil jagung manis akibat perbedaan tidak tergantung pada cara pemupukan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Kombinasi dosis pupuk N, P dan K berpengaruh sangat nyata terhadap berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman dan berat tongkol tanpa kelobot per hektar, serta berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam dan panjang tongkol, namun berpengaruh tidak nyata terhadap diameter tongkol tanaman jagung manis. Pertumbuhan dan hasil jagung manis yang terbaik dijumpai pada kombinasi dosis pupuk Urea + TSP + KCl (500+350+300 kg/ha). 2. Cara pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman dan berat tongkol tanpa kelobot per hektar tanaman jagung manis. 3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara kombinasi dosis pupuk N, P dan K dengan cara pemupukan yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan dosis pupuk N, P dan K terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Perlu juga dicobakan cara pemupukan lainnya selain melingkar dan cara larikan. DAFTAR PUSTAKA Achmad, M. D. 1993. Buku III Bahan Bacaan Mahasiswa Pupuk dan Pemupukan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh, (tidak dipublikasikan). 268 hlm. Anonymous. 2002. Sweet Corn, Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hlm. Dwidjosaputro. 1997. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. 232 hlm. Lakitan, B. 1995. Hortikultura : Teori, Budidaya dan Pasca Panen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 219 hlm. Rinsema, 1986. Usaha Tani Jagung. Kanisius. Yogyakarta. 97 hlm. Rukmana, R. 1997. Jagung. Kanisius. Yogyakarta. 84 hlm. Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 150 hlm. Sutejo, M. M. 1992. Tanaman Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta. 59 hlm. Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Simplex. Jakarta. 116 hlm. 170