Patologi persalinan (2)

dokumen-dokumen yang mirip
Perdarahan Post Partum. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PELAYANAN OBSTETRI DAN NEONATAL EMERGENSI DASAR

Atonia Uteri. Perdarahan post partum dpt dikendalikan melalui kontraksi & retraksi serat-serat miometrium

Plasenta belum terlepas dari dinding rahim karena tumbuh terlalu melekat lebih dalam

1. ATONIA UTERI. A. Pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

PERDARAHAN POST PARTUM DAN PENANGANANNYA. SITI NUR UMARIYAH F., S.Si.T

PENGERTIAN KOMPRESI BIMANUAL

Kompresi Bimanual. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

SOAL KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL NISA RAHAYU NURMUSLIMAH, S.ST

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

PERDARAHAN POST PARTUM E.C. RETENSIO SISA PLASENTA. Pembimbing: Dr. H. Agung Suhadi, Sp.OG (K) Oleh: Tejo Sujatmiko

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Ruang VK RSUD dr. Soehadi Prijonegoro. I. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan atau Penyajian Data Dasar Secara Lengkap

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

Mata Kuliah Askeb II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perdarahan Pascapersalinan

Oleh Ni Ketut Alit Armini

JADWAL KEGIATAN (TIME TABLE) PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK. USU TA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:

Preeklampsia dan Eklampsia

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

cara mengisi partograf

BAB II TINJAUAN TEORI

PERDARAHAN POST PARTUM SEKUNDER

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY M G III P 2002 PERSALINAN DENGAN RETENSIO PLASENTA DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2010

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA PUSKESMAS BONTONOMPO II KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di bagian Rekam Medik RSUP dr. Kariadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

PENGISIAN PARTOGRAF. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

MANUAL PLASENTA Pengertian Etiologi

PLASENTA PREVIA (PLACENTA PREVIA)

Oleh : Devi Setiyana P

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya masa kehamilan, tidak tergantung dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pengalaman berasal dari kata dasar Alami yang mempunyai arti

Referat Fisiologi Nifas

BAB I PENDAHULUAN. 99 persen kasus kematian ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini terungkap

Ditulis pada Senin, 16 April :11 WIB oleh fatima dalam katergori Keperawatan tag

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Aktif Kala Tiga adalah mengupayakan kontraksi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Perdarahan Pasca Persalinan. Kondisi dalam persalinan menyebabkan kesulitan untuk menentukan volume

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hemoragik antepartum (HAP) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

PERDARAHAN ANTEPARTUM

RETENSIO PLASENTA Oleh: Eko Prabowo

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tanggal : 26 Februari : RSUD Karanganyar. Umur : 26 tahun Umur : 29 tahun. Agama : Islam Agama : Islam

No Identitas Tempat Jam Pemantauan 1 Ny.TS 32th

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. menantikannya selama 9 bulan. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi

ASUHAN KEPERAWATAN HPP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

Universitas Sumatera Utara

Penyulit Kala III dan IV Pada Persalinan ( Atonia Uteri dan Retensio Plasenta )

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

BAB 1 PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

Daftar Tilik Keterampilan Klinik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perdarahan postpartum adalah perdarahan pervaginam 500 cc atau lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

Abortus. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Perdarahan Antepartum No Revisi 0/0. Batasan. Perdarahan dari jalan lahir pada kehamilan >20 minggu sampai sebelum janin lahir. I.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI SUBJEK PENELITIAN. Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi subjek dan responden

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

Transkripsi:

Patologi persalinan (2)

Mampu membuat diagnosis klinis, terapi pendahuluan, dan merujuk pada kasus-kasus terkait patologi persalinan Dapat menentukan diagnosis banding dan mengusulkan terapi pendahuluan pada perdarahan pasca persalinan karena perlukaan/ ruptur jalan lahir, retensi plasenta, dan inversio uteri Dapat menjelaskan indikasi, kontra indikasi, teknik dan komplikasi pengeluaran plasenta secara manual

Perdarahan pasca persalinan, Diagnosis Banding Atonia uteri Retensi plasenta Sisa plasenta Robekan jalan lahir Ruptura uteri Inversi uteri Gangguan pembekuan darah

Perdarahan pasca persalinan Perdarahan pervaginam lebih dari 500 ml setelah melahirkan - Perdarahan sering dianggap remeh karena sulit diukur secara visual - Darah bercampur dengan cairan lainnya Rush 2000.

Diagnosis Pengenalan awal perdarahan & tindakan segera penting dilakukan dalam menangani PPH Kenali faktor risiko Perkirakan jumlah kehilangan darah dengan tepat Kenali tanda-tanda vital ibu sebagai respon perdarahan takikardi, tekanan darah turun/syok, perfusi jaringan menurun Penderita dengan kondisi fisik yang baik mampu mentoleransi kehilangan darah dengan lebih baik tanpa menunjukkan tanda klinis yang nyata sampai terjadi perdarahan massif (1200-1500 ml)

Temukan kausa perdarahan: Atonia uteri masase uterus, pemberian uterotonika, kompresi bimanual, kosongkan vu Lakukan pemeriksaan vaginal, keluarkan jendalan darah karena dapat mengganggu kontraksi, nilai trauma traktus genital, dan lakukan penjahitan Pastikan tidak ada jaringan plasenta yang tertinggal atau terjadi robekan pada uterus lakukan eksplorasi Bila perdarahan tetap berlangsung sementara kausa perdarahan tetap tidak ditemukan siapkan kamar operasi

Evaluasi dan Penatalaksanaan Awal Evaluasi dengan cepat: - Apakah ada syok? - Perkirakan jumlah darah yang hilang Masase keluarkan bekuan darah, apakah ada kontraksi? Berikan oksitosin 10 unit IM

Evaluasi dan Penatalaksanaan Awal (lanjutan) Cairan parenteral (jarum besar): tetesan cepat Pastikan kandung kemih kosong Apakah plasenta telah keluar? Periksa kelengkapannya Apakah ada robekan pada jalan lahir?

Perlukaan jalan lahir

Robekan jalan lahir Semua persalinan dapat menyebabkan robekan pada perineum ataupun vagina Robekan pada serviks dapat terjadi bila persalinan terjadi sebelum serviks berdilatasi penuh/ pembukaan lengkap Waspadai kemungkinan ruptura uteri

Diagnosis Gejala/tanda (+) Gejala/tanda (+/-) Diagnosis Perdarahan (intraabdominal atau vaginal) Nyeri perut hebat (mungkin berkurang setelah terjadi ruptur) Syok Perut distensi (cairan bebas) Kontur uterus tidak normal Nyeri tekan abdomen Bagian janin mudah dipalpasi Gerakan janin & DJJ tidak ada Nadi ibu cepat Ruptura uteri

Ruptura uteri

Ruptura Uteri: Penatalaksanaan Laparotomi segera dengan kemungkinan histerektomi - subtotal paling aman Transfusi darah Bersamaan dengan itu : Hidrasi dengan cairan IV Kosongkan kandung kemih sebelum operasi Antibiotik profilaktik: ampisilin 2 g IV, satu dosis Perhatikan tanda-tanda syok

Hematom vulva

Hematom vulva

RETENSIO PLASENTA

Retensi plasenta/sisa plasenta Kadangkala bagian plasenta atau selaput dapat tertinggal cek kelengkapan setelah plasenta lahir Dapat menyebabkan uterus berkontraksi tidak efektif sampai jaringan tersebut dikeluarkan

Retensio plasenta Plasenta belum lahir setengah jam setelah bayi lahir.

Penyebab Lobus suksentaria Perlengketan abnormal : Akreta Inkreta Perkreta

Retensio Plasenta: Penatalaksanaan Jika plasenta terlihat, mintalah ibu untuk meneran; jika sudah berada di vagina, keluarkan Pastikan kandung kemih kosong; kateterisasi bila perlu Upayakan penegangan tali pusat terkendali Keluarkan plasenta secara manual Dalam waktu yang bersamaan, lakukan: Transfusi darah bila perlu Beri oksitosin jika memang belum Beri antibiotik jika plasenta dikeluarkan secara manual - Ampisilin 2 g IV satu dosis

Evakuasi plasenta manual

Manajemen Pelepasan manual plasenta diindikasikan bila perdarahan menetap Dilakukan masase uterus bila kontraksi uterus lembek Pelepasan plasenta dengan teknik aseptik.

Plasenta akreta, inkreta, perkreta Sangat jarang, plasenta tidak biasanya melekat sangat erat pada tempat implantasinya. Desidua basalis & membrana Nitabuch tidak terbentuk. Faktor risiko insersi plasenta di segmen bawah rahim, riwayat incisi uterus sebelumnya.

Pada plasenta akreta, inkreta perkreta Masalah yang berhubungan dengan pelepasan plasenta cukup bervariasi tergantung pada tempat implantasinya, kedalaman penetrasi miometrium, dan jumlah kotiledon yang terlibat. Makin dalam tertanam risiko perdarahan makin besar Pikirkan kemungkinan tindakan operatif histerektomi, ligasi a.iliaca interna, embolisasi.

Inversio uteri

Strategi Pencegahan Kesiapan melahirkan Penolong yang terampil pada kelahiran Pengobatan anemia Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga Hindari prosedur yang tidak perlu (misalnya, episiotomi) Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga: Oksitosin 10 U I.m dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir Penegangan tali pusat terkendali Masase fundus setelah kelahiran plasenta

Obat-obatan Oksitosika Oksitosin Ergometrin/ 15-methyl prostaglandin F 2 Methyl ergometrin Dosis dan rute IV: 20 units dlm 1 L dgn laju 60 tetes/menit IM atau IV: 0.2 mg IM: 0.25 mg IM: 10 units Dosis lanjutan IV: 20 units dlm 1 L dgn laju 40 tetes/menit Ulangi 0.2 mg IM setelah 15 menit. Jika perlu, beri 0.2 mg IM atau IV setiap 4 jam 0.25 mg setiap 15 menit Dosis maksimum Tdk lebih dari 3 L cairan IV 5 dosis 8 dosis Hati-hati/ Kontraindikasi Jangan berikan sebagai bolus IV Pre-eklampsia, hipertensi, penyakit jantung Jangan beri secara IV, Asthma

Strategi Pencegahan Kesiapan melahirkan Penolong yang terampil pada kelahiran Pengobatan anemia Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga Hindari prosedur yang tidak perlu (misalnya, episiotomi) Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga: Oksitosin 10 U I.m dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir Penegangan tali pusat terkendali Masase fundus setelah kelahiran plasenta

Catatan penting ttg perdarahan postpartum

Penyebabnya Tone atonia uteri Tissue retensi plasenta / sisa plasenta Trauma perlukaan pada vagina, perineum, robekan uterus Thrombin gangguan pembekuan

Klasifikasi gejala dan tanda berdasar jumlah perdarahan kompensasi ringan sedang berat Volume(ml) 1000 1000-1500 1500-2000 2000 Nadi (x/mnt) <100 >100 >120 >140 TD(mmHg) normal Perubahan ortostatik turun Sangat turun Nafas normal ringan takipneu Takipneu Urin output(ml/ jam) Status mental Normal agita si gagal nafas >30 20-30 5-20 anuria agitasi bingung letargi

Manajemen Perdarahan post partum 1. Mengganti darah yang hilang Dengan cairan kristaloid, koloid, darah 2. Menghentikan perdarahan sesuai penyebabnya atonia: obat uterotonik, kompresi bimanual, pemasangan tampon uterovagina, histerektomi Laserasi jalan lahir: Penjahitan Retensi sisa plasenta: Kuretase

Uterus tidak berkontraksi Bersihkan bekuan darah/selaput ketuban Kompresi bimanual interna Uterus kontraksi? Tidak Ajarkan keluarga utk KBE Keluarkan tangan KBI secara hati-hati Inj Metil ergometrin 0,2 mg I.m. Pasang infus RL + 20 IU oksitosin, guyur KBI lagi Ya Pertahankan KBI selama 1-2 Keluarkan tangan hati-hati Awasi kala IV Uterus kontraksi? Tidak RUJUK Lanjutkan infus + 20 IU oksitosin minimal 500 ml/jam s/d tempat rujukan Ya Awasi kala IV

Kompresi bimanual interna

Kompresi bimanual eksterna