RANCANGAN DAN ANALISA ANTENA Dl PERMUKAAN BADAN ROKET

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah Peserta Pemakalah

ON-BOARD FUNDAMENTAL FREQUENCY ESTIMATION OF ROCKET FLIGHT EXPERIMENTS USING DSP MICROCONTROLLER AND ACCELEROMETER

PENGEMBANG AN DETEKTOR SIGNAL RADIO MULT I CHANNEL UNTUK RADIO TRACKING ROKET MENGGUNAKAN LOGARITMIK AMPLIFIER

Sinkronisasi Sinyal RADAR Sekunder Untuk Multi Stasiun Penerima Pada Sistem Tracking 3 Dimensi Roket

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

ANALISA SISTEM PENERIMA DATA MUATAN ROKET LAPAN BERBASIS MAXSTREAM 900 MHZ

LAPORAN LAB TEKNIK HF DAN ANTENNA

RANCANG-BANGUN SISTEM FLIGHT-RECORDER SEDERHANA UNTUK PELUNCURAN ROKET

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENNA CONTROL UNIT BERUPA PHASE SHIFTER DIGITAL UNTUK ANTENA PHASED ARRAY 4X4 PADA FREKUENSI S-BAND UNTUK RADAR 3D

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI PENGUKURAN LEVEL PERMUKAAN AIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

BAB IV DATA DAN ANALISA

METODE KALIBRASI RADAR TRANSPONDER ROKET MENGGUNAKAN DATA GPS (CALIBRATION METHOD OF RADAR TRANSPONDER FOR ROCKET USING GPS DATA)

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

PENGARUH MULTIPATH SUSUNAN SEMBILAN ANTENA YAGI-UDA TERHADAP HASIL ESTIMASI SUDUT POSISI ROKET

PERANCANGAN INSTRUMENT TELEMETRI UNTUK DIGUNAKAN PADA KEGIATAN TRACKING OBSERVASI PARAMETER ATMOSFER SECARA VERTIKAL

Gambar 4.1 Konfigurasi pengukuran port tunggal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

PENGARUH PERUBAHAN fmin TERHADAP BESARNYA FREKUENSI KERJA TERENDAH SIRKIT KOMUNIKASI RADIO HF

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

Perancangan dan Pembuatan Antena Low Profile. pada Frekuensi 900 MHz

Rancang Bangun Dan Analisis Antena Yagi 11 Elemen Dengan Elemen Pencatu Folded Dipole Untuk Jaringan VOIP

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

PERBANDINGAN MATCHING IMPEDANSI ANTENA DIPOLE SEDERHANA 152 MHz DENGAN ANTENA DIPOLE GAMMA MATCH 152 MHz

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

Diterima 29 Oktober 2015; Direvisi 19 November 2015; Disetujui 27 November 2015 ABSTRACT

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket.

PERANCANGAN ANTENA HELIX PADA FREKUENSI 433 MHz

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

BAB II TEORI DASAR. tracking untuk mengarahkan antena. Sistem tracking adalah suatu sistem yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

BAB 11 MICROWAVE ANTENNA. Gelombang mikro (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan Informasi. Analisis Informasi. Pembuatan Desain Alat. Perancangan & Pembuatan Alat.

CARA PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI DAN ANTENA I. Alat yang harus disiapkan 1. Radio Transceiver VHF/HF 2. Power Supply /Accu 12 Volt min 20 Amp 3.

BAB 4 HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS ANTENA

BAB II LANDASAN TEORI

Memantau apa saja dengan GPS

PENERAPAN LOW PASS FILTER UNTUK MEMPERBAIKI HASIL ESTIMASI SUDUT PADA SISTEM RADIO TRACKING ROKET

RANCANG BANGUN ANTENA YAGI MODIFIKASI OMNIDIRECTIONAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENERIMA SIARAN TELEVISI ULTRA HIGH FREQUENCY

METODE KALIBRASI TIME DIFFERENT OF ARRIVAL TDOA UNTUK SISTEM PASSIVE RADAR TRAYEKTORI ROKET

ALGORITMA DETEKSI SUDUT AZIMUT DAN ELEVASI ROKET MENGGUNAKAN SEMBILAN ANTENA ARRAY YAGI-UDA

SISTEM PENDETEKSI KETINGGIAN MUATAN ROKET BERBASIS MIKROKONTROLER. Gelar Kharisma Rhamdani /

ALUMUNIUM BAHAN ANTENA UNTUK OPTIMASI TRANSMISI GELOMBANG RADIO

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

APLIKASI SENSOR PIR UNTUK SISTEM KEAMANAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN DUA PEMANCAR WIRELESS

IMPLEMENTASI AMBIENT ELECTROMAGNETIC HARVESTING PADA FREKUENSI TV BROADCASTING UNTUK MENGHASILKAN ENERGI LISTRIK MELALUI TRANSFER DAYA TANPA KABEL

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

Perancangan, Realisasi, dan Pengujian Antena Helik Mode Axial pada Access Point Wireless-G 2,4 GHz Broadband Linksys

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

Radio dan Medan Elektromagnetik

BAB 4 PENGUKURAN ANTENA, HASIL dan ANALISA

BAB IV HASIL SIMULASI, PENGUKURAN DAN ANALISA Simulasi Parameter Antena Mikrostrip Patch Circular Ring

PENGUJIAN DAYA PANCAR ANTENA YAGI TERHADAP EMPAT JENIS ANTENA PENERIMA

BAB 4 PENERAPAN DGS PADA ANTENA SUSUN MULTIBAND

RANCANG BANGUN RF GENERATOR DENGAN FREKUENSI SPESIFIK UNTUK TERAPI KANKER PAYUDARA

Kurdianto Peneliti Bidang Teknologi Kendali dan Telemetri, Pusat Teknologi Roket, LAPAN ABSTRACT

Analisis Perubahan Fasa Terhadap Pola Radiasi untuk Pengarahan Berkas Antena Stasiun Bumi

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Radio pemancar khusus untuk broadcasting merupakan sarana yang

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF

BAB 3 ANTENA MIKROSTRIP SLOT SATU DAN DUA ELEMEN DENGAN BENTUK RADIATOR SEGIEMPAT

karakteristik dan implementasi antena horn piramida yang digunakan dalam komunikasi antar titik jaringan LAN nirkabel (wifi) yang beroperasi pada

MUATAN PENGUKUR PARAMETER ATMOSFER ROKET SONDA RSX-100 DAN METODE PENGUJIANNYA [RSX-100 ROCKETSONDE ATMOSPHERIC PAYLOAD AND ITS TESTING METHOD]

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

Dasar- dasar Penyiaran

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH JARAK ANTAR ELEMEN PADA ANTENA SMART YANG MENGGUNAKAN MATRIKS BUTLER

Pengaruh Beamwidth, Gain dan Pola Radiasi terhadap Performansi Antena Penerima

OPTIMASI RERATA DALAM PROSES KORELASI SILANG UNTUK MENENTUKAN LOKASI RADIO TRANSMITTER

BAB II. Tinjauan Pustaka

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MEANDER LINE UNTUK SISTEM TELEMETRI ROKET UJI MUATAN

Endang Mugia GS. Peneliti Bidang Teknologi Avionik, Lapan ABSTRACT

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

PENGEMBANGAN MODEM AFSK UNTUK TELEMETRI MUATAN ROKET UHF

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MODEL BOWTIE DENGAN PROXIMITY COUPLING UNTUK MEMPERLEBAR BANDWIDTH

DESAIN SISTEM TRANSFER ENERGI NIRKABEL DENGAN MEMANFAATKAN GELOMBANG RADIO FM

PERANCANGAN ANTENA 5/8λ BERPOLARISASI CIRCULAR PADA BAND VHF ( MHz)

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

Transkripsi:

RANCANGAN DAN ANALISA ANTENA Dl PERMUKAAN BADAN ROKET Sri Kliwati, Wahyu Widada Pcneliti Bidang Kendali, LAPAN ABSTRACT The antenna telemetry is usually placed in the body of LAPAN rocket for the launching campaign, which affected to the quality of radio communication. Especially, such effect increase the antenna overshadow to the receiver. This paper discussed design and analyzed the antenna which patch on the surface of body rocket, which not influenced to the aerodynamic of rocket. This antenna was made by using the PCB plate with size of 1 cm width and 1/2 X also 1/4 X length for the frequency of 900 MHz. ABSTRAK Pada sebagian peluncuran roket LAPAN akhir-akhir ini, antena telemetri biasanya diletakkan di dalam badan roket. Penempatan antena yang demikian, banyak mengalami hambatan dan redaman. Terlebih lagi pada waktu antena membelakangi penerima, maka redaman dan hambatan yang terjadi akan lebih besar.tulisan ini membahas rancangan dan analisa antena yang menempel di permukaan badan roket, namun tidak mempengaruhi gerak aerodinamik roket pada saat terbang. Antena ini dibuat dengan menggunakan PCB plat dengan lebar 1 cm serta panjang 1/4 X dan 1/2 X untuk frekuensi 900 MHz. 1 PENDAHULUAN LAPAN biasanya mengadakan peluncuran roket setiap tahun. Peluncuran ini dimaksudkan untuk mengetahui dan meningkatkan kinerja roket, dan juga untuk tujuan-tujuan lainnya. Untuk mengetahui kinerja roket tersebut, sistem telemetri payload mengirim datadata analisa ke stasiun penerima. Dalam sistem payload selain penentuan jenis radio, daya, dan jenis antena, penempatan antena juga sangat penting. Pola radiasi antena telemetri sangat terpengaruh oleh bentuk dan jenis bahan tabung roket. Dengan penempatan antena di dalam badan roket yang selama ini digunakan, secara eksperimen radiasi antena menjadi berkurang sangat signifikan, terutama pola radiasi dilihat dari arah bawah roket. Untuk mengatasi masalah ini antena ditempatkan pada permukaan badan roket. Dalam tulisan ini dibuat rancangan antena dengan frekuensi 900 28 MHz yang ditempatkan di permukaan badan roket. Pola radiasi antena ini telah diukur dengan menggunakan spectrum analyzer dari radio transmitter aerocomm dengan daya maksimum 1 W. 2 TBORI DASAR ANTENA Antena adalah rangkaian listrik yang berfungsi menyalurkan informasi yang berupa sinyal listrik dari satu pemancar ke penerima. Untuk mendesain dan membuat sebuah antena maka kita perlu menghitung panjang antena, bahan yang optimal, serta bentuk yang sesuai kondisi. Secara umum panjang suatu antena ad;uah dihitung dengan perbandingan kecepatan dan frekuensi pemancar. Panjang tersebut menurut teori, adalah sesuai dengan kelipatan panjang gelombang agar resonansi dari pemancar ^alam kondisi stabil. Dalam hal ini karena frekuensi pemancar tetap, maka panjang antena dapat dipilih misalnya V* lambda dan Vi lambda, hal ini sesuai dengan gelombang pembawa pada saat

Dalam rancangan ini, panjang antenna dipilih dengan ukuran setengah dan seperempat lambda, dengan model dipasang pada badan roket. Karakteristdk pola radiasi dari desain antena ini akan diukur dengan menggunakan spectrum analyzer. 3 DATA RANCANGAN Pada perancangan payload tahuntahun terakhir ini antena telemetri selalu diletakkan di dalam badan roket, sehingga kualitas sinyal yang diterima menjadi terganggu. Data-data telemetri tersebut (data GPS dan sensor-sensor yang lain) tidak dapat diterima secara sempurna sampai misi peluncuran berakhir, atau sampai roket jatuh ke bumi (atau ke laut), sehingga untuk mengetahui kinerja roket menjadi terhambat. Rancangan dan penempatan antena roket di luar negeri, kecenderungannya selalu ditempatkan di luar badan roket, baik yang berbentuk batang (blade) atau yang berbentuk belt (melingkar di badan roket), Rancangan antena semacam ini tidak hanya untuk telemetri (downlink) melainkan juga ada GPS yang berbentuk sabuk (belt). 4 PROSBDUR RANCANGAN Antena yang dirancang dan dianalisa pola radiasinya adalah antena dengan menggunakan bahan PCB yang dipotong sesuai dengan ukuran panjang gelombang radio, kemudian dipasang pada permukaan badan roket seperti terlihat pada Gambar 4-1. Gambar 4-1: Desain antena pada permukaan badan roket. Kemudian antena yang dibuat adalah dua buah antena dengan panjang 1/2/1 atau 16,65 cm, lebar 1 cm dan dua buah antena dengan panjang 1/4 X atau 8,25 cm, lebar 1cm. Badan roket diputar setiap 10 dari 0 sampai dengan 350 pada sumbu z secara vertikal. Pemutaran sudut dilakukan dengan menggunakan motor. Pada setiap sudut putaran, daya dari pemancar radio yang dipancarkan diukur dengan menggunakan spectrum analyzer. Sedangkan daya dari pemancar radio diusahakan selalu dalam kondisi daya yang konstan dengan menggunakan catu daya yang stabil. Percobaan dilakukan di luar gedung dengan jarak antara pemancar dan penerima kira-kira 10 m. Skema percobaan terlihat seperti Gambar 4-2. 29

panjang 1/4 A. Hasil pengukuran yang diperoleh terlihat berturut-turut pada Gambar 4-4, 4-5, dan 4-6. 5 PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengukuran diperoleh rata-rata besarnya sinyal yang diterima oleh: pemancar penerima Gambar 4-2: Skema pengukuran pola radiasi antena Pengukuran dilakukan dengan pola putaran pada surabu z. Percobaan yang dilakukan adalah pengukuran pola radiasi antena dengan: 1. Dua buah antena dengan panjang masing-masing 1/2 A 2. Dua buah antena dengan panjang masing-masing 1/4 A 3. Satu buah antena dengan panjang 1/2 A 4. Satu buah antena dengan panjang 1/4 A Mula-mula dilakukan pengukuran pola radiasi antena dengan dua buah antena yang masing-masing panjangnya 1/2 A. Pengukuran dilakukan pada posisi vertikal, keadaan ini adalah sudut putaran 0. Pada keadaan yang demikian, kekuatan sinyal yang diterima oleh penerima (spectrum analyzer) dicatat. Kemudian tabung diputar sebesar 10 dengan menggunakan motor, sedangkan kekuatan sinyal yang diterima oleh spectrum analyzer dicatat lagi. Demikan seterusnya kekuatan sinyal yang diterima oleh spectrum analyzer dicatat setiap putaran sudut naik 10. Pemutaran ini dilakukan sampai satu putaran penuh (360 ). Adapun hasil pengukuran yang diperoleh terlihat pada Gambar 4-3. Dengan cara yang sama dilakukan pengukuran pola radiasi dua buah antena dengan panjang masingmasing 1/4 A, satu buah antena dengan panjang 1/2 A, satu buah antena dengan 2 buah antena dengan panjang 1/2/1 adalah 24,83 dbm 2 buah antena dengan panjang 1/4 A adalah 24,64 dbm 1 buah antena dengan panjang 1/2 A adalah 26,70 dbm 1 buah antena dengan panjang 1/4 A adalah 23,97 dbm Adapun maksimum besarnya sinyal yang diterima oleh: 2 buah antena dengan panjang 1/2 A adalah 28 dbm 2 buah antena dengan panjang 1/4/1 adalah 30 dbm 1 buah antena dengan panjang 1/2/1 adalah 32 dbm 1 buah antena dengan panjang 1/4/1 adalah 35 dbm Banyak hal-hal yang mempengaruhi pengukuran, sehingga hasil pengukuran kurang akurat. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh matching impedance yang kurang sesuai. Juga lingkungan dalam pengukuran, antara lain banyaknya obyek yang bergerak (orang) yang mempengaruhi sinyal pada spectrum analyzer. Terhalangnya sinyal dari pemancar ke penerima {spectrum analyzer). Dan kemungkinan terjadi pada human error, sebab penunjukan pada spectrum analyzer selalu berubah-ubah, tidak menunjukkan angka yang konstan. Selain itu, perlu diadakan pengukuran pola radiasi antena dengan sumbu putar adalah sumbu y. Hal ini belum dilakukan karena keterbatasan alat pengukur sudut putaran. 30

Gambar 4-3: Pola radiasi 2 buah antena dengan panjang 1/2/1 Gambar 4-4: Pola radiasi 2 buah antena dengan panjang 1/4 X. JT

Gambar 4-5:Pola radiasi lbuah antena dengan panjang 1/2/1 Gambar 4-6: Pola radiasi 1 buah antena dengan panjang 1/4 X.

6 KESIMPULAN Dari hasil percobaan terlihat bahwa pengaruh tabung roket sangat signifikan, apabila antena ditempatkan di dalam badan roket. Penempatan antena pada permukaan tabung roket lebih optimal dari pada di dalam badan roket. Rancangan antena yang berbentuk belt perlu dibuat dan dicoba untuk membandingkan pola radiasi dari rancangan dan hasil percobaan pada tulisan ini. DAFTAR RUJUKAN The ARRL, 1974. Antena Book, published by The American Radio Relay Manual Spectrum analyzer. Michael D. Foegelle, Antenna Pattern Measurement: Concepts and Techniques www.ce-mag.com. 33